Hari ini adalah hari pertama qila dan quena masuk kampus, mereka memilih mengendarai mobil sendiri-sendiri. Awalnya arya meminta mereka untuk satu mobil dahulu, tapi keduanya itu memaksa mau mengendarai mobil sendiri. Kenzo sendiri sudah kembali ke apartemennya semalam.
"Kalian yakin mau bawa mobil sendiri-sendiri?". Tanya arya, saat ini mereka sedang berada di meja makan.
"Iya dad". Jawab mereka serempak.
"Kalian haru ingat jangan ganggu abang, bisa-bisa dia marah dengan kalian". Kata delia.
"Kami tahu mom, lagi pula nanti kita pasti bersama vania". Kata qila.
"Sudah selesaikan sarapan kalian, daddy harus berangkat dulu. Qila jaga quena, dan jangan nakal". Kata arya mencium pucuk kepala putrinya.
"Iya daddy". Kata qila.
Arya pun pergi ke kantor, sedangkan qila dan quena menyelesaikan sarapan mereka. Delia sendiri pergi ke belakang untuk meletakkan piring kotor, meskipun banyak pelayan di masionnya. Delia lebih suka melakukan apapun sendiri. Memasak saja delia melakukannya sendiri, qila dan quena selesai sarapan. Mereka pun menghampiri delia untuk berpamitan.
Setelah itu mereka menuju mobil mereka masing-masing yang sudah pengawal siapkan di depan masion. Setelah itu mereka menancap gas menuju kampus. Mobil quena yang berjalan terlebih dahulu, baru diikuti mobil qila, tak lupa di depan mobil quena ada mobil pengawal, dan di belakang mobil qila juga ada mobil pengawal.
"Bukannya ini terlalu berlebihan depan belakang di kawal". Guman qila di dalam mobilnya.
Qila memang tidak terlalu suka di kawal dengan banyak orang, tapi mau bagaimana lagi resiko memiliki orang tua yang over protektif ya seperti itu. Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya mereka memasuki area kampus. Saat mobil mereka memasuki area kampus banyak pasang mata yang memperhatikan mobil mereka
"Wah, mobil siapa itu. Apa mahasiswi baru?".
"Sepertinya orang kaya, lihatlah itu mobil mahal edisi terbatas".
"Benar, hanya orang- orang terpandang yang memilikinya".
Di sisi lain kenzo dan chris juga melihat ke arah mobil itu, dia tahu jika itu mobil adiknya hanya tersenyum tipis. Pengawal membukakan pintu mobil tersebut dan keluarlah 2 gadis kembar yang sangat cantik, mereka langsung ternganga saat melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut.
" Bukannya mereka putri kembar tuan arya".
"Apa mereka akan pindah ke kampus ini?".
"Jika itu benar jesi dkk tidak akan berani membuat ulah".
"Meskipun ada rena di sini mereka tidak jera membuat ulah".
"Ken lo tidak menghampiti twins?". Tanya chris.
"Jika gue menghampiri mereka akan ada gosib, mereka kan belum tahu siapa gue". Kata kenzo.
"Benar juga". Kata chris.
"Lo anterin samperin sana". Perintah kenzo.
"Buat apa?". Tanya chris.
"Mereka mahasiswi baru disini, lo gue tugasin menemani mereka hari ini". Kata kenzo.
"Lah lo mau kemana?". Tanya chris.
"Gue tunggu kalian di kantin, lagi pula kelas masih nanti siang". Kata kenzo.
"Lo juga tumben kelas siang pagi-pagi sudah ngajak masuk". Kata chris.
"Gue hanya ingin melihat adik gue masuk kampus dengan selamat". Kata kenzo.
"Sudah samperin sana". Lanjutnya.
Chris hanya menurut perintah kenzo. Sedangkan di sisi lain qila dan quena masih berdiri di samping mobilnya. Mereka menunggu kedatangan chris, karena kemarin kenzo bilang hari ini chris yang akan menemani mereka.
"Kalian tidak perlu mengikuti kami, cukup pantau dari kejauhan saja. Kalian tahu bukan ini area kampus". Kata qila pada penjaganya.
"Baik nona". Kata pengawal serempak.
"Ini kak chris mana sih lama amat". Kata qila.
"Benar kak, sudah terasa panas disini". Kata quena.
"Nah itu kak chris". Lanjut quena yang melihat chris berjalan ke arah mereka.
"Maaf lama, tadi bicara dulu dengan kenzo". Kata chris yang sudah sampai di depan mereka.
"Abang sudah disini, kemarin dia bilang masuk siang". Kata qila.
"Seperti tidak tahu saja bagaimana si kenzo". Kata chris.
"Ya sudah, ayo kakak akan anterin kalian bertemu dekan dulu". Lanjutnya.
Qila dan quena hanya mengangguk lalu mengikuti chris, sedangkan pengawal mereka menyebar untuk menjaga nona muda mereka dari kejauhan. Sepanjang perjalanan banyak pasang mata yang memperhatikan qila dan quena, ada juga yang menyapa mereka dan di balas senyuman oleh qila dan quena.
Para mahasiswa yang sapaannya di balas oleh qila dan quena pun merasa bahagia, banyak juga yang memuji mereka karena meskipun anak dari pengusaha terpandang mereka tidak sombong. Malah yang kekayaannya di bawah mereka sombongnya minta ampun. Di sisi lain jesi yang mendapat kabar jika putri dari tuan arya kuliah disini sedang merencanakan sesuatu untuk mendekatinya.
Rena yang mendengar pembicaraan jesi dkk menggelengkan kepalanya, dulu jesi juga mendekatinya tapi karena sikapnya yang sombong membuatnya merasa tidak suka. Jesi yang mendapat penolakan dari rena pun berusaha mendekati vania tapi hasilnya tetap sama.
"Masuklah, kakak akan tunggu diluar". Kata chris saat sudah sampai di depan ruangan dekan.
Qila dan quena hanya mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan itu. Di kantin kenzo sedang menikmati segelas coklat panas sambil main ponsel. Tak lama rena datang bersama satu teman barunya, rena langsung duduk di depan kenzo.
"Tumben lo sudah disini?". Tanya rena.
"Memang ada larangan gue tidak boleh disini gitu?". Tanya kenzo tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Bukan gitu, biasanya lo kan masuk siang jika ada kelas siang". Kata rena.
"Ingin saja masuk pagi". Kata kenzo.
"Chris tidak ikut masuk pagi?". Tanya rena.
"Dia sedang mendapat tugas menemani 2 mahasiswi baru". Kata kenzo lalu mengalihkan pandangannya.
Saat melihat satu orang di samping rena, kenzo menaikkan sebelah alisnya. Rena yang mengerti ekspresi kenzo pun memperkenalkan sosok yang ada di sampingnya.
"Dia gavril mahasiswi baru di fakultas gue, sekaligus sahabat gue. Ril kenalin dia kenzo sahabat gue juga". Kata rena.
"Adara Gavrilla Zenata". Kata gavril mengulurkan tangannya.
" Kenzo Jonathan Aprilio". Kata kenzo membalas uluran tangan gavril.
"Nama yang bagus". Kata gavril tersenyum.
Kenzo hanya menanggapinya dengan senyuman, akhirnya mereka mengobrol hingga siang tiba dan kenzo masuk ke kelasnya. Dilain sisi chris yang mengajak qila dan quena mengelilingi area kampus pun pamit pergi karena dia ada kelas sebentar lagi.
Qila dan quena hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanannya. Tak di sangka dia bertemu vania yang kala itu baru keluar kelasnya, akhirnya vania menemani mereka dan mengajak mereka ke kantin untuk makan siang. Ia tahu kedua sepupunya itu pasti belum makan siang. Sampainya di kantin mereka bertemu rena dan gavril jadilah mereka makan bersama. Hari ini qila dan quena belum ada kelas karena baru masuk, jadi jadwalnya hari ini hanya melihat sekeliling kampus. Setelah makan siang mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Sebelum itu qila dan quena mengirim pesan ke kenzo agar nanti abangnya itu tidak mencarinya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments