Di masion semua berkumpul dengan bahagia. Delia, flora, evelin dan lia sedang di dapur membuat cake, dan beberapa camilan. Arya, rico, andra, dan melvin sedang di ruang tamu bersama anak-anak mereka.
"Bagaimana dengan keadaan kakek dan nenekmu di sana twins?". Tanya rico.
"Grandma dan grandpa baik uncel". Jawab qila.
"Apa kalian juga selalu bersama jika berpergian?". Tanya rena.
"Tidak juga kak, jika ada tugas kelompok pasti dosen memisahkan kita". Kata quena.
"Kak rena tidak ke kampus?". Tanya qila.
"Hari ini kakak masuk pagi, itu sebabnya vina pulang bareng chris. Dia ada kelas siang tadi". Kata rena.
"Daddy, apa abang tidak pulang?". Tanya quena.
"Daddy tidak tahu sayang, abangmu jarang menghubungi daddy. Coba tanya mommy". Kata arya.
"Kenapa abang jarang hubungi daddy?". Tanya qila.
"Karena daddy mu selalu menyuruhnya turun ke perusahaan, itu sebabnya abangmu malas bicara dengan daddymu". Kata melvin.
"Mana ada, aku tidak pernah memaksanya." Kata arya.
"Tapi kamu sudah memberikan tanggung jawab perusahaan ke dia kan, padahal kamu tahu sendiri kenzo belum mau di akui sebagai putra seorang sultan". Kata rico.
"Meskipun kenzo tidak turun ke perusahaan, semua pekerjaan dia yang kerjain. Arya hanya menggantikan kenzo saat rapat yang mengharuskan pemimpin datang". Kata andra.
"Nah betul kata andra, semua berkas rapat atau apapun ken yang kerjain. Aku hanya menggantikan posisisnya saja". Kata arya.
"Sudahlah, qila mau menemui mommy". Kata qila lalu pergi meninggalkan ruang tamu.
"Lagi pula rena heran dengan ken, dia itu putra orang terpandang tapi lebih suka di hina karena tidak punya apa-apa". Kata rena.
"Siapa yang menghina abang, kak?". Tanya quena sambil memakan sebuah camilan.
"Kenzo menyukai salah satu cewek satu fakultas denganku, kemarin ken menyatakan perasaannya. Tapi karena cewek itu anak orang terpandang ke 9 dia menolak kenzo. Karena kenzo bukan pria yang kaya dan setara dengannya begitu lah ceritanya". Kata rena.
"Berani sekali dia menghina putraku, andra cari tahu mengenai wanita itu. Aku tidak akan biarkan orang yang sudah menghina putraku hidup tenang". Kata arya sedikit emosi.
"Baru menduduki peringkat 9 saja sombong, dia tidak tahu saja pria yang dia tolak itu lebih diatasnya". Kata melvin.
"Jangan sampai kak qila tahu soal ini, dia akan sangat marah jika tahu abang di hina seperti itu". Kata quena.
Qila memang sangat menyayangi abangnya itu, begitupun dengan quena. Sebenarnya ia juga merasa marah mendengar abangnya dihina. Jika qila ia sulit mengontrol emosinya, tapi jika quena ia lebih menghadapi sebuah masalah dengan ketenangan. Mereka hanya mengangguk, karena mereka tahu betul bagaimana sikap qila. Saat mereka sedang asik berbincang chris dan vania datang.
"Yuuuhhuuuu, chris yang tampan sudah datang. Mana tepuk tangannya". Teriak chris dari arah luar, vania yang berada di belakangnya sampai menutup kupingnya.
"Ini bukan hutan chris". Kata melvin.
"Hehe, peace". Kata chris mencengir kuda dengan menunjukkan jarinya berbentuk huruf v.
"Hai quena, tambah cantik saja". Kata vania sambil memeluk quena.
"Lo juga sangat cantik". Kata quena membalas pelukan vania.
"Hallo twins". Kata chris.
"Hai kak, abang tidak bareng kalian?". Tanya quena.
"Dia kembali ke apartemen dulu mengambil mobil". Kata chris dan quena mrngangguk-anggukan kepalanya.
Di daput para ibu-ibu yang sedang membuat cake merasa kesal karena qila mengganggu mereka dengan berbagai pertanyaannya. Jika dia bertanya dengan diam di tempat duduk tidak masalah, lah ini dia ikut mondar-mandir membuat mereka jadi bingung.
"Qila jika kamu ingin bertanya duduklah di kursi itu, jangan mengikuti mommy. Kita jadi bingung karena melihatmu ikut mondar-mandir". Kata delia.
"Makannya mommy jawab, apa abang akan pulang atau tidak?". Tanya qila untuk kesekian kalinya. Saat delia akan menjawab dia mendengar suara chris.
"Nah itu kak chris sudah datang, kamu tanya saja padanya". Kata flora.
"Aunty flo, daddy menyuruhku bertanya mommy. Kenapa sekarang aunty menyuruhku bertanya kak chris". Kesalnya lalu pergi meninggalkan dapur.
Para ibu hanya menggelengkan kepala mereka melihat tingkah putri delia itu. Mereka heran kenapa anak-anak delia dan arya sifatnya susah di tebak dan suka berubah-ubah.
"Lo waktu hamil twins nyidam apa sih del?". Tanya flora.
"Entahlah gue juga heran". Kata delia.
"Si ken memang tidak datang?". Tanya evelin.
"Dia katanya ke apartemen dulu ambil mobil, tadi juga sudah gue suruh ke swalanyan membeli bahan untuk acara nanti malam". Kata delia.
"Kenzo masih belum mau mempubliskan identitasnya sebenarnya del?". Tanya flora.
"Ya begitulah flo, katanya jika sudah mendapatkan orang yang tepat dia baru mau mempubliskan identitasnya". Kata delia.
"Dia seperti itu juga karena didikan lo yang tidak membuat anak-anak lo memandang rendah orang lain". Kata evelin.
"Gue hanya tidak ingin mereka bersikap sombong dan arogan kak". Kata delia.
"Kita lupakan saja dulu masalah ken, terus putra-putra lo kapan kembali ke tanah air lin?". Tanya flora.
"Entahlah, ryhan kemarin sudah pulang itupun hanya beberapa hari karena dizon sudah memintanya untuk kembali ke sana. Gue heran sudah punya anak tapi berasa seperti pengantin baru lagi". Kata evelin.
"Lo benar kak, jauh dari anak-anak berasa rumah tidak ada kehidupan". Kata delia.
Mereka pun mengobrol membahas anak-anak mereka. Sedangkan para bapak sekarang sudah pindah ke teras samping untuk ngeteh dan bahas soal bisnis. Para anak sendiri pindah ke ruang keluarga untuk bermain dan bercerita. Entah apa yang mereka mainkan sepertinya terlihat seru hingga kenzo datang tidak menyadarinya.
"Asiknya bermain, sampai abangnya datang tidak menyadarinya". Kata kenzo. Mereka pun menoleh mendengar suara kenzo.
"Abang". Kata twins bersamaan lalu menghambur ke pelukan kenzo. Kenzo hanya tersenyum dan membalas pelukan adik kembarnya itu.
"Bagaimana kabar kalian?". Tanya kenzo di sela pelukannya.
"Kami baik, abang sendiri bagaimana?". Tanya qila lalu melepas pelukan mereka.
"Abang baik, dimana daddy, mommy, dan yang lain?". Tanya kenzo.
"Daddy sedang di teras samping bersama para uncel, sedangkan mommy sedang membuat cake di dapur dengan para aunty". Kata quena.
"Ya sudah kalian lanjutkan dulu mainnya, abang mau menemui mommy dulu". Kata kenzo dan twins mengangguk.
Kenzo memilih menemui mommynya dulu karena jaraknya lebih dekat. Jika menemui daddynya dulu dia akan bolak balik. Dia juga harus menyuruh pelayan mengambil belanjaan di mobilnya. Saat sampai di dapur dia melihat sang mommy dan auntynya sedang menyiapkan cake di atas piring.
"Mom". Panggil kenzo, membuat mereka menoleh.
"Ken, kamu sudah datang?". Tanya delia.
"Iya mom, oh iya hai para aunty ku yang cantik". Sapa kenzo tersenyum, para auntynya hanya mengangguk tersenyum.
"Kamu sudah membelikan pesanan mommy?". Tanya delia.
"Semua ada di dalam mobil mom". Kata kenzo.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments