Sesampainya di fakultas rena, ternyata bertepatan dengan usainya bimbingan. Saat melihat jesi keluar fakultas arya langsung menghampirinya sedangkan chris hanya melihat dari jauh. Rena yang melihat kenzo ingin menyapanya tapi kenzo berlalu begitu saja. Kemudian rena melihat chris yang berdiri tidak jauh dari sana, ia pun menghampiri chris.
"Mau kemana tuh si ken?". Tanya rena saat sudah sampai di samping chris.
"Mengungkapkan perasaannya". Jawab chris tanpa mengalihkan pandangannya.
"Nekat juga tuh anak". Kata rena.
Sedangkan kenzo yang sudah berdiri di depan jesi pun mulai mengutarakan perasaannya ke pada wanita itu. Jesi hanya memandang kenzo rendah. Mahasiswa di kampus tahunya kenzo anak beasiswa. Itu sebabnya jarang yang mau menyapanya, alasanya karena dia miskin.
"Mau apa lo?". Tanya jesi, sedangkan teman-teman jesi hanya memperhatikannya.
"Gue mau ngomong sama lo". Kata kenzo.
"Ya udah cepat ngomong, gue tidak punya banyak waktu". Kata jesi dengan gaya arogannya.
"Jesi, aku memang bukan orang yang romantis. Aku hanya ingin bilang jika aku menyukaimu, entah sejak kapan perasaan ini tumbuh di hatiku, yang jelas aku sangat menyukaimu, jesi maukah kamu menjadi kekasihku?". Kata kenzo.
"Hahahaha, lo ingin jesi jadi pacar lo?". Tanya thania sahabat jesi. Kenzo hanya mengangguk.
"Mimpi". Kata thania dan nora bersamaan, sedangkan jesi hanya tersenyum miring.
"Gue tahu muka lo tampan sih, tapi apa lo tidak intropeksi diri. Siapa lo? Siapa gue? Kita itu berbeda. Gue putri dari pengusaha tersukses ke 9 di negara, sedangkan lo. Orang miskin yang tidak jelas asal usulnya". Kata jesi.
"Lo menolak gue?". Tanya kenzo.
"Ya jelas lah, lo itu bukan tipe gue". Kata jesi.
"Gue harap lo tidak pernah nyesel dengan keputusan lo". Kata kenzo.
"Gue tidak akan menyesal, lagi pula gue heran dengan orang-orang yang di dekat lo. Gue tahu mereka putra putri orang kaya tapi mau gitu berteman dengan lo". Kata jesi.
Setelah itu jesi pergi meninggalkan kenzo yang mematung. Kenzo berpikir ternyata apa yang kita lihat belum tentu sama dengan kenyataannya. Chris dan rena yang melihat kenzo diam saja pun menghampirinya.
"Ken lo tidak papa?". Tanya chris.
"Kan kemarin sudah gue bilang ken, dia itu tidak seperti yang lo kira". Kata rena.
"Sudahlah gue mau pulang". Kata kenzo lalu pergi begitu saja. Chris berniat mengikuti kenzo tapi di tahan oleh rena.
"Biarkan saja, dia butuh waktu sendiri". Kata rena, akhirnya chris membiarkan kenzo pergi sendiri.
"Lo yakin kenzo tidak akan kenapa-kenapa ren?". Tanya chris, saat ini mereka sudah berada kantin.
"Kenzo tidak akan melakukan hal yang akan mrmbjat tante delia sedih, percaya dengan gue". Kata rena.
"Semoga saja". Kata chris menghembuskan nafas kasar.
Lalu mereka menikmati minuman mereka dengan memainkan ponsel masing - masing. Terkadang sesekali mereka juga mrngobrol.
"Lo tahu tidak?". Kata chris terpotong.
"Tidak". Jawab rena singkat.
"Gue belum selesai bicara ren". Kata chris memutar bola matanya malas.
"Hehehe, sorry. Ya sudah lanjutkan". Kata rena mencengir kuda.
"Lusa twins akan kembali, dan dia akan pindah kuliah di sini". Kata chris.
"Benarkah? Apa kenzo sudah tahu?". Tanya rena.
"Tidak, ayah bilang jangan memberi tahunya dia tidak akan setuju nanti mendengar twins akan kuliah disini". Kata chris.
"Benar juga, gue masih ingat saat smp dulu. Mereka satu sekolah dan akhirnya si ken pindah karena tidak tahan dengan twins". Kata rena.
"Kali ini dia tidak akan berani pindah, karena tante delia bilang twins tidak akan merusak rencana abannya lagi". Kata chris.
"Semoga saja sih". Kata rena.
"Oh iya, apa tante flora ke rumah tante delia hari ini?". Tanya chris.
"Mamah bilang sih begitu, makannya nanti dari sini aku di suruh mampir menjemputnya". Kata rena.
"Bunda dan tante flo kemarin baru ketemu, sekarang ketemu lagi apa tidak bosan". Kata chris.
"Mungkin mereka bosan di rumah terus". Kata rena.
"Huff, mungkin saja". Kata chris.
Di lain sisi kenzo mengendarai montornya tanpa tujuan yang jelas. Hingga akhirnya ia berhenti di sebuah pantai yang sedikit prngujung. Entah memang pengunjungnya sedikit atau karena sudah siang jadi sudah pada pergi.
Perkataan jesi yang matakan dirinya miskin dan tidak setara dengannya masih terngiang di fikirannya. Dia tidak menyangka wanita yang sangat di cintai menghinanya seperti itu. Sakit? Jelas ia merasakan sakit di hatinya karena cintanya tidak perkataan semata.
Kenzo memandang keindahan pantai dengan duduk di bawah pohon kelapa. Saat ia sedang melamun tiba-tiba ada yang menyodorkan sebuah camilan padanya. Kenzo mendongakkan kepalanya, ternyata wanita yang malam itu dia bantu. Meskipun malam hari kenzo ingat betul wajah wanita itu.
"Gue tahu lo pasti belum makan siang, tadi gue lihat dari kejauhan sepertinya lo sedang melamun, apa lo sedang ada masalah?". Tanya wanita itu.
"Tidak, gue sedang ada sedikit masalah saja". Kata kenzo, wanita itu lalu duduk di samping kenzo.
"Nih makanlah, meskipun lo sedang banyak masalah jangan sampai melupakan waktu makan". Kata wanita itu.
"Maksih". Kata kenzo menerima makanan tersebut.
"Sama-sama". Kata wanita itu tersenyum.
"Sayang ayo pulang". Panggil seorang wanita paru baya
"Iya mah". Teriak wanita itu.
"Gue pergi dulu, jangan lupa di habiskan oke, bye". Kata wanita.
"Eh, tunggu". Kata kenzo tapi sayang wanita itu sudah menjauh.
"Apa dia tidak mengenali gue". Gumannya memandang kepergian wanita itu.
"Ya jelas dia tidak mengenali gue, malam itu gue kan memakai masker". Gumannya tersenyum tipis.
Lalu kenzo menghabiskan makanan dari wanita tadi. Sedangkan di apartemennya chris sedang merasa cemas karena saat dia sampai di apartemen kenzo tidak mendapati tuh anak di sana. Dia sudah menghubungi ponselnya tapi tidak aktif. Dia ingin bertanya pada delia takutnya nanti kenzo tidak di sana dan malah membuat delia cemas. Jika bertanya arya sudah pasti dia akan kena semprot karena tidak mengikuti kenzo. Tanya pengawal jiga mereka kehilangan jejak kenzo. Jadi dia menghubungi rena untuk datang ke apartemen kenzo dan menemaninya mencari tuh anak.
Karena rena sedang menjemput flora jadi ia akan kesana setelah mengantar flora dan adiknya pulang. Chris hanya diam menunggu kedatangan rena di ruang tamu apartemen kenzo. Cukup lama ia menunggu hingga akhirnya rena datang.
"Bagaimana apa sudah ada kabar?". Tanya rena yang sudah berada di depan chris.
"Belum, ponselnya tidak aktif". Kata chris.
"Ya sudah kita cari dia sekarang". Kata rena.
"Mau cari kemana, gue tidak bisa melacak lokasinya karena ponselnya mati". Kata chris.
"Kita cari saja di tempat terakhir kali pengawal kehilangan jejak kenzo". Kata rena.
"Ya sudah ayo". Kata chris.
Baru saja mereka berdiri dari sofa dan akan keluar, saat di ambang pintu mereka di kagetkan dengan sosok seseorang yang berdiri di depan mereka.
"Kalian sedang apa?". Tanya orang tersebut.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments