Let'S Get Married

Let'S Get Married

Pertemuan

Sahira Amalia, dia seorang gadis dengan tekad yang besar dalam hidupnya, selalu bersemangat dalam melakukan apa saja yang ia kerjakan. Sekarang ia tengah menulis surat lamarannya pada perusahaan besar yang membuka lowongan besar-besaran, ia melamar menjadi Sekretaris di sana, semoga saja beruntung. Berdasarkan yang ia baca pada iklan perusahaan, mereka baru saja mengangkat direktur utama yang baru. Nama direktur perusahaan yang sangat pamiliar baginya, namun ia berpikir tidak mungkin itu adalah orang yang sama. Mengingat orang yang ia maksud sudah berada di luar negeri.

Tahun lalu ia pernah menjadi Sekretaris di perusaan yang tidak terlalu besar, namun ia mengundurkan diri karena ingin fokus pada study S2 yang ia jalani, ia ingin lulus dengan nilai terbaik, dan ia menggapai impiannya itu, lulus dengan predikat sangat memuaskan baginya sesuatu yang luar biasa.

Berdasarkan pengalaman kerja yang ia punya selama beberapa tahun, ia pikir bisa saja ia di terima, meskipun persaingannya terlalu ketat karena banyak tentunya yang melamar pekerjaan menjadi Sekretaris di perusahaan besar. Setidaknya kalaupun tidak menjadi Sekretaris ia bisa direkomendasikan menjadi staf di bagian lain.

Seperti perkiraannya, Sahira di panggil pihak HRD untuk interview. Dengan pengalaman kerja dan pengalaman melamar kerja dulu hingga bisa di terima, tidak begitu sulit baginya untuk di terima kesekian kalinya.

Kali ini ia terpilih menjadi Sekretaris CEO yang baru di angkat, ia senang bukan main, besok akan mulai bekerja seperti dulu lagi. Ia harus berpredikat baik seperti dulu di tempat kerjanya.

Bagaimana tidak?

Harusnya menjadi Sekretaris seorang CEO itu butuh waktu yang lama agar bisa mendapatkan kepercayaannya, sedangkan ia baru masuj sudah langsung di tempatkan sebagai Sekretaris dari seorang CEO di perusahaan besar dan cukup terkenal.

Ia pikir, tidak sia-sia ia selalu solat di sepertiga malam agar bisa di terima kerja. Dan hasilnya ia bisa dengan mudah di terima. Ia yakin tanpa campur tangan Allah ia bukanlah apa-apa.

#

Jam 06 pagi Sahira telah selesai siap-siap hendak pergi kerja. Hari ini adalah hari pertama ia kerja di perusaan baru, ia tidak boleh mengecewakan apalagi sampai telat.

"Sahira sarapan dulu," ucap Buk Sisi, ibunya Sahira.

"Ya, Ma," jawabnya dengan terburu.

Sahira buru-buru menghabiskan makanannya. Ia harus tampil sempurna hari ini.

"Aku berangkat Ma," teriak pada ibunya yang sedang di dapur. Sahira yang berlari kecil ke arah dapur lalu mencium tangan ibunya.

"Do'ain Sahira sukses Ma, Perusahaan ini perusahaan besar ngak gampang bisa masuk di sini apalagi menjadi Sekretaris," Sahira berkata dengan cepat.

"Iya sayang, selalu," jawab ibunya lembut.

Sahira berlari keluar rumah, ibunya mengikuti untuk mengantar ke depan rumah.

Ojek Online Sahira sudah ada di depan rumah.

Setelah menyusuri jalanan Ibu Kota Sahira tiba di Kantor.

Kantor bahkan belum di buka, tanpa mengomel Sahira duduk di depan pagar yang masih terkunci.

Dalam hati ia selalu berdo'a agar tidak melakukan kesalahan hari ini. Kinerjanya hari ini sangat dinilai karena hari ini adalah hari pertama, jika tidak sesuai perusahaan bisa dengan mudah menggantinya.

Seperti orang lain yang bekerja pada perusahaan pada umumnya, masa satu bulan adalah masa training, itu artinya gajinya tidak akan full bulan ini. Namun ia harus bekerja sebaik mungkin agar tidak tersisih di bulan berikutnya. Gaji di kurangi tapi kerja harus tetap maksimal.

#

"Ibu Sahira, silahkan masuk keruangan Pak Direktur, Ibuk sudah di tunggu," ucap salah satu Staf kantor yang menemui Sahira di Lobi.

"Iya, baiklah," Sahira langsung bangun dari tempat duduknya.

Setelah menunggu selama setengah jam di luar, ia mendapati satpam membuka kantor dan ia bisa duduk di lobi menunggu hal apa yang harus ia lakukan berikurnya.

Dengan tangan gemetar Sahira berjalan menuju ruangan Pak Direktur yang tak lain adalah Direktur utama yang anak muda sering menyebutnya CEO. Sahira bahkan tidak pernah bermimpi akan menjadi Sekretaris di Perusahaan Besar apalagi menjadi Sekretaris dari Direktur Utama yang anak muda menyebutnya CEO itu. Sahira juga baru baca di google apa itu CEO.

Tok..tok..tok

Sahira mengetuk pintu.

"Ya, silahkan masuk!" suara di dalam terdengar lembut namun tetap wibawa.

Perlahan Sahira membuka pintu dan masuk. Sahira menunduk, selain tidak berani memandang wajah CEO karena gugup, ia juga telah bertekat untuk menjaga pandangannya semenjak ia berhijrah di waktu SMA. Ya, Sahira memutuskan untuk berhijrah semenjak ditinggalkan kekasihnya yang sedang cinta-cintanya. Sangat sakit ditinggalkan tanpa sebab dan tanpa alasan.

"Permisi Pak, Saya Sekretaris Bapak yang baru," ucapnya yang menunduk.

"Apa bisa kamu menjadi Sekretaris dengan tidak percaya diri?" ucap Agatha seorang CEO baru yang juga baru satu minggu di angkat, ia penasaran dengan wajah gadis dihadapannya.

"Maaf, Pak," Sahira mengangkat wajahnya.

Deg!!!

Dunia terasa berhenti bagi Sahira.

Bumi berhenti berputar pada porosnya, bulan berhenti berputar mengelilingi bumi, matahari seperti sedang gerhana, galaxy sedang terganggu.

Sahira memandangi Agatha lekat.

Wajah tampan, campuran Indo Jepang dan kulitnya yang putih.

'Apakah dia Bang Iman?' batin Sahira.

Seingat Sahira bang Imannya dulu adalah orang yang sederhana. Iman yang ia kenal selalu memakai vespa ketika sekolah. Bagaimana bisa Iman yang ia kenal adalah CEO dari sebuah perusahaan besar.

'Apa nama perusahaannya?' Sahira merasa melupakan sesuatu.

'Imanuel cooperation grup,' Sahira menganga mengingat nama perusahaan barunya.

"Aissttt, bego," umpat Sahira pada dirinya, sedikit ia memukul kepalanya sendiri.

"Kamu ngomong apa tadi?" tanya Agatha yang tidak terlalu jelas mendengar omongan Sahira. Agatha juag memandang lekat wanita yang tidak asing wajahnya itu.

"Ah.. hehe..ngak Pak," Sahira meringis.

Sahira menyalahi dirinya, bagaimana bisa ia tidak menyadari hal itu.

Nama kamu? tanya Agatha.

Sahira Pak, jawab Sahira cepat.

Sahira, Agatha memikirkan sesuatu. Mungkinkah?

"Kamu kenal saya?" tanya Agatha yang merasa sangat tidak asing dengan Sahira.

"Tidak Pak," sangkal Sahira.

Agatha mencoba menyelidik, apakah benar ia adalah Sahira yang ia kenal?

Matanya adalah mata yang sama, bibir sepertinya sama, hidung juga terlihat sama, tapi wajahnya yang tirus serta berhijab membuat Agatha tidak yakin, apalagi kulitnya yang terlihat sangat bening. Sahira yang sekarang nampak seperti orang kaya yang melakukan perawatan kulit dengan biaya mahal. Sebab Sahira yang ia kenal dulu berwajah cabi, pipinya tembem membuat hidungnya sedikit tenggelam. Kulit sahira yang dulu sawo matang, namun Sahira yang dulu terlihat sangat manis di mata Agatha.

"Baiklah kamu boleh keluar, meja kamu ada di depan ruangan saya. Dan Desi yang akan mengarahkan tentang apa yang harus kamu kerjakan," Agatha berkata dengan membolak balikkan pena di jepitan jarinya.

"Baik pak, saya permisi," pamit Sahira

"Silahkan!" jawabnya tanpa menoleh.

Sahira keluar ruangan dan mencoba meraih ponsel di tasnya.

Sahira Serching tentang perusahaan Imanuel Cooperation Group.

Perusahaan gabungan saham yang pemilik utamanya adalah keluarga Imanuel. CEO Perusahaan Adalah Agatha Imanuel.

Deg!!!

Sampai di sini Sahira paham betul, Agatha Imanuel adalah Bang Imannya yang dulu. Bang Imannya yang sudah menyelingkuhinya dengan Kakak kelas yang juga satu kelas dengan Iman. Bang Iman yang dulu menyakitinya sangat dalam hingga menghantarkannya untuk berhijrah dan tak pernah lagi berpacaran.

Bang Iman yang tak lain adalah cinta pertamanya yang entah sampai kapan Sahira mencintainya sekaligus membencinya.

Ah, tidak. Tidak boleh menanam benci dan menyiraminya hingga tumbuh besar dalam hati. Memaafkan adalah jalan satu-satunya.

Sahira ingin sekali bertemu dengan Iman, namun bukan dengan situasi yang seperti ini. Yah.. walaupun ia sangat sakit hati dulu, ia tidak bisa mengungkiri jika hatinya yang paling dalam menantikan bertemu kembali dengan Bang Imannya yang dulu. Ia hanya ingin melihat Iman dari kejauhan saja bukan malah tiap hari diharuskan bertemu, dan bekerja bersama. Rasanya Sahira tidak mampu bertahan jika harus tetap mencintai Iman dan bertemu dengannya setiap hari, apalagi jikalau Sahira harus melihat Iman dan pacarnya yang entah siapa sekarang. Eh, atau mungkin sudah beristri, entahlah.

"tok... tok" Desi mengetuk meja karena dari tadi memanggil-mangil Sahira namun Sahira tetap melamun.

"Eh...hehe" Sahira terkejut.

"Ngelamunin apa neng?" Desi merasa tidak perlu formal lagi. karena dari tadi ia memanggil Ibu Sahira namun tidak di sahut. pikirnya juga Sahira lebih muda darinya, jadi biasa saja.

"Ngak, Anu,... itu,..Mbak Desi ya?" jawab Sahira gelagapan.

"Yes, dan kamu pagi-pagi udah melamun. Apa bisa kamu bekerja dengan benar? Terlalu terpesona ya habis lihat si Boss?" tanya Desi menggoda Sekretaris baru yang jelas sekali terlihat sedang gugup.

"Insya Allah bisa mbak. Dan saya sedang tidak memikirkan Pak Agatha." jawab Sahira mantap. Ia telah mengumpulkan kembali energinya.

Oke,.. baiklah. Anggap saja saya percaya.

Berarti Mbak ngak percaya dong?

Ya udalah ngak usah dibahas. Saya ke sini mau ngasih file-file ini buat kamu pelajari. Kamu udah berpengalaman jadi Sekretaris kan sebelumnya? Desi menaruh beberapa map di atas meja kerja Sahira.

Iya Mbak, walaupun udah lama ngak kerja,” Sahira membuka file-file yang diberikan oleh Desi.

Bagus, jadi kamu tinggal baca dokumennya dan saya tidak perlu menjelaskan karena kamu sudah memiliki pengalaman, ucap Desi bernada santai.

Iya Mbak, saya akan mempelajarinya.

Oke baiklah. Selamat bekerja ya Sekretaris baru.

Hehe, iya Mbak.

Terpopuler

Comments

Yhatie Yati Hwi

Yhatie Yati Hwi

nihh aku aku komentar mbak ku sayong

2021-04-24

0

Happy♡~

Happy♡~

Hai kak Author! Aku mampir bawa like nih 👍..
Semangat selalu..!

Salam dari~Anak sekolah yang tak mampu
Feedbacknya jangan lupa ya 😉
Terima Kasih 💖

2021-04-23

2

Syifa Annufusiyah

Syifa Annufusiyah

nyimak kak...langsung kasi jempolnya

2021-04-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!