1 Bulan Berlalu

Kekaisaran Wu

Istana Kekaisaran

Terlihat banguna istana yang sangat megah nan indah menjulang tinggi

Berjajar perajurit kekaisaran yang gagah menjaga setiap sudut kekaisaran dengan siaga yang siap menghadang musuh kapan pun

Terlihat pula di sebuah Aula yang besar sedang berkumpul para petinggi istana menghadap Sang Kaisar yang gagah nan tampan meskipun usianya sudah memasuki kepala lima

Dengan berbalut jubah kuning bercorak naga,Dihiasi sebuah mahkota indah di kepalnya menambah kegagahan dan kewibawaan Sang Kaisar

Dihadapanya para mentri dan petinggi istana tertunduk lesu tak berdaya menghadapi murka sang kaisar

"Apa kalian terlalu bodoh sehingga kalian tak bisa menemukan Dewa Tabib,Inu sudah 1 bulan aku memberi kalian tugas ini tetapi hasilnya apa"Kata sang Kaisar dengan nada datar namun menuai tekanan

"Maafkan hamba yang mulia,Menurut informasi yang hamba dapatkan dari para Kultivator jika Dewa Tabib sudah lama menghilang dari dunia Kultivator"Kata kata seorang mentri istana

"Perdana Mentri Informasi,Apa kau lupa jika aku sudah mengatakan kepadamu,Jika Dewa Tabib memang sudah lama tak muncul di dunia Kultivator,"Kata Kaisar

"Hamba ingat Yang mulia,Tapii

"Tapi kalian semua tak becus mencarinya,Begitu bukan"Potong Kaisar

Semua Perdana Mentri dan petinggi istana diam tertunduk di hadapan kaisar Wu Sian

"Yang Mulia,Ada kabar burung yang aku dapatkan,Jika Dewa Tabib terakhir kali sebelum ia menghilang,Dirinya pergi mengunjungi Gunung Kematian"Kata Perdana Mentri Informasi

"Apaa"Kata kaisar dengan nada kaget sambil berdiri

"Dewa Tabib mengunjungi Gunung Kematian,Jika informasimu benar berarti beliau sudah tak ada karna masuk ke Gunung Kematian,Itu artinya di dunia ini tak akan ada lagi yang bisa menyembuhkan Putraku"Kata Kaisar Wu Sian dengan wajah pasrah

"Yang Mulia,Anda jangan bersedih hati,Aku melihat sebuah cahaya terang dari selatan yang akan membantu anda,Cahaya itu bahkan melebihi cahaya Dewa Tabib dalam ilmu pengobatanya,Tunggulah ia sampai datang ke barat ini,Cahaya itu masih diam di tempatnya belum bergerak,Tapi aku melihat jika suatu hari nanti tak lama lagi ia akan melintas ke langit istana,Ketika saatnya tiba kau harus meminta bantuanya untuk menyembuhkan Putra Mahkota"Kata suara serak seorang wanita tua

Mendengar suara yang tiba-tiba saja datang,Kaisar menoleh ke arah sumber suara itu,Disana ia menemukan sesok wanita tua yang sudah ia kenal

"Apa perkataan anda itu dapat di pengang Nyonya Tua"Kata Kaisar

"Aku sudah mengabdi di kekaisaran ini selama 100 tahun lamanya,Bagaimana aku tega mempermainkan anda yang mulia"Jawab si Nenek Tua yang di panggil Nyonya Tua itu

Kaisar Wu Sian menarik nafas lega ketika mendengar penjelasan sang Nyonta Tua itu

"Terimakasi Nyonya Tua,Jika benar apa yang kau katakan aku tak lagi khawatir dengan Putraku"Kata Kaisar Wu Sian sambil tersenyum bahagia

"Pertemuan dibubarkan"Kata Kaisar

Semua petinggi istana mengundurkan diri dari hadapan Kaisar

Tinggalah Kaisar Wu Sian dan Nyonya Tua yang masih duduk di kursinya

"Nyonya Tua,Aku berterimakasi kepadamu atas penjelasan yang sangat berarti bagiku ini,Dengan adanya perkataanmu itu aku bisa sedikit tenang Nyonya"Kata Kaisar

Si Nenek hanya tersenyum sebelum ia pergi meninggalkan Kaisar sendirian

"Putraku,Tenanglah,Sebentar lagi kau akan kembali seperti semula"Gumam kaisar

Lalu ia pergi dari Aula Utama itu

#O

Waktu terus berlalu,Tak terasa sudah 1 bulan Kian Long berlatih di Gunung Kematian tepatnya di Goa yang ada di Gunung Kematian

Entah bagaimana keadaanya sekarang setelah berlatih selama 1 bulan itu

Kediaman Klan Kian

"Suamiku putra kita sudah 1 bulan sejak ia pergi meninggalkan rumah,Aku jadi kangen kepada dia"Kata seorang wanita yang cantik meskipun usianya sudah 38 tahun

"Sabar lah sayang,Tak lama lagi dia pasti pulang,Bukankah janjinya hanya 1 bulan saja"Jawab sang suami yang tak lain adalah Kain Duan

"Yahh semoga saja dia baik-baik saja,Dan semoga saja tak terjadi hal-hal yang membahayakan nyawanya di sana dan dia dapat kembali dengan selamat ke sini"Kata wanita cantik istri Kian Duan

Kian Duan hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya saja sebelum ia kembali khusyu dalam pekerjaanya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***