Bab 4 Pendekatan Elizabeth dan Everlyn

Seminggu kemudian...

Elizabeth as Clara POV...

Clara sudah terjebak di dalam tubuh Elizabeth sudah seminggu lebih,tetapi dirinya sama sekali tidak menyesal berada disini, saat di dunianya dulu dirinya selalu seorang diri orang tuanya bekerja siang dan malam tanpa pernah memperhatikan.

Dengan dirinya terjebak di dunia mudah mudahan bisa merubah takdir Elizabeth menjadi lebih, dan dirinya baru mengetahui bahwa Stella sudah menjadi pengasuh bagi anak bungsunya, sepertinya dirinya sudah banyak mengubah alur cerita novel.

Hubungan Elizabeth dan Everlyn semakin membaik dari hari ke hari, setiap hari mereka akan membuat sarapan bersama dan di lanjutkan bermain bersama hingga siang kadang kadang dirinya tidur di kamar Everlyn.

Sebenarnya di dalam lubuk hatinya dirinya ingin sekali bertemu dengan Axelo dan Leonardo tetapi apa daya dirinya pasti tidak bakal di beri ijin mengunjungi mereka di istana utama.

Elizabeth POV End....

...****************...

Seperti siang ini setelah makan siang Elizabeth menemani Everlyn bermain di taman, di tangannya Elizabeth membuat rangkaian bunga selama seminggu ini hidupnya merasa sedikit bebas, karena kehidupan dulu dirinya selalu bekerja keras tanpa kenal lelah.

Setelah Elizabeth selesai merangkai bunga menjadi sebuah mahkota kecil dengan segera Elizabeth memanggil Everlyn.

" Everlyn." kata Elizabeth sambil melambaikan tangannya menyuruh Everlyn menuju ke tempat dirinya duduk.

Everlyn yang dipanggil oleh ibunya merasa senang dan dengan cepat menghampiri ibunya sambil berlari.

Setelah Everlyn sampai di tempat Elizabeth sedang duduk, Elizabeth langsung saja menaruh mahkota bunga di kepala Everlyn sambil tersenyum memandang puterinya.

Mata Everlyn langsung berkaca kaca menurut nya ini seperti mimpi, sejak kecil dirinya selalu mendambakan kasih sayang dari kedua orang tua nya, tapi harapan itu sedikit sirna saat dirinya di ketahui tidak memiliki sihir sama sekali dan ayahnya langsung menyuruhnya tinggal di istana belakang bersama sang ibu, saat ibunya mengetahui hal itu dirinya selalu di pandang tajam oleh ibunya dan di hukum tidak di beri makan sampai besok pagi, tetapi setelah ibu nya sadar dari komanya setelah melahirkan adiknya ibunya perlahan berubah dirinya selalu di masakin makanan enak, makan bersama, bermain bersama, sampai ibunya membacakan dirinya cerita hingga tertidur saat dirinya terbangun ibunya selalu memberikan ucapan selamat pagi hingga memberi kecupan di keningnya.

Jika ini mimpi Everlyn berharap dirinya tidak ingin bangun dari tidurnya, Everlyn tidak terlalu berharap mendapatkan kasih sayang dari ayah dan kakak laki-laki nya karena sekarang dirinya sudah mendapatkan kasih sayang dari ibu nya.

Elizabeth yang melihat Every menitikkan air matanya langsung panik dan langsung bertanya kepada Everlyn.

" Puteri mama kenapa menangis, apa anak mama tidak suka sama mahkota bunganya." kata Elizabeth sambil tersenyum sendu.

Everlyn langsung menggelengkan kepalanya setelah mendengar perkataan dari Elizabeth.

" Eve sangat suka sama mahkota bunganya, terima kasih mama telah membuatkan nya untuk Eve, Eve sayang sekali sama mama jangan pernah tinggalkan Eve ya mah." kata Everlyn sambil tersenyum.

Elizabeth merasa terharu dengar perkataan dari Everlyn langsung saja Elizabeth mencium kening Everlyn dengan lembut sambil memberikan sebuah senyuman kepada Everlyn.

" Tentu saja mama tidak akan pernah meninggalkan Everlyn, walaupun Everlyn tidak mempunyai sihir mama tetap menyayangi Everlyn selamanya jadi Everlyn jangan nangis lagi nanti Everlyn jadi jelek." kata Elizabeth sambil sedikit menggoda Everlyn.

Everlyn hanya cemberut karena tidak terima dirinya di anggap jelek oleh mama tetapi Everlyn tetap memeluk Elizabeth.

Elizabeth yang merasakan pelukan dari Everlyn langsung saja Elizabeth membalas pelukan Everlyn.

Hingga beberapa menit saling berpelukan sambil menikmati waktu antara ibu dan anak tetapi ketenangan itu buyar saat Reina berlari menghampirinya sambil menampilkan raut wajah cemas.