BAB 05 - Terjebak Pelukannya

Ditempat lain, di sebuah Ballroom Hotel Bintang 5 yang mewah dengan konsep Bunga Terompet yang elegan, Reisa tidak bisa menahan kekhawatirannya dengan terus menatap layar ponsel yang sudah berulang kali gagal melakukan panggilan telepon dengan Lusia.

David merasa sangat bersalah karena telah memberitahu Reisa tentang apa yang terjadi di Galeri setelah menerima laporan dari stafnya.

“Jika kau ingin, kita bisa kembali ke Galeri” bujuk David berusaha menawarkan Reisa untuk meninggalkan acara yang sedang berlangsung.

“Apa Bella tidak memberi kabar lagi kepadamu?” tanya Reisa penuh kekhawatiran. Reisa sangat tidak tenang karena belum mendapatkan kabar apapun soal Lusia.

“Terakhir mereka masih berusaha memahami situasinya untuk menyelesaikannya. Karena ada masalah dengan listrik jadi aku tidak bisa memantau cctv dari sini” jawab David menatap Reisa.

Reisa terus menggenggam ponselnya dipangkuan, ia masih berusaha berulang kali mencoba menghubungi Lusia kembali.

"Sayang… ” panggil David. Mendengar panggilan itu, Reisa seketika sadar jika kata itu dilayangkan artinya David sudah sangat khawatir dan meminta Reisa untuk mendengarkan dirinya kali ini.

David meraih kedua tangan kekasihnya dan menatapnya sendu. “Seberapa penting acara ini, aku tidak peduli. Aku tidak ingin menjadikannya beban di pikiranmu. Tidak masalah bagiku jika harus kembali ke Galeri sekarang” ucap David.

Mendengar perkataan kekasihnya membuat Reisa menarik nafas dalam lalu menghelanya perlahan. Ia harus memutuskan segera, tetap tinggal demi David atau kembali ke Galeri demi Lusia.

“Tidak apa, aku baik-baik saja. Kita bisa menunggu sampai Lusia menjawab panggilanku atau Bella menghubungimu untuk memberi kabar” ucap Reisa tegas.

“Maafkan aku David. Aku tau kau menghawatirkan kecemasanku saat ini, tapi aku juga tidak ingin mengecewakanmu yang selalu memilih mengalah dengan situasi ku. Selalu dan selalu aku yang mengacaukannya” ucap Reisa dalam hati dengan menatap mata David.

“Apa kau yakin?” tanya David kembali.

"Eemm..." jawab singkat Reisa kembali memandang ke depan. David mengangguk, ia menggenggam tangan Reisa lalu meletakkan di pangkuannya.

David awalnya tidak ingin memberitahu Reisa, namun dia juga tidak ingin menyembunyikan apapun dari kekasihnya. Ia sadar apa yang terjadi di Galery tidak seharusnya ia sampaikan kepada Reisa sebelum mendapat kepastian tetang apa yang terjadi. Namun, ia sangat mengerti kepribadian kekasihnya yang akan sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu dengan Lusia. Karena Reisa adalah orang yang meminta Lusia untuk datang ke Galeri sehingga terjebak dalam situasi saat ini.

“Aku akan mengikuti keputusanmu jika ingin tinggal, percayalah semuanya akan baik-baik saja” ucap David dengan senyum kecil membantu meringankan kekhawatiran Reisa.

David sejenak sibuk dengan ponselnya lalu kembali berbicara pada Reisa. “Aku sudah meminta Bella untuk melaporkan kondisi Lusia terlebih dahulu setelah melihat situasinya. Ku harap semua baik-baik saja" lanjut bisik David lalu kembali menatap ke depan.

David mengikuti pilihan Reisa untuk tetap tinggal bukan didasari perasaan egois karena saat ini sedang menghadiri acara penting untuk perusahaannya. Ia tahu dalam kondisi apapun, Reisa akan selalu lebih mengutamakan Lusia sahabatnya dibanding dirinya. Namun yang terjadi saat ini, Reisa sudah berusaha memutuskan memilih dirinya dengan tetap berada di sisihnya. David ingin menghargai itu dengan menerima keputusan Reisa untuk tetap tinggal.

***

Di Galeri, Lusia masih menunggu dengan tetap memeluk dan memberi tepukan kecil di bahu Rayn untuk menenangkannya. Meskipun Lusia masih belum bisa sepenuhnya mengerti apa yang terjadi dengan Rayn, tetapi ia bisa merasakan dengan jelas ketakutan luar biasa yang dihadapi Rayn saat ini melalui pelukannya.

“Apa kau sudah mulai merasa membaik?” tanya Lusia lirih. Pertanyaan Lusia tidak mendapatkan jawaban apapun lagi dari Rayn.

Lift pun terbuka, terlihat seorang staf & petugas keamanan menghampirinya seusai mengantar para pengunjung keluar Galery. Lusia memberi kode untuk tidak mendekat dahulu. Memahami kode yang diberikan Lusia, mereka pun menghentikan langkahnya.

Tidak lama ditengah keheningan, ponsel salah satu petugas keamanan berbunyi. “Iya Pak David, baik pak. Saya akan menyambungkannya dengan Ibu Bella” ucap tegas seorang petugas keamanan dalam panggilan lalu menyerahkan ponsel kepada salah satu staf bernama Bella.

Bella adalah salah satu staf kepercayaan David. Bella mengetahui hubungan David dengan Reisa. Bella juga mengetahui dan mengenal siapa Lusia. Bella sangat menghormati David karena itu dia juga selalu memperlakukan Reisa dan Lusia dengan sopan.

“Iya Pak David, semuanya sudah baik-baik saja pak. Para pengunjung sudah meninggalkan Galeri dan kami akan menutup Galeri segera” ucap Bella sambil melihat kembali ke sekeliling lantai dua. Ia memastikan jika semua pengunjung sudah meninggalkan Galeri kecuali Rayn dan Lusia.

“Iya pak? oh, anda tidak perlu khawatir. Nona Lusia saat ini baik-baik saja pak” lanjut Bella.

“Baik pak, saya akan memberikannya kepada Nona Lusia.” Bella mengakhiri pembicaraannya dengan David dan memberikan ponselnya kepada Lusia sesuai permintaan David.

“Maaf Nona Lusia, Pak David ingin berbicara dengan anda“ ucap Bella dengan ragu-ragu untuk mendekat.

“Oh, boleh. Berikan ponselnya kepadaku” Pinta Lusia.

“Ya… ini aku“ ucap Lusia.

“Apa kau baik baik saja?” tanya David.

“Jangan khawatir aku baik-baik saja” jawab Lusia dengan menatap kearah Rayn. Meskipun keributan telah berakhir namun ia masih harus terjebak dalam pelukan pria yang tidak dikenalnya.

“Berbicaralah dahulu dengan Reisa, karena dia sangat mengkhawatirkan dirimu dari tadi” ucap David lalu menyerahkan ponsel kepada Reisa.

“Hya…..! Apa yang terjadi ? kenapa kau tidak menjawab panggilanku ?” tanya Reisa.

“Maafkan aku…“ jawab Lusia merasa bersalah karena sudah membuat sahabatnya cemas.

“Apa kau terluka...?” tanya Reisa.

“Semuanya baik-baik saja dan aku pun juga baik-baik saja” jawab Lusia.

“Aku tidak mengerti kenapa semua harus terjadi sekaligus, kenapa harus mati lampu, kenapa genset harus bermasalah, dan kenapa harus ada pria aneh yang memulai keributan. Dan apa, perkelahian… ?. Situasi macam apa ini ? Aku… .” Omelan panjang Reisa harus terhenti karena dipotong oleh Lusia.

“Wahh…, kau benar-benar sudah mendapatkan laporan sekomplit-komplitnya, bahkan aku sendiri tidak ingat urutan kejadian yang aku alami” potong Lusia.

"Reisa, dengarkan aku. Aku baik-baik saja. Sungguh, tidak ada yang terluka sedikitpun, semua masih utuh seperti yang kau lihat terakhir kali. Jadi berhenti cemas atau mengkhawatirkan aku” tegas Lusia.

“Bagaimana aku tidak khawatir, aku kesulitan menghubungimu, sudah kukatakan ganti ponselmu dengan yang baru!” perintah Reisa karena mengetahui jika ponsel Lusia terkadang suka error. “Jika kau masih belum saja mengganti ponsel lalu aku kesulitan menghubungimu lagi, aku akan membuang semua barangmu lalu mengusirmu dari rumah kost” lanjut ancam Reisa.

“Haha…, disaat seperti ini kau masih bisa meledekku. Tidak ada masalah dengan ponselku, lanjutkan saja acaramu, nikmatilah, aku tidak ingin kau melewatkannya lagi kali ini karena diriku. Aku yakin saat ini David jauh lebih khawatir terhadapmu. Ok, aku matikan yah, Bye… .“ Lusia mematikan panggilan dan meminta Bella mengambil ponselnya kembali.

***

Reisa tampak kesal mendengar Lusia mematikan panggilannya begitu saja. “ Wah, kau lihat? Bagaimana dia bisa memutuskan panggilannya begitu saja?” keluh Reisa kepada David dengan kesal.

Reisa yang masih panik tidak tahu situasi seperti apa yang sedang dihadapi sahabatnya saat ini, terjebak dalam pelukan pria tidak dikenal dan masih harus mendengar omelan darinya.

“Itu artinya semuanya baik-baik saja” ucap David dengan senyum tipis melihat kekasihnya yang justru menggemaskan saat kesal.

***

Di Galery, Lusia meminta kepada staf Galeri untuk meninggalkan mereka sejenak. “Bisakah kalian memberi kami waktu sebentar?” tanyanya.

“Oh tentu, kami akan menunggu dilantai dasar. Jika Nona Lusia membutuhkan sesuatu dapat menghubungi saya dibawah” ujar Bella lalu bergegas meninggalkan lantai dua dengan memberi kode kepada petugas keamanan agar mengikutinya.

“Terima kasih.” ucap Lusia menundukkan kepalanya. Tampak dari raut wajah Lusia, ia merasakan kesemutan luar biasa karena ia sedari tadi terus jongkok memeluk Rayn dalam waktu yang cukup lama.

“Aku bukan phobia terhadap gelap” ucap Rayn perlahan melepaskan pelukannya. “Jikapun iya, bukankah justru jaketmu yang semakin membuatku berada dalam gelap?” lanjut Rayn sambil menyandarkan tubuhnya kedinding.

“Ah… haha... . Kau benar, ada saat aku bodoh, terlalu terburu-buru membaca situasinya. Terkadang itu justru membuatku bertindak ceroboh” jawab Lusia malu mengingat hal konyol yang dilakukannya.

Ia baru menyadari kebodohannya karena telah mengatakan kepada pengunjung jika kemungkinan Rayn phobia terhadap gelap tapi ia justru menutupi kepala Rayn dengan jaket miliknya.

“Tapi aku masih memberimu cahaya dari ponselku, iya kan. Haha” lanjutnya dengan tertawa kecil lalu tersenyum seperti orang bodoh.

“Setelah ini, apakah kau masih berani mengatakan jika dirimu baru saja telah menyelamatkan seseorang Lusia ?Selamatkan urat malumu dulu, Lusia!” gerutu Lusia dalam hati menundukkan kepalanya di depan Rayn menahan malu.

“Kau tidak bodoh, karena yang kau lakukan justru menyelamatkanku malam ini” ucap Rayn dalam hati menatap Lusia yang masih tertunduk tersipu malu.

Rayn terus menatap Lusia tanpa mengatakan apapun lagi. Tatapan  yang semakin membuat Lusia salah tingkah.

*** To Be Continued***

Hallo para pembaca setia Rayn & Lusia 👋😃

✅ Terus Dukung Karya ini dengan menjadikan FAVORITE yah..

❤ Berikan Like kalian hanya dengan klik Like pada symbol Love, GRATIS 😍

📝Lengkapi kehaluan Author dengan KOMENTAR kalian di setiap BAB nya ya…. ( saran dari kalian juga bisa menjadi inspirasi cerita Author)

🎀 PLEASE BERIKAN VOTE pada karya ini agar semakin di Up Up Up dan Up lagi oleh platform.

Terima Kasih atas semua dukungannya 🙆

Terpopuler

Comments

BYG

BYG

pertemuan pertamanya yang unik

2021-07-16

0

MandaNya Boy Arbeto❤️

MandaNya Boy Arbeto❤️

eaaakkkkk eaaakkkk
bkl ada yg genggam tangan kamu Lusia 🤭🤭

2021-04-26

2

Arida Retna Nugrahani

Arida Retna Nugrahani

cm lusia yg bisa pegang rayn niii

2021-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Prolog
2 BAB 02 - Karena dia sahabatku
3 BAB 03 - Lotus
4 BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5 BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6 BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7 BAB 07 - Horor
8 BAB 08 - Psikopat
9 BAB 09 - Malam Yang Panjang
10 BAB 10 - Bromance
11 BAB 11 - Cemburu
12 BAB 12 - Negoisasi
13 BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14 BAB 14 - Bunga Misterius
15 BAB 15 - Awal Dari Semua
16 BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17 BAB 17 - Perasaan Kelvin
18 BAB 18 - Flahsback
19 BAB 19 - Diasingkan
20 BAB 20 - Kesepakatan
21 BAB 21 - Raihlah Tanganku
22 BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23 BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24 BAB 24 - Mobil Baru
25 BAB 25 - Mobil Misterius
26 BAB 26 - BodyGuard Baru
27 BAB 27 - Kencan Romantis
28 BAB 28 - Hiburan Malam
29 BAB 29 - Pertolongan
30 BAB 30 - Siapa dia ?
31 Bab 31 - Penguntit ?
32 BAB 32 - Netizen Maha Benar
33 BAB 33 - Mabuk
34 BAB 34 - Terlalu Rupawan
35 Bab 35 - Percayalah Padaku
36 BAB 36 - Anak AYam
37 BAB 37 - Kejamnya Haters
38 BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39 BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40 BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41 BAB 41 - Kau Kekasihku
42 BAB 42 - Demi Lusia
43 BAB 43 - Tertipu
44 BAB 44 - Kabar Baik
45 BAB 45 - Di Salahpahami
46 BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47 BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48 BAB 48 - Sup Kerang
49 BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50 BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51 BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52 BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53 BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54 BAB 54 - Cemburu?
55 BAB 55 - Terlalu Lemah
56 BAB 56 - Dervilia
57 BAB 57 - Siapa wanita itu?
58 BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59 BAB 59 - Dr. Leona
60 BAB 60 - Colokan Listrik
61 BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62 BAB 62 - Karena Aku Suka
63 BAB 63 - Kembang Api
64 BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65 BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66 BAB 66 - Dia Wanitaku
67 BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68 BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69 BAB 69 - Jangan Pergi
70 BAB 70 - Aroma Petrichor
71 BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72 BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73 BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74 BAB 74 - Menjadi Istriku
75 BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76 BAB 76 - Semak-Semak
77 BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78 BAB 78 - Cinta Mickey
79 BAB 79 - Cara Kencan Kami
80 BAB 80 - Cemburu ?
81 BAB 81 - Malam Kecelakaan
82 BAB 82 - Ibu
83 BAB 83 - Bukan Salahmu
84 BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85 Pengumuman
86 BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87 BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88 BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89 BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90 BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91 BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92 BAB 92 - Garis Takdir
93 BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94 BAB 94 - Melepaskan Rasa
95 BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96 BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97 BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98 BAB 98 - Sang Psikopat
99 BAB 99 - Selamatkan Dia
100 BAB 100 - Bukan Salahmu
101 BAB 101 - Masih Menunggumu
102 BAB 102 - Little Mermaid
103 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104 BAB 103 - Aku Tanpamu
105 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106 BAB 105 - Bukan Mimpi
107 BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108 BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109 BAB 108 - Ketangkap Basah
110 BAB 109 - Menipu Dunia
111 BAB 110 - Dia Masih Hidup
112 BAB 111 - Kenyamanan
113 BAB 112 - Keluarga Bahagia
114 BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115 BAB 114 - Ketakutanku
116 BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117 BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118 BAB 117 - Drama Romansa Canada
119 BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120 BAB 119 - Will You Merry Me
121 BAB 120 - Restu Darinya
122 BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123 BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124 BAB 123 - Wedding Day
125 BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126 BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127 BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128 BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129 BAB 128 - Dia Suamiku
130 BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131 BAB 130 - Incredible Night
132 BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133 BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134 BAB 133 - Aku Memilihmu
135 BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136 BAB 135 - Selamat Tinggal
137 BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138 BAB 137 - Dia Ayahku
139 BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140 BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141 BAB 140 - Aku Selalu Ada
142 BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143 BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144 BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145 BAB 144 - Terhanyut
146 BAB 145 - Jangan Menahannya
147 BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148 BAB 147 - Dewa Takdir
149 BAB 148 - Langit Senja
150 BAB 149 - Drama Romantis
151 BAB 150 - Undanga Reuni
152 BAB 151 - Gosip Menikah
153 BAB 152 - Reuni Terburuk
154 BAB 154 - Dia Pemenangnya
155 BAB 155 - Circle
156 BAB 156 - Menjadi Ayah
157 BAB 157 - Racikan Derward
158 BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159 BAB 159 - Kesetiaan Leona
160 BAB 160 - Picnic Day
161 BAB 161 - Kesetian Arka
162 BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163 BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164 BAB 164 - NK Group ?
165 BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166 BAB 166 - Keputusan Leona
167 BAB 167 - Lie
168 BAB 168 - Percayalah Padaku
169 BAB 169 - Undangan VVIP
170 BAB 170 - Siapa Lotus ?
171 BAB 171 - Dia adalah Lotus
172 BAB 172 - Dia Wanitaku
173 BAB 173 - Destiny
174 BAB 174 - Berita Besar
175 BAB 175 - Kaburnya Louis
176 BAB 176 - Dendam Mike
177 BAB 177 - Menghibur
178 BAB 178 - Dibodohi
179 BAB 179 - Putra NK Group
180 BAB 180 - Sepatu Bayi
181 BAB 181 - Jawaban Penantian
182 BAB 182 - Tunggu Aku
183 BAB 183 - Selamatkan Dia
184 BAB 184 - Katakan Padaku
185 BAB 185 - Buah Hati
186 BAB 186 - Ironis
187 BAB 187 - Kebebasan Mickey
188 BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189 BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190 BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191 BAB 191 - Kembali Muda
192 BAB 192 - Ice Cream
Episodes

Updated 192 Episodes

1
BAB 01 - Prolog
2
BAB 02 - Karena dia sahabatku
3
BAB 03 - Lotus
4
BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5
BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6
BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7
BAB 07 - Horor
8
BAB 08 - Psikopat
9
BAB 09 - Malam Yang Panjang
10
BAB 10 - Bromance
11
BAB 11 - Cemburu
12
BAB 12 - Negoisasi
13
BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14
BAB 14 - Bunga Misterius
15
BAB 15 - Awal Dari Semua
16
BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17
BAB 17 - Perasaan Kelvin
18
BAB 18 - Flahsback
19
BAB 19 - Diasingkan
20
BAB 20 - Kesepakatan
21
BAB 21 - Raihlah Tanganku
22
BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23
BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24
BAB 24 - Mobil Baru
25
BAB 25 - Mobil Misterius
26
BAB 26 - BodyGuard Baru
27
BAB 27 - Kencan Romantis
28
BAB 28 - Hiburan Malam
29
BAB 29 - Pertolongan
30
BAB 30 - Siapa dia ?
31
Bab 31 - Penguntit ?
32
BAB 32 - Netizen Maha Benar
33
BAB 33 - Mabuk
34
BAB 34 - Terlalu Rupawan
35
Bab 35 - Percayalah Padaku
36
BAB 36 - Anak AYam
37
BAB 37 - Kejamnya Haters
38
BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39
BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40
BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41
BAB 41 - Kau Kekasihku
42
BAB 42 - Demi Lusia
43
BAB 43 - Tertipu
44
BAB 44 - Kabar Baik
45
BAB 45 - Di Salahpahami
46
BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47
BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48
BAB 48 - Sup Kerang
49
BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50
BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51
BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52
BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53
BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54
BAB 54 - Cemburu?
55
BAB 55 - Terlalu Lemah
56
BAB 56 - Dervilia
57
BAB 57 - Siapa wanita itu?
58
BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59
BAB 59 - Dr. Leona
60
BAB 60 - Colokan Listrik
61
BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62
BAB 62 - Karena Aku Suka
63
BAB 63 - Kembang Api
64
BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65
BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66
BAB 66 - Dia Wanitaku
67
BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68
BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69
BAB 69 - Jangan Pergi
70
BAB 70 - Aroma Petrichor
71
BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72
BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73
BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74
BAB 74 - Menjadi Istriku
75
BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76
BAB 76 - Semak-Semak
77
BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78
BAB 78 - Cinta Mickey
79
BAB 79 - Cara Kencan Kami
80
BAB 80 - Cemburu ?
81
BAB 81 - Malam Kecelakaan
82
BAB 82 - Ibu
83
BAB 83 - Bukan Salahmu
84
BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85
Pengumuman
86
BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87
BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88
BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89
BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90
BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91
BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92
BAB 92 - Garis Takdir
93
BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94
BAB 94 - Melepaskan Rasa
95
BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96
BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97
BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98
BAB 98 - Sang Psikopat
99
BAB 99 - Selamatkan Dia
100
BAB 100 - Bukan Salahmu
101
BAB 101 - Masih Menunggumu
102
BAB 102 - Little Mermaid
103
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104
BAB 103 - Aku Tanpamu
105
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106
BAB 105 - Bukan Mimpi
107
BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108
BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109
BAB 108 - Ketangkap Basah
110
BAB 109 - Menipu Dunia
111
BAB 110 - Dia Masih Hidup
112
BAB 111 - Kenyamanan
113
BAB 112 - Keluarga Bahagia
114
BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115
BAB 114 - Ketakutanku
116
BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117
BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118
BAB 117 - Drama Romansa Canada
119
BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120
BAB 119 - Will You Merry Me
121
BAB 120 - Restu Darinya
122
BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123
BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124
BAB 123 - Wedding Day
125
BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126
BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127
BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128
BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129
BAB 128 - Dia Suamiku
130
BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131
BAB 130 - Incredible Night
132
BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133
BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134
BAB 133 - Aku Memilihmu
135
BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136
BAB 135 - Selamat Tinggal
137
BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138
BAB 137 - Dia Ayahku
139
BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140
BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141
BAB 140 - Aku Selalu Ada
142
BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143
BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144
BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145
BAB 144 - Terhanyut
146
BAB 145 - Jangan Menahannya
147
BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148
BAB 147 - Dewa Takdir
149
BAB 148 - Langit Senja
150
BAB 149 - Drama Romantis
151
BAB 150 - Undanga Reuni
152
BAB 151 - Gosip Menikah
153
BAB 152 - Reuni Terburuk
154
BAB 154 - Dia Pemenangnya
155
BAB 155 - Circle
156
BAB 156 - Menjadi Ayah
157
BAB 157 - Racikan Derward
158
BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159
BAB 159 - Kesetiaan Leona
160
BAB 160 - Picnic Day
161
BAB 161 - Kesetian Arka
162
BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163
BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164
BAB 164 - NK Group ?
165
BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166
BAB 166 - Keputusan Leona
167
BAB 167 - Lie
168
BAB 168 - Percayalah Padaku
169
BAB 169 - Undangan VVIP
170
BAB 170 - Siapa Lotus ?
171
BAB 171 - Dia adalah Lotus
172
BAB 172 - Dia Wanitaku
173
BAB 173 - Destiny
174
BAB 174 - Berita Besar
175
BAB 175 - Kaburnya Louis
176
BAB 176 - Dendam Mike
177
BAB 177 - Menghibur
178
BAB 178 - Dibodohi
179
BAB 179 - Putra NK Group
180
BAB 180 - Sepatu Bayi
181
BAB 181 - Jawaban Penantian
182
BAB 182 - Tunggu Aku
183
BAB 183 - Selamatkan Dia
184
BAB 184 - Katakan Padaku
185
BAB 185 - Buah Hati
186
BAB 186 - Ironis
187
BAB 187 - Kebebasan Mickey
188
BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189
BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190
BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191
BAB 191 - Kembali Muda
192
BAB 192 - Ice Cream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!