Ditempat lain, di sebuah Ballroom Hotel Bintang 5 yang mewah dengan konsep Bunga Terompet yang elegan, Reisa tidak bisa menahan kekhawatirannya dengan terus menatap layar ponsel yang sudah berulang kali gagal melakukan panggilan telepon dengan Lusia.
David merasa sangat bersalah karena telah memberitahu Reisa tentang apa yang terjadi di Galeri setelah menerima laporan dari stafnya.
“Jika kau ingin, kita bisa kembali ke Galeri” bujuk David berusaha menawarkan Reisa untuk meninggalkan acara yang sedang berlangsung.
“Apa Bella tidak memberi kabar lagi kepadamu?” tanya Reisa penuh kekhawatiran. Reisa sangat tidak tenang karena belum mendapatkan kabar apapun soal Lusia.
“Terakhir mereka masih berusaha memahami situasinya untuk menyelesaikannya. Karena ada masalah dengan listrik jadi aku tidak bisa memantau cctv dari sini” jawab David menatap Reisa.
Reisa terus menggenggam ponselnya dipangkuan, ia masih berusaha berulang kali mencoba menghubungi Lusia kembali.
"Sayang… ” panggil David. Mendengar panggilan itu, Reisa seketika sadar jika kata itu dilayangkan artinya David sudah sangat khawatir dan meminta Reisa untuk mendengarkan dirinya kali ini.
David meraih kedua tangan kekasihnya dan menatapnya sendu. “Seberapa penting acara ini, aku tidak peduli. Aku tidak ingin menjadikannya beban di pikiranmu. Tidak masalah bagiku jika harus kembali ke Galeri sekarang” ucap David.
Mendengar perkataan kekasihnya membuat Reisa menarik nafas dalam lalu menghelanya perlahan. Ia harus memutuskan segera, tetap tinggal demi David atau kembali ke Galeri demi Lusia.
“Tidak apa, aku baik-baik saja. Kita bisa menunggu sampai Lusia menjawab panggilanku atau Bella menghubungimu untuk memberi kabar” ucap Reisa tegas.
“Maafkan aku David. Aku tau kau menghawatirkan kecemasanku saat ini, tapi aku juga tidak ingin mengecewakanmu yang selalu memilih mengalah dengan situasi ku. Selalu dan selalu aku yang mengacaukannya” ucap Reisa dalam hati dengan menatap mata David.
“Apa kau yakin?” tanya David kembali.
"Eemm..." jawab singkat Reisa kembali memandang ke depan. David mengangguk, ia menggenggam tangan Reisa lalu meletakkan di pangkuannya.
David awalnya tidak ingin memberitahu Reisa, namun dia juga tidak ingin menyembunyikan apapun dari kekasihnya. Ia sadar apa yang terjadi di Galery tidak seharusnya ia sampaikan kepada Reisa sebelum mendapat kepastian tetang apa yang terjadi. Namun, ia sangat mengerti kepribadian kekasihnya yang akan sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu dengan Lusia. Karena Reisa adalah orang yang meminta Lusia untuk datang ke Galeri sehingga terjebak dalam situasi saat ini.
“Aku akan mengikuti keputusanmu jika ingin tinggal, percayalah semuanya akan baik-baik saja” ucap David dengan senyum kecil membantu meringankan kekhawatiran Reisa.
David sejenak sibuk dengan ponselnya lalu kembali berbicara pada Reisa. “Aku sudah meminta Bella untuk melaporkan kondisi Lusia terlebih dahulu setelah melihat situasinya. Ku harap semua baik-baik saja" lanjut bisik David lalu kembali menatap ke depan.
David mengikuti pilihan Reisa untuk tetap tinggal bukan didasari perasaan egois karena saat ini sedang menghadiri acara penting untuk perusahaannya. Ia tahu dalam kondisi apapun, Reisa akan selalu lebih mengutamakan Lusia sahabatnya dibanding dirinya. Namun yang terjadi saat ini, Reisa sudah berusaha memutuskan memilih dirinya dengan tetap berada di sisihnya. David ingin menghargai itu dengan menerima keputusan Reisa untuk tetap tinggal.
***
Di Galeri, Lusia masih menunggu dengan tetap memeluk dan memberi tepukan kecil di bahu Rayn untuk menenangkannya. Meskipun Lusia masih belum bisa sepenuhnya mengerti apa yang terjadi dengan Rayn, tetapi ia bisa merasakan dengan jelas ketakutan luar biasa yang dihadapi Rayn saat ini melalui pelukannya.
“Apa kau sudah mulai merasa membaik?” tanya Lusia lirih. Pertanyaan Lusia tidak mendapatkan jawaban apapun lagi dari Rayn.
Lift pun terbuka, terlihat seorang staf & petugas keamanan menghampirinya seusai mengantar para pengunjung keluar Galery. Lusia memberi kode untuk tidak mendekat dahulu. Memahami kode yang diberikan Lusia, mereka pun menghentikan langkahnya.
Tidak lama ditengah keheningan, ponsel salah satu petugas keamanan berbunyi. “Iya Pak David, baik pak. Saya akan menyambungkannya dengan Ibu Bella” ucap tegas seorang petugas keamanan dalam panggilan lalu menyerahkan ponsel kepada salah satu staf bernama Bella.
Bella adalah salah satu staf kepercayaan David. Bella mengetahui hubungan David dengan Reisa. Bella juga mengetahui dan mengenal siapa Lusia. Bella sangat menghormati David karena itu dia juga selalu memperlakukan Reisa dan Lusia dengan sopan.
“Iya Pak David, semuanya sudah baik-baik saja pak. Para pengunjung sudah meninggalkan Galeri dan kami akan menutup Galeri segera” ucap Bella sambil melihat kembali ke sekeliling lantai dua. Ia memastikan jika semua pengunjung sudah meninggalkan Galeri kecuali Rayn dan Lusia.
“Iya pak? oh, anda tidak perlu khawatir. Nona Lusia saat ini baik-baik saja pak” lanjut Bella.
“Baik pak, saya akan memberikannya kepada Nona Lusia.” Bella mengakhiri pembicaraannya dengan David dan memberikan ponselnya kepada Lusia sesuai permintaan David.
“Maaf Nona Lusia, Pak David ingin berbicara dengan anda“ ucap Bella dengan ragu-ragu untuk mendekat.
“Oh, boleh. Berikan ponselnya kepadaku” Pinta Lusia.
“Ya… ini aku“ ucap Lusia.
“Apa kau baik baik saja?” tanya David.
“Jangan khawatir aku baik-baik saja” jawab Lusia dengan menatap kearah Rayn. Meskipun keributan telah berakhir namun ia masih harus terjebak dalam pelukan pria yang tidak dikenalnya.
“Berbicaralah dahulu dengan Reisa, karena dia sangat mengkhawatirkan dirimu dari tadi” ucap David lalu menyerahkan ponsel kepada Reisa.
“Hya…..! Apa yang terjadi ? kenapa kau tidak menjawab panggilanku ?” tanya Reisa.
“Maafkan aku…“ jawab Lusia merasa bersalah karena sudah membuat sahabatnya cemas.
“Apa kau terluka...?” tanya Reisa.
“Semuanya baik-baik saja dan aku pun juga baik-baik saja” jawab Lusia.
“Aku tidak mengerti kenapa semua harus terjadi sekaligus, kenapa harus mati lampu, kenapa genset harus bermasalah, dan kenapa harus ada pria aneh yang memulai keributan. Dan apa, perkelahian… ?. Situasi macam apa ini ? Aku… .” Omelan panjang Reisa harus terhenti karena dipotong oleh Lusia.
“Wahh…, kau benar-benar sudah mendapatkan laporan sekomplit-komplitnya, bahkan aku sendiri tidak ingat urutan kejadian yang aku alami” potong Lusia.
"Reisa, dengarkan aku. Aku baik-baik saja. Sungguh, tidak ada yang terluka sedikitpun, semua masih utuh seperti yang kau lihat terakhir kali. Jadi berhenti cemas atau mengkhawatirkan aku” tegas Lusia.
“Bagaimana aku tidak khawatir, aku kesulitan menghubungimu, sudah kukatakan ganti ponselmu dengan yang baru!” perintah Reisa karena mengetahui jika ponsel Lusia terkadang suka error. “Jika kau masih belum saja mengganti ponsel lalu aku kesulitan menghubungimu lagi, aku akan membuang semua barangmu lalu mengusirmu dari rumah kost” lanjut ancam Reisa.
“Haha…, disaat seperti ini kau masih bisa meledekku. Tidak ada masalah dengan ponselku, lanjutkan saja acaramu, nikmatilah, aku tidak ingin kau melewatkannya lagi kali ini karena diriku. Aku yakin saat ini David jauh lebih khawatir terhadapmu. Ok, aku matikan yah, Bye… .“ Lusia mematikan panggilan dan meminta Bella mengambil ponselnya kembali.
***
Reisa tampak kesal mendengar Lusia mematikan panggilannya begitu saja. “ Wah, kau lihat? Bagaimana dia bisa memutuskan panggilannya begitu saja?” keluh Reisa kepada David dengan kesal.
Reisa yang masih panik tidak tahu situasi seperti apa yang sedang dihadapi sahabatnya saat ini, terjebak dalam pelukan pria tidak dikenal dan masih harus mendengar omelan darinya.
“Itu artinya semuanya baik-baik saja” ucap David dengan senyum tipis melihat kekasihnya yang justru menggemaskan saat kesal.
***
Di Galery, Lusia meminta kepada staf Galeri untuk meninggalkan mereka sejenak. “Bisakah kalian memberi kami waktu sebentar?” tanyanya.
“Oh tentu, kami akan menunggu dilantai dasar. Jika Nona Lusia membutuhkan sesuatu dapat menghubungi saya dibawah” ujar Bella lalu bergegas meninggalkan lantai dua dengan memberi kode kepada petugas keamanan agar mengikutinya.
“Terima kasih.” ucap Lusia menundukkan kepalanya. Tampak dari raut wajah Lusia, ia merasakan kesemutan luar biasa karena ia sedari tadi terus jongkok memeluk Rayn dalam waktu yang cukup lama.
“Aku bukan phobia terhadap gelap” ucap Rayn perlahan melepaskan pelukannya. “Jikapun iya, bukankah justru jaketmu yang semakin membuatku berada dalam gelap?” lanjut Rayn sambil menyandarkan tubuhnya kedinding.
“Ah… haha... . Kau benar, ada saat aku bodoh, terlalu terburu-buru membaca situasinya. Terkadang itu justru membuatku bertindak ceroboh” jawab Lusia malu mengingat hal konyol yang dilakukannya.
Ia baru menyadari kebodohannya karena telah mengatakan kepada pengunjung jika kemungkinan Rayn phobia terhadap gelap tapi ia justru menutupi kepala Rayn dengan jaket miliknya.
“Tapi aku masih memberimu cahaya dari ponselku, iya kan. Haha” lanjutnya dengan tertawa kecil lalu tersenyum seperti orang bodoh.
“Setelah ini, apakah kau masih berani mengatakan jika dirimu baru saja telah menyelamatkan seseorang Lusia ?Selamatkan urat malumu dulu, Lusia!” gerutu Lusia dalam hati menundukkan kepalanya di depan Rayn menahan malu.
“Kau tidak bodoh, karena yang kau lakukan justru menyelamatkanku malam ini” ucap Rayn dalam hati menatap Lusia yang masih tertunduk tersipu malu.
Rayn terus menatap Lusia tanpa mengatakan apapun lagi. Tatapan yang semakin membuat Lusia salah tingkah.
*** To Be Continued***
Hallo para pembaca setia Rayn & Lusia 👋😃
✅ Terus Dukung Karya ini dengan menjadikan FAVORITE yah..
❤ Berikan Like kalian hanya dengan klik Like pada symbol Love, GRATIS 😍
📝Lengkapi kehaluan Author dengan KOMENTAR kalian di setiap BAB nya ya…. ( saran dari kalian juga bisa menjadi inspirasi cerita Author)
🎀 PLEASE BERIKAN VOTE pada karya ini agar semakin di Up Up Up dan Up lagi oleh platform.
Terima Kasih atas semua dukungannya 🙆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
BYG
pertemuan pertamanya yang unik
2021-07-16
0
MandaNya Boy Arbeto❤️
eaaakkkkk eaaakkkk
bkl ada yg genggam tangan kamu Lusia 🤭🤭
2021-04-26
2
Arida Retna Nugrahani
cm lusia yg bisa pegang rayn niii
2021-04-25
1