BAB 04 - Pertemuan Malam Itu

Psithurism Art adalah galeri lukisan milik ayah David yang memiliki 5 lantai. Gedung Galeri ini tidak hanya digunakan untuk pameran lukisan, namun mereka juga membuka kursus melukis untuk anak-anak.

Sesungguhnya seni lukis bukanlah bidang yang di geluti David, dia hanya membantu sang ayah menjalankan binis Galerinya. Ayah David sendiri adalah seorang pebisnis yang juga merupakan CEO dari Perusahaan Golden Group. Galeri hanyalah salah satu bisnis yang dimiliki ayahnya karena kecintaannya terhadap lukisan. Ditempat inilah yang justru membuat David memiliki banyak kesempatan menghabiskan waktu dengan Reisa, kekasihnya.

Sudah cukup lama semenjak Lusia memutuskan lanjut melihat-lihat beberapa lukisan di lantai dua yang sudah dipenuhi beberapa pengunjung. "Hari ini cukup ramai, apa karena Psithurism Art telah mendatangkan beberapa lukisan baru" gumam Lusia.

“Ting.. Tung.. Ting…” bunyi beep ponsel Lusia, menandakan ada sebuah pesan WhatsApp masuk.

“Kau masih belum kembali?“ pesan WhatsApp dari Dave kepada Lusia.

“Aduh, bagaimana ini ? karena terlalu keasyikan, aku sampai lupa jika masih harus kembali ke Cafe. Bahkan aku membawa mobil Cafe” ucap Lusia mulai panik setelah membaca pesan dari Dave, rekan kerjanya di Friend's Cafe.

“Aku akan segera kembali, tunggu aku. Kupastikan akan ada disana sebelum jam kerjamu berakhir … sorry yah Dave… maafkan aku ( !_!)”  balas Lusia dengan emoji yang menunjukkan rasa bersalahnya.

“Baiklah, jangan khawatir. Aku bisa menunggu dan membantu menggantikan shift Kak Lusia. Jika masih perlu waktu kakak bisa memakainya. Jangan sungkan, kebetulan aku tidak ada jadwal lain. Kak Lusia sudah banyak membantuku, jadi ini tidak seberapa ^^” balas Dave. Seharusnya saat ini sudah mendekati jadual pulangnya, namun Dave memutuskan menunggu Lusia.

“Wahh…, dia benar-benar bisa diandalkan disaat-saat seperti ini. Aku akan membalas kebaikanmu Dave” ucap Lusia sembari memasukkan ponselnya kedalam tas.

“Dia sungguh tidak perlu meminta maaf" ucap Dave dalam hati dengan tersenyum setelah mengirim pesan terakhirnya kepada Lusia, lalu ia kembali melanjutkan pekerjaannya di Cafe.

Dave adalah seorang pekerja paruh waktu di Friend’s Cafe. Ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Dave sangat menghormati Lusia. Baginya, bantuan yang ia berikan masih tidak sebanding dengan apa yang sudah banyak Lusia lakukan untuknya. Lusia selama ini selalu memperlakukan Dave dengan baik seperti adiknya sendiri.

Lusia bergegas pergi meninggalkan lantai dua untuk kembali ke Cafe. Namun tiba-tiba ia harus menghentikan langkah kakinya karena seketika semua padangannya menjadi gelap gulita. Ia hanya bisa mendengar keributan kecil dari para pengunjung yang berada di lantai dua.

“Apa yang terjadi…? Mati lampu…? bagaimana bisa galeri sebesar ini mati lampu“ gerutu Lusia dengan tetap tenang sambil meraba meraih ponselnya untuk menyalakan fitur senter. Lusia berusaha berjalan merayap pelan-pelan untuk mendapatkan jalan keluar menuju tangga darurat.

“Semuanya, kami mohon tetap tenang ditempat. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanannya” ujar seorang staf berusaha menenangkan pengunjung.

“Ada masalah dengan tenaga listrik kami dan petugas keamanan kami menemui sedikit kendala saat menyalakan genset. Ini hanya akan membutuhkan waktu sebentar, kami mohon untuk bersabar” sambung seorang staf lain sambil memberi penerangan kepada pengunjung dengan lampu charge darurat. Tidak sedikit pengunjung yang mengeluh karena lampu tidak kunjung menyala.

“Brakkk….. !”

Terdengar suara benda jatuh yang diduga dari salah satu lukisan diikuti kegaduhan dari seorang pengunjung yang berteriak.

“Hei… ! Apa yang kau lakukan? kau mendorongku!“ teriak seorang pria bertubuh kekar kepada seorang laki-laki yang tampak panik dan sama sekali tidak menghiraukannya. Laki-laki itu hanya berulang kali berkata untuk tidak mendekat sambil berusaha menyandarkan tubuhnya kedinding.

“Jangan mendekat…!!!” ucapnya.

“Kumohon menjauhlah dariku” lanjutnya dengan terus memegang dada tampak menahan rasa sakit.

Laki-laki muda yang terus meminta orang-orang untuk menyingkir darinya itu adalah Rayn. Lampu masih belum juga menyala, semua pengunjung yang penasaran justru semakin mendekat dan berkumpul. Mereka berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi meski hanya dengan berbekal cahaya dari fitur senter yang ada pada ponsel mereka masing-masing.

“Tuan, apakah anda baik-baik saja?” tanya salah satu staf Galeri berusaha mendekat dan mencoba untuk membantu. Namun, dengan wajah yang sudah tampak pucat, Rayn justru menghindar dan melangkahkan kakinya pergi menghindari kerumunan pengunjung.

Salah seorang pengunjung yang membentaknya tadi semakin kesal karena merasa terus diabaikan oleh Rayn. Ia merasa jika Rayn telah bersikap arogan. Pengunjung itu berusaha menghentikan langkah Rayn dengan menarik baju Rayn dari belakang.

“Hei, mau kemana kau si**an… !” teriaknya.

“Sudah ku katakan jangan menyentuhku … !” balas teriak Rayn menghempas tangannya hingga membuat pria itu terpelanting ke lantai.

Menyadari apa yang sudah ia lakukan tanpa sengaja, Rayn langsung meminta maaf. “Maafkan aku, dan kumohon berhenti menyentuhku !“ ucap Rayn meminta maaf karena tidak berniat untuk menyakiti siapapun. Rayn yang sudah semakin tak berdaya berusaha meraih dinding untuk menyandarkan tubuhnya.

Pengunjung lain yang masih tidak memahami situasinya tetap mengelilingi Rayn, sehingga memaksa Rayn terus memohon. “Apa kalian tidak mendengarkanku? kumohon…, kumohon menjauh dariku dan jangan menyentuhku“ ucapnya dengan suara semakin lemas.

Mendengar perkataan itu serta melihat reaksi Rayn membuat pengunjung lain tidak berani lagi mendekat dan hanya saling berbisik satu sama lain. Di satu sisi mereka tampak kasihan dan ingin membantu dan disatu sisi mereka menganggap Rayn sedang tidak waras atau mabuk.

Lusia yang masih mencoba memahami situasi hanya bisa tercengang karena kondisi yang gelap dan hanya ada lampu sorotan dari beberapa ponsel pengunjung.

Pengunjung yang dihampas oleh Rayn pun semakin marah, ia berdiri dan langsung memukul Rayn hingga Rayn jatuh terduduk. “Apa kau sudah gila ? Hah…!!! tidak seharusnya pria sepertimu ada disini !. Dan apa kau bilang tadi, jangan menyentuhku? Apa kau anak sultan atau seorang dewa? sh**t …!” teriak pria itu kepada Rayn.

Situasi semakin rusuh, tampak seorang staf wanita Galeri panik karena tidak bisa menghubungi para petugas keamanan. "Kenapa tidak ada yang menjawab panggilanku" ucapnya.

Pria itu masih saja terus memaki Rayn dengan kepalan tangan yang sudah siap dilayangkan untuk memukul Rayn lagi. Rayn hanya menunduk dengan menahan sakit. Pria itu hendak melayangkan pukulannya kembali. Melihat apa yang akan dilakukan pria itu, Lusia segera berlari menghampiri dan berdiri tepat di depan Rayn dengan merentangkan kedua tangannya.

“Tolong hentikan… !!!” Teriak Lusia.

“Apa anda tidak bisa melihat jika dia sudah tidak bisa melawan? Kumohon, hentikan ….!“ Lusia meminta kepada pria berbadan besar di depannya itu dengan menghalanginya untuk tidak memukul Rayn lagi.

Melihat pria itu menahan pukulannya, Lusia langsung berbalik ke arah Rayn, ia melepaskan jaket yang dikenakan untuk menutup kepala Rayn.

Ryan yang sudah sangat tidak berdaya melawan rasa takut, cemas dan panik berusaha menjauhkan tubuh Lusia darinya, namun Lusia justru memeluk Ryan lalu memberikan cahaya kecil dari ponselnya.

“Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Kau akan baik-baik saja” ucap Lusia dengan tetap memeluk dan menepuk kecil berulang bahu Rayn. "Fokuslah pada cahaya yang aku berikan" lanjut ucap Lusia.

Lusia lalu menatap ke arah pengunjung. “Bisakah kalian meninggalkan kami. Melihatnya tampak ketakutan, cemas, dan panik sepertinya dia menderita phobia akan sesuatu. Mungkin karena gelap atau kerumunan.” ucap Lusia memohon pengertian kepada pengunjung lain.

“Aku yakin dia tidak berniat untuk menyakiti siapapun“ lanjut ucap Lusia yang juga meminta pengertian kepada pria yang sudah memukul Rayn.

“Hahh... ! Anggap saja aku sedang sial hari ini” umpat pria itu lalu meninggalkan Rayn dan Lusia. Lusia hanya bisa membalas dengan menundukkan kepalanya meminta maaf sambil tetap memeluk Rayn.

Tidak lama lampu menyala, pengunjung perlahan meninggalkan lantai dua dibantu arahan dari staf Galeri. Para staf tiada henti meminta maaf kepada satu persatu pengunjung soal insiden yang terjadi . Sebagian pengunjung memahami jika yang terjadi bukanlah kesengajaan untuk membuat mereka tidak nyaman. Namun tidak sedikit juga pengunjung yang meninggalkan Galeri dengan cemohan akan pelayanan dan keamanan yang tidak baik dari Psithurism Art Galeri.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya” ucap seorang staf sambil menundukkan kepalanya, mempersilahkan pengunjung satu-persatu memasuki lift dengan membantu menahan tombol lift agar tetap terbuka.

Lusia pun merasa lega, dia berusaha meyakinkan Rayn bahwa situasinya sudah baik-baik saja dan kini tidak ada orang disekeliling Rayn kecuali dirinya.

“Apa kau sudah mulai merasa lebih baik? Apa aku sudah bisa membuka jaketnya?" tanya Lusia namun tidak mendapatkan jawaban dari Rayn.

"Apa kita perlu ke rumah sakit?" lanjut tanya Lusia masih tidak mendapat jawaban dari Rayn.

“Atau tunggulah sebentar, aku akan meminta air untukmu” lanjut ucap Lusia melepaskan pelukannya dan berusaha untuk berdiri.

“Jangan pergi…!”

Terdengar suara Rayn dengan lirih sambil meraih lengan Lusia untuk menahannya. “Hanya sebentar saja, bisakah kau tetap disini sebentar saja?“ pinta Ryan semakin kuat menggengam lengan Lusia.

“Kenapa? apakah ada yang terluka?” tanya Lusia sambil berusaha membuka jaket yang menutupi kepala Rayn. Rayn tidak menjawab, ia justru kembali memeluk Lusia dengan erat, menyandarkan dagunya pada bahu Luisa.

“Kumohon…” ucap Rayn seraya memejamkan matanya.

***To Be Continued***

Hallo para pembaca setia Rayn & Lusia 👋😃

✅ Terus Dukung Karya ini dengan menjadikan FAVORITE yah..

❤ Berikan Like kalian hanya dengan klik Like pada symbol Love, GRATIS loh 😍

📝Lengkapi kehaluan Author dengan KOMENTAR kalian di setiap BAB nya ya…. ( saran dari kalian juga bisa menjadi inspirasi cerita Author)

🎀 PLEASE BERIKAN VOTE pada karya ini agar semakin di Up Up Up dan Up lagi oleh platform.

Terima Kasih atas semua dukungannya 🙆

Terpopuler

Comments

@InunAnwar

@InunAnwar

mr phobia mulai menemukan kenyamanan

2021-12-01

0

Queen

Queen

wawawahh keren banget, serasa nonton drakor gue,,,asli thorr bagus banget thank yahhh rekomendasinya

2021-07-30

1

BYG

BYG

Calon Jodoh sudah ini

2021-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Prolog
2 BAB 02 - Karena dia sahabatku
3 BAB 03 - Lotus
4 BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5 BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6 BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7 BAB 07 - Horor
8 BAB 08 - Psikopat
9 BAB 09 - Malam Yang Panjang
10 BAB 10 - Bromance
11 BAB 11 - Cemburu
12 BAB 12 - Negoisasi
13 BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14 BAB 14 - Bunga Misterius
15 BAB 15 - Awal Dari Semua
16 BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17 BAB 17 - Perasaan Kelvin
18 BAB 18 - Flahsback
19 BAB 19 - Diasingkan
20 BAB 20 - Kesepakatan
21 BAB 21 - Raihlah Tanganku
22 BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23 BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24 BAB 24 - Mobil Baru
25 BAB 25 - Mobil Misterius
26 BAB 26 - BodyGuard Baru
27 BAB 27 - Kencan Romantis
28 BAB 28 - Hiburan Malam
29 BAB 29 - Pertolongan
30 BAB 30 - Siapa dia ?
31 Bab 31 - Penguntit ?
32 BAB 32 - Netizen Maha Benar
33 BAB 33 - Mabuk
34 BAB 34 - Terlalu Rupawan
35 Bab 35 - Percayalah Padaku
36 BAB 36 - Anak AYam
37 BAB 37 - Kejamnya Haters
38 BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39 BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40 BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41 BAB 41 - Kau Kekasihku
42 BAB 42 - Demi Lusia
43 BAB 43 - Tertipu
44 BAB 44 - Kabar Baik
45 BAB 45 - Di Salahpahami
46 BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47 BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48 BAB 48 - Sup Kerang
49 BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50 BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51 BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52 BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53 BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54 BAB 54 - Cemburu?
55 BAB 55 - Terlalu Lemah
56 BAB 56 - Dervilia
57 BAB 57 - Siapa wanita itu?
58 BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59 BAB 59 - Dr. Leona
60 BAB 60 - Colokan Listrik
61 BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62 BAB 62 - Karena Aku Suka
63 BAB 63 - Kembang Api
64 BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65 BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66 BAB 66 - Dia Wanitaku
67 BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68 BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69 BAB 69 - Jangan Pergi
70 BAB 70 - Aroma Petrichor
71 BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72 BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73 BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74 BAB 74 - Menjadi Istriku
75 BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76 BAB 76 - Semak-Semak
77 BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78 BAB 78 - Cinta Mickey
79 BAB 79 - Cara Kencan Kami
80 BAB 80 - Cemburu ?
81 BAB 81 - Malam Kecelakaan
82 BAB 82 - Ibu
83 BAB 83 - Bukan Salahmu
84 BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85 Pengumuman
86 BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87 BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88 BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89 BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90 BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91 BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92 BAB 92 - Garis Takdir
93 BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94 BAB 94 - Melepaskan Rasa
95 BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96 BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97 BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98 BAB 98 - Sang Psikopat
99 BAB 99 - Selamatkan Dia
100 BAB 100 - Bukan Salahmu
101 BAB 101 - Masih Menunggumu
102 BAB 102 - Little Mermaid
103 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104 BAB 103 - Aku Tanpamu
105 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106 BAB 105 - Bukan Mimpi
107 BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108 BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109 BAB 108 - Ketangkap Basah
110 BAB 109 - Menipu Dunia
111 BAB 110 - Dia Masih Hidup
112 BAB 111 - Kenyamanan
113 BAB 112 - Keluarga Bahagia
114 BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115 BAB 114 - Ketakutanku
116 BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117 BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118 BAB 117 - Drama Romansa Canada
119 BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120 BAB 119 - Will You Merry Me
121 BAB 120 - Restu Darinya
122 BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123 BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124 BAB 123 - Wedding Day
125 BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126 BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127 BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128 BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129 BAB 128 - Dia Suamiku
130 BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131 BAB 130 - Incredible Night
132 BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133 BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134 BAB 133 - Aku Memilihmu
135 BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136 BAB 135 - Selamat Tinggal
137 BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138 BAB 137 - Dia Ayahku
139 BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140 BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141 BAB 140 - Aku Selalu Ada
142 BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143 BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144 BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145 BAB 144 - Terhanyut
146 BAB 145 - Jangan Menahannya
147 BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148 BAB 147 - Dewa Takdir
149 BAB 148 - Langit Senja
150 BAB 149 - Drama Romantis
151 BAB 150 - Undanga Reuni
152 BAB 151 - Gosip Menikah
153 BAB 152 - Reuni Terburuk
154 BAB 154 - Dia Pemenangnya
155 BAB 155 - Circle
156 BAB 156 - Menjadi Ayah
157 BAB 157 - Racikan Derward
158 BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159 BAB 159 - Kesetiaan Leona
160 BAB 160 - Picnic Day
161 BAB 161 - Kesetian Arka
162 BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163 BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164 BAB 164 - NK Group ?
165 BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166 BAB 166 - Keputusan Leona
167 BAB 167 - Lie
168 BAB 168 - Percayalah Padaku
169 BAB 169 - Undangan VVIP
170 BAB 170 - Siapa Lotus ?
171 BAB 171 - Dia adalah Lotus
172 BAB 172 - Dia Wanitaku
173 BAB 173 - Destiny
174 BAB 174 - Berita Besar
175 BAB 175 - Kaburnya Louis
176 BAB 176 - Dendam Mike
177 BAB 177 - Menghibur
178 BAB 178 - Dibodohi
179 BAB 179 - Putra NK Group
180 BAB 180 - Sepatu Bayi
181 BAB 181 - Jawaban Penantian
182 BAB 182 - Tunggu Aku
183 BAB 183 - Selamatkan Dia
184 BAB 184 - Katakan Padaku
185 BAB 185 - Buah Hati
186 BAB 186 - Ironis
187 BAB 187 - Kebebasan Mickey
188 BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189 BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190 BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191 BAB 191 - Kembali Muda
192 BAB 192 - Ice Cream
Episodes

Updated 192 Episodes

1
BAB 01 - Prolog
2
BAB 02 - Karena dia sahabatku
3
BAB 03 - Lotus
4
BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5
BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6
BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7
BAB 07 - Horor
8
BAB 08 - Psikopat
9
BAB 09 - Malam Yang Panjang
10
BAB 10 - Bromance
11
BAB 11 - Cemburu
12
BAB 12 - Negoisasi
13
BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14
BAB 14 - Bunga Misterius
15
BAB 15 - Awal Dari Semua
16
BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17
BAB 17 - Perasaan Kelvin
18
BAB 18 - Flahsback
19
BAB 19 - Diasingkan
20
BAB 20 - Kesepakatan
21
BAB 21 - Raihlah Tanganku
22
BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23
BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24
BAB 24 - Mobil Baru
25
BAB 25 - Mobil Misterius
26
BAB 26 - BodyGuard Baru
27
BAB 27 - Kencan Romantis
28
BAB 28 - Hiburan Malam
29
BAB 29 - Pertolongan
30
BAB 30 - Siapa dia ?
31
Bab 31 - Penguntit ?
32
BAB 32 - Netizen Maha Benar
33
BAB 33 - Mabuk
34
BAB 34 - Terlalu Rupawan
35
Bab 35 - Percayalah Padaku
36
BAB 36 - Anak AYam
37
BAB 37 - Kejamnya Haters
38
BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39
BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40
BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41
BAB 41 - Kau Kekasihku
42
BAB 42 - Demi Lusia
43
BAB 43 - Tertipu
44
BAB 44 - Kabar Baik
45
BAB 45 - Di Salahpahami
46
BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47
BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48
BAB 48 - Sup Kerang
49
BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50
BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51
BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52
BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53
BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54
BAB 54 - Cemburu?
55
BAB 55 - Terlalu Lemah
56
BAB 56 - Dervilia
57
BAB 57 - Siapa wanita itu?
58
BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59
BAB 59 - Dr. Leona
60
BAB 60 - Colokan Listrik
61
BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62
BAB 62 - Karena Aku Suka
63
BAB 63 - Kembang Api
64
BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65
BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66
BAB 66 - Dia Wanitaku
67
BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68
BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69
BAB 69 - Jangan Pergi
70
BAB 70 - Aroma Petrichor
71
BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72
BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73
BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74
BAB 74 - Menjadi Istriku
75
BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76
BAB 76 - Semak-Semak
77
BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78
BAB 78 - Cinta Mickey
79
BAB 79 - Cara Kencan Kami
80
BAB 80 - Cemburu ?
81
BAB 81 - Malam Kecelakaan
82
BAB 82 - Ibu
83
BAB 83 - Bukan Salahmu
84
BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85
Pengumuman
86
BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87
BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88
BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89
BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90
BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91
BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92
BAB 92 - Garis Takdir
93
BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94
BAB 94 - Melepaskan Rasa
95
BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96
BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97
BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98
BAB 98 - Sang Psikopat
99
BAB 99 - Selamatkan Dia
100
BAB 100 - Bukan Salahmu
101
BAB 101 - Masih Menunggumu
102
BAB 102 - Little Mermaid
103
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104
BAB 103 - Aku Tanpamu
105
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106
BAB 105 - Bukan Mimpi
107
BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108
BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109
BAB 108 - Ketangkap Basah
110
BAB 109 - Menipu Dunia
111
BAB 110 - Dia Masih Hidup
112
BAB 111 - Kenyamanan
113
BAB 112 - Keluarga Bahagia
114
BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115
BAB 114 - Ketakutanku
116
BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117
BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118
BAB 117 - Drama Romansa Canada
119
BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120
BAB 119 - Will You Merry Me
121
BAB 120 - Restu Darinya
122
BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123
BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124
BAB 123 - Wedding Day
125
BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126
BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127
BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128
BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129
BAB 128 - Dia Suamiku
130
BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131
BAB 130 - Incredible Night
132
BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133
BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134
BAB 133 - Aku Memilihmu
135
BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136
BAB 135 - Selamat Tinggal
137
BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138
BAB 137 - Dia Ayahku
139
BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140
BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141
BAB 140 - Aku Selalu Ada
142
BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143
BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144
BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145
BAB 144 - Terhanyut
146
BAB 145 - Jangan Menahannya
147
BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148
BAB 147 - Dewa Takdir
149
BAB 148 - Langit Senja
150
BAB 149 - Drama Romantis
151
BAB 150 - Undanga Reuni
152
BAB 151 - Gosip Menikah
153
BAB 152 - Reuni Terburuk
154
BAB 154 - Dia Pemenangnya
155
BAB 155 - Circle
156
BAB 156 - Menjadi Ayah
157
BAB 157 - Racikan Derward
158
BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159
BAB 159 - Kesetiaan Leona
160
BAB 160 - Picnic Day
161
BAB 161 - Kesetian Arka
162
BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163
BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164
BAB 164 - NK Group ?
165
BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166
BAB 166 - Keputusan Leona
167
BAB 167 - Lie
168
BAB 168 - Percayalah Padaku
169
BAB 169 - Undangan VVIP
170
BAB 170 - Siapa Lotus ?
171
BAB 171 - Dia adalah Lotus
172
BAB 172 - Dia Wanitaku
173
BAB 173 - Destiny
174
BAB 174 - Berita Besar
175
BAB 175 - Kaburnya Louis
176
BAB 176 - Dendam Mike
177
BAB 177 - Menghibur
178
BAB 178 - Dibodohi
179
BAB 179 - Putra NK Group
180
BAB 180 - Sepatu Bayi
181
BAB 181 - Jawaban Penantian
182
BAB 182 - Tunggu Aku
183
BAB 183 - Selamatkan Dia
184
BAB 184 - Katakan Padaku
185
BAB 185 - Buah Hati
186
BAB 186 - Ironis
187
BAB 187 - Kebebasan Mickey
188
BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189
BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190
BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191
BAB 191 - Kembali Muda
192
BAB 192 - Ice Cream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!