BAB 02 - Karena dia sahabatku

Ponsel Lusia terus berdering, panggilan masuk dari Reisa sahabatnya tiada henti membuatnya terpaksa untuk menjawab panggilan itu meskipun sedang mengemudi.

“Aku akan sampai dalam 15 menit lagi, jangan panik, tenangkan dirimu Reisa dan tunggu aku, hanya 15 menit ok!“ ucap Lusia singkat lalu mematikan telepon dan kembali fokus mengemudi.

“Wah, anginnya kencang sekali, apakah akan turun hujan?” gerutu Lusia melirik pepohonan yang dilewatinya tertiup angin bergoyang begitu cepat.

Seperti yang dijanjikan, bahkan tidak sampai 15 menit sebuah mobil box bertuliskan ‘Friends Cafe’ yang dikemudikan Lusia berhenti di area parkir Psithurism Art. Psithurism Art adalah sebuah Galeri lukisan tempat Reisa bekerja.

Lusia pun langsung bergegas turun dari mobil setalah meraih satu paper bag berisi baju dan sepatu hak tinggi milik Reisa dari bangku depan penumpang dengan terburu-buru. Bahkan, apron Cafe masih tergantung rapi ditubuhnya.

“Ah bodohnya…, kenapa juga aku masih memakainya” ucap Lusia sambil berusaha melepas apron itu dan masuk kedalam Galeri dengan langkah kaki cepat.

Alasan megapa Lusia berada disana karena sebelumnya ia menerima panggilan darurat dari Reisa, sahabat baiknya yang tiba-tiba membutuhkan bantuannya. Saat itu Lusia masih sedang berkerja shift malam di Cafe. Tanpa berat hati, Lusia rela menukar waktu istirahatnya untuk memenuhi permintaan Reisa.

“Selamat malam.“ sapa seorang petugas keamanan Psithurism Art membukakan pintu untuk Lusia. Lusia hanya membalas dengan menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia terus berjalan dengan langkah cepat tanpa henti sambil melakukan panggilan telepon.

“Kau ada dimana? kukira kau akan menyambutku di depan Galeri“ tanya Lusia dalam panggilan telepon dengan Reisa.

“Turunlah, aku sudah… .“ lanjut ucap Lusia lalu terhenti saat ia melihat Reisa sahabatnya berlari ke arahnya. Lusia pun langsung mengakhiri panggilan dengan Reisa.

“Oh… terima kasih Lusia, kau penyelamatku hari ini” ucap Reisa yang langsung memeluk Lusia.

Lusia melepas pelukan Reisa lalu memandangnya dengan tatapan serius. “Menurutku setelan pakaianmu saat ini tidak terlalu buruk” ucap Lusia seraya menatap Raisa dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Setelan kemeja berwarna putih dengan motif garis hitam vertikal, dipadukan dengan blazer hitam dan celana palazzo yang saat ini dikenakan Reisa seharusnya sudah sangat pantas untuk menghadiri sebuah acara kantor.

“Tapi ini penampilan yang terlalu formal dan Big Bos sudah sering melihatku dengan penampilan ini setiap hari, jadi aku harus tampil beda malam ini untuk menggetarkan hatinya” bisik Reisa ditelinga Lusia dengan memainkan alisnya tersenyum sambil perlahan meraih paper bag dari tangan Lusia.

“Apakah itu acara yang sangat penting?“ tanya Lusia.

“Tentu saja, kau tahu kan jika sebelumnya setiap Big Boss mengajakku ke beberapa acara perusahaan tapi selalu kacau. Selalu ada saja yang terjadi sehingga kita gagal pergi bersama“ ucap Reisa dengan nada merasa sangat bersalah.

“Dan itu karena kau sendirilah orang yang selalu mengacaukannya” celetuk Lusia.

Reisa pun tersenyum. “Karena itu, kali ini aku akan melakukan yang terbaik" ucapnya dengan penuh semangat. "Tapi, apa kau tau Luisa?“ lanjutnya bertanya kepada Lusia dengan penuh teka-teki seraya melirik ke sekeliling.

“Tidak tahu ! Katakanlah langsung apa yang ingin kau katakan tanpa basa-basi bertanya” jawab Lusia siap mendengarkan.

“Hufft… .“ Reisa menghela nafas pendek memikirkan apa yang ingin ia katakan.

Reisa memberi isyarat kepada Lusia untuk lebih mendekat pada dirinya. “Kau tahu, ini kali pertamanya jika Big Boss mengajakku menghadiri acara gathering tanpa pemberitahuan, tanpa pesan, tanpa basa-basi dan tanpa bertanya padaku dahulu jauh-jauh hari sebelumnya.“ ucap Reisa dengan nada sedikit kesal.

“Lalu, apa masalahnya dengan itu ? tinggal pergi saja ikuti dia” ucap Lusia dengan reaksi seolah itu bukan masalah.

“Yaaa...!" Teriak Reisa seketika tanpa sadar hampir memecahkan gendang telinga Lusia. Ia pun kembali melanjutkan ucapannya. "Kau tidak mengerti jika wanita harus memiliki persiapan. Jika tidak, lihatlah Lusia, tidak ada yang istimewa dengan penampilanku sekarang. Bahkan aku sampai harus merepotkan dirimu datang kemari" ucapnya dengan sedikit kekesalan namun juga tampak sangat bersemangat.

"Apa kau barusan menyindirku karena tidak memiliki pasangan, karena itu kau menganggap aku tidak memahaminya?. Lagipula situasi saat ini seperti kita sedang berada dalam sebuah drama cinta dimana kau pemeran utamanya dan aku hanya figuran. Jadi untuk apa aku harus memahaminya, cukup aku menjalankan peranku" sahut Lusia menggoda Reisa.

"Lusia, bukan itu maksudku" tegas Reisa dengan serius menatap Lusia.

Lusia pun tertawa kecil. “Hahaha. Baiklah, baiklah, aku hanya bercanda. Lagi pula sekarang kau sudah tidak perlu mengkhawatirkan apapun itu karena aku sudah ada disini dan sudah membawakan seeeemuuuanya tanpa melewatkan satupun yang kau minta” jelas Lusia menenangkan kekesalan Reisa.

“Kau benar, aku tahu kau adalah yang terbaik Lusia“ ucap Reisa tersenyum dengan memberikan simbol hati dari jarinya.

“Tentu, jadi sekarang kau sudah bisa tenang, berhenti panik dan pergilah bergegas mengganti bajumu Tuan Putri Reisa” ledek Lusia dengan menepuk kedua bahu Reisa.

“Lusia, sekali lagi maafkan aku sudah membuatmu kehilangan jam istirahatmu" ucap Reisa dengan wajah menyesal.

Lusia tidak merasa terbebani ataupun di repotkan, karena Reisa adalah satu dari tiga sahabat yang dimilikinya selama ini, mereka sudah saling mengenal sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Sifat Reisa yang kadang suka manja membuatnya selalu mengandalkan Lusia. Lusia juga sangat mengenal Reisa yang mudah panik dan suka memiliki kekhawatiran berlebih akan sesuatu.

"Tapi jangan khawatir Lusia, aku akan langsung menebusnya dengan memesankan online sandwich kesukaanmu, OK?” lanjut ucap Reisa. Lusia pun membalas dengan anggukkan dan tersenyum.

“Reisa, jangan khawatirkan aku. Pergilah, kau tidak ingin mengacaukannya lagi kali ini kan? karena itu cepatlah pergi ganti pakaianmu dan bersiap-siap!” jawab Lusia sambil meminta Reisa bergegas ganti baju.

Ditengah obrolan keduanya, datang seorang pria dengan pakaian dibalut jas rapi menghampiri mereka. “Lusia, kau ada disini?“ sapa pria itu sambil memberi kode menunjuk jam tangan yang dikenakannya kepada Reisa. Sebuah kode agar Reisa bergegas mengambil tas dan bersiap untuk pergi ke acara.

“Aku akan naik keatas, kau bisa menemani Lusia dahulu” pinta Reisa kepada pria itu lalu meninggalkan Lusia bersamanya.

“Reisa tidak mengatakan padaku jika kau akan datang” ucap pria itu.

“Hei... Big Boss” balas sapa Lusia dengan senyum lalu merubah raut wajahnya dengan mengerutkan kening. “Apa kau tidak merasa keterlaluan ?” lanjut tanyanya pada pria itu.

“Aku? Keterlaluan? Apa aku melakukan kesalahan? Itukah yang sedang kalian bahas baru saja? Apakah Reisa mengatakan sesuatu padamu?“ tanya pria itu kepada Lusia. Pria tampan yang mereka juluki dengan Big Boss.

Julukan Big Boss memang sangat cocok untuk pria bernama David karena dia adalah pemilik Psithurism Art Galery, yang tentunya dia adalah Bos dari perusahan tempat Reisa bekerja. Tidak hanya itu, David juga merupakan sahabat Lusia. David masih terlihat tampak bingung menanggapi sindiran Lusia baru saja.

“Bagaimana bisa kau mengajaknya ke acara gathering mendadak tanpa pemberitahuan, tanpa pesan, tanpa basa-basi dan tanpa bertanya padanya sebelumnya sehingga harus menyiksaku jauh-jauh kemari hanya demi baju dan sepatu hak tinggi agar terlihat sempurna didepan pria tak berperasaan ini” ledek Lusia secara tidak langsung menyampaikan keluhan Reisa kepada David. Tentu saja ia mengcopy semua perkataan Reisa terhadapnya.

“Jadi, kau datang kemari untuk membawakan baju dan sepatu untuknya?“ tanya David seolah masih tidak memahami situasinya.

“Jika bukan, apa kau pikir aku datang hanya untuk menyapamu? Hei, David haha” jawab Lusia tertawa untuk meledek pertanyaan David.

“Reisa tidak mengatakan apapun kepadaku jika dia membutuhkan sesuatu“ jawab David dengan lirih sambil menatap kearah Reisa yang menunggu pintu lift terbuka.

“Padahal aku sudah berencana untuk membawanya ke Butik dahulu sebelum pergi ke tempat acara, harusnya aku memberitahunya lebih awal“ ungkap David dalam hati dengan menghela nafas penyesalan.

“Aku rasa para wanita yang tertarik, tergila-gila dan terpesona padamu akan langsung patah hati dan kecewa karena impian mereka untuk menjadi Cinderella harus sirna. Bagaimana tidak, karena pangeran pujaan hati yang sangat di idamkan tidak peka dan tidak memahami isi hati wanita“ celoteh Lusia menyinggung David yang tidak romantis.

“Aku…? Apa menurutmu aku harus memahami setiap isi wanita yang memahamiku? Bolehkan aku melakukan pada wanita lain?" tanya David membalas.

"Lakukanlah! jika kau ingin melihatku membuat wajah tampanmu itu tak lagi berbentuk" sahut Lusia dengan wajah mengancam.

David pun tertawa. "Aku bukan tidak peka atau tidak berperasaan. Apa kau tidak tahu jika aku... ” ucap David tertahan sambil menatap tajam Lusia.

“Jika apa? Apa? Coba katakan pembelaanmu” tegas Lusia mendongakkan kepalanya ke wajah David dan menjadi semakin dekat. David membulatkan matanya melihat wajah Lusia yang begitu dekat dengannya. Ia pun terdiam sejenak menatap Lusia.

“Tek… !! David mengakhiri tatapannya dengan jentikkan jarinya yang dilayangkan ke kening Lusia.

“Hyaaaa… !!!“ teriak Lusia yang sedikit kesakitan karena ulah David. David pun seketika mengalihkan tatapannya disertai batuk kecil tertahan lalu melanjutkan ucapannya. “Tentu saja jika aku bisa menjadi pria romantis dengan caraku sendiri. Bahkan kau pun bisa sampai terpesona!” lanjutnya.

“Wahhh…, kau membuatku merinding.” Lusia menggosok kedua lengannya sendiri seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari pria berparas tampan dan tinggi yang saat ini berdiri dihadapannya.

Perbincangan mereka pun terus berlanjut, David masih menemani Lusia sembari menunggu Reisa selesai berganti pakaian dan berdandan. Lusia menatap David yang sedang berbicara kepadanya.

"Meskipun aku sering merasa iri dengan romantisnya pasangan lain, tapi untuk kalian aku justru merestuinya dan sangat bahagia. Kau adalah pria impiannya, dan aku bisa tenang melepaskan Reisa sahabatku untuk menjadi orang yang sangat istimewa bagimu. Aku percaya kau bisa menjaganya dengan baik dan menjadikannya wanita yang sangat beruntung tentunya. Aku sangat bahagia untuknya, karena dia adalah sahabatku“ ucap Lusia dalam hati dengan tersenyum memandang David.

.

.

***To Be Continued***

Hallo para pembaca setia Rayn & Lusia 👋😃

✅ Terus Dukung Karya ini dengan menjadikan FAVORITE yah..

❤ Berikan Like kalian hanya dengan klik Like pada symbol Love, GRATIS 😍

📝Lengkapi kehaluan Author dengan KOMENTAR kalian di setiap BAB nya ya…. ( saran dari kalian juga bisa menjadi inspirasi cerita Author)

🎀 PLEASE BERIKAN VOTE pada karya ini agar semakin di Up Up Up dan Up lagi oleh platform.

Terima Kasih atas semua dukungannya 🙆

Terpopuler

Comments

@InunAnwar

@InunAnwar

masih menyimak, blm bisa komentar gimana²...

2021-12-01

0

Meimawati

Meimawati

msih nyimak thoor

2021-09-24

0

skz_0428

skz_0428

masih penasaran

2021-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Prolog
2 BAB 02 - Karena dia sahabatku
3 BAB 03 - Lotus
4 BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5 BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6 BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7 BAB 07 - Horor
8 BAB 08 - Psikopat
9 BAB 09 - Malam Yang Panjang
10 BAB 10 - Bromance
11 BAB 11 - Cemburu
12 BAB 12 - Negoisasi
13 BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14 BAB 14 - Bunga Misterius
15 BAB 15 - Awal Dari Semua
16 BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17 BAB 17 - Perasaan Kelvin
18 BAB 18 - Flahsback
19 BAB 19 - Diasingkan
20 BAB 20 - Kesepakatan
21 BAB 21 - Raihlah Tanganku
22 BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23 BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24 BAB 24 - Mobil Baru
25 BAB 25 - Mobil Misterius
26 BAB 26 - BodyGuard Baru
27 BAB 27 - Kencan Romantis
28 BAB 28 - Hiburan Malam
29 BAB 29 - Pertolongan
30 BAB 30 - Siapa dia ?
31 Bab 31 - Penguntit ?
32 BAB 32 - Netizen Maha Benar
33 BAB 33 - Mabuk
34 BAB 34 - Terlalu Rupawan
35 Bab 35 - Percayalah Padaku
36 BAB 36 - Anak AYam
37 BAB 37 - Kejamnya Haters
38 BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39 BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40 BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41 BAB 41 - Kau Kekasihku
42 BAB 42 - Demi Lusia
43 BAB 43 - Tertipu
44 BAB 44 - Kabar Baik
45 BAB 45 - Di Salahpahami
46 BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47 BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48 BAB 48 - Sup Kerang
49 BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50 BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51 BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52 BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53 BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54 BAB 54 - Cemburu?
55 BAB 55 - Terlalu Lemah
56 BAB 56 - Dervilia
57 BAB 57 - Siapa wanita itu?
58 BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59 BAB 59 - Dr. Leona
60 BAB 60 - Colokan Listrik
61 BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62 BAB 62 - Karena Aku Suka
63 BAB 63 - Kembang Api
64 BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65 BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66 BAB 66 - Dia Wanitaku
67 BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68 BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69 BAB 69 - Jangan Pergi
70 BAB 70 - Aroma Petrichor
71 BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72 BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73 BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74 BAB 74 - Menjadi Istriku
75 BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76 BAB 76 - Semak-Semak
77 BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78 BAB 78 - Cinta Mickey
79 BAB 79 - Cara Kencan Kami
80 BAB 80 - Cemburu ?
81 BAB 81 - Malam Kecelakaan
82 BAB 82 - Ibu
83 BAB 83 - Bukan Salahmu
84 BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85 Pengumuman
86 BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87 BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88 BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89 BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90 BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91 BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92 BAB 92 - Garis Takdir
93 BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94 BAB 94 - Melepaskan Rasa
95 BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96 BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97 BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98 BAB 98 - Sang Psikopat
99 BAB 99 - Selamatkan Dia
100 BAB 100 - Bukan Salahmu
101 BAB 101 - Masih Menunggumu
102 BAB 102 - Little Mermaid
103 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104 BAB 103 - Aku Tanpamu
105 BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106 BAB 105 - Bukan Mimpi
107 BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108 BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109 BAB 108 - Ketangkap Basah
110 BAB 109 - Menipu Dunia
111 BAB 110 - Dia Masih Hidup
112 BAB 111 - Kenyamanan
113 BAB 112 - Keluarga Bahagia
114 BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115 BAB 114 - Ketakutanku
116 BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117 BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118 BAB 117 - Drama Romansa Canada
119 BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120 BAB 119 - Will You Merry Me
121 BAB 120 - Restu Darinya
122 BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123 BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124 BAB 123 - Wedding Day
125 BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126 BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127 BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128 BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129 BAB 128 - Dia Suamiku
130 BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131 BAB 130 - Incredible Night
132 BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133 BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134 BAB 133 - Aku Memilihmu
135 BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136 BAB 135 - Selamat Tinggal
137 BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138 BAB 137 - Dia Ayahku
139 BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140 BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141 BAB 140 - Aku Selalu Ada
142 BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143 BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144 BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145 BAB 144 - Terhanyut
146 BAB 145 - Jangan Menahannya
147 BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148 BAB 147 - Dewa Takdir
149 BAB 148 - Langit Senja
150 BAB 149 - Drama Romantis
151 BAB 150 - Undanga Reuni
152 BAB 151 - Gosip Menikah
153 BAB 152 - Reuni Terburuk
154 BAB 154 - Dia Pemenangnya
155 BAB 155 - Circle
156 BAB 156 - Menjadi Ayah
157 BAB 157 - Racikan Derward
158 BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159 BAB 159 - Kesetiaan Leona
160 BAB 160 - Picnic Day
161 BAB 161 - Kesetian Arka
162 BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163 BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164 BAB 164 - NK Group ?
165 BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166 BAB 166 - Keputusan Leona
167 BAB 167 - Lie
168 BAB 168 - Percayalah Padaku
169 BAB 169 - Undangan VVIP
170 BAB 170 - Siapa Lotus ?
171 BAB 171 - Dia adalah Lotus
172 BAB 172 - Dia Wanitaku
173 BAB 173 - Destiny
174 BAB 174 - Berita Besar
175 BAB 175 - Kaburnya Louis
176 BAB 176 - Dendam Mike
177 BAB 177 - Menghibur
178 BAB 178 - Dibodohi
179 BAB 179 - Putra NK Group
180 BAB 180 - Sepatu Bayi
181 BAB 181 - Jawaban Penantian
182 BAB 182 - Tunggu Aku
183 BAB 183 - Selamatkan Dia
184 BAB 184 - Katakan Padaku
185 BAB 185 - Buah Hati
186 BAB 186 - Ironis
187 BAB 187 - Kebebasan Mickey
188 BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189 BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190 BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191 BAB 191 - Kembali Muda
192 BAB 192 - Ice Cream
Episodes

Updated 192 Episodes

1
BAB 01 - Prolog
2
BAB 02 - Karena dia sahabatku
3
BAB 03 - Lotus
4
BAB 04 - Pertemuan Malam Itu
5
BAB 05 - Terjebak Pelukannya
6
BAB 06 - Tidak tahu Terima Kasih
7
BAB 07 - Horor
8
BAB 08 - Psikopat
9
BAB 09 - Malam Yang Panjang
10
BAB 10 - Bromance
11
BAB 11 - Cemburu
12
BAB 12 - Negoisasi
13
BAB 13 - Kopi dari Sang Pangeran
14
BAB 14 - Bunga Misterius
15
BAB 15 - Awal Dari Semua
16
BAB 16 - Maafkan Aku Ibu
17
BAB 17 - Perasaan Kelvin
18
BAB 18 - Flahsback
19
BAB 19 - Diasingkan
20
BAB 20 - Kesepakatan
21
BAB 21 - Raihlah Tanganku
22
BAB 22 - Panggilan untuk Bos baru
23
BAB 23 - Jalan Hidupku Miliku
24
BAB 24 - Mobil Baru
25
BAB 25 - Mobil Misterius
26
BAB 26 - BodyGuard Baru
27
BAB 27 - Kencan Romantis
28
BAB 28 - Hiburan Malam
29
BAB 29 - Pertolongan
30
BAB 30 - Siapa dia ?
31
Bab 31 - Penguntit ?
32
BAB 32 - Netizen Maha Benar
33
BAB 33 - Mabuk
34
BAB 34 - Terlalu Rupawan
35
Bab 35 - Percayalah Padaku
36
BAB 36 - Anak AYam
37
BAB 37 - Kejamnya Haters
38
BAB 38 - Ingatan Yang Menyiksa
39
BAB 39 - Gadis Kuncir Kuda
40
BAB 40 - Fakta Yang Tak Terungkap
41
BAB 41 - Kau Kekasihku
42
BAB 42 - Demi Lusia
43
BAB 43 - Tertipu
44
BAB 44 - Kabar Baik
45
BAB 45 - Di Salahpahami
46
BAB 46 - Yang Tidak Mickey Ingat
47
BAB 47 - Dia Gadis Berkuncir Kuda
48
BAB 48 - Sup Kerang
49
BAB 49 - Impianmu adalah Milikmu
50
BAB 50 - Bahagia diatas Penderitaanku
51
BAB 51 - Orang Pertama Bagiku
52
BAB 52 - Apa Dia Pacarnya? (Misi ke-3 Part 1)
53
BAB 53 - Baby Sister Bayi Raksasa ( Misi ke-3 Part 2 )
54
BAB 54 - Cemburu?
55
BAB 55 - Terlalu Lemah
56
BAB 56 - Dervilia
57
BAB 57 - Siapa wanita itu?
58
BAB 58 - Aku pun ingin menyerah
59
BAB 59 - Dr. Leona
60
BAB 60 - Colokan Listrik
61
BAB 61 - Dicemaskan 2 Pria
62
BAB 62 - Karena Aku Suka
63
BAB 63 - Kembang Api
64
BAB 64 - Pria Misterius yang Kejam
65
BAB 65 - Kau Segalanya Bagiku.
66
BAB 66 - Dia Wanitaku
67
BAB 67 - Kegiatan Romantis di pagi hari
68
BAB 68 - Tidak Ingin Menyerah
69
BAB 69 - Jangan Pergi
70
BAB 70 - Aroma Petrichor
71
BAB 71 - Derita Mickey Kecil
72
BAB 72 - Cahaya dan Luka Mickey
73
BAB 73 - Hantu Putri Duyung
74
BAB 74 - Menjadi Istriku
75
BAB 75 - Aku Mencintaimu Lusia
76
BAB 76 - Semak-Semak
77
BAB 77 - Siapa Dia (Part2)
78
BAB 78 - Cinta Mickey
79
BAB 79 - Cara Kencan Kami
80
BAB 80 - Cemburu ?
81
BAB 81 - Malam Kecelakaan
82
BAB 82 - Ibu
83
BAB 83 - Bukan Salahmu
84
BAB 84 - Kenapa Harus Dirimu
85
Pengumuman
86
BAB 85 - Mustahil itu Ayahmu
87
BAB 86 - Louis, Narapidana 7007
88
BAB 86 - Dia, Si Pria Pembunuh
89
BAB 87 - Kau Bukan Dewa atau Tuhan
90
BAB 2 - Tergoda Sang Penggoda
91
BAB 91 - Kesempurnaan Hatimu
92
BAB 92 - Garis Takdir
93
BAB 93 - Hatiku Selalu Miliknya
94
BAB 94 - Melepaskan Rasa
95
BAB 95 - Si Kembar Yang Jahat
96
BAB 96 - Aku Ingin Tubuhmu
97
BAB 97 - Dia Si Pria Misterius
98
BAB 98 - Sang Psikopat
99
BAB 99 - Selamatkan Dia
100
BAB 100 - Bukan Salahmu
101
BAB 101 - Masih Menunggumu
102
BAB 102 - Little Mermaid
103
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
104
BAB 103 - Aku Tanpamu
105
BAB 104 - Keputusan Yang Sulit
106
BAB 105 - Bukan Mimpi
107
BAB 106 - Menjadikanmu Takdirku
108
BAB 107 - Lebih dari Kekasihku
109
BAB 108 - Ketangkap Basah
110
BAB 109 - Menipu Dunia
111
BAB 110 - Dia Masih Hidup
112
BAB 111 - Kenyamanan
113
BAB 112 - Keluarga Bahagia
114
BAB 113 - Kebahagian Yang Sederhana
115
BAB 114 - Ketakutanku
116
BAB 115 - Bersamamu Seperti Ini
117
BAB 116 - Melindungnya Dengan Caraku
118
BAB 117 - Drama Romansa Canada
119
BAB 118 - Pilihan Yang Ku Pilih
120
BAB 119 - Will You Merry Me
121
BAB 120 - Restu Darinya
122
BAB 121 - Warna Hidupku Darinya
123
BAB 122 - Duniaku Bersamanya
124
BAB 123 - Wedding Day
125
BAB 124 - Malam Yang Tertunda
126
BAB 125 - Melindungi Perasaanmu
127
BAB 126 - Wanita Yang Menungguku Pulang
128
BAB 127 - Menjadi Suami Yang Sempurna
129
BAB 128 - Dia Suamiku
130
BAB 129 - Menuju Surga Dunia
131
BAB 130 - Incredible Night
132
BAB 131 - Melindungi Adikku, Ryan
133
BAB 132 - Cucu Team Kesebelasan
134
BAB 133 - Aku Memilihmu
135
BAB 134 - Sikap Yang Ku Pilih
136
BAB 135 - Selamat Tinggal
137
BAB 136 - Rahasia Tanpa Diriku
138
BAB 137 - Dia Ayahku
139
BAB 138 - Apa Kau Baik-Baik Saja ?
140
BAB 139 - Tatapan Itu Lagi
141
BAB 140 - Aku Selalu Ada
142
BAB 141 - Aku Tidak Bisa Membencimu
143
BAB 142 - Satunya Yang Melindungimu
144
BAB 143 - Kau Tidak Mencintainya
145
BAB 144 - Terhanyut
146
BAB 145 - Jangan Menahannya
147
BAB 146 - Cinta Sejati itu Dirimu
148
BAB 147 - Dewa Takdir
149
BAB 148 - Langit Senja
150
BAB 149 - Drama Romantis
151
BAB 150 - Undanga Reuni
152
BAB 151 - Gosip Menikah
153
BAB 152 - Reuni Terburuk
154
BAB 154 - Dia Pemenangnya
155
BAB 155 - Circle
156
BAB 156 - Menjadi Ayah
157
BAB 157 - Racikan Derward
158
BAB 158 - Rencana Derward, Goal !
159
BAB 159 - Kesetiaan Leona
160
BAB 160 - Picnic Day
161
BAB 161 - Kesetian Arka
162
BAB 162 - Hanya Ingin Melindungimu
163
BAB 163 - Cemburu Kekanakan
164
BAB 164 - NK Group ?
165
BAB 165 - Perihnya Kekuasaan
166
BAB 166 - Keputusan Leona
167
BAB 167 - Lie
168
BAB 168 - Percayalah Padaku
169
BAB 169 - Undangan VVIP
170
BAB 170 - Siapa Lotus ?
171
BAB 171 - Dia adalah Lotus
172
BAB 172 - Dia Wanitaku
173
BAB 173 - Destiny
174
BAB 174 - Berita Besar
175
BAB 175 - Kaburnya Louis
176
BAB 176 - Dendam Mike
177
BAB 177 - Menghibur
178
BAB 178 - Dibodohi
179
BAB 179 - Putra NK Group
180
BAB 180 - Sepatu Bayi
181
BAB 181 - Jawaban Penantian
182
BAB 182 - Tunggu Aku
183
BAB 183 - Selamatkan Dia
184
BAB 184 - Katakan Padaku
185
BAB 185 - Buah Hati
186
BAB 186 - Ironis
187
BAB 187 - Kebebasan Mickey
188
BAB 188 - Apa Itu Dirimu ?
189
BAB 189 - Jangan Pernah Melepasku
190
BAB 190 - Cukup Hanya Kita
191
BAB 191 - Kembali Muda
192
BAB 192 - Ice Cream

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!