LUSIANA KANGEN MOMMY...

...----------------...

Lusiana begitu senang dan terharu kedatangan nya ke jaman ini bisa bertemu kembali dengan mommy nya yang selalu dirindukan nya...

" Mommy hiks lusi rindu mommy " ucap rindu ling dan memeluknya

" Sayang mommy kan sudah berjanji dan sekarang umur mu sudah dewasa dan dijaman ini sudah matang untuk menikah " Ucap selir wei membuat ling tak suka

" mommy kenapa mommy menghancurkan momen mengharukan gini sih ishh nyebelin nya ga ilang " Ucap ling merajuk dengan wajah ditekuk

" besok malam kita akan makan malam bersama ayahanda mu okey jangan tidak hadir nanti " Ucap selir wei dengan lembut , karna memang merindukan anaknyaa

Bukan hanya ling yang begitu rindu dirinya juga begitu rindu dia awal dirinya datang ke jaman ini masih mengingat lusiana tapi saat suatu tragedi di hutan membuat ingatan nya hilang dan baru ingat kembali saat ini....

Pagi Harinya

ling untuk saat ini tidak bermalas malasan karna hari ini hari berbahagia karna akan sarapan makanan khas sang ibunda dijaman sebelum ini...

Kali ini ibunda nya mengundang ayahanda, selir nuan dan anaknya putri jiero ming

ling ingat saat kecil dirinya pernah bermain dengan nya dan beberapa putri kecuali putri kedua jiao ming

" Pagi ini sangat bersemangat karna aku sudah bisa memperbaiki tali persaudaraan kerajaan ini meski pun belum semua terpenuhi " Ucap ling sendiri mengahap cermin

" Tapi tak lama lagi aku akan mempersatukan semuanya aku berjanji dengan sekuat tenanga dan kesabaran ku heheheh, niat awal aku memang bodo amat dengan semua perseteruan ini tapi jika dilihat itu sangat tak aman " Jelas ling dan keluar kamar setelah selesai merapihkan rutinitas kebersihan dirinya itu...

" Liiii apa kau sudah menyelesaikan semua nya? " Tanya ling saat melihat li sedang bersantai di halaman belakang

" Sudah ling aku tinggal kebersihan diri saja " Ucap li sedang beristirahat

Tok Tok Tok

Ling mendengar langsung bergegas membukakan pintu untuk mereka para tamu undangan mueheheheh

ling heran mendapatkan tamu lain dua orang pria yang sama sekali ling tahu bahkan baru melihat nya...

" ibunda ayahanda ibunda selir dan adik sudah datang mari masuk dan siapa kalian bertiga? mo eh ibunda siapa mereka? " Ucap ling heran melihat dua pria tampan dan gagah

Mereka tak menjawab dan malah menyelonong ikut duduk dengan mereka, membuat ling kesal dan menatap tajam ke arah mereka bertiga, ibunda ling hanya tersenyum dengan ekspresi ling

" Sayang kemari, bukan seperti itu menyembut kaka mu ini sini biar ibunda perkenalkan " Ucap selir wei mencairkan suasana

" Tapi ibunda dia menyebalkan tak membalas pertanyaan ku awas saja jika bukan karna ibunda sudah aku jadi rendang mereka " Ucap ling dan duduk di kursinya

Yang lain yang menyaksikan itu betapa kagetnya keberanian nya berbicara ngawur di depan kaisar atau ayahanda nya tapi kaisar memaklumi itu

" Sayang mereka bertiga adalah kaka kaka mu mereka baru saja pulang dari akademic yang ini namanya ming wei pangeran pertama dan ini ming hong pangeran kedua dan ini ming jing pangeran ketiga " Jelas ibunda wei

" Tapi mereka anak siapa aku tak tahu aku tak mau jika ibunda nya tak berteman dengan ibunda huuh " Ucap ling begitu berani membuat mereka melongo tak percaya...

" Kamu berani sekali ya, Pangeran pertama ibunda nya adalah mei ying dan pangeran kedua ibunda nya adalah ming mei dan ketiga adalah selir chi kaili " jelas ibunda ling

" Lalu apa urusan nya jika mereka ada disini? " Heran ling kenapa ibunda nya mau mengundang anak dari musuhnya

" Mereka bertiga baik , ibunda mengundang mereka untuk memperbaiki ikatan persaudaran yang berganti musuh ini dengan merangkai beberapa rencana membaut mereka bersatu dan menjadi keluar

ga yang damai dan tentram tanpa ada permusuhan " Jelas ibunda wei

" Benar kami sebenarnya sangat setuju dengan rencana yang ibunda wei sebutkan kami tak ingin kita harus bermusuhan membuat tak tenang saja apalagi jika ada penyerangan selir antar selir " Kini yang angkat bicara pangeran Ming wei

" Benar sekali, aku setuju dan setelah itu bantu aku untuk mendekatkan kalian dengan putra mahkota dan putri Mahkota mereka berdua yang selalu acuh dan dingin bahkan kepada ku " Jelas kaisar tertunduk