eps 8 Kerajaan Atas angin

Pertarungan masih berlangsung . Para pendekar juga masih berusaha memecahkan pelindung yang buatan Li Chen chen.

Tak lama kemudian.....

" Duuuuuuaaaarrrrr........ " Suara ledakan pelindung buatan Li chen chen.

Dan tiba tiba Muncullah sebuah cahaya yang membuat para pendekar itu menutup kedua matanya dengan lengan baju mereka.

" Apa itu tadi ??" Tanya salah satu pendekar yang menyerang Li chen chen.

" aku tak tau , cahaya nya begitu menyilaukan , kedua mataku tak bisa melihat nya " Jelas pendekar lainnya.

Kini cahaya nya lambat laun menghilang dan muncullah seorang gadis dengan mata merahnya . Kecantikannya pun sangat luar biasa . Namun kecantikan itu bisa membunuh pendekar ditingkat ke 7 yakni di Rahan tingkat dewa.

" Hai gadis , kau cantik sekali " Sanjung para pendekar yang sudah terhipnotis oleh kecantikan Li Chen chen.

Li Chen chen pun hanya menampilkan seyum d bibir mungil nya. Yang bisa membuat para pendekar lebih terhipnotis lagi.

" Kemarilah paman " Panggil Li Chen chen yang membuat para pendekar langsung menuruti perkataan nya.

Tak lama kemudian para pendekar itu sudah berada d depan Li Chen chen . Dengan cepat Li chen chen memegang tubuh mereka. Hanya dalam sekejap mata tubuh mereka hancur bagaikan debu. Tak tau apa yang d lakukan oleh Li Chen chen kepada mereka saat ini.( sungguh mengerikan kekuatan yang Li Chen chen keluar kan).

Setelah mengalahkan kelima pendekar itu. Li Chen chen pun langsung terjatuh pingsan. Karena memaksakan diri mengeluarkan kekuatan misterius yang ada d dalam tubuh nya . Namun sebelum ia terjatuh pingsan , ia melihat seorang yang ia kenal , yang telah menangkap tubuh nya ketika terjatuh .

" Pa.....man.." Kata Li chen chen dan langsung menutup kedua matanya.

" Chan er , kamu ini sungguh bisa membuat ku kawatir kepadamu" Kata pemuda tampan yang d panggil paman oleh Li Chen chen dan langsung melesat pergi meninggalkan tempat itu.

...****...

Pagi pun datang di kota kerajaan atas angin . Li Chen chen kini masih berbaring lemah d atas tempat tidur yang ada d kediaman d Kerajaan tersebut. Tabib istana juga masih berada d sekitar Li Chen chen. Karena belum ada perubahan pada diri Li Chen chen sampai saat ini .

" Yang mulia , keadaan tuan putri masih tetap sama " kata sang tabib istana.

"Tuan putri masih sangat lemah , sepertinya Tuan putri telah memaksakan diri untuk meningkatkan kekuatan nya" Ucap tabib istana lagi.

" Apakah tak ada cara lain, untuk membuat nya sadar ???" Tanya Kaisar Fu Heng yang tak lain pemuda tampan yang menolong Li Chen chen untuk yang kedua kalinya.

" Maaf Yang mulia, hanya ketekatan Tuan putri sendiri yang bisa menyelamatkan nya" Kata Tabib istana .

" Baiklah kau boleh pergii" perintah kaisar Fu Heng kepada sang tabib .

Sang tabib memberi hormat dan kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar tersebut dan menyisakan Li Chen chen dan Kaisar Fu Heng.

" Cepatlah sembuh Chan er " Kata Kaisar Fu Heng dengan mencium kening Li Chen chen dan berlalu pergi meninggalkan Kamar yang kini di tempati oleh Li Chen chen.

Sebelum meninggalkan Li Chen chen sang Kaisar memerintahkan pengawal setia nya untuk menjaga gadis nya yang kini sedang berbaring lemah tak berdaya. Begitu pula dengan para pelayan yang d tempatkan d sekitar Li chen chen , untuk siap sedia jikalau gadisnya terbangun.

Kini Kaisar Fu Heng mengutus pengawal bayangan nya untuk mencari tau akan kejadian yang terjadi kepada Li Chen chen pada saat itu . Kenapa kemarin Li Chen chen bisa berurusan dengan kelima pendekar hebat sekaligus?? Apa yang sebenarnya terjadii??? , begitu banyak pertanyaan yang ada d pikiran sang Kaisar . Dan yang membuat penasaran adalah kekuatan yang d keluar Li Chen chen pada saat itu , begitu menakutkan .

Untung saja sang Kaisar dengan cepat membawanya pergi. Akibat aura misterius yang d keluar Li chen chen saat itu , membuat banyak para pendekar dan para master menuju ke tempat dimana Gadis nya bertarung.

"Kekuatan apa itu , kenapa rasanya begitu Familiar " Guman lirih Kaisar Fu Heng yang kini berada d ruang kerjanya.

Sedangkan pengawal bayangan milik Lu Chen sudah kembali menghadap sang tuan dan memberi laporan bahwa Li Chen chen sedang bertarung dengan para pendekar.

Tak menunggu lama Lu Chen langsung melesat pergi menuju ke tempat Li Chen chen bertarung. Namun dirinya sudah terlambat , hanya ada sisa pertarungan d tempat tersebut dan begitu banyak darah yang berceceran dimana-mana . Yang membuat nya lebih penasaran lagi adalah berkumpul nya para pendekar d tempat tersebut.

" Apa yang sebenarnya terjadi di sini ??" Guman Lirik Chen Lu .

...***...

Malam pun tiba d kota kerajaan Chen lu , Namun masih belum menyembuhkan rasa penasarannya. Karena semakin banyak para pendekar yang singgah d Kerajaan nya , hanya untuk melihat tempat dimana Li Chen chen melakukan pertarungan .

Lu Chen adalah putra mahkota dari kerajaan Chen lu . Ia sering keluar dari istana dan menyamar sebagai pemuda biasa. ia juga tak pernah bersikap Sombong , seperti para pangeran lainnya. Hanya ada kebaikan d hati Lu Chen. Lu Chen juga mempunyai seorang adik , namun sang adik telah lama menghilang bersama dengan sang ibunda ketika Kerajaannya lagi d serang oleh kerajaan tetangga.

"Wei ru " Panggil Putra mahkota kepada Pengawal bayangan nya.

" Ada perintah apa tuan ?" tanya Wei ru yang baru saja datang menghadap.

" Cepat selidiki secara jelas ,apa yang sebenarnya terjadi d tempat itu " Perintah Putra mahkota kerajaan Chen lu .

" Baik tuan " jawab Wei ru dan langsung melesat pergii meninggalkan putra mahkota d kediamannya.

Wei ru langsung menuju ke tempat di mana Li chen chen bertarung . Setelah sampai ia sangat terkejut karena bukan hanya pendekar biasa , melainkan para master terhebat juga berada di tempat tersebut.

" Seperti nya Nona Li chen chen bukan gadiis biasa " Guman lirih Wei ru .

Wei ru terus memperhatikan gerak gerik para pendekar dan para master di tempat tersebut. Namun sebuah serangan batin tiba tiba menyerangnya saat ini dan terpaksa menghentikan aktivitas nya. Karena dirinya tak sanggup untuk melawan mereka.

" Uhuk uhuk ........, sial aku ketahuan " Kata Wei ru dan dengan cepat melesat pergi menuju ke Kerajaan Chen lu untuk melapor apa yang terjadi di tempat tersebut.