Naja membenahi penampilannya, ikatan cepol rambutnya yang selalu menjadi ciri khas seorang Naja, terpaksa dilepaskannya. Diraihnya sisir yang selalu dibawanya di dalam tas ransel kecilnya. Rambut Naja selalu berantakan, tidak pernah bisa diam pada salah satu posisi. Terlalu lembut dan tidak telalu lebat.
"Mana cermin ajaibku?" Gumam Naja saat patner sisirnya tak jua di temukan sekalipun sudah membalik isi dalam tas kecilnya.
"Masa iya masuk ke sana berantakan gini?" Diperhatikannya sekeliling. Bibir bawahnya tergigit saat kecemasan melanda dirinya. Hingga tatapannya membentur deretan motor yang terparkir di depan deretan kawasan perekonomian ini.
Langkah kecil Naja dengan sigap menghampirinya. "Meski ngga cantik tapi kudu rapi kan?"
Rambut yang tidak begitu hitam itu berkibar saat tangan Naja melepaskan cekalannya. Segera dia mengarahkan wajahnya ke kaca spion yang diatur sedemikian rupa. Menyisir dan mengikatnya hingga rapi. Tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah.
Setelah mengatur posisi kaca spion motor itu seperti semula, Naja bergegas menghampiri cafe yang menurut kabar yang diterima Naja sedang membutuhkan karyawan.
"Maaf Mbak, lowongan sudah terisi," ucap karyawan yang berdiri di balik meja tinggi, sebelum Naja sempat mengatakan apa tujuannya kemari.
Naja menghentikan langkahnya yang masih menyisakan sekitar 4 langkah ke arah meja kasir. "Oh begitu ya?" Senyum canggung menghiasi bibirnya, ditundukkan kepalanya sedikit, "Makasih Mbak!"
Naja mundur teratur sebelum berbalik mendorong pintu hingga terbuka. Naja menengadah langit yang mulai terik. Menghembuskan bebannya di sana.
"Baru satu Nana, semangat lagi!" Menyemangati dirinya dengan menirukan gaya bicara Ai, itu membuat senyumnya kembali mengambang. Sekali lagi langkahnya di ayunkan, dari tempat satu ke tempat lainnya. Meski hasilnya nyaris sama, sudah terisi atau sudah di tutup. Sama saja kan?
***
Sementara itu, Excel dan Rega telah selesai membahas rencana pembuatan iklan perhiasan milik Tristan dengan seluruh pimpinan setiap divisi. Setelah ini, mereka akan langsung meninjau tempat untuk mematangkan rencana.
Excel dan Rega masih belum beranjak dari tempat duduknya. Masih ada beberapa hal yang perlu mereka periksa sebelum berangkat ke kediaman Tristan.
"Penasaran ngga sih, sama kekasih Tristan?" Rega tak bisa lagi menyembunyikan rasa penasarannya. "Sehebat apa dia hingga Tristan memakainya sebagai bintang iklan produknya sendiri? Biasanya kan, owner seperti Tristan enggan memamerkan kekasihnya?" pria sebaya dengan Excel itu sama sekali tak mengangkat wajahnya. Asyik bergulir dengan tablet di tangannya.
"Udah ngomongnya?" Excel bangkit dari duduknya. Mengancingkan lagi jas abu gelap yang melekat di badannya. Jemari panjangnya menyugar helaian rambut yang menutupi keningnya.
Rega menaikkan wajahnya, pandangannya membuntuti Excel yang sudah melangkah meninggalkan ruang rapat. "Lupa kalau yang ku ajak ngomong adonan semen! Mana mengerti dia kalau diajak ngomongin soal wanita?" mencibir dan mendengus sebal.
Rega segera menyusul sahabatnya. "Cel, kita barengan sama tim produksi saja ya!"
"Kau atur saja, lagipula usai makan siang kita ada janji lagi kan?" Tangan Excel masuk ke dalam saku celananya bertepatan dengan ponselnya berbunyi.
Diraihnya ponsel itu, lalu mengarahkan didepan dadanya. Excel langsung menggeser ikon hijau begitu tahu siapa yang menelponnya.
"Ya, Pa!"
"Nak, tolong kamu gantikan Papa bertemu dengan keluarga Hadi Wijaya, Papa belum bisa pulang sekarang!"
"Kapan Pa?"
"Sekitar 30 menitan lagi katanya beliau sampai di kantor Papa!"
"Baik Pa!" Excel kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku usai Papanya memutuskan sambungan teleponnya.
"Ada masalah?" Dengan mudah Rega menebak isi hati Excel, saat dia melihat sekilas ekspresi tajam sahabatnya itu.
"Orang tua pacarnya Jeje mau ketemu Papa, tapi Papa belum bisa pulang!"
"Memangnya mau apa mereka? Kok minta ketemuan mendadak?"
Excel hanya mengangkat bahu, seraya bibirnya meliuk turun.
"Jangan sampai keduluan Jeje, Cel! Apalagi Claire adalah primadona, jadi rebutan kaum kita. Kurasa Papanya Claire mendesak Jeje untuk meresmikan hubungan mereka," Bisik Rega memprovokasi. Siapa tahu berhasil menggoyahkan akar Mikha yang menancap kuat dihati sahabatnya.
Langkah Excel terhenti, dipalingkan tubuhnya menghadap sahabat multifungsinya. Rega yang semula mengembangkan senyum penuh ejekan, begitu terkesiap, dan mundur selangkah, "Kalau aku tidak peduli bagaimana?"
"Berhentilah menyampuri urusan orang lain, fokus saja pada pekerjaanmu!"
Rega mendecakkan suaranya, saat Excel menatap tajam padanya. "Beruang kutub!" Gumam Rega. Namun benar, kini dia harus fokus pada pekerjaannya dari pada mengurusi urusan Jeje.
Excel dan Rega berpisah saat berada di basement, Rega ikut dengan rombongan tim produksi sedangkan Excel mengemudi sendiri menuju kantor Papanya.
.
.
Hari beranjak siang, dan Naja belum bisa menemukan pekerjaan satupun. Bahkan kini dia sudah tak jauh dari Star Media. "Jauh sekali aku berpetualang hari ini!" Tangannya mengibaskan amplop cokelat untuk mengusir rasa gerah.
Naja menghembuskan napas melalui mulutnya, sambil menyeka keringat di poninya. Tenggorokannya terasa kering meski sudah membasahinya berulang kali. Dipalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, untuk menyeberang jalan. Mencari sela kendaraan yang melintas. Di seberang ada minimarket, Naja bermaksud ke sana untuk membeli minum dan menyegarkan tubuhnya.
Langkah kaki Naja mengulur ke aspal, saat jalanan lengang.
BRAAKK...
Naja begitu terkesiap saat melihat orang di seberang jalan tertabrak sebuah mobil hingga terpental. Naja melihat kejadian itu tepat diujung hidungnya, membuatnya ketakutan dan histeris. Darah yang mengucur deras dari bagian kepala orang itu membuat Naja semakin takut. Tubuhnya terpaku, tak mampu bergerak.
Seolah tak kuasa menahan tekanan tiba-tiba, Naja merasakan tubuhnya ringan, pandangannya gelap dan limbung. Namun tidak sebelum dia samar melihat ada sebuah mobil mendekat ke arahnya.
"Tidak...."
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
citra ucit
jgn2 mikha lagi kekasihnya tristan
2023-10-29
1
💮Aroe🌸
jangan
2022-02-19
0
Dwi setya Iriana
mobil exel ua yg damping dan nolongi naja🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-11-27
1