"Menikahlah dengan Chesa!"
"Apa???!!!!"
Abra, Chesa dan asisten Rani teriak secara bersamaan.asisten Rani memang tak tau kalo wanita yang akan dinikahkan dengan Abraham adalah Chesa anaknya.
Abraham seketika menoleh ke arah asisten Rani yang juga ikut terkejut dengan penuturan sang papa.
Dia merasa heran dengan reaksi asisten papanya itu, bukankah semua tentang papanya dia tahu.
"Maaf tuan muda saya tidak tau kalo rencana tuan besar melibatkan anak saya!"
terang asisten Rani seakan tau apa maksud pandangan mata Abra padanya.
"Apa maksud papa? Abra tak ingin menikah muda pa!"
"Apa kamu mau menikah setelah papa kamu mati!! begitu Ham???!!!"
"Pa...!!!"
Abra tak terima sang papa mengatakan kata mati!
"turuti kemauan papa Ham, dan papa akan berobat!"
"Tapi tuan besar!! saya tidak ingin menikah dengan anak kecil ini!"
ucap Chesa tiba-tiba.
"Eh siapa yang kamu sebut kecil!!! ngaca sana liat badan kamu yang kurcaci itu!!!"
jawab Abraham marah mendengar Chesa berkata bahwa Abraham masih kecil.
"Liat pa...kami tidak cocok! dia juga menolak menikah! jadi papa jangan berkata yang tidak-tidak!!"
"Papa tak mau tau!!! kalo kamu tidak menikah dengan Chesa jangan harap papa kamu sembuh!!... berdoalah semoga papa kamu segera bertemu dengan mama kamu!!"
"Papa!!! jaga bicara papa!!"
teriak Abra karena tak suka dengan kata-kata papanya, dia benar-benar tak sanggup kalo harus kehilangan papanya.
"Dan kamu Rani!!! ajari anak kamu bagaimana cara balas budi!!"
ucap tuan Shakti, mencari cara apapun agar Chesa tak menolak keinginannya.
"Baik tuan besar! saya permisi pulang terlebih dahulu"
pamit asisten Rani sambil menarik tangan anak gadisnya yang masih terlihat kesal.
Didalam mobil, sang mama lebih memilih sebagai pengemudi karena melihat anaknya cemberut sepanjang koridor rumah sakit.
perlahan tapi pasti mobil memasuki pekarangan rumah mereka, bik Nuri yang tau majikannya datang segera meninggalkan suaminya pak Norman saat mereka berbincang bersama.
"Bibi siapkan makan malam bu?"
"tidak usah bi... bikinkan susu hangat dan coklat hangat bawa ke ruang kerja saya bi!"
bik Nuri pamit ke dapur, dia merasa aneh dengan kelakuan ibu dan anak ini, tak seperti biasanya mereka terlihat seperti perang dingin.
"Mama tau kan!! aku gak bisa menikah sama dia!!"
ucap Chesa setelah sampai di ruang kerja sang mama.
"Kamu pikir mama punya pilihan? kamu tau apa maksud tuan besar tadi Chesa!!"
"Jadi dia baik sama kita karena ada maunya?"
ucap Chesa karena merasa sangat marah saat ini, bagaimana bisa tuan Shakti mengatur hidupnya hanya karena dia harus balas budi!.
"Jaga ucapanmu Chesa!!"
"Kau tau betul bagaimana tuan besar!!"
lanjut mama Rani.
"Tapi Chesa gak bisa ma!!! menikah bukan hal main-main buat Chesa!!! sama saja mama masukin Chesa ke lubang buaya!!!"
"Chesa....tuan muda juga sama baiknya dengan tuan besar!! coba lah menerima semuanya, setelah itu kalian bisa saling memahami satu sama lain?"
kali ini mama Rani berbicara lebih halus karena ingin meredam amarah anak gadisnya.
"Gak ma!!.... Chesa gak bisa!!"
"Kalo kamu menolak, sama saja kita membunuh tuan Shakti pelan-pelan Sa! dia tak akan melakukan pengobatan!...ini amanah papa kamu Sa, menuruti semuanya permintaan keluarga besar Mahesswara!"
Chesa hanya diam saja, ya... kelemahan Chesa adalah papanya, jika seseorang sudah menyinggung tentang sang papa, hati Chesa seakan luluh seketika.
Setelah kepergian bi Nuri yang membawakan minuman, mama Rani kembali membuka suaranya.
"Sebelum papa kamu pergi, dia meminta mama untuk mengabadikan diri pada keluarga Mahesswara, karena ternyata dari dulu keluarga Mahesswara lah yang telah membantu banyak keluarga papa kamu! bahkan sebelum papa bertemu dengan mama, namun mereka kehilangan kontak karena papa kamu tak ingin banyak menyusahkan keluarga Mahesswara, nenek kamu dulu adalah kepala pelayan di keluarga tersebut"
"Ini amanah dari papa Sa, papa kamu bilang turuti semua perintah tuan besar selama tidak melanggar norma dan agama! dan meminta kamu menikahi anaknya bukanlah suatu pelanggan norma Sa!!....penuhi amanah papa kamu!"
Chesa hanya diam, dia membawa susu hangat nya dan pamit ke kamarnya begitu saja.
Dikamar Chesa banyak berpikir dan menangis melihat senyuman sang papa dalam bingkai foto di meja kamarnya.
"Chesa harus apa pa!!???? Chesa harus bagaimana!!!"
Di tempat berbeda...diatap rumah sakit.
"turuti aja kata bokap loe Abra!!"
"enak saja!!! gue gak mau menikah dengan wanita yang lebih tua dari gue ya!!"
"Ciihhh...dia cuma tua di KTP!!! wujud aslinya bahkan lebih imut!! loe malah terlihat 10 tahun lebih tua dari dia!!"
"Sialan loe!!!
"Kalo loe gak mau, gue juga mau!! imut gitu!!"
goda Andreas.
"ambil aja!!!"
"haiiissshh..... turuti aja Abra!!! kasihan om Shakti!! loe tau kan anceman nya gak pernah main-main!?"
Abraham memikirkan perkataan Andreas, dia benar sang papa tak pernah main-main dengan ucapannya, dia tak ingin melihat penyakit tersebut menggerogoti sang papa.
"Sialan!!! kenapa gue terjebak dalam situasi ini!?"
gumam Abra lirih.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Agustina Kusuma Dewi
emang deh..
kl puny bdn imut, pastiny org kt..
umur masih muda..
contohnya q..
product sni,
umur dah tergolong tuwir 45..
anak 4
tp byk kt, wajah blm 40
hheehj..merasa imut..😘😍😘😍
menyenangkan diri sendiri
2022-09-11
0
Rangrizal28
cinta akan tumbuh dgn berjalannya waktu chesa abraham
2022-01-30
0
Anisatul Azizah
jangan sampe kepikiran buat nikah kontrak yaaa
2022-01-02
0