Happy reading 😊
Steven menatap sekotak pizza yang ada di depan nya. Bibirnya mengrucut sambil menggerutu tidak ada habis nya.
Alea hanya tersenyum memandang wajah muridnya itu. Makan malam yang tadi nya mau diluar tidak jadi, lantaran Alea yang tidak ingin ada yang tahu kalau sampai mereka terlihat jalan berdua.
"Apa kamu ingin saya dikeluarkan dari sekolah lantaran melanggar aturan dengan mengajak seorang murid makan malam?" ucap Alea.
"Gak kan ada yang tahu Al, lagian kamu kan guru baru juga." Jawab Steven masih mode malas.
"Tapi tetap saja itu tidak di perboleh kan, kita harus tahu batasan Stev, saya guru kamu.!"
"Apa ada larangan kalau aku jalan sama kamu? atau kamu sudah punya suami? tapi aku tidak melihat nya disini?" tanya Steven
Alea benar-benar tidak habis fikir dengan pikiran anak didik nya. Bukan masalah punya suami atau tidak. Yang jelas Alea tidak mau melanggar peraturan sekolah. Meskipun Alea tidak tahu apa yang dipikirkan Steven, dia hanya menggeleng kan kepala.
"Makan lah pizza nya Stev," pinta Alea.
"Baiklah, tapi suapin" ucap manja Steven.
"Hei, kamu punya tangan, ya"
"Ayolah Al, aku gak mau makan kalau gitu, lebih baik aku pulang saja". ucap Steven sambil berdiri.
Anak ini ..!! sabar Alea, dia belum menceritakan rahasianya ...!!!
"Baiklah Stev, akan aku suapi, duduklah" ucap Alea
Steven tersenyum senang, dia tahu kalau Alea akan menurut. Yang pasti gurunya ini masih penasaran dengan barang milik nya itu.
Setelah itu Alea mengambil pizza dan menyuapi Steven, dengan lahap Steven memakan pizza dari tangan Alea sampai tinggal satu potongan.
"Apa aku boleh tahu tentang keluarga mu Steve?" tanya Alea sambil menatap Steven.
"Memang-nya kenapa kamu ingin tahu keluarga ku? kamu juga pasti sudah kenal dengan ayahku, Richard Austin" jawab Steven melahap potongan terakhir pizza yang ada di tangan Alea.
"Tidak ada, aku hanya penasaran dengan putra tuan Richard yang telah terlibat tindakan tidak baik" jawab Alea yang memang sudah tahu siapa Steven sebenarnya.
Anak tunggal dari konglomerat Richard Austin.
Steven memandang Alea dan masih memegang tangan nya.Tapi seketika Alea langsung memukul bahu Steven.
"Hai, kenapa kamu memukulku!" teriak Steven
"Dasar tidak sopan, ingat aku gurumu, Steven! bersikaplah sewajarnya seperti kepada gurumu yang lain!"
"Ehmm memang aku melakukan apa?" jawab Steven enteng
Alea memutar bola matanya. Dasar anak kecil. Guman Alea dalam hati.
Sekotak pizza telah habis tak bersisa. Alea mengambil dan membuang kotak itu ke tempat sampah. Setelah itu dia mau menagih janji Steven.
"Mana barang itu? apa kamu mau dipenjara di usia muda?" tanya Alea.
Steven langsung mengambil kotak dari dalam tas dan menaruh dinatas meja.
"Apa ini Steve? tanya Alea bingung
"Bukalah"
"Aku tidak mau, nanti ada sidik jariku dan aku ikut di penjara" jawab Alea
Akhirnya Steven membuka kotak itu. Alea kaget ketika melihat benda yang berada di dalam nya.
"Ini adalah Ranging bull 454, sebuah pistol yang bagus kan, aku membayarnya dengan sangat mahal" ucap Steven mengangkat sebuah pistol dari kotak tersebut.
"Apa kamu seorang mafia Steve?" tanya Alea
"Bukan, ini hanya koleksiku. Biasanya aku memakainya untuk perlombaan" ucap Steven
"Perlombaan macam apa yang kamu bicarakan? memang ada lomba memakai pistol asli seperti itu?" tanya Alea tidak percaya
Steven mengembalikan pistol itu ke dalam kotak wadah dan memasukan ke dalam tas nya lagi.
"Tentu saja Alea, sayang" ucap Steven memegang dagu guru cantik nya itu.
Alea menepis nya. Sungguh diri nya tidak pernah menghadapi murid yang begitu lancang. meskipun dulu dia seorang dosen akan tetapi mahasiswa nya dulu benar-benar menghormatinya.
Tapi apa ini, murid SMA yang masih 18 tahun sungguh berani terang-terangan seperti itu menyentuh bahkan memanggilnya sayang.
"Baiklah Steve, sekarang saat nya kamu pulang, sudah waktunya kamu belajar dan sampai jumpa besok." ucap Alea dengan terang terangan yang mengusirnya.
"Aku masih mau disini, masalah belajar nanti pasti aku akan belajar. Ehhmmm apa aku boleh tanya sesuatu?"
"Apa?"
"Mengapa kamu tidak memakai cincin di jari manismu? apa kah kamu masih single?" tanya Steven langsung yang menurut alea benar-benar masalah privasinya.
"Itu bukan urusan mu" jawab Alea
"Tentu saja urusanku" ucap Steven mendekat ke arah Alea.
Alea sangat kaget dengan tingkah steven yang tiba-tiba menarik pinggang nya itu.
"Kamu mau apa stev?! lepaskan!" Alea memukul dada Steven
Steven tidak menggubris pemeberontakan Alea
"Bolehkah aku mencium mu?" tanya Steven sambil salah satu tangan mengusap pipi Alea.
Alea sangat kaget dan tidak percaya apa yang diucapkan steven. Dia melihat wajah steven dari jarak yang sangat dekat. wajah nya sangat tampan, hidung mancung, alis tebal dengan rambut yang berantakan menambah kesan dewasa laki-laki itu.
Steven mendekatkan wajah nya dan kemudian
cup ...
Alea tidak menolak, entah kenapa tiba2 jantung nya berdetak 2x lipat.
Steven melihat wajah alea kemudian tersenyum. Tapi tiba-tiba Alea mendorong badan Steven. Mungkin kewarasan nya sudah kembali. Entah kenapa tadi dia tidak menolak ciuman darinya.
"Maaf Stev, sebaiknya kamu pulang, ini sudah larut" ucap Alea yang masih menetralkan detak jantung nya.
Steven mendekat lagi dan akan mencium alea kembali. Tapi kali ini Alea menolak dengan tegas. Bahkan Alea mendorong tubuh Steven menjauh.
"Al, kenapa ? bukankah kamu tadi menerima ciumanku ?" Tanya Steven kecewa.
"Oke, aku minta maaf karena masalah itu, tidak seharusnya aku..."
"Sssttt.. aku tahu kamu juga menyukainya, kan ?" ucap Steven.
"Tidak Steve, ini seharusnya tidak terjadi, aku minta maaf. Sekarang pulanglah," ucap Alea membuka pintu depan.
Steven yang melihat Alea sudah mengusirnya pun pasrah. Dia berjalan ke arah pintu yang sudah berdiri alea disana.
"Baiklah, aku akan pulang. Selamat malam dan sampai jumpa besok," pamit Steven.
Setelah Steven keluar rumah Alea langsung menutup pintu, dia bersandar di pintu dengan memegang dadanya.
Ya tuhan, apa yang aku lakukan?! seharusnya aku bisa menghindari ini? tapi kenapa dengan diriku. Aku tidak bisa menolak ciuman dari anak itu...
Alea merutuki kebodohan nya, dia merasa seperti perempuan murahan saja.
Sedangkan di mobil Steven tersenyum senang, diapun memegang dada nya yang dari tadi sebenernya berdetak tak karuan. Entah apa yang mendorong nya melakukan itu kepada Alea. Dia hanya menuruti hasyrat nya yang merasakan perasaan aneh kepada guru cantik nya itu.
Dengan lancang dia mengikuti kata hatinya untuk merasakan bibir mungil milik Alea. Entah kenapa dari pertama dia melihat Alea, dia sudah memiliki ketertarikan dan perasaan untuk guru cantik nya tersebut.
bersambung.....
minta dukungan nya ya kakak readers tersayang. jangan lupa like, vote dan rate nya😍😍 Terimakasih 😘 😘 💕 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
putia salim
wis angel...angel....🤦♀️
2022-08-11
1
Dewi Zahra
penasaran kak
2022-05-30
0
Siti Nahwa
murid nggak ada sopan2xsteven kamu berani sekali....
2022-04-27
1