waspada

Deris sibuk menjalankan tugas yg di berikan sean,dia terus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tpi tidak ada satupun yg membuahkan hasil.deris sangat bingung dengan keadaannya sekarang.ini pertama kalinya dia menghadapi musuh yg tak kasat mata seperti ini.bahkan dia sempat menganggap bahwa musuhnya mungkin dedemit atau sejenisnya.

disisi lain sean sedang sibuk dengan sarapannya,dengan tenang dia mengunyah semua roti yg ada di piringnya.

zarina datang dengan wajah datar,sean tidak memperhatikannya dia hanya sibuk dengan sarapannya,zarina berjalan begitu saja melewati sean,sebenarnya perutnya sudah sangat lapar dan perlu diisi tpi dia malas melihat wajah sean di meja makan dia memilih pergi ke dapur mencari makanan yg bisa dia konsumsi.

"berhenti disitu".ucap sean dingin

zarina hanya menuruti permintaan sean zarina diam di tempatnya dan tidak berniat untuk berdebat dengan sean dia hanya memikirkan keadaan perutnya yg sudah sangat lapar.sean memanggil semua para pelayan untuk berkumpul di ruang makan itu,zarinya hanya diam dan tidak berkutik. tanpa menunggu lama semua pelayan sudah ada di satu tempat yg sama dengan sean dan zarina.

"aku ingin kalian menganggap wanita ini bagian dari kalian,berikan dia pekerjaan yg sesuai dengan pelayan yg ada di rumah ini"ucap sean dengan nada yg menghina sambil menatap zarina dengan meremehkan.

semua pelayan tanpak bingung dengan perkataan sean.mereka tidak mungkin memperlakukan nyonya besar mereka sebagai seorang pelayan.

zarina yg mendengar itu tanpak biasa saja.zarina bukan seorang gadis yg manja dia sudah biasa melakukan pekerjaan rumah tangga seperti itu bukan masalah besar baginya jika sean menyruhnya bekerja.sean yg melihat tidak ada perubahan di wajah zarina merasa sangat geram, sean merasa usahanya sia sia membuat zarina tertekan.

"kalian bisa pergi"ucap sean dengan datar kepada pelayan-pelayannya.zarina pun ikut beranjak dri tempatnya perutnya sudah sangat lapar ia ingin segera memakan sesuatu untuk menghilangkan rasa laparnya.

"tidak untuk kau anak pembunuh"ucap sean dengan lantang ketika zarina ingin beranjak dari tempatnya.

"kenapa anda menghentikan saya tuan bukankah anda meminta seluruh pelayan anda untuk pergi"ucap zarina santai.dan beralih dari tempat itu dengan santai menuju dapur.

sean langsung menarik tangan jarina dengan kasar dan mendorongnya ke arah diniding tanannya mengunci zarina dengan kokoh.

"apakau tidak dengar perintahku ha?"ucap sean menatap intes ke arah zarina tanpa berkedip.

"aku rasa kau sudah berubah menjadi bodoh tuan,bukankah kau yg menyuruh semua pelayanmu untuk pergi aku hanya menjalankan semua perintahmu.bukan kah aku juga salah satu pelayan mu? ohh tidak apa mungkin kau menganggapku istrimu?hingga kau menghentikanku pergi."ucap zarina dengan nada mengejek,zarina juga menatap mata sean tak kalah intens.zarina tidak mau mengalah dengan sean bahkan rasa lapar yg sejak tdi ia rasakan telah hilang begitu saja.

"heh apakau pikir kau pantas menjadi seorang istri dari sean alexander?kau bahkan tidak pantas untuk menjadi seorang pelayan"ucap sean dengan senyum menghina zarina.

"benarkah,aku baru tau jika seorang lelaki yg sangat hebat seperti sean alexander sangat berminat berbicara kepada seorang wanita yg sangat rendah bahkan untuk menjadi seorang pelayan saja tidak pantas."ucap zarina penuh kemenangan,dengan kasar dia menghempaskan tangan sean dan pergi meninggalnya begitu saja.sean menatap kepergian zarina dengan tatapan yg mengerikan.

"aku akan memberi pelajaran yg akan kau ingat seumur hidupmu gadis kecil"ucap sean dengan nada dingin giginya menggretak dengan geram.sean pergi meninggalkan kediamannya dengan kemarahan dia merasa di remehkan dengan kata kata zarina yg mengolok oloknya beberapa saat lalu.

Disisi lain zarina tengah sibuk memerikasa isi kulkas, ia ingin segera memasak seseuatu untuk menghilangkan rasa laparnya.

zarina mengambil benerapa buah wortel,kentang serta beberapa paha ayam,dia berniat membuat sup pagi itu.dengan lihai zarina mengolah semua bahan bahan itu,tidak memakan waktu yg lama hidangan itu telah selesai ia masak dengan sempurna.

sup itu terlihat sangat lezat.zarina membagikan sup itu kepada beberapa pelayan dengan senyuman.

"aku membuat sup yg cukup banyak,dan tidak mungkin aku habiskan sendiri."ucap zarina sambil memberikan sup itu kepada beberapa pelayan yg ada disana.

"terimakasih nyonya anda sangat baik"ucap pelayan itu dengan sopan dan sedikit menunduk.

"jangan panggil aku nyonya panggil aku zarina saja,bukankah tdi bos kalian sudah mengatakan bahwa aku sama saja dengan kalian."ucap zarina dengan penuh senyuman.

"tidak nyonya,bagai mana pun kau tetaplah nyonya besar kami dan istri dari tuan sean.tidak pantas bagi kami memanggil mu dengan sebutan seperti itu."ucap pelayan itu penuh hormat.

"baiklah terserah kalian saja kalian bisa memanggilku apa saja tapi dengan satu syarat"

ucap zarina dengan santai.

"katakan nyonya apa syarat itu"ucap pelayan itu dengan sopan.

"kalian harus berteman denganku,sangat tidak seru jika di rumah sebesar ini aku tidak memiliki seorang teman pun"ucap zarina dengan wajah yg terkesan memohon.

"tentu saja nyonya kami mau berteman dengan anda,itu merupakan suatu kehormatan bagi kami"ucap pelayan itu dengan senyuman.

disisi lain di dalam mobil menuju kantornya sean sedang sibuk membaca email dan melihat perkembangan bisnisnya. sorot matanya tanpak tajam dan begitu dingin melihat pesan deris yg mengatakan kegagalannya menemukan identitas asli dari org yg sudah menghancurkan kapal nya dengan sebuah ledakan.belum sempat amarah sean reda,sudah ada tiga mobil yg menghadang jalannya.mobil sean berhenti mendadak di jalananan yg cukup sunyi.segerombolan pria berbadan kekar keluar dari ketiga mobil.itu terlihat pistol yg terselip rapi di saku masing masing pria itu,mereka juga mengenakan penutup wajah untuk menutupi wajah mereka.

"sial apa lagi sekarang" ucap sean dengan amarah.sean memang tidak pernah membawa bodygat untuk menjaganya jika keluar rumah.hal itu dikarenakan tidak ada yg pernah menyerangnya selama ini.

"apa mau kalian"ucap sean dengan nada dingin sorot matanya terlihat tajam dan siap membunuh siapa saja saat itu.

para pria itu tidak menjawab kata-kata sean mereka langsung menyerang sean satu persatu.salah seorang pria mencoba menendang tubuh sean dengan kuat,dengan sigap sean langsung menghidar.pria yg lain tidak tinggal diam salah seorang pria itu kembali memcoba melayangkan pukulan kuat kearah sean,sean langsung menangkisnya dengan kuat dan menghadiahkan lelaki itu pukulan yg sangat kuat di wajah dan perutnya, sean juga mendang perut pria itu dengan kuat.baku hantam terus terjadi selama beberapa menit terlihat keringat sudah membasahi baju sean.meskipun memiliki ilmu bela diri yg cukup tinggi sean tetap merasa kewalahan karna harus melawan pria yg jumlanya lebih banyak, tidak mau berlama lama dengan sigap sean mengambil salah satu pistol yg ada di saku salah satu pria itu.dengan ahli sean langsung menembak sasarannya.

dhuarr...dhuarrr....

puluhan pluru yg memekakan telinga keluar dari senjata sean,pluru pluru itu tertancap tepat mengenai sasaran.seketika semua pria-pria itu tergeletak tak bernyawa di tanah.

sean berjalan dengan santai ke arah mobilnya dan meninggalkan pria pria itu tergeletak tak bernyawa dijalanan.

*sepertinya aku terlalu meremehkan musuhku kali ini.aku yakin dia pasti mengawasiku dan tau semua tentang pergerakan ku*guman sean dalam hati.

sean mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada deris."siapkan penjagaan di rumahku dan siapkan juga beberapa bodygard untukku".

Hallo gais ini novel pertama aku.tolong dukungan dan supotnya ya,jangan pelit" sama like nya dan coment juga oke 😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!