Negosiasi

komplek perumahan sederhana...

"apakah ini tempatnya?"

ucap sean tidak percaya

"ya tuan ini adalah kediaman tuan derall bersama keluarganya."

ucap deris mantap.

*dia pria yang cukup cerdik dan licik,pantas saja aku sulit melacaknya...ucap sean dalam hati.

tok tok tok....

tidak menunggu lama pintu rumah yang di dominasi warna abu abu dan biru muda itu terbuka,terlihat seorang wanita dengan rambut blonde berdiri didepan pintu dengan tatapan bingung.

*apakah pria tua bangka itu memiliki hutang...guman sonya dalam hati.

dengan nada datar dan sedikit angkuh sonya bertanya

"ada apa kalian kemari?,jika kalian ingin menagih hutang mantan suamiku sebaiknya kalian pergi saja aku tidak ada urusan dengan tua bangka itu lagi,jika kalian ingin menagih hutang pergilah ke pemakamannya dan minta disana"

ucapnya enteng.

"maaf nyonya kami kesini bukan untuk menagih hutang atau apa pun itu kami kesini ingin melakukan negosiasi"

ucap deris.

"negosiasi?negosiasi apa.ahhh mari masukkalah dulu"

ucapnya mengajak masuk sean dan deris.

"saya ingin membeli putrimu itu dan menjadikannya istriku"

ucap sean santi.

"apa gadis bodoh itu?aku bahkan akan memberikannya secara cuma-cuma kepadamu"

ucapnya santai.

sean memberikan kode kepad deris,tanpa menunggu perintah ke dua deris langsung mengeluarkan cek yg berisi sejumlah uang yang bernilai fantastis.melihat jumlahnya sonya langsung merampasnya dengan kasar.

"apakah ini jumlah yang kau tawarkan untuk gadis itu,baiklah katakan saja kapan kau mau menikahinya, bahkan jika kau mau sekarang pun aku bisa menyeret dan membuatnya menikahimu."

ucap sonya penuh antusias.

"dua hari lagi aku ingin dia menjadi istriku"

ucap sean santai.

"baiklah semua akan berjalan sesuai kemauanmu"

ucap sonya dengan hati berbunga bunga.

kembali ke acara pernikahan......

para tamu undangan sudah mulai berpulangan secara bergantian mereka mengucapkan selamat kepada sean dan zarina atas pernikahan mereka dengan penuh senyuman.

Pernikahan itu berjalan dengan lancar tanpa hambatan, zarina tanpak lelah seharian menerima tamu dia berjalan perlahan menuju kamarnya badannya terasa lengket ia ingin cepat-cepat mandi dan menyegarkan tubuhnya.tapi belum sempat dia pergi seseorang telah memanggilnya dengan suara yg terkesan membetak.

sean berjalan dengan santai kearah zarina dia memecahkan beberapa gelas.

tharrr.....

suara kepingan kacah berserakan dilantai.

zarina yg melihat semua itu hanya memandang nya dengan tenang dan ekspresi dingin, ia sudah tau bahwa sean akan melakukan semua itu kepadanya setelah menikah,sebenarnya zarina juga tidak tau apa kesalahannya kepada pria itu yg membuat lelaki yang berstatus suaminya itu terlihat sangat membencinya.

sean mencengkram dagu zarina dengan begitu kuat dia menatap zarina dengan aura membunuh dan tatapan yang sangat tajam.

"apa kau tau apa kesalahan mu gadis kecil?"

ucap sean sambil memperkuat cengkraman tangannya di dagu zarina.

zarina hanya diam saja tanpa mengeluarkan ekspresi dia bahkan menatap mata sean tanpa rasa takut.Melihat itu sean menjadi tambah marah dia menghempaskan zarina dengan kuat kelantai hingga membuat zarina merasa kesakitan,tapi zarina tetap saja tidak mengeluarkan reaksi,dengan sekuat tenaga zarina menahan air matanya agar tidak tumapah.Dia tau jika dia menangis maka sean akan merasa puas.melihat zarina yang belum mengeluarkan ekspresi apapun sean kembali melemparkan gelas kearah zarina kali ini lemparan itu tepat mengenai dahi zarina.

brukkk.......

suara gelas yg mengenai dahi zarina terlihat darah segar mulai menetes di dahi zarina.zarina meringis kesakitan.

sean berjalan mendekatinya dia mencengkram leher zarina hingga dia kesulitan bernapas.

"apakah sakit? ha? apakah kau tau ini belum sebanding dengan apa yg dirasakan adikku apa kau tau itu"

ucap sean dengan suara yang memenuhi ruangan dan memekakan telinga.zarina terus berusaha melepaskan cengkraman tangan sean di lehernya dia menendang kaki sean dengan keras.

"apa kesalahan ku kepadamu ha? aku bahkan tidak mengenal mu dan adikmu itu"

ucap zarina dengan lantang.dia tidak akan pernah terima dengan perlakuan sean, semampu tenaga dia pasti akan melawannya.

"apakah kau ingin tau ha? kesalahan mu adalah karena kau putri dari seorang pembunuh"

teriak sean penuh kemarahan bayang-bayang kematian adiknya terus saja menghantui pikirannya.

zarina terdiam mendengar semua itu dia mencoba mencerna semua ucapan sean.hatinya menolak untuk percaya akan semua ucapan sean dengan lantang dan tanpa rasa takut dia mendekati sean dan mengatakan

"ayah ku bukan pembunuh!!!!!!"

zarina menatap wajah sean dengan tatapan yang tajam,sekuat tenaga dia menahan air matanya agar tidak tumpah.

"apa kau pikir aku bodoh menuduh seseorang tanpa bukti ha"ucap sean dengan tatapan yang tak kalah menakutkan.

sean berjalan terus mendekati zarina.hal itu membuat zarina sepontan mundur kebelakang hingga punggungnya bersentuhan langsung dengan dinding.

"me menjauh dari ku" ucap zarina sedikit bergetar.

sean terus mendekatinya tanpa ada niat menghiraukan kata kata zarina dia memajukan wajahnya hingga sangat dekat dengan zarina,bahkan deru napasnya bisa terdengar oleh zarina.

"aku akan memastikan kau akan memohon kematianmu kepadaku"

ucap sean dengan tatapan yang mengerikan,lalu dia bernjak pergi meninggalkan zarina begitu saja sendirian di ruangan itu.

seketika air mata yg sejak tadi ditahan oleh zarina pecah begitu saja,dia meratapi nasibnya yang sangat buruk.

*ayah....kenapa kau meninggalkan ku apakah yang dikatakan pria tadi benar,apakah ayah sudah membunuh adiknya*

zarina terus menangis hingga matanya bengkak dia sama sekali tidak percaya dengan kata kata sean tadi.

seketika suara seseorang menghentikan tangisnya.

"nyonya sebaiknya anda segera mandi dan beristirahat dikamar,saya sudah menyiapkan segalanya nona"

ucap seorang pelayan dengan begutu sopan.

Zarina menghapus air matanya dan segera beranjak ke kamarnya.

dia masuk kekamar mandi dengan langkah perlahan.percikan air yang mengenai luka di dahinya terasa sangat perih dan menyakitkan.lagi lagi zarina tak kuasa menahan tangisnya di hatinya ia selalu mengumpat dengan kesal atas perlakuan sean tadi.

"aku membecimu sean alexander" teriaknya dengan begitu kuat.

disisi lain sean sedang duduk bersama dengan deris dengan segelas wine yang menemaninya.

"tuan Reting pemasaran perusahan kita masih berada di posisi teratas sampai saat ini,belum ada yg bisa mengalahkan kita."

ucap deris dengan nada santai.

"lalu bagaimana dengan penjualan minuman keras itu apakah semuanya berjalan lancar?"

tanya sean sambil menyesap wine yg ada di gelasnya.

"sejauh ini semua lancar tuan hanya saja, saya rasa ada seseorang yang berusaha menandingi kita dan menarik semua konsumen dari genggaman kita"

ucap deris penuh hati-hati.

"lakukan apa saja untuk mempertahankan reting penjulan,dan jangan ganggu aku.aku ingin menghabiskan malam ku dengan menyiksa gadis kecil itu"

ucap sean sambil beranjak pergi.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

dan aku berharap zerina sosok tangguh yg jago bela diri..smart n licik..dan pastinya diujung cerita moga zerina tdk bertahan jd istri sean..bodoh mah kalau ttp bertahan

2025-09-18

0

lihat semua
Episodes
1 pernikahan
2 Dendam
3 Negosiasi
4 malam yg mencekam
5 waspada
6 terpukau
7 informasi
8 pesta.
9 wanita malam
10 bertemu
11 tak terduga
12 cemburu
13 kecurigaan deris
14 ingin bebas
15 nomor tidak dikenal.
16 marisha
17 belanda
18 pengintai
19 terbunuh
20 bingkisan
21 hukuman
22 dinding merah muda
23 setitik petunjuk
24 Vlaardingen
25 pengumuman
26 teringat
27 mengikuti alur
28 lukisan antik
29 penawar gila
30 menyerahkan diri
31 pengumuman
32 informasi
33 pelukan
34 adu domba
35 berita palsu
36 transparan
37 Italia
38 kemeja hitam
39 cinta
40 lipstik merah
41 pria gempal
42 gaun penuh darah
43 setitik petunjuk
44 masih hidup
45 Hampir terpecah
46 kenyataan vs jebakan
47 Rencana Big Boss
48 Alpha Black.
49 Omega
50 Api jebakan Omega
51 Darah
52 jejak kunci perak
53 lebih nyata
54 Kebenaran Terkuak
55 Kejutan Mematikan
56 Detik terakhir
57 kebencian vs sayang
58 Orang Masa lalu
59 perang antar saudara
60 Prototipe Penjaga Omega
61 kemenangan awal
62 Retakan di Balik Kebencian
63 Bayangan yang Retak
64 wajib baca ini
65 Pilihan di Ujung Peluru
66 Detik-Detik Omega
67 Hitung Mundur Omega
68 Api Terakhir
69 tangis Sean
70 misi selesai
71 Pulang yang Sepi
72 Pagi yang Rapuh
73 Ketergantungan
74 Jejak yang Tak Bisa Ditahan
75 kenyataan Pahit
76 Bayangan yang Disembunyikan
77 Bisikan yang Terdengar
78 Penolakan Zarina
79 permintaan sean
80 Dilema Zarina
81 Perubahan Zarina
82 surat rael
83 Siasat Kepergian
84 pergii
85 meninggalkan luka
86 Luka yang Membelah
87 Hilang?
88 Samar
89 target
90 Bayangan di Balik Cahaya
91 Bayangan yang Terkunci
92 hujan peluru
93 Bayangan di Balik Senja
94 Bayangan yang Kembali
95 Pelarian dalam Bayangan
96 Bertemu
97 arsen
98 bertemu kembali
99 Kembali terjerat
100 Gedung Tua
Episodes

Updated 100 Episodes

1
pernikahan
2
Dendam
3
Negosiasi
4
malam yg mencekam
5
waspada
6
terpukau
7
informasi
8
pesta.
9
wanita malam
10
bertemu
11
tak terduga
12
cemburu
13
kecurigaan deris
14
ingin bebas
15
nomor tidak dikenal.
16
marisha
17
belanda
18
pengintai
19
terbunuh
20
bingkisan
21
hukuman
22
dinding merah muda
23
setitik petunjuk
24
Vlaardingen
25
pengumuman
26
teringat
27
mengikuti alur
28
lukisan antik
29
penawar gila
30
menyerahkan diri
31
pengumuman
32
informasi
33
pelukan
34
adu domba
35
berita palsu
36
transparan
37
Italia
38
kemeja hitam
39
cinta
40
lipstik merah
41
pria gempal
42
gaun penuh darah
43
setitik petunjuk
44
masih hidup
45
Hampir terpecah
46
kenyataan vs jebakan
47
Rencana Big Boss
48
Alpha Black.
49
Omega
50
Api jebakan Omega
51
Darah
52
jejak kunci perak
53
lebih nyata
54
Kebenaran Terkuak
55
Kejutan Mematikan
56
Detik terakhir
57
kebencian vs sayang
58
Orang Masa lalu
59
perang antar saudara
60
Prototipe Penjaga Omega
61
kemenangan awal
62
Retakan di Balik Kebencian
63
Bayangan yang Retak
64
wajib baca ini
65
Pilihan di Ujung Peluru
66
Detik-Detik Omega
67
Hitung Mundur Omega
68
Api Terakhir
69
tangis Sean
70
misi selesai
71
Pulang yang Sepi
72
Pagi yang Rapuh
73
Ketergantungan
74
Jejak yang Tak Bisa Ditahan
75
kenyataan Pahit
76
Bayangan yang Disembunyikan
77
Bisikan yang Terdengar
78
Penolakan Zarina
79
permintaan sean
80
Dilema Zarina
81
Perubahan Zarina
82
surat rael
83
Siasat Kepergian
84
pergii
85
meninggalkan luka
86
Luka yang Membelah
87
Hilang?
88
Samar
89
target
90
Bayangan di Balik Cahaya
91
Bayangan yang Terkunci
92
hujan peluru
93
Bayangan di Balik Senja
94
Bayangan yang Kembali
95
Pelarian dalam Bayangan
96
Bertemu
97
arsen
98
bertemu kembali
99
Kembali terjerat
100
Gedung Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!