Pada hari ini, latihan pertama untuk Zion bersama Rendrano di mulai. Latihan yang juga akan mengukur level kemampuan sihir Zion.
Terlihat Zion sedang duduk bersila di bawah sebuah pohon yang rindang. Ia memejamkan matanya dan terlihat mengatur nafasnya. Aliran sihir terlihat jelas berputar di sekitarnya. Namun, aliran sihir itu terlihat sedikit kacau dengan arus yang berantakan.
Zion berusaha keras mengontrol aliran sihirnya itu. Tidak ia sangka bahwa memiliki kekuatan yang besar ternyata cukup menyulitkan juga.
"Kontrol nafas mu dengan baik. Konsentrasi dan jangan pikirkan apapun. Rasakan aura dan aliran sihir di sekitarmu. Buat itu se stabil mungkin. Cobalah untuk lebih tenang." Ucap Rendrano yang mengawasi Zion. Ia melihat aliran pemuda itu masih cukup kacau. Jika begini terus, alirannya akan meluber kemana mana dan akan berbahaya.
Zion mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia merasakan apa yang ada di sekitarnya. Jika boleh jujur, itu cukup nyaman juga. Ia dapat merasakan angin dengan jelas dan suara alam yang indah. Namun, masih sulit baginya mengendalikan sihir sebesar itu.
"Baiklah cukup." Ucap Rendrano. Zion menghela nafas. Akhirnya selesai juga. Hanya mengatur aliran sihir seperti itu rupanya sudah membuatnya cukup lelah.
"Apa yang kau rasakan setelah mengendalikan aliran sihir seperti tadi?" Tanya Rendrano.
"Aku merasa tenang. Sihir ku masih belum terkontrol tapi saat melakukannya, aku bisa merasakan elemen lain di sekitar ku." Ucapnya. Awal yang cukup bagus menurut Rendrano. Tapi sayangnya, latihan masih belum cukup sampai di situ.
"Huuu~~ ada hantu~~" Suara pelan terdengar berbisik di telinga Zion. Angin berhembus dari belakang dan terdengar kepakan sayap. Apa itu hantu? Hantu terbang? Ia tak merasakan aura apapun.
"Hua!!! Apa itu??? " Teriak Zion ketakutan. Ketahuilah bahwa sebenarnya Zion itu sangat takut dengan yang namanya hantu. Jadi wajar saja ia langsung menjerit ketakutan.
Sedangkan, yang melakukan itu justru tertawa "ahahahah!! Ya ampun kak Zion lucu sekali. Masa aku seperti itu saja kak Zion sudah ketakutan. Lucu sekali! Hahahahah!!! " Ucap Yanata yang tertawa terbahak bahak melihat Zion yang ketakutan.
Sedangkan Zion sendiri, perempatan imajiner langsung muncul di kepalanya. Kesal bercampur malu. Itulah yang ia rasakan. "Yanata!!! Jangan menakut nakuti seperti itu dong!!" Protes Zion kesal.
Yanata yang masih tertawa menyeka air mata yang mengalir dari sudut matanya. Tak disangka hanya dengan cara seperti itu membuat kakak nya itu ketakutan. "Maaf maaf kakak... Haduh... Habisnya kakak lucu sekali sih.. "
Zion mendengus kesal. Tapi... Ada yang mengalihkan nya. "Yanata, kau... Punya sayap? " Tanya Zion melihat sayap berbentuk seperti sayap kupu kupu berwarna pink cerah dengan garis berwarna merah dan putih membentuk lekukan dan simbol sihir.
"Itu adalah sayap yang terbentuk dari pemadatan aliran sihir. Kau akan mempelajarinya di level 5 latihan ku." Ucap Rendrano.
"Wah... Hebat sekali... Um. Ngomong ngomong kau level berapa, Yanata?" Tanya Zion yang menyadari dirinya belum mengetahui berapa level Yanata.
"Ah aku, Yanata Fryfer sang penyihir gravitasi... Sekarang aku sudah memasuki level 5! Hebat kan?? Selama ini belum ada loh penyihir yang sampai level 5 dibawah usia 10 tahun. Aku baru satu satunya. Dan ini semua tentu saja karena kehebatan ku dan dibawah ajaran Rendrano Fryfer yg luar biasa. Yanata gitu loh.." Ucap Yanata sambil bergaya. Tapi...
"Eh awas! "
Duk!
"Aduh! " Yanata terbang terlalu tinggi hingga tak menyadari jika di atasnya ada dahan pohon dan tidak sengaja kepalanya terbentur. Oke, ingatkan dia untuk lebih berhati hati lain kali.
"Hahahaha... Makanya hati hati Yana.. Jadi nabrak kan tuh" Ucap Zion sambil tertawa.
"Huuh... Sakit tau!" Ucap Yanata sambil mengusap kepala nya.
"Sudah sudah. Yanata, jangan ganggu Zion latihan" Ucap Rendrano.
"Siap lord Rendrano! Oke, sampai nanti kak! Tata titi tutu~ Yanata pergi dulu~ cau!!" Dan Yanata pun terbang pergi sambil berputar putar. Tapi...
Bruk
Seekor burung tanpa sengaja menabraknya "maaf tuan burung!!!! "
Rendrano dan Zion hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah anak itu.
Kembali pada Zion dan Rendrano yang berlatih...
"Untuk selanjutnya aku akan melihat bagaimana serangan mu." Di hadapan mereka sekarang sudah ada 2 boneka jerami yang cukup besar. "Untuk saat ini, coba kau perhatikan ini."
Rendrano memfokuskan dirinya dan lingkaran sihir terbentuk di hadapan tangannya. "[Tembakan air!]" Ujarnya dan meluncur lah bola air tepat mengenai bagian depan dari boneka jerami itu dengan telak. Tapi saat setelahnya, Zion terkejut karena hanya bagian kiri dari boneka yang basah. Padahal jelas jelas ia melihat jika air itu mengenai seluruh bagian depan dari boneka itu. Bagaimana bisa?
"Wah... Hanya bagian samping yang basah..." Gumamnya kagum.
"Serangan satu titik dengan memfokuskan kekuatan sihir pada satu titik tertentu dan memadatkan serangan membuat serangan itu semakin kuat dan dengan pengontrolan aliran yang bagus dapat membuat kekuatan serangan naik dua kali lipat. " Jelas Rendrano dan melakukan satu serangan lagi. Tapi kali ini dengan kekuatan yang lebih besar dan bola air itu mampu membuat bagian kiri dari boneka itu berlubang.
"Jika kau serius, kau bisa membuat serangan yang hebat. Dan tentu sangat bermanfaat saat mengalahkan lawan. Sekarang kau coba."
"Baik!"
Zion pun memfokuskan sihirnya dan lingkaran sihir berwarna merah pudar muncul di hadapannya. Sedangkan Rendrano terus memperhatikan anak di hadapannya itu 'aliran sihir mulai memasuki dirinya. Terasa aura yang cukup kuat. Potensinya besar juga.' batin Rendrano.
"[NonMagic:sihir air]" Bola air terbentuk dan meluncur ke arah boneka jerami itu. Serangannya mengenai boneka itu dengan telak. Tapi, seluruh bagian depan dari boneka itu masih basah terkena air.
"Gagal. Coba lagi. Fokus pada satu titik dan kau juga harus tenang."
Zion menarik nafas. "Huuh... Baiklah. [NomMagic:sihir air]!! "
WUSH!!
Air kembali diluncurkan tapi hasilnya tetap sama. "Haah ternyata susah juga." Keluh Zion.
"Coba lagi sampai berhasil. Kau tak akan pernah berhasil jika kau tak benar benar serius!" Oke sikap Rendrano mulai berubah. Dia harus lebih serius kali ini.
"Huuhh..." Zion memejamkan matanya dan menarik nafas dalam lalu menghembuskan nya lagi. Ia memandang boneka itu, tepatnya bagian sampung yang akan menjadi targetnya. 'Aku akan membantumu dalam hal ini'
"[NonMagic:sihir air]"
Wush!!
Bola air meluncur dan mengenai boneka jerami itu. Namun, hanya bagian sampingnya yang basah bahkan berlubang. Serangannya berhasil.
Rendrano yang melihat itu sedikit terkejut. Hanya beberapa kali percobaan langsung bisa melakukannya dengan sempurna? Kemampuannya memang hebat.
"Yes! Berhasil!" Kata Zion senang. Walau ada sedikit bantuan dari Nero sih.
"Lumayan. Tapi kau juga harus mengontrol pengeluaran tenaga mu. Jika tidak, kau akan mudah kelelahan dan tentu akan merugikan saat melawan musuh."
Zion memasang posisi siap "siap Lord!" Ucapnya sambil memberikan hormat. Tapi... Secara tiba tiba ia memikirkan sesuatu. "Lord, aku masih kurang dalam pengendalian pengeluaran tenaga saat melakukan serangan. Selain melatih aliran sihir, apa ada cara lain agar lebih cepat untuk ku bisa mengaturnya?" Tanya Zion.
"Ada. Tapi sedikit lebih sulit." Jawab Rendrano.
"Sesulit apapun aku akan berusaha!" Sepertinya tekat Zion sudah bulat.
"Baiklah jika begitu... " Ucap Rendrano yang entah mengapa menyeringai. "Kau yakin? Kau tak akan menyesal?" Tanya nya sekali lagi untuk memastikan.
"Ya aku yakin." Ucapnya mantap.
"Baiklah jika begitu... Kita lihat sejauh mana kau bisa bertahan"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments