Terdengar suara gemericik air. Tapi dari mana asalnya itu? Suasana yang sejuk dan menenangkan. Tubuhnya terasa ringan dan tenaganya beransur ansur memilih.
Zion membuka matanya perlahan mengerjap erjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang memasuki penglihatannya. Tak terlalu terang, tapi tetap saja matanya memerlukan penyesuaian.
Hal pertama yang dilihatnya adalah raut wajah khawatir dari Rendrano. Pria itu menarik nafas lega melihat pemuda di hadapannya sudah siuman. "Dimana ini?" Tanya Zion. Ia melihat ke sekitarnya. Terlihat seperti gua dan ada sebuah kolam mata air yang dikelilingi kristal sihir di dekatnya.
"Kau ada di gua air suci sihir penyembuh. Apa kau baik baik saja? Masih ada yang sakit? " Tanya Rendrano memastikan.
"Aku baik baik saja, terimakasih..." Ucapnya.
Namun, secara tiba tiba Yanata memeluknya dari belakang membuat Zion terkejut. "Kakaaaakkk!!! Kakak gak apa apa kan? Yanata khawatir kakak kenapa napa... Soalnya kakak mendadak pingsan gitu habis lawan monster itu Yanata akut kakak kenapa napa" Ucap Yanata memeluk Zion erat.
Zion menggenggam tangan Yanata yang melingkar di leher nya. "Aku baik baik saja kok... Maaf ya, sudah membuatmu khawatir. " Ucap Zion.
Rendrano tersenyum melihat kedua anak itu terlihat akrab. Manis juga melihat mereka seperti itu. Tapi... Ada yang menganggu pikirannya.
Saat ia menyembuhkan luka pada tubuh Zion menggunakan air suci sihir penyembuh, ia tanpa sengaja melihat sesuatu di tubuh Zion. Saat melihatnya, ternyata ada semacam simbol bulan sabit dengan rantai hitam mengikat nya dan beberapa bintang di sekitarnya. Simbol apa itu? Apa artinya?
"Ayah?" Sebuah suara mengejutkan Rendrano. Itu suara Zion. Ia menengok memandang pemuda bermanik ruby di hadapannya. "Apa yang ayah pikirkan? " Tanya Zion.
'Rupanya dia cukup peka dengan perubahan ekspresi seseorang' batin Rendrano. Haruskah dia menanyakan hal itu sekarang? Ya, tak ada salahnya. "Zion. Boleh aku tanya sesuatu? " Tanya Rendrano.
"Tentu. Tanyakan saja. " Jawab Zion.
"Aku tak sengaja melihat ada sebuah simbol bulan sabit di dada mu. Boleh aku tau apa artinya? " Tanya Rendrano. Raut wajah Zion berubah. Terlihat raut wajah kesedihan di sana. Rendrano jadi merasa bersalah telah menanyakan itu. "Ah maaf, jika kau tak ingin memberitahunya tidak apa."
Zion menggeleng. Sepertinya tak ada salahnya ia memberitahu beberapa hal. Lagipula, mereka sudah menganggap nya keluarga dan juga sepertinya mereka orang yang bisa dipercaya.
"Tidak apa. Aku akan menceritakannya. Tapi... Tolong jangan beritahu siapapun ya.." Ucap Zion. Rendrano dan Yanata mengangguk.
"Simbol ini sebenarnya adalah segel bulan. Ketua dari para monster itu yang membuatnya untuk aku dan Zuka untuk mengendalikan kami saat di kerajaan Gold Moon." Entah kenapa rasanya sakit saat kembali mengingat kenangan buruk itu.
"Saat itu, aku, Zuka dan satu orang yang juga sudah kami anggap keluarga, Avren. Kami tertangkap dan dibawa ke istana. Kami dijadikan percobaan oleh ketua mereka." Air mata mulai menetes. Seakan luka yang mulai terbuka lagi membawa trauma dan bayangan kenangan buruk itu kembali.
"Dia benar benar kejam dan tak memiliki belas kasih sama sekali. Aku benar benar membencinya. Apalagi, setelah itu Avren... Ketua para monster itu mengambil tubuh Avren... Hiks... Itulah... Saat kami kehilangan salah satu keluarga kami. Setelahnya kami berusaha kabur dengan menyusup di antara prajurit istana. Kami pikir berhasil, tapi... Zuka kembali tertangkap"
Zion tak bisa menahan air matanya lagi. Mengingat hal itu benar benar memberi tekanan untuknya. "Simbol ini.. Sebenarnya dibuat untuk mengendalikan kami. Sebelumnya, dia juga menyuntikkan darah iblis yang berfungsi meningkatkan sisi gelap kami. Setelahnya segel bulan agar dia lebih mudah mengendalikan kami... " Ucap Zion. Rendrano memeluk tubuh kecil Zion. Dapat dirasakan tubuh anak itu gemetar. Trauma dan luka yang cukup mendalam. Di usianya yang sekarang, wajar saja jika begitu.
"Sstt... Tenanglah... Kami akan melindungi mu... Disini kau aman... Tenanglah... " Rendrano mencoba menenangkan Zion.
Yanata pun juga memeluk kakaknya itu. "Yanata juga bakal lindungi kakak. Pasti kakak bisa ketemu sama mereka lagi kok!"
"Terimakasih..." Ucap Zion pelan. Dia bersyukur bisa bertemu mereka sekarang.
"Kak, minum ini dulu biar bisa lebih tenang. Sekaligus memulihkan kondisi kakak" Ucap Yanata sambil memberikan sebuah gelas kecil padanya.
"Terimakasih" Ucap Zion dan meminum air itu. Setelah itu, tubuhnya merasa lebih baik dan tenang. Apa air dari kolam air mata itu? "Um... Boleh aku tanya? Tadi, ayah bilang Air suci sihir penyembuh? Apa itu? " Tanya Zion.
"Ya, Air sihir penyembuh itu adalah air murni yang keluar dari sumber mata air di gua ini dan bercampur dengan bebatuan sihir di sana. Batu sihir itu adalah sihir penyembuh yang dapat memulihkan dan mengobati segala macam luka dan menetralkan racun" Jelas Rendrano. Jadi itu juga yang membuat luka Zion sembuh dengan cepat.
Rendrano terlihat berjalan mendekati sumber mata air itu. "Zion, ayo kemari." Panggil Rendrano. Zion pun mendekat.
Saat ia mendekat ke kolam mata air itu, perasaannya menjadi tenang dan nyaman. "Indah sekali..." Batu sihir berwarna putih dengan sedikit kilauan pelangi dan air yang sangat jernih dan segar. Berada di dekat kolam itu benar benar membuat perasaan Zion menjadi tenang.
"Kau merasakan aura sihirnya bukan? Ini yang disebut sihir suci. Sihir ber energi positif yang juga terkandung dalam air di kolam ini."
"Sungguh menenangkan..."
Rendrano terlihat mengeluarkan sebuah botol kaca kecil dan mengisi nya dengan air dari kolam itu. "Ini, untuk jaga jaga saat kau terluka." Ucapnya dan menyerahkannya pada Zion.
"Terimakasih banyak ayah... " Ucapnya senang.
"Dan satu hal lagi, bagaimana bisa kau mengendalikan lebih dari satu elemen dan berbagai macam skill seperti tadi? Dan [NonMagic] bukannya itu kode sihir yang tersegel pada dua orang yang berbeda? Dari mana kau mempelajari nya? " Tanya Rendrano.
Oke pertanyaan yang sulit. Bagaimana dia harus menjawabnya sekarang? 'Hey Nero, bagaimana aku harus menjelaskannya?' batin Zion. Tapi sayangnya, ia justru mendapat jawaban yang menyebalkan dari familiar nya itu.
'Itu bukan urusanku. Cari saja jawaban nya sendiri.' jawabnya. Sungguh, tidak bisa di harapkan di saat seperti ini. Setidaknya berilah Zion bantuan atau saran.
"Ah itu... Um... Aku sungguh minta maaf, aku tidak bisa memberitahu tentang itu." Ucapnya.
Rendrano pun mengerti. "Tidak masalah. Sihirmu sangat besar, tapi... Kau masih belum terlalu mahir dalam pengontrolan nya. Aliran sihirmu masih kacau dan meluber kemana mana"
"Ya, aku juga jadi mudah lelah saat menggunakan sihir. Dengan kata lain, aku masih belum terbiasa menggunakan sihir. " Jawabnya terus terang. Walaupun sudah cukup lama dirinya berada di dunia ini dan juga menggunakan sihir, tapi tetap saja ia masih lemah dalam pengantaran.
"Kalo gitu ayah bisa mengajari kakak! Ayah itu kepala sekolah sebuah akademi sihir terbesar loh!" Ucap Yanata.
"Ohya? Bolehkah? "
"Tentu saja. Tapi, ada yang harus kau ingat. Saat latihan, kau harus memanggilku Lord. Dan kau tidak boleh membantah ucapan ku. Mengerti?" Tanya Rendrano. Aura nya berubah. Tekanan di sekitarnya pun memberat menunjukkan keseriusan yang tinggi.
"Yes Lord"
Dan mulai dari sinilah, Zion berlatih sihir bersama Rendrano. Setidaknya kemampuannya akan semakin meningkat mulai dari sekarang. Namun, ia tidak tahu bagaimana sikap Rendrano saat menjadi pelatih.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
IMAGI🎶
LanJut~~~
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
👍🏻 👍🏻
👍🏻 SEMANGAT 😊🙃 👍🏻 👍🏻 👍🏻
👍🏻 👍🏻
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-04-02
6