Cahaya matahari yang hangat menyinari nya. Udara yang cukup segar dan pepohonan yang rindang. Burung burung terlihat beterbangan dan mengalunkan lagu dari kicauannya.
Angin sepoi sepoi berhembus membuatnya merasa segar. Terlihat bunga bunga indah yang bermekaran di dekat pepohonan membuat pemandangan menjadi semakin indah dan asri.
Yap, sebuah pedesaan yang cukup indah. Saat ini, Zion sedang berjalan jalan bersama Yanata. Gadis ber iris coklat itu mengajaknya berkeliling desanya. Mereka terlihat begitu senang mengobrol dan bercanda.
Zion sebenarnya tak menyangka akan semudah ini akrab dengan anak yang baru ia kenal hari ini. Terlebih lagi, telah menganggapnya sebagai kakaknya. Setidaknya, Zion berharap hidupnya akan lebih santai dan tenang sekarang setelah ini.
"Kak Zion ayo ke sana!! " Ucap Yanata yang sudah berlari di depan Zion. Anak itu larinya kencang juga. Atau karena tubuhnya yang masih lemas ya?
"Iya sebentar" Jawab Zion yang berhasil menyusul Yanata. "Wah... " Gumamnya kagum saat melihat apa yang ada di hadapannya.
Sebuah perkebunan yang cukup luas dengan berbagai buah buahan dan sayuran ditanam di sana. Ada sebuah sungai kecil yang mengalir jernih dan beberapa orang sedang bertani di sana.
"Ayo kak kita ke sana! Aku bakal kenalin kakak sama nenekku!" Ucap Yanata girang.
Beberapa petani di sana yang melihat kedatangan Yanata pun langsung menyapa. Begitu juga dengan Zion yang memberi salam pada mereka.
Namun secara tiba tiba...
"Sihir air! "
Bola air meluncur menuju ke arah Yanata. Dengan cepat, gadis ber rambut panjang itu pun langsung menghindarinya. Zion yang melihat serangan dadakan itu langsung mendekati Yanata takut jika 'adik' nya itu terluka. "Yanata kau baik baik saja? " Tanya Zion.
Yanata justru tertawa "ahahaha!! Gak kena! Aku gak apa apa kok kak!" Ucap Yanata. Tapi Zion masih penasaran siapa yang meluncurkan serangan dadakan seperti itu pada Yanata.
Tak lama kemudian seorang anak laki laki berlari mendekati Yanata. "Alan!!" Seru Yanata memanggil anak itu. Anak laki laki ber rambut coklat dengan iris abu abu yang indah. Ia adalah Alan, teman Yanata.
"Yanata!! Um.. Kakak ini siapa? " Tanya Alan saat melihat keberadaan Zion.
"Ini kak Zion! Kakak baru aku. Dia baik banget! Kak Zion juga ikut perang sama ayah loh! Sudah pasti kak Zion hebat kan! " Ucap Yanata mengenalkan Zion. Walau agak melebih lebihkan sih...
"Wah!! Keren banget! Aku Alan Wilis! Kalo sudah besar nanti, aku mau jadi penyihir kerajaan yang kuat dan hebat!" Ucapnya sambil bergaya.
"Salam kenal, aku Zion Ravael. Senang berkenalan denganmu. Dan tadi kau menggunakan sihir air ya? Hebat! " Puji Zion membuat mata Alan berbinar.
"Hehe... Tentu saja. Ini kan Alan yang hebat dan super keren. Paling keren di seluruh dunia!! Hahaha!!"
Ctak!
"Aduh! Kenapa kamu pukul Yanata??" Keluh Alan saat mendadak mendapatkan jitakkan dari Yanata.
"Jangan terlalu sombong. Kamu itu tidak lebih hebat dari aku... Terlalu sombong awas jatuh sakit loh" Ucap Yanata. Alan mendengus kesal dengan ucapan Yanata. Sementara Zion, hanya bisa menggeleng geleng kan kepalanya melihat tingkah dua anak kecil di hadapannya itu.
Setelah perdebatan singkat antara kedua anak kecil itu, mereka bertiga pun mulai membantu petani yang ada di sana. Tak butuh waktu lama bagi Zion untuk bisa akrab dengan petani petani di sana.
Zion terlihat sigap membantu menanam dan memanen beberapa buah buahan dan sayuran yang ada di ladang. Setelah selesai, mereka pun beristirahat di bawah pohon sambil bercanda ria.
Tak disangka penduduk di desa ini sangat baik dan ramah membuat Zion juga mudah berbaur dengan mereka.
Namun, sangat disayangkan karena keceriaan dan kehangatan itu harus berakhir dengan cepat.
BLAR!!
ROAR!!!
"Ada monster!!! "
Secara tiba tiba seekor monster bertubuh seperti kerbau dengan tinggi 3 meter, kulit berwarna hitam dan ditumbuhi duri duri datang dan menghancurkan sayur dan buah yang ada di sama. Beberapa orang pun lari ketakutan. Ada yang mencoba menahan dengan sihirnya tapi tak berhasil.
"Monster.. " Gumam Zion.
"Ada monster, aku takut!!" Ucap Alan yang bersembunyi di belakang Yanata.
"Tadi gayanya selangit. Giliran ada monster langsung takut. Huh cemen!" Ucap Yanata. Sedangkan Alan hanya tertawa kikuk. "Makanya jangan terlalu sombong dulu... Ketahuan takut malu sendiri yang ada."
Zion yang melihat itu tentu saja tak bisa tinggal diam. "Yanata, bawa semuanya ke tempat aman! " Ujar Zion.
"Baik kak! " Jawab Yanata dan memandu para petani yang ada di sana ke sebuah gua yang tak jauh dari tempat itu.
Sedangkan, Zion mengeluarkan pedangnya dan siap menyerang. Kerbau itu terlihat sedang menghancurkan sayur sayuran dengan tanduknya membuat Zion marah. Ia pun langsung berlari ke arah kerbau itu "[sihir api:pedang api]! " Seru Zion. Api pun langsung berkobar pada pedangnya. Zion langsung meluncurkan serangan pada kerbau itu.
Monster kerbau yang menyadari kehadiran Zion pun langsung menatap tajam ke arahnya. Ia mengibaskan ekornya yang juga meluncurkan duri duri tajam berwarna hitam. Beruntung, Zion dapay menangkis semua itu.
'Hati hati. Monster itu memiliki kemampuan untuk melihat gerakan mu. Jika dengan serangan mu yang sekarang, kau akan terkena serangan dari sisi kanan. Selain itu, kerbau itu memiliki skill sihir area yang memungkinkannya melihat dengan jelas gerakan lawan yang memasuki area yang ditentukan. Satu lagi, duri itu beracun. Racun itu akan menyebar dengan cepat jika kau sampai terkena. ' ucap Nero.
Zion yang mendengar itu langsung melompat mundur. Jika menggunakan serangan jarak dekat, akan sulit baginya. Apalagi tipe sihir area. Jika begini, pedangnya tak akan berfungsi dengan baik.
"Aku akan menggunakan meteorite" Gumam Zion. Meteorite juga tipe sihir area. Semoga cara ini bisa berhasil. "[Meteorite]!!" Ujarnya dan lingkaran sihir berwarna merah muncul di bawah monster itu. Batu batu mulai melayang dan beterbangan menuju monster kerbau itu.
Namun, kerbau itu berhasil menahannya dengan duri duri yang ia lemparkan. Walau ada serangan Zion yang berhasil mengenainya, tapi tetap saja itu masih belum cukup untuk bisa membunuh monster itu.
"[Sihir tumbuhan:akar pengikat]!!" Terlihat sulur sulur tumbuhan muncul dari dalam tanah dan mengikat tubuh monster itu. Zion memperbanyak ikatan pada ekornya yang membuat monster itu kesulitan menyerang, sehingga skillnya bisa bekerja dengan baik.
Namun, kekuatan monster kerbau itu cukup hebat juga. Monster itu terus memberontak yang membuat sulur sulurnya terputus. "Sial" Gumam Zion. Monster itu terlihat semakin mengganas.
ROAARR!!!
Suara keras yang memekakan telinga. Angin kencang juga bertiup karena itu. Asap keluar dari hidung monster itu. Oke, dia benar benar marah sekarang. Tapi, diantara itu justru ada hal yang membuat Zion semakin kesal dan panik di saat yang bersamaan.
"Hiks hiks... Ibu tolong!! " Seorang anak kecil berusia 5 tahun yang sedang duduk di atas tanah sambil menangis. Mendengar tangisan nya, monster itu pun menoleh ke arah anak tadi dan bersiap untuk menyerangnya.
Zion yang menyadari hal itu langsung berlari ke arah anak itu. Namun, sang monster sudah menyiapkan serangannya dengan menyiapkan tanduknya untuk menyundul anak itu, juga duri duri di punggungnya yang sudah ditembakkan.
"Jangan!! " Zion mencoba bergerak secepat mungkin untuk menyelamatkan anak itu. "Shield!!!" Pelindung sihir berwarna merah pudar terbentuk. Namun karena jarak antara dirinya, anak itu dan monster kerbau sudah cukup dekat, pelindung itu tak bisa menahan serangan dari monster kerbau itu secara maksimal.
Krek..
Prang!!
Pelindung hancur akibat sundulan monster itu dan beberapa duri beracun itu menancap di tubuh Zion yang mencoba untuk melindungi anak itu.
Beberapa bagian tubuhnya terasa sakit. Tapi, Zion tak bisa berhenti di sini. Jika di biarkan, monster kerbau itu tidak hanya akan melukainya, tapi juga anak itu.
"Baiklah sekali lagi! Akar menjalar!!" Akar akar mulai mengikat tubuh kerbau itu yang kembali memberontak. Dan selanjutnya tentu saja meluncurkan duri duri beracun. Zion langsung membuat pelindung.
"[Sihir cahaya:tembakan cahaya]!!" Lingkaran sihir berukuran kecil terbentuk di depan tangan Zion dan muncullah serangan berupa tembakan laser yang cukup terang. Setidaknya serangan itu berhasil membuat luka pada kulit kerbau itu.
MOOO!!!!
Sepertinya serangan itu berhasil. Hanya saja masih kurang kuat. Zion pun berusaha menambah kekuatan tembakan cahayanya. Tubuh monster itu semakin memberontak karena kesakitan, tapi tanahan juga terus tumbuh setiap kali kerbau itu mematahkannya.
'Penambahan skill baru. Kau bisa menggunakan pemadatan dari aliran sihir untuk membuat tembakan yang cukup kuat. Dalam hal ini, skill:[NonMagic] sihir yang tersegel dalam dua tempat dan tak memerlukan kode mantra elemen untuk menggunakannya. Skill ini juga melipatgandakan kekuatan serangan. Apa kau akan menggunakannya?'
"Tepat waktu. [NonMagic:Tembakan cahaya]! "
Cahaya terang terbentuk dan meluncur menuju monster banteng itu. Serangan yang cukup kuat mengenai tubuh monster itu dengan telak.
DOAAARR!!!
Monster itu meraum kesakitan saat terkena serangan Zion. Tak lama, tubuh monster itu berlubang dan serangan Zion menembus tubuhnya. Zion menghentikan serangannya dan tubuh monster itu langsung ambruk seketika.
"Haah... Akhirnya... Selesai juga... " Gumam Zion. Nafasnya terlihat tak beraturan dan pandangannya mulai berkunang kunang. Hey, apa dia akan berakhir di sini? Ah ya, ditambah, dirinya juga tertusuk duri beracun monster tadi.
'Jika saja kau memberitahu lebih cepat. Hey, bisa kau jelaskan lagi mengenai konsep skill tadi? Aku... Tetap akan mendengarkan' batin Zion bersamaan dengan kesadarannya yang menghilang dan ia jatuh pingsan.
'[NonMagic] seperti yang kukatakan tadi, merupakan sihir yang tersegel di dua tempat yang berbeda. Dengan kata lain, penggabungan sihir kita berdua. Skill ini memungkinkan mu menggunakan sihir lain dengan mengganti kata kata sihir ke NonMagic. Skill ini dapat meningkatkan kekuatan serangan sebesar 2 kali lipat dengan cara pemadatan aliran sihir dan mengambil unsur sihir di sekitar mu. Keuntungan lainnya, kau juga bisa memakai semua elemen sihir dan skill mu tanpa harus dicurigai atau mendapat banyak pertanyaan.'
Begitu ya... Skill yang akan mempermudah nya menggunakan sihir. Jika saja memberitahu nya sejak awal. Tapi setidaknya ini akan lebih mudah.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Ahmad N.B
kreatif sekali anda
2022-03-11
1