"AAAAAAAAA!!!!!!! SAKIT!!!!"
Zion dan Zuka berteriak kesakitan saat sosok itu meletakkan tangannya. Rasa perih dan seperti sesuatu menusuk dada mereka. Secara perlahan, sebuah simbol bulan sabit dengan rantai yang mengikatnya juga beberapa bintang kecil di sekelilingnya mulai muncul.
Simbol itu merupakan segel bulan. Segel yang digunakan ketua ras Inimicus untuk mengendalikan setiap bawahannya.
Segel itu akan bereaksi dengan darah iblis yang disuntikkan sosok itu tadi, membentuk sisi negatif yang lebih kuat dalam tubuh korbannya.
Dari sisi negatif atau sisi gelap itulah, sang ketua ras Inimicus itu bisa dengan mudah mengendalikan mereka.
"CUKUP!! HENTIKAN!!!! " Ketua ras Inimicus itu menoleh ke sumber suara. Terlihat Avren yang menatap tajam penuh amarah padanya. Walau tubuhnya terlihat bergetar dan air mata telah membasahi pipinya, tapi dari sorot matanya terlihat jelas jika dia tak terima saudaranya diperlakukan seperti itu.
Aura di sekitar Avren terlihat menggelap menandakan dia benar benar marah. Ia berusaha keras menggerakkan tubuhnya dan mengulurkan tangannya bersiap memunculkan lingkaran sihirnya. Namun, sebuah rantai melesat menghancurkan lingkaran sihir yang belum sepenuhnya terbentuk itu dan menuju ke arah Avren.
Avren yang sempat terkejut dan rantai yang kini berhenti tepat di depan matanya membuat tubuhnya bergetar. "Jika kau berani melawanku, aku akan membunuhmu dengan kejam! Atau... Kau bisa melihat saudara saudaramu itu semakin tersiksa. " Ancam nya dengan nada kejam. Avren tak bisa apa apa lagi. Tubuhnya melemas dan ia jatuh berlutut. Yang bisa ia lakukan hanya menangis melihat apa yang makhluk keji itu lakukan pada saudara saudaranya.
Avren. "Hiks... Siapapun... Hiks.. Tolong mereka... "
Namun... Disaat sosok itu sedang melakukan percobaannya, tiba tiba terdengar suara pintu di ketuk. Sosok itu dengan terpaksa menghentikan percobaannya dan berdecih kesal. "Siapa itu?! " Serunya.
"Saya tuan. Krmya" Ucap suara dari luar
"Masuk! "
Pintu terbuka dan sosok wanita setengah laba laba masuk ke ruangan. Lady spider, Krmya. Ia adalah panglima perang ras Inimicus. Ia terlihat menunduk memberikan hormat pada tuannya. "Tuan, saya ingin memberitahu jika ras ras lain, khusus nya ras manusia telah merencanakan perang untuk melawan ras kita." Ucap nya.
Sosok itu terlihat marah dan aura hitam langsung memenuhi ruangan itu. "APA KAU BILANG?! MEREKA INGIN MENGALAHKAN RAS KU?! " Bentak sosok itu.
"I-iya tuan. Estra yang mengatakannya. Dia mendengar sendiri saat menyelinap ke kerajaan lain" Lanjut Krmya. Tubuhnya bergetar dan duri duri di tubuhnya berdiri karena tekanan dan hawa menusuk yang dikeluarkan oleh sosok di hadapannya itu.
"Perintahkan para monster untuk menyerang! Hancurkan mereka semua! " Perintahnya.
Krmya menunduk hormat "siap tuan" Setelahnya ia pun pergi.
Sementara, sosok itu terlihat menatap tajam Avren yang masih tertunduk sambil menangis. Ia tak mempedulikan apa yang ketua ras Inimicus itu katakan tadi. Pikirannya sudah kacau karena melihat saudaranya yang di siksa sedangkan dirinya tidak bisa melakukan apapun untuk membantu mereka.
Sosok itu mencengkram kuat leher Avren dan mengangkatnya. Pemuda ber manik hitam itu berusaha melepaskan tangan sosok itu dari lehernya. Namun, justru cengkraman itu semakin kuat membuatnya tak bisa bernafas atau bicara. Dapat dirasakan lehernya juga terluka karena kuku kuku tajam sosok itu yang menggores kulitnya.
"Kau bilang ingin bersama mereka kan? Maka aku akan mengabulkannya. " Ucap sosok itu. Avren sedikit terkejut. Sungguh? Apa yang didengarnya ini benar? Namun rasanya tidak mungkin
Namun, yang selanjutnya sosok itu katakan membuatnya tak bisa berkata apa apa lagi. "Tubuhmu bersama mereka, namun jiwamu akan tenggelam dalam kegelapan!!! Aku akan mengambil alih tubuhmu sekarang! "
Sosok itu mengulurkan tangannya dan rantai mengikat tubuhnya dan Avren. Pemuda ber manik hitam itu hanya bisa berteriak menahan sakit yang dirasakannya.
Saat rantai itu sudah sampai sebatas lehernya, sosok itu mendadak berubah menjadi asap hitam dan memasuki tubuh Avren. Pemuda itu terdiam beberapa saat dengan mata terpejam. Sampai saat ia kembali membuka matanya, pupil matanya sudah berbentuk seperti pupil iblis dan aura hitam menyelimuti tubuh nya.
"Saatnya memulai permainan. " Ucap nya sambil menyeringai kejam. Ia berjalan mendekati Zion dan Zuka. Kedua pemuda yang kini terbaring lemah itu menatap sayu pada sosok di hadapannya. Air mata menetes penuh harapan. Namun sayang, harapan itu tak terpenuhi. Sosok di hadapannya bukanlah Avren. Namun sosok keji ketua ras Inimicus yang tak mengenal ampun.
"A-Avren... Tolong... " Pinta Zion lemah. Tapi justru Avren tersenyum melihat hal itu.
"Maaf, Avren yang kalian kenal kini sudah tertidur dalam kegelapan. Aku, ketua Ras Inimicus yang akan menggantikan nya." Ucap sosok itu sambil tersenyum lebar. Senyuman yang manis jika tak memiliki niat buruk di baliknya.
Zuka yang sudah menangis sejak tadi "tidak... Tidak mungkin... Kembalikan Avren... "
Avren mengelus surai putih pemuda itu. "Tenang saja... Aku akan menjaga kalian..." Ucapnya lembut. "Dan mengambil kekuatan kalian!! " Lanjutnya dengan nada kejam. Lingkaran sihir hitam pekat dengan simbol bulan terikat rantai muncul di atas tubuh Zion dan Zuka. Dan saat itu juga kedua pemuda itu teriak kesakitan.
Perlahan, terlihat aura merah dan emas keluar dari tubuh mereka dan memasuki lingkaran sihir Avren yang juga menyalurkan sihir itu ke tubuhnya. Tak sedikitpun terlihat rasa kasihan di wajah pemuda yang kini diambil alih oleh sosok keji itu.
Sedangkan Zion dan Zuka yang tak bisa berbuat apapun hanya bisa berharap semua ini cepat berakhir. Namun, Avren tetap tak menghentikan nya hingga akhirnya Zion dan Zuka tak sadarkan diri. Membiarkan diri mereka tenggelam dalam kegelapan.
Mengetahui itu, Avren menghentikan nya. "Kurasa sudah cukup untuk saat ini" Gumamnya dan pergi meninggalkan Zuka dan Zion begitu saja.
Avren berjalan menuju ke ruang tahta. Sesampainya di sana, terlihat beberapa bawahannya yang telah menunduk hormat padanya. Avren pun mulai berbicara. "Siapkan pasukan monster untuk mengalahkan ras ras payah itu! Pastikan mereka kalah! " Ujar Avren penuh penekanan.
Dengan ragu, terlihat sosok hantu berjubah putih dengan simbol bulan terikat rantai mengangkat tangannya. "Tuan, kenapa tidak mengerahkan pasukan iblis saja? Dengan begitu, kita akan lebih mudah mengalahkan mereka." Ucap hantu itu. Atau lebih tepatnya, Estra. Sosok hantu dengan kekuatan besar yang dapat mengendalikan energi spiritual yang tinggi dan sihir penghancur.
"Tak perlu. Aku ingin melihat bagaimana kemampuan mereka. Selain itu, jangan langsung menunjukkan kekuatan penuh Inimicus. Itu agar mereka tidak mudah menebak kemampuan kita. Paham?! " Serunya.
"P-paham tuan." Jawab Estra.
"Sekarang siapkan monster monster terbaik untuk menghabisi mereka!!" Perintah Avren.
"Baik! " Ujar semua bawahannya dan langsung pergi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments