Terkadang hal tak terduga bisa terjadi kapan saja. Tak mengenal waktu atau situasi. Disaat seseorang dilahirkan kembali di dunia lain dimana dia masih tak mengerti banyak hal tentang tempat itu. Terperangkap dalam tubuh anak kecil dan terlibat dengan masalah yang begitu rumit.
Inilah takdirnya. Sayangnya, tak ada yang bisa mengubah hal itu. Yang bisa dia lakukan sekarang hanya menjalani kehidupan barunya itu.
"Zion"
Suara lembut terdengar cukup samar. Namun ia tau jika itu memanggil namanya.
"Zion"
Suara itu semakin jelas dan tak lama, cahaya terang memasuki penglihatannya. Ia mengerjap erjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk. Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang anak dengan iris gold yang indah.
"Syukurlah Zion kau sudah sadar. Aku benar benar khawatir" Ucap Zuka. Iya terlihat senang tapi... Tunggu, ada bekas air mata di pipinya dan matanya sedikit merah. Apa dia baru menangis? Dan... Dimana ini?
"Zuka.. Ada apa? Dimana ini? Dan-au... " Ucapannya terpotong saat kepalanya berdenyut. Mungkin karena pukulan saat itu.
"Zion kau baik baik saja? Mana yang sakit? " Tanya Zuka panik. Entah kenapa Zion merasa bersalah melihat anak itu mengkhawatirkan nya. "Biar ku sembuhkan lukamu"
"Tidak perlu aku bisa se-"
"[Heal]" Terlambat. Zion tak sempat mencegahnya dan Zuka sudah menggunakan sihir penyembuh itu. Terasa seperti ada angin lembut yang berhembus di belakangnya dan rasa sakit di kepalanya mulai menghilang.
"Terimakasih... " Ucap Zion. Zuka hanya mengangguk sebagai jawaban. "Ngomong ngomong... Dimana ini? " Tanya Zion sambil melihat sekitar. Sebuah ruangan yang terlihat seperti kamar? Cukup luas dengan tempat tidur, lampu gantung dan barang batang lainnya.
"Um... Kita... Ada di istana. Tepatnya, kamarku."
"Kamarmu? Artinya kau ini... Pangeran? "
Zuka mengangguk. "Aku pangeran disini. Maaf karena sebelumnya tak memberitahumu. Aku hanya... Takut ada yang tau identitas ku. Aku tak suka ada orang yang bersikap formal padaku" Ucapnya. Zion mengangguk. Memang cukup menyulitkan jika ada yang tau identitas aslinya.
"Tak apa. Tapi... Kenapa kita dibawa ke sini? " Mendengar pertanyaan itu, Zuka hanya bisa menggeleng. Ia sendiri tak tau kenapa mereka dibawa ke sini. Terlebih lagi mereka masih hidup.
Sebelumnya ia kira, mereka akan menjadi santapan monster monster itu. Tapi kenapa malah dibawa ke istana? Terlebih lagi mereka yang ada di kamar Zuka dengan keadaan baik baik saja. Apa ada yang menyelamatkan mereka?
Tapi.. Ada satu orang yang tak ada bersama mereka "dimana Avren? " Tanya mereka bersamaan dengan wajah khawatir bercampur panik. Bagaimana bisa tidak panik jika salah satu anggota keluarga mereka menghilang?
"Dimana dia? Semoga dia baik baik saja... " Zuka mulai panik.
Zion yang melihat itu mencoba untuk menenangkan nya "tenang dulu Zuka... Dia pasti baik baik saja... "
Tok tok tok
Terdengar suara pintu diketuk dan perlahan terbuka. Tampak seorang pemuda ber iris hitam berdiri di depan pintu dengan kepala tertunduk.
"Avren!! " Seru kedua anak itu dan berlari menghampiri nya.
"Kau baik baik saja Avren?" Tanya Zuka
"Kau tak terluka kan? " Tanya Zion.
"Aku baik baik saja." Ucapnya dan menutup pintu. Terlihat jelas kekhawatiran di wajah Avren. Ia menatap serius kedua saudaranya itu. "Ada hal penting yang harus ku beritahu pada kalian"
Zion dan Zuka saling berpandangan. Ada apa? Kenapa Avren terlihat takut?
"Jadi, kerajaan ini sudah dikuasai oleh ras Inimicus. Sebuah ras baru yang terdiri dari monster dan iblis. Ketua mereka yang merencanakan semua ini dan berencana menguasai seluruh kerajaan dengan kekuatan kalian." Jelas Avren. Zion dan Zuka yang mendengar hal itu tentu terkejut. Bagaimana bisa?
Avren memegang bahu Zion dan Zuka. "Mereka tau jika kalian memiliki kekuatan besar. Zuka, kau yang merupakan pangeran kerajaan Gold Moon yang memiliki kekuatan suara dan mana alam. Aura dan ketenangan yang kau keluarkan. Kemampuanmu mengendalikan mana dan sihir... Kemampuan yang sangat langka dan kekuatan yang besar. Lalu Zion, seorang pahlawan yang memiliki kemampuan mengendalikan semua elemen dan berbagai skill unik. Kekuatan kalian cukup untuk menghancurkan ras lainnya. Inimicus ingin menjadi ras yang paling berkuasa." Avren berhenti berbicara. Ia memandang kedua Saudara nya yang terkejut. Dengan kata lain, mereka ingin menjadikan Zion dan Zuka sebagai senjata?
"Sama saja mereka akan menjadikan kita senjata?" Ucap Zuka. Pandangannya kosong tak percaya dengan apa yang di dengarnya. Tapi sayangnya, itu adalah sebuah kenyataan yang tak bisa dihindarinya.
Zion sendiri pun masih belum bisa percaya.. "Darimana kau tau tentang semua ini Avren?" Tanya Zion. Sedangkan Avren yang ditanya hanya terdiam.
"Karena... "
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments