Hari sudah pagi tapi terlihat dua pemuda yang masih terlelap di sebuah ruangan di bawah tanah. Mereka adalah Zuka dan Avren. Wajah mereka terlihat polos dan imut saat tertidur. Tapi rasanya ada yang kurang. Yap, dimana tokoh utama dalam cerita ini?
Pemuda ber iris ruby dengan rambut hitam itu terlihat sedang mencari sesuatu di balik kardus kardus untuk memulai rencananya. Apa yang ia cari? Dan saat menyingkirkan salah satu kotak, ia menemukan suatu barang yang mungkin akan membantu.
Perlahan ia berjalan mendekati kedua 'saudara' nya yang sedang asik berlayar di dunia mimpi itu dan dengan dua buah benda di kedua tangannya, dia memukulnya dengan keras dan mulai berteriak
TENG TENG TENG TENG!!
"BANGUN BANGUN BANGUN BANGUN!!!! SUDAH PAGI BANGUN!! JANGAN MOLOR TERUS!!!"
Seru nya dan kedua anak itu pun langsung terkejut dan bangun dari tidurnya.
"A-ada apa?! Maling!! "
"Tsunami! Gempa bumi! Kebakaran! "
Ucap mereka berdua karena terkejut. Mereka terlihat panik dan melihat sana sini. Sementara Zion justru sedang berusaha menahan sesuatu yang sepertinya memang tak bisa ditahan. Bagaimana tidak? Melihat tingkah gaje mereka yang seperti itu
"Hahahahahaha!!! Lihat wajah kalian... Haduh baru seperti itu saja sudah panik. Hahahaha!!! " Zion tertawa terbahak bahak melihat kedua rekannya itu panik. Sedangkan yang di tertawai masih memproses apa yang sedang terjadi. Dan saat menyadarinya, perempatan imajiner muncul di kepala mereka
"ZZIIIOOONNNNN!!!!! "
Teriak mereka bersamaan dan langsung menghadiahi Zion dengan jitakkan di kepalanya. Sungguh hadiah yang buruk. Kalo hadiah saja seperti itu, lalu bagaimana hukumannya? Apakah dia akan digantung di atas gunung berapi yang siap meletus? Atau dilempar ke mulut hiu yang kelaparan? Oke lupakan.. Zion bahkan tak ingin memikirkan itu.
Zion yang mencoba menghindari teman temannya itu "baiklah baiklah aku minta maaf! Aduh sakit tau! " Keluhnya.
Zuka berdecih kesal "itu akibatnya karena berani jahil! Siapa suruh bangunin orang kaya gitu"
Avren menganggukkan kepalanya "iya! Itu akibatnya berani mengganggu tidur ganteng ku!"
Zion mengusap kepalanya. Ganas juga mereka... Ingatkan padanya untuk tidak melakukan hal itu lagi walau itu menyenangkan. Tapi tetap saja. Yang paling penting... " Salah kalian juga dah pagi masih molor aja. Pagi itu harusnya bangun semangat bukannya malah tidur! Kalian tau kan ini jam betapa?! Apa kalian tidak bisa bangun awal hah?! " Omel Zion dengan nada penuh penekanan. Aura gelap muncul di sekitarnya yang langsung membuat Zuka dan Avren merinding.
"Heheh... Kalian masih mau tidur silahkan~ " Zion mengubah nada suaranya dan menunjukan senyuman manisnya. Tapi itu justru lebih menakutkan bagi Zuka dan Avren.
"B-baiklah maaf!! Kami tak akan bangun telat lagi! " Ucap Avren yang diikuti anggukan mantap dari Zuka. Sekarang ingatkan pada mereka untuk jangan pernah terlambat bangun karena jelas akan dimarahi Zion. Aura di sekitarnya itu loh... Sungguh sereemmm...
Tapi sementara itu, di sebuah ruang tahta istana, terlihat sosok yang dengan santainya duduk di sana. Aura gelap terlihat jelas di sekitarnya dan rantai rantai terlihat bergerak seperti ular yang berkeliling. Mata hitam pekatnya menatap salah satu dari ketiga anak itu dari dalam sebuah bola kristal. Ia tersenyum kejam menunjukkan gigi gigi tajam nya.
"Sang pahlawan yang dilahirkan ke dunia ini untuk membunuhku dan sang pangeran yang memiliki kekuatan besar. Ah... Kekuatan mereka sungguh hebat. Lalu si iris hitam itu. Kurasa aku bisa menggunakan nya untuk mendapatkan kekuatan mereka" Ucapnya kejam.
Terlihat beberapa monster di sekitarnya yang terlihat cukup mengerikan. Dari ukuran dan bentuknya, terlihat jelas itu monster monster kelas atas yang jelas memiliki kemampuan cukup tinggi.
Sosok itu memandang ke arah monster monster itu. "pancing mereka ke sini. " Perintahnya dan semua monster itu pun langsung bergerak. "Dan aku akan bergabung dengan mereka untuk memastikan rencana ku sukses" Lanjutnya.
Sosok itu tampak memajukan salah satu tangannya dan muncul lingkaran sihir berwarna hitam dengan simbol bulan sabit yang terikat rantai di tengahnya. "Akan ku mulai. Tubuhmu milikku sekarang!!"
Rantai di sekitarnya bergerak dan mengikat sosok itu. Saat tubuh sosok itu benar benar sudah tertutup rantai, ia pun menghilang bersamaan dengan lingkaran sihir yang dibuatnya.
***
"Akh.. " Keluh Avren pelan saat merasakan sakit di kepalanya. Ia memegang kepalanya dan salah satu tangannya menyentuh dinding rumah agar dirinya tak terjatuh.
"Ada apa Avren?" Tanya Zion. Terlihat jelas ke khawatiran di wajahnya. Zuka yang ada di depannya pun berbalik dan menghampiri salah satu 'saudara' nya itu.
"Ah gak apa apa kok. Cuma kerasa sedikit sakit saja tadi" Ucap Avren sambil tersenyum.
"Bener? Kau tak berbohong kan? " Tanya Zuka khawatir.
"Benar kok aku gak bohong. Sakitnya juga sudah hilang. Ayo kita lanjutkan." Ucap Avren. Mereka pun melanjutkan perjalanan.
Saat ini mereka sedang berjalan di gang sempit dekat rumah penduduk untuk dapat keluar dari kota itu tanpa ketahuan monster.
Suasana yang cukup mengerikan dengan rumah rumah yang hancur dan terbakar serta monster monster yang berkeliaran dimana mana mencari manusia atau makhluk lain yang masih hidup untuk dijadikan santapan mereka.
"Sepertinya tak ada jalan" Ucap Zion. Terlalu banyak monster di luar sana.
"Awas!!" Ucap Avren dan menarik kedua rekannya menghindar saat secara tiba tiba bangunan di dekat mereka runtuh.
Mereka mencoba untuk bangun. Tapi gerakan mereka terhenti saat seekor monster yang cukup besar ada di hadapan mereka. Monster seperti seekor badak dengan cula besar dan duri duri di sekujur tubuhnya.
Sungguh keadaan yang tak menguntungkan. Apa yang harus dilakukannya? Monster itu melaju ke arah mereka dan siap menyundul kan culanya namun.. "[Tanah pelindung]!" Tangan Zion menyentuh tanah di bawahnya dan tanah langsung muncul membentuk perisai.
"[Kabut hitam]! " Ucap Avren dan muncul lingkaran sihir abu abu yang kemudian berubah jadi hitam dan menyemburkan kabut berwarna hitam pekat menutupi penglihatan makhluk itu. Mereka pun langsung berlari menjauh.
Namun secara tiba tiba Avren menarik tangan mereka berdua ke arah lain. "Avren mau kemana? " Tanya Zuka.
"Ikut aku. Aku tau jalan pintas. "
"Tapi ini bukannya jalan ke tempat itu? " Tanya Zuka yang entah kenapa khawatir karena Avren menariknya dan Zion ke jalan menuju istana. Kenapa Avren membawanya ke sana?
"Ikut saja pangeran! " Serunya. Zuka sedikit terkejut namun akhirnya dia lebih memilih mengikuti nya. Tapi diantara mereka ada yang jelas kebingungan dengan situasi ini. Avren memanggil Zuka apa tadi? Pangeran? Apa Zuka sebenarnya seorang pangeran? Kenapa dia tak menceritakannya sejak awal?
BLAR!!
Satu lagi rumah runtuh di belakang mereka dan terlihat monster manusia setengah laba laba di sana. Moneter itu memiliki badan bagian atas manusia dan bagian perut ke bawah merupakan badan seekor Laba-laba tarantula dengan bintik merah dan duri duri yang tajam di kakinya.
"Ayo lari!! " Seru Avren dan merekapun langsung lari. Namun...
'Kau akan menerima serangan dari sisi kananmu' peringatan dari Nero langsung membuat Zion menggunakan sihir pelindung untuk melindungi mereka. Dan benar saja. 5 pedang tipis meluncur ke arah mereka.
"Untung saja... Terimakasih Zion" Ucap Zuka. Zion pun mengangguk.
Mereka pun kembali berlari. Namun...
"AAAAAA!!! " Teriak Zuka saat sebuah rantai tiba tiba mengikat kakinya dan menariknya ke belakang.
"Zuka!!! " Teriak Avren dan Zion bersamaan dan mencoba menolong Zuka. Namun
BUG!
"Akh! " Ada yang memukul kepala Zion dari belakang yang membuatnya langsung pingsan.
"ZION!!! " Seru Zuka sambil coba melepaskan diri. Ia menggunakan kekuatan nya tapi itu tak mempan pada rantai itu yang semakin mengikat tubuhnya. Laba laba itu pun juga mengikat tubuh Zion dengan jaring laba labanya hingga terbungkus seutuhnya. Monster itu juga melakukan hal yang sama pada Zuka. Ia tak bisa bernafas di dalam sana.. Akhirnya dirinya pun tak sadarkan diri.
Avren yang melihat kejadian itu ingin menolong kedua rekannya. Namun, tubuhnya tak bisa digerakkan sama sekali. Apa yang terjadi pada dirinya? Kenapa tubuhnya tak bisa digerakkan?
Ia mencoba menggunakan kekuatannya tapi hasilnya nihil. Dia tak bisa menggerakkan nya sama sekali. Namun secara tiba-tiba ia mendengar suara seseorang berbisik
'Tubuhmu milikku sekarang. Kau tak akan bisa lolos dariku'
Deg
Ia terkejut dan entah kenapa menjadi panik. Apa yg terjadi padanya? Suara siapa tadi? Suara yang dingin dan menusuk. Namun itu juga menjadi hal terakhir yang ia ingat di hari itu. Karena yang selanjutnya terjadi, kesadarannya menghilang dari dirinya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Haruki Yuuka
p-pangeran aku kira cewek 🗿
2022-04-01
1
Isa Ahmad
hmmm...
2022-01-10
1