"Avren... Apa yang terjadi? Kemana semua orang? Dimana orang tuaku? " Tanya Zuka. Avren menarik nafas panjang.
"Baiklah, sebenarnya... Ah, sebelum itu perkenalkan, namaku Avren. Aku sahabat Zuka sejak kecil. Salam. Kenal" Avren Rombush memperkenalkan diri mengingat sosok asing yang bersama Zuka.
"Aku Zion Ravael. Senang berkenalan denganmu. Jadi, bisa jelaskan apa yang terjadi di sini? " Tanya Zion. Ia memandang pemuda bermanik hitam itu.
Avren pun mulai bercerita "jadi, satu hari setelah kau pergi, ras iblis datang dan menyerangnya sekolah kita. Semua murid dibunuhnya. Saat itu aku berhasil sembunyi di ruang bawah tanah jadi aku selamat. Tapi yang lain... Haah... Bukan hanya di sekolah. Para iblis sudah mulai menghancurkan berbagai tempat di kerajaan. Bahkan raja sudah dibunuhnya. Mereka juga meminta bantuan monster dan makhluk sihir dari jurang kegelapan. Kami coba untuk melawan tapi... Kami tak cukup kuat. Beberapa pengawal dan pasukan kerajaan dijadikan budak dan siapapun yang tak menurut akan dibunuh dengan kejam" Jelas Avren. Zuka terdiam mendengar penjelasan itu. Pasukan iblis menyerang...
"L.. Lalu... Dimana orang tuaku? " Tanya Zuka dengan mata yang mulai berkaca kaca lagi.
Avren menggeleng kecil "maaf... Mereka dibunuh... "
Zuka meneteskan air matanya. Mereka tak selamat. Orang tuanya tak selamat. Lalu bagaimana kehidupan nya setelah ini? Dimana dia tinggal? Semuanya sudah hancur... Dia benar benar bingung harus apa sekarang...
Namun secara tiba tiba terasa ada yang menepuk pundaknya. Ia memandang ke sampingnya dan terlihat Zion yang tersenyum kecil ke arahnya "aku akan membantumu. Kau tak perlu khawatir. Masih ada aku dan Avren yang akan menjadi keluargamu. Kami akan selalu bersamamu" Ucap Zion lembut sambil mengusap punggung Zuka.
Avren pun mengangguk setuju. Ia langsung merangkul sahabatnya itu. "Benar Zu! Kau kan masih ada kami. Kami akan terus bersamamu! " Ucapnya. Setidaknya ia bersyukur memiliki teman teman yang baik dan bisa memahami kondisinya seperti ini.
"Terimakasih... " Ucapnya sambil menghapus air mata yang mengalir di pipinya.
"Jadi sekarang senyum dong!! Cemberut gitu mukamu kaya pakaian kusut tau" Ucap Zion yang sukses mendapat jitakkan dari Avren.
"Tapi aku setuju dengan anak ini. Mukamu jadi kaya pakaian kusut" Jika setuju kenapa malah menjitak? Tahukah itu lumayan sakit? Dan lagi itu menyebalkan!! Tapi melihat Zuka yang sudah mulai tenang, Zion menerimanya saja. Setidaknya sahabatnya itu sudah mulai lebih tenang.
"Janji kalian tak akan pergi? " Tanya Zuka.
Zion dan Avren pun menggenggam tangan Zuka "janji. Mulai sekarang, kita adalah keluarga" Ucap keduanya bersamaan.
Kehangatan mulai terasa di antara mereka. Hari menjelang sore dan mereka hiasi waktu waktu itu dengan canda tawa. Tapi mereka juga tak melupakan untuk mulai memikirkan rencana ke depannya. Untuk saat ini yang perlu mereka pikirkan... Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Tak mungkin kan terus ada di sini selamanya?
Tapi untuk sementara kesampingkan hal itu terlebih dahulu. Hari mulai gelap dan terlihat Zuka yang sudah terlelap dengan bersandar di bahu Zion. Sementara Avren terlihat baru kembali setelah melihat situasi sekitar.
"Bagaimana keadaan diluar? " Tanya Zion. Avren pun duduk di sampingnya.
"Cukup buruk. Ada banyak monster yang berkeliaran di luar sana. Kita tidak bisa keluar dari sini sekarang" Jika begitu, keadaan kerajaan ini benar benar diluar dari kata aman sekarang.
Avren mandang Zion yang tampak sedang berfikir. Kemudian pertanyaan muncul di pikirannya. "Zion, ngomong ngomong, bagaimana kau bisa bertemu Zuka? "
"Aku bertemu dengannya di dalam gua. Saat itu Zuka muncul dan terjatuh ke sungai. Dia tak bisa berenang dan hampir tenggelam jadi aku menyelamatkannya" Jawabnya apa adanya bukan ada apanya karena itu memang kenyataannya. Bukan ketanyaannya. Oke gaje.
Avren mendekati Zion dan menatap tepat di matanya. Semakin dekat... Entah kenapa bulu kuduk Zion berdiri. Semakin dekat... Ia meletakkan tangannya di dinding dekan kepala Zion. Apa yang akan dia lakukan??? 'Nero.. ' batin Zion tapi makhluk berbulu itu tidak menjawab. Familiar sialan! Apa dia tak busa membantunya?!
Jarak antara mereka berdua semakin dekat dan... "Mata merah seperti itu... Aku tak pernah melihatnya. Dan sangat jarang ada penyihir memiliki iris mata merah seperti itu." Ucap Avren menatap dua buah kelereng rubi di hadapannya.
Oke oke Zion sudah berpikir berlebihan. Yaampun apa yang dia pikirkan tadi? Hayo... Siapa yang sudah berpikiran macam macam tadi??? Ingatlah umur mereka masih anak anak...
Zion masih terdiam. Dirinya sendiri tak tau banyak tentang hal seperti itu. Apa warna iris mata seperti ini jarang? Apa setiap warna memiliki arti?
"Kau... Bukan ras iblis kan? " Tanya Avren dengan nada sedikit ditekan.
"T... Tentu saja bukan!" Ucap Zion gugup. Tapi itu kenyataanya bukan? Dia bukan ras iblis. Dia manusia tak bersalah yang meninggal dan dilahirkan kembali ke dunia ini dan sekarang malah berhadapan dengan hal seperti ini.
"Iris matamu itu... Dan aku merasakan aura yang cukup besar. Bahkan lebih besar dari yang pernah kurasakan sebelumnya. Kau tak ada niat jahat kan? Siapa kau sebenarnya?" Tanya Avren semakin membuat Zion gugup. Ayolah.. Dia ini hanya manusia biasa yang kebetulan mendapat kekuatan besar dan mendapat skill dari monster yang ia kalahkan... Mana mungkin anak baik sepertinya punya niat jahat.
"Tidak. Aku tak punya niat jahat sama sekali. Sungguh!"
"Lalu siapa kau sebenarnya? " Tanya Avren lagi. Jujur saja, tubuh Zion mulai bergetar ditekan seperti itu. Dan lupa kah dia jika ada satu orang lagi yang sedang tertidur nyenyak di bahunya?
Zion menghela nafas dan memutuskan untuk menjelaskan semuanya secara rinci sama seperti apa yang dia jelaskan pada Zuka saat di gua. Mendengar cerita itu, Avren terdiam. Dia memasang pose berfikir. Mungkin ia masih mencoba untuk memproses cerita Zion? Wajar saja sih... Tapi semoga saja dia percaya dengan ceritanya itu.
Avren mengangguk anggukkan kepalanya "hm hm... Ya... Kurasa wajar jika begitu. Jadi kekuatan dan skill mu itu dari makhluk itu... Hm... Memang wajar"
Zion yang mendengar itu menghela nafas lega. Akhirnya dia percaya juga... "Jadi, sekarang kau percaya padaku? Aku tak ada niat jahat sama sekali" Ucapnya.
Avren mengangguk "ya baiklah. Maaf sempat berprasangka buruk padamu. Sepertinya kau memang bisa dipercaya. Baiklah! Selamat datang di keluarga kami!! " Ucap Avren dan merangkul Zion lalu menariknya kearahnya.
"Eh eh Avren sakit" Keluh Zion saat kepalanya di jitak. Haduh... Tapi apa dia benar benar menerimanya? Tunggu sebentar, artinya dari tadi dia masih belum percaya padanya? Yaampun...
Tapi... Ada satu hal yang mereka lupakan. Disaat Avren menarik Zion ke arahnya... Ada juga yang terjatuh.
"Aduh.. Zii kalo mau pergi bilang bilang dong!!! "
Kedua pemuda itu melirik ke belakang dan dilihatnya Zuka yang berbaring di lantai dengan gaya yang aduhai sambil mengusap usap kepalanya. "Hey, apa yang kalian lihat? "
"BUAHAHAHAHAHA!!!! " Tawa pecah diantara mereka berdua sedangkan Zuka hanya menatap bingung pada 'saudara' nya itu.
"Kenapa kalian ketawa? Apa yang lucu? " Tanya Zuka yang masih bingung.
"Tidak, bukan apa apa kok... Haduh Zuu... " Ucap Zion yang membantu Zuka berdiri. Sedangkan Avren? Dia masih sibuk ketawa sampai guling guling gaje.
Tapi setidaknya mereka bisa melupakan sebentar kesedihan dan masalah yang mereka hadapi. Walau mereka tak menyadari jika ada sosok yang sedang mengawasi mereka dari jauh.
***
"Tuan, apa anda yakin dengan ini? " Tanya seorang pria yang mengenakan pakaian serba hitam.
"Ya... Mereka bisa dijadikan senjata yang bagus. Kekuatan besar yang mereka miliki tak boleh kita sia siakan" Ucap sosok yang dipanggil 'tuan' tadi. Matanya terarah pada ketiga anak yang yang sedang asik berbincang dan tertawa. Tapi kemudian memusatkan nya pada satu orang. Pemuda ber iris hitam di sana "sepertinya dia cocok untuk ku kendalikan" Ujarnya dan menyeringai lebar
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Haruki Yuuka
apakah 2 perempuan 1 laki-laki atau 2 Laki-laki 1 perempuan soalnya gak ada penjelasan 🗿
2022-03-31
0
Chalysta Yan
wah wah~~~
orang jahat selalu meresahkan~~~ ☺💢
2022-02-15
2