Aku benar benar bingung dengan apa yang terjadi di sini. Jika kuingat lagi aku kecelakaan, ada yang sengaja mendorongku, lalu aku melihat ada layar hologram dan pertanyaan. Aku menjawab pertanyaannya dan cahaya putih bersinar.
Setelahnya aku muncul di tempat ini dengan wujud anak berusia 12 tahun. Yang benar saja.. Siapapun bisakah tolong jelaskan apa yang terjadi di sini? Aku benar benar bingung sekarang.
Aku memutuskan untuk mencari jalan keluar dari sini. Banyak terdapat kristal warna warni yang bercahaya jadi gua ini tak begitu gelap. Setidaknya semoga ada seseorang yang bisa kutemui dan menanyakan semua ini.
Aku terus berjalan mengikuti jalan yang dipenuhi oleh kristal kristal. Semakin lama kristal kristal itu semakin terang dan jalanan yang semakin luas. Namun tanpa ku sangka jalan itu membawaku pada sesuatu yang benar benar di luar dugaan ku.
Terlihat seekor naga besar dengan tubuh berwarna hitam kebiruan. Ia memiliki sepasang sayap dengan duri tajam di ujungnya dan selaput berwarna biru tua dengan aura hitam mengelilinginya. Terlihat sepasang tanduk di kepalanya yang membuat naga itu semakin menyeramkan. Terlebih lagi iris merah darahnya yang terlihat mengerikan.
Sepertinya dia belum melihatku. Aku harus segera pergi dari sini sebelum dia menyadari keberadaan ku. Namun baru saja aku melangkahkan kakinya mundur dan berniat menjauh..
Brug!
"Sialan!!" Pekik ku. Aku tak melihat ada kristal di belakangku yang membuatku tersandung dan jatuh. Naga itu terlihat memandang ke arahku. Tatapannya terlihat tajam dan mengerikan. Apalagi asal yang keluar dari hidungnya membuatnya semakin mengerikan. Tubuhku bergetar hebat saat itu.
Seperti apa diriku di pandangannya? Ah, mungkin tak lebih dari sekedar tikus kecil yang siap di santap. Tamat sudah riwayat ku.... Kakiku tak bisa digerakkan...
Dia mendekatkan moncongnya padaku hingga aku dapat merasakan nafasnya. Dingin!! Tubuhku benar benar bergetar!! Hey, aku sudah mati dan apa aku akan mati lagi? Woy! Aku belum menikmati hidup ini! Yang benar saja!
"Tenanglah anak manusia" Ujarnya membuatku sedikit terkejut. Dia bisa bicara? Naga yang bisa bicara? Wow!! Tapi... Bagaimana aku bisa tenang di saat seperti ini?!
"A... T.. Tuan naga.. Bolehkah aku pergi? " Ucapku terbata bata. Oke, apa yang kutanyakan? Dia akan langsung melahap ku jika begitu.
"Tidak! " Serunya membuatku terkejut. Menyebalkan!! Apa dia benar benar akan memakan ku sekarang? Semoga saja tidak."Aku membutuhkan bantuan darimu" Ucapnya dan mendudukkan dirinya di depanku. Ya.. Baiklah.. Semoga dia tak memakan ku sekarang. Tapi entah mengapa aku mulai merasa dia bukan ancaman.
"Bantuan apa? " Aku memberanikan diri bertanya. Walau tetap memasang mode waspada.
"Lepaskan aku dari sini."
"Lepaskan? Lepaskan dari apa? " Jelas aku bingung. Dia tak terikat apapun dan kenapa dia meminta untuk dilepaskan? Bukankah itu aneh?
Naga itu memutar bola matanya "mendekat lah"
"Tidak. Kau pasti akan memakan ku. "
Naga itu menghela nafas. "Aku tak akan memakan mu bocah! " Hey aku punya nama tau! Tak sopan sekali memanggilku bocah seperti itu! Mentang mentang diriku terperangkap dalam tubuh anak kecil, bukan berarti kau bisa memanggilku bocah seperti itu!
Aku pun memberanikan diri mendekat "sebelum itu, namaku Zion Ravael. Jangan memanggilku bocah" Ujar ku sambil berjalan mendekat. Namun..
Brug!
"Akh!" Keluhku saat menabrak sesuatu tak kasat mata. Kepalaku yang malang... Seperti menabrak pintu tak kasat mata saja. Semoga tak benjol. Tak benjol kan?
"Kau tidak apa bocah? "
"Auh... Kau sengaja ya? Dan berhenti memanggilku bocah! Aku Zion!! "Ucapku. Setidaknya bilang jika ada pelindung di sekitarnya... Apa dia sengaja ingin membuat kepalaku benjol?
" Maaf. Bisa tolong kau hilangkan pelindung itu? Aku sudah lama terjebak disini. "Pintanya. Aku sedikit mengernyitkan dahi.
" Bagaimana jika aku sudah membebaskan mu dan kau justru menyantap ku?" Tanyaku masih was was.
Naga itu menghela nafas. "Aku tak akan menyantap mu. Lagipula daging mu tidak enak dan terlalu sedikit tak bisa membuatku kenyang. " Serius? Dia menghinaku kah?
"Haah.. Baiklah, kau janji? " Tanyaku memastikan.
"Iya."
Baiklah... Kurasa aku bisa percaya. Lagipula kasihan juga melihatnya terkurung begitu. Tapi pertanyaannya... Apa yang bisa kulakukan? Bagaimana caranya melepaskan naga sebesar ini dari pelindung tak kasat mata? Menembusnya? Yang benar saja. Menghancurkannya? Dengan apa?
Hm... Aku berpikir sejenak dan bersandar di sebuah kristal berukuran besar. Ada beberapa kristal kecil di sekitarnya. Aku mengambil salah satu yang tak tertancap ke tanah. "Jika saja aku bisa mengubah kristal ini menjadi pedang atau semacamnya pasti mudah." Namun seketika aku membelalakkan mataku saat kristal itu benar benar berubah menjadi sebuah pedang katana berwarna perak. Wow... Keren.. Gimana bisa?
"Skill manipulasi molekul. Kau bisa memanipulasi molekul benda apapun yang kau sentuh dan mengubahnya menjadi benda lain yang kau inginkan hanya dengan memikirkannya." Ucap naga itu tiba tiba.
"Keren!! Bagaimana kau tau? " Tanyaku dengan mata berbinar
"Aku bisa melihat dan merasakannya itu kekuatan yang kau miliki. Sihir yang cukup kuat, jadi mudah merasakan aura di sekitarnya." Jawab naga itu. Kemampuan yang hebat..
"Baiklah.. " Aku mengambil ancang ancang dan mencoba menghancurkan pelindung yang mengurung naga itu. Setelah itu aku langsung berlari dan melompat meluncurkan tebasan ke arahnya.
Sring!!
Tapi tak terjadi apapun. Bahkan goresan saja tak ada. "Akan kucoba lagi" Aku kembali mencoba mengayunkan pedangku dan menebas pelindung itu berkali kali. Tapi hasilnya nihil. "Aku tak bisa. "
"Coba kau gunakan kristal itu. Itu kristal sihir yang membuatmu dapat menggunakan sihir. Jika kau menyerap kekuatan dalam kristal itu, kekuatanmu akan terus meningkat"
Hm... Tak ada salahnya juga kan mencoba? Ya baiklah akan kucoba. Aku coba memfokuskan diri seperti apa yang aku baca di novel atau anime yang pernah ku tonton. Setelah itu aku coba menyerap kekuatan sihir di sekitarku. Dan.. Berhasil.
Kristal kristal itu bersinar dan terlihat kilauan kilauan cahaya masuk ke dalam tubuhku. Namun setelahnya kristal kristal itu hancur dan menghilang.
Aku merasakan tubuhku ditiup angin lembut yang sejuk. Tercium aroma dedaunan di sekitarku membuatku memejamkan mata menikmati itu. Tak lama aku membuka mataku lagi. Tubuhku terasa ringan.
Aku pun memfokuskan sihir ku pada pedang di tanganku. Pedang itu sedikit bersinar redup. Aku pun bersiap dan berlari ke arah pelindung itu. Dengan sekuat tenaga aku menebaskan pedangku ke arah perisai itu.
PRANG!!
Terdengar suara sesuatu pecah dan kilauan seperti kaca tipis bertaburan di sekitarku. Aku memandang ke arah naga itu yang tersenyum padaku. Entah kenapa senyumannya mengerikan. Ya, bukan senyuman manis. Bagiku itu justru mengerikan.
"Terimakasih bantuan mu bocah" Ucapnya. Bocah lagi... Apa dia tak bisa memanggil namaku saja?
"Sama sama. Jika begitu.. Apa aku bisa menanyakan beberapa pertanyaan padamu?" Tanyaku mengingat tujuan awal ku ingin bertanya tentang tempat apa ini.
"Ya tentu" Jawabnya singkat.
"Sebenarnya tempat apa ini? Bagaimana aku bisa merubah kristal menjadi pedang dan... Ada naga? Apa ini dunia fantasi? " Tanyaku. Naga itu menatapku tajam tepat pada iris ruby ku. Hey.. Jangan menatapku seperti itu.. Kau membuatku takut tau..
"Kau... Bukan berasal dari dunia ini? " Tanya naga itu. Tak berasal dari dunia ini? Lalu ini dimana? Jika diingat benar sih... Mana ada naga di dunia asal ku. Dan aku ada di sini setelah kecelakaan. Terlebih lagi dengan tubuh anak kecil.
"Iya" Jawabku singkat. Aku menceritakan semuanya mulai dari identitas ku, dimana aku tinggal, saat kecelakaan, layar hologram, ada di tubuh anak kecil dan sampai di sini. Naga itu mengangguk anggukkan kepalanya mendengar ceritaku yang panjang kali lebar.
"Hm.... Begitu ya... Jadi ini bukan dunia tempat kau berasal. Bisa disebut ini dunia fantasi. Tempat dimana makhluk seperti naga, elf, beast, monster, iblis, malaikat dan lainnya hidup. Kemungkinan kau sudah terkirim ke dunia ini saat kau kecelakaan. Sebut saja isekai. Dunia setelah kematian mu. disinilah kau berada sekarang." Dia menjeda ucapannya melihat keterkejutan ku.
Jelas sekali aku terkejut bukan? Isekai... Aku terlempar ke dunia ini?
"Aku bisa merasakannya, kau memiliki kekuatan sihir yang besar. Mungkin saja yang paling besar dari apa yang pernah kurasakan sebelumnya" Lanjutnya. Aku menatap tak percaya. Paling besar? Yang benar saja. Apa itu tak terlalu berlebihan? Aku masih mencoba mencerna semua ini. Pandanganku kosong dan pikiranku melayang entah kemana. Serius?
Aku menghela nafas. Diriku terlempar ke dunia fantasi? Sungguh kah? Serius? Beneran? Jadi ini isekai? Lalu aku memiliki kekuatan besar? Mungkin yang paling kuat? Bukankah itu terlalu berlebihan? Lalu apa yang harus kulakukan sekarang?
"Bocah! "
Panggil naga itu mengejutkanku dari lamunanku. Aku kembali menatap ke arahnya. "Lalu... Bagaimana ini? Aku tak tau apapun tentang tempat ini!!!" Tanyaku sedikit panik. Entah kenapa aku jadi panik begini. "Hey, apa kau bisa membantuku? Sepertinya kau tau banyak tentang tempat ini. Bisakah kau menjadi pemandu ku? Atau... Teman?" Tawar ku. Naga itu tampak berfikir.
"Hm... Baiklah. Itu lebih baik daripada bosan di tempat ini menganggur tak melakukan apa apa" Jawabnya.
Sungguh, apa bosan itu bisa dijadikan alasan? "Jadi kau sama saja naga pengangguran? " Tanyaku yang langsung mendapat tatapan tajam. Apa dia marah?
"Bisa dibilang begitu. " Jadi benar dia naga pengangguran??!!
"Wah wah... Ini pertama kalinya aku bertemu dengan naga pengangguran sepertimu. Oya, tidakkah kau punya nama? Tak mungkin kan aku memanggilmu 'naga' atau 'naga pengangguran' seperti itu? " Ucapku. Naga itu menggeleng kan kepalanya.
"Aku tak punya nama. Jika bisa kau memberiku nama dan aku akan menjadi familiar yang menurutimu. Jika begitu kau harus membuat kontrak denganku terlebih dahulu. "Ucapnya.
" Kontrak? Bagaimana itu? "
"Cukup dengan memberiku nama"
Semudah itu kah? Baiklah... Aku sedikit berfikir. Jahil dikit boleh kali ya? "Apapun boleh? "
"Iya.. "
Aku sedikit menyeringai jahil "Jika begitu ku panggil kau naga menyedihkan"
Krik krik...
Ada jangkrik numpang lewat..
"BERI NAMA YANG WAJAR DIKIT DASAR BOCAH!!"
"Huaaa!!! Baiklah baiklah!!!" Oke dia marah. Hembusan angin menerpaku membuatku hampir terlempar. Jika begitu.. Nama yang bagus... Nama yang tepat... Pizu bagus tuh.. Ah dia bukan perempuan. Eh, dia perempuan atau laki? Hm... Nero? Ya kurasa itu bagus. "Jika begitu... Mulai sekarang namamu Nero."
Krik krik...
Lagi lagi ada jangkrik numpang lewat. Apa jangkrik itu tak punya jalur lain untuk lewat? Atau justru datang untuk menertawakan ku? Jangkrik kurang kerjaan...
Yaampun.. Jangkrik saja sampai ku salahkan. Tapi semoga dia tak marah lagi atau aku benar benar akan disantapnya kali ini.
"HUAAA!!!! Bagus!!!! Aku suka itu!!! " Serunya. Syukurlah... Seketika cahaya merah pudar menyelimuti tubuhnya dan dia menunduk di hadapanku. "Aku siap menerima perintah darimu master" Ucapnya membuatku canggung. Kupikir dia akan marah tadi tapi ternyata tidak. Benarkah dia suka dengan mama itu?
"E.. Um... Baiklah... Jika begitu bagaimana jika kita keluar dari sini? Tapi dengan ukuran mu sekarang cukup sulit. Apa ada cara untuk mengecilkan atau setidaknya membuatmu lebih mudah bepergian?"
"Menjawab. Kau bisa membuatku menyatu dengan dirimu. Cukup dengan menyentuhku dan katakan 'bersatu' maka aku akan menyatu dalam tubuhmu. "
Um.. Baiklah.. Akan kucoba. Aku meletakkan tanganku padanya "bersatu" Seketika Nero berubah menjadi kilauan cahaya yang memasuki tubuhku. Tak begitu buruk. Aku bisa merasakan kekuatannya mengalir dalam tubuhku.
Oke, selanjutnya aku harus mencari jalan keluar dari sini. "Hey Nero, apa ada jalan keluar dari sini?"
"Ikuti sungai di sebelah sana dan kau akan melihat jalan keluar gua." Baiklah, aku akan ikuti jalan itu. Dan perjalanan pun dimulai untuk mencari jalan keluar dari gua ini...
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Haruki Yuuka
iyap langsung keringat TENSEI SHITARA SLIME DATA KEN
2022-03-31
1
Okafumi Toshikaze
nggak tau knp, pas di adegan komedi menurutku malah nggak dapet, cuma di adegan lain, malah dapet, pendapat sendiri.. semangat terus Thor💪💪
2022-01-20
4
Fira
kenapa enggak Bambang aja nama naganya? aowkwowkwk
2021-10-27
4