Episode 9

"Apah....... ? " ucap mereka serempak memenuhi ruang tamu. "Bagaimana ceritanya Ya? ” tanya Rader opa Axel yang kaget dengan kabar tersebut.

"Axel ceritakan pada oma dan opamu! " perintah daddy kepada putranya. Kemudian Axel menceritakan dari awal mula dijebak temanya sampai harus bertanggung jawab atas perbuatanya. Dibantu oleh Aldi yang ikut menjelaskan.

"Baiklah oma setuju, dimana Keylanya Ya? ” tanya oppa Axel.

"Lea, tolong panggilkan kaka ipar mu! " perintah Aurel pada putrinya.

Kemudian Lea langsung ke kamar Keyla. "Key, ayo turun! Oma dan opa sudah menunggu!" Ajak Lea pada kaka iparnya. Keyla tampak panik dan gelisah.

"Kenapa kamu Key? Tenang saja opa dan omaku baik ko! " Lea menenangkan Keyla. "Baiklah ayo turun Le! " ajak Keyla kepada Lea.

"Stop Key, berhenti, kamu yakin akan berpenampilan seperti ini, sebentar gue ambilkan gaun gue buat loe. " tak lama kemudian Lea mengambil gaun yang soft untuk Keyla, dan memberikan sedikit make up pada Keyla.

Keyla hanya diam diperlakukan seperti boneka oleh Lea. "Oke perfect. Ayo turun kaka iparku yang cantik jelita! " Keyla hanya pasrah saat digandeng oleh Lea.

Semua mata tertuju melihat Keyla gadis yang berusia hampir 16 tahun, tampak berbeda. Apalagi Axel yang melihat tanpa berkedip "Wah, pantas saja Axel mau menikahinya, gadis ini sangat cantik. " ucap omanya menggoda Axel. "

"ia donk siapa dulu yang dandanin kaka ipar,, Lea! " Lea membanggakan dirinya, sedangkan Axel hanya diam saat digoda omanya.

"Itu si emang dianya udah cantik dari sananya Le. " seru Aldi yang juga.

menatap Keyla

" Sini sayang, kenalkan ini oma, opa, om Alan, tante Dira, dan ini anaknya om dan tante namanya Aldi. " Aurel memperkenalkan satu persatu dan tampak disambut ramah oleh mereka.

Setelah lama mereka bertukar pembicaraan dan cerita. Mereka sepakat menikahkan Axel dan Keyla besok pagi secara tertutup dan sederhana.

"Lan, loe urus semuanya, loe bisa minta bantuan Aldi. Kalian menginap saja disini. Biar Dira bantuin Aurel! " ucap Setya pada sahabatnya itu.

Alan menepuk kepalanya sendiri, " om inget gak, kejadian ini itu mirip Setya 20 tahun yang lalu waktu baru bertemu kembali sama Aurel? " Alan mengingatkan kejadian yang mirip pernikahan yang mendadak.

"Haaaa, kamu benar Lan, mereka mirip sekali, kalo mau nikah kaya mau beli eskrim. " ayah Setya menertawakan kejadian 20 tahun lalu dan sekarang.

"Udah sana loe, urusin kerjaan loe, jangan ngegosip!" Ucap Setya tak terima pada Alan yang mengejeknya.

"Mas, temani Alan, sekali kali kamu yang ngurusi pernikahan anaknya! " pinta Aurel pada Setya.

"Apa mas harus ikut yank? " tanya Setya tak percaya. Aurel hanya mengangguk. Dan Setya yang sangat menuruti istrinya pun bergegas pergi.

Tak lama kemudian tukang dekorasi rumah datang. Tampak pelayan berhamburan mulai sibuk dengan aktifitasnya.

"Rel, gimana kalau kita ke butik, nyari baju buat besok?" Dira memberikan ide tersebut.

Sedangkan Aurel menyuruh Axel dan Keyla untuk pergi mencari cincin dan fitting baju. Aldi, Setya dan Alan pergi mengurusi pernikahan Axel yang diselenggarakan besok.

Karna dirumah hanya ada oma dan opa nya, Lea pergi bertemu dengan Alfa kekasihnya yang usianya lebih muda dari Lea.

Sesampainya di cafe, Lea dan Alfa saling berpelukan. Pasalnya Alfa baru pulang dari London. Alfa yang usianya baru 17 tahun dan Lea yang sudah 18 tahun lebih. "Le, apa kamu ijin sama orang tua kamu? ” tanya Alfa dengan nada singkat dan agak cuek.

Lea yang mendapatkan pertanyaan itu langsung tersedak saat sedang minum. "Apa kamu gila Fa, kalo mommy dan daddy tau, bisa saja aku langsung dikurung di kamar. " ucap Lea dengan nada mulai meninggi.

" Besok ka Axel mau menikah, jadi mereka sibuk. Makanya aku sempetin buat ketemu kamu, baru ketemu malah bahas orang tua. " Lea tampak kecewa karna pertama kali bertemu Alfa membahas orang tuanya.

" ia maaf sayang, gue gak bermaksud memperkeruh suasana, gue juga kangen sama loe! " ucap Alfa menenangkan. "Ayo kita jalan jalan biar loe gak cemberut terus. " mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di mall.

Sayangnya mereka baru berputar di mall sebentar, mereka dipergoki oleh mommi Lea. " Rel, bukanya itu Lea? " ucap Dira sambil menunjuk Lea yang sedang asik berjalan sambil berpegangan tangan.