Episode 5

"Gue bentar lagi nikah Al" Axel menjawab pertanyaan Aldi tentu saja langsung membuat Aldi bertanya tanya.

"Apah.... Nikah? Serius loe Xel? Gimana critanya loe punya pacar juga belum, pernah deket sama cewe juga belum. Apa jangan - jangan om ngejodohin loe sama anak temenya. Tapi loe kan masih muda, 18 tahun bro, kita saja masih kuliah semester satu. Kelewatan becanda loe." panjang kali lebar Aldi menyangkal ucapan Axel.

" Gue serius Al" ucap Axel meyakinkan sahabatnya. Lalu Axel mulai menceritakan dari awal kejadian sampai akhir. Aldi yang mendengarkanya, merasa kasihan kepada sahabatnya itu.

"Astagfirulloh Xel, kesian sekali nasib loe. Lalu apa loe udah tau siapa gadis itu dan dimana rumahnya? " tanya Aldi penasaran.

"Udah, papa loe yang nyari gadis itu, baru aja, daddy nelfon mommy katanya nanti malam mereka langsung ke rumah Keyla" jelas Axel pada Aldi.

"Menurut loe siapa yang naruh obat itu ke minuman gue? ” tanya Axel pada Aldi

"Kayaknya Renata deh Xel, loe tau kan Renata suka sama loe sejak masuk SMA. Dan anehnya semalam Renata nyari loe" jelas Aldi pada Axel.

"Bener dugaan gue, Renata pelakunya. Untung gue langsung kabur, kalo gak gue kena perangkapnya. " Axel mengepalkan tangannya.

"Xel? Gimana rasanya?" Aldi bertanya dengan nada menggoda Axel.

" ha.. Ha.. Haa, sialan loe Al, udahlah gue mau mandi" ucap Axel sambil melepas baju dan melemparnya ke arah Aldi.

"Xel, itu badan loe banyak banget lukanya, kenapa? " tanya Aldi penasaran

Axel melihat badanya yang penuh dengan cakaran yang mulai mengering. "Ini.... Ini cakaran gadis kecil itu, ....... ahh sialan loe, udah sana pulang, gue mau mandi. "

"Ya udah gue pulang ya, ini fleshdisknya, ada tugas yang harus loe selesaiin. Gue pulang ya! " Ucap Aldi pada Axel yang sudah tidak melihat batang hidung Axel.

Setya dan Aurel sudah bersiap untuk menemui calon manantunya. Setelah dirunding, apapun yang terjadi keputusanya akan tetap bulat yaitu menikahkan mereka. Tak lama setelah menempuh perjalanan 30 menit. Kedua orang tua Axel sudah sampai di rumah Keyla. Rumah kontrakan dua petak yang berada jauh dari jalan raya. Di depan rumah terdapat motor matic yang sudah jadul dan rusak akibat kecelakaan semalam.

Sebelum mengetuk pintu rumah Keyla. Aurel dan Setya menarik nafas dalam dalam dan disusul dengan ketukan pintu 3 kali "Assalamualaikum" suara Aurel menggema, dan tak lama kemudian terdengan suara sahutan dan pintu yang terbuka. Tampak gadis yang masih sangat muda. Dengan leher yang penuh dengan tanda merah.

"Waalaikumsalam, maaf bapak ibu mencari siapa yah? ” jawab Keyla pada kedua orang tua Axel.

"Apa benar ini dengan nona Keyla? " tanya Aurel pada Keyla.

"Ya saya sendiri, mari masuk pa, bu! Maaf rumah saya sempit" ucap Keyla mempersilahkan masuk kedua orang tua Axel. Kemudian Keyla langsung ke dapur membawakan minum dan sedikit makanan ringan.

"Apa kamu tinggal sendiri na?" Tanya Aurel kepada calon mantu. Setya hanya diam tak berkata apapun.

"Ya, saya yatim piatu, dan paman serta bibiku sudah tidak mau mengurusku sejak aku sekolah dasar. Saya membiayai sekolah saya sendiri, dan saya mencoba menghidupi diri saya sendiri. "Ucap Keyla sambil meneteskan air matanya.

"Ahh.. Maaf pa, bu saya malah bercerita yang tak jelas. mmmm.... Sebenarnya apa tujuan bapa dan ibu mencari saya? ” Keyla memberanikan diri menanyakan maksud dan tujuan kedua orang tua yang menurutnya masih sangat muda cantik dan berwibawa itu.