Episode 2

Pesan dari Aldi " Gue gak tau Le, tadi pas terakhir bareng Axel di club kita menghadiri pesta ulang tahun alumni teman sekelas. Setelah itu Axel pamit pergi ke gue. "

Aurel mulai panik dengan kepergian putranya, karna baru kali ini putranya pergi ke club dan belum pulang sampai sekarang. Setau Aurel anaknya tak pernah pergi ke tempat tempat seperti itu.

Di hotel nomor 105, tepat pukul 4 dini hari seorang gadis yang masih berusia 15 tahun terbangun dari mimpi buruknya.

Badanya tak tertutup sehelaipun benang. Ya dia adalah Keyla Aurora. Tak terasa air bening dari kelopak matanya mulai berjatuhan, ditariknya selimut untuk menutupi badan yang penuh dengan tanda merah.

Dilihatnya lelaki tampan yang ada disampingnya yang menurutnya sudah dewasa. Lelaki yang telah menghancurkan masa depanya, lalu dipungutnya baju- baju yang berserakan, tak ada baju yang bisa dipakai. Keyla langsung mengambil baju lelaki itu, dan memakainya. Lalu keluar dari hotel tersebut.

Tak lama kemudian Axel yang mendengar adzan pun terbagun. Axel adalah anak yang patuh dan taat beribadah. Sehingga suara adzan pun mampu membangunkan Axel dari mimpi indahnya.

Setelah membuka matanya perlahan, dipegangnya kepala yang sangat sakit, dan terkejutnya Axel setelah melihat dirinya tak memakai sehelai benang pun. "Astaghfirulloh, dimana aku ini? ” Axel mencoba mengingat apa yang terjadi.

Flash Back On

Hari ini adalah hari ulang tahun teman Axel saat SMA, belum lama ini Axel baru memasuki universitas ternama di Jakarta. Karna jam kuliah yang longgar teman-teman satu alumni dari SMA tersebut menghadiri pesta ulang tahun yang di gelar di sebuah club malam.

Axel dan Aldi tidak biasa menghadiri pesta yang digelar di club malam. Aldi adalah putra dari Alan dan Nandira sahabat Setya da Aurel, sudah hampir menjelang isya mereka di club tersebut, pasalnya mereka mengadakan pesta bersamaan dengan acara reuni teman satu kelas di SMA.

Setelah beberapa jam, Axel pamit pulang karna dia merasa badanya mulai berkeringat setelah meminum sesuatu dari gelas yang diberikan oleh pelayan di club.

Axel berjalan sangat cepat, sesampainya di bassement, Axel melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata rata. Suhu tubuh yang mulai meningkat dan hasrat yang memuncak, membuat Axel menambah kecepatan kemudinya.

Axel tidak terlalu memperhatikan jalan yang masih ramai dan tiba tiba Axel menginjak rem mendadak karna ada seseorang yang menyeberang jalan. Kepala Axel terbentur stir mobil." Alkhamdulillah orang itu gak papa" Ucapnya lega.

Keyla yang hampir tertabrak pun mengahmpiri mobil tersebut, karna mobil itu menyrempet sepeda motornya sehingga membuat Keyla menabrak pohon di tepi jalan dan nyungsep di bawah motornya.

"Ya Alloh, sakitnya, remuk nie motor" Keyla meratapi motornya yang rusak, dan ia tak memikirkan badanya yang penuh luka. Karna sang pemilik mobil pun tak kunjung keluar, Keyla menghampiri mobil tersebut.

" Om... Omm... Om.... Om gak papa? " sambil menggedor kaca mobilnya.

Axel yang tersadar membuka pintu mobil, setelah dibuka pintu mobilnya gadis yang menurutnya masih belia itu masuk mengecek apakah pengendara mobil itu sedang sekarat atau sudah mati.

Gadis tersebut menempelkan tanganya di leher Axel untuk mengecek nadinya. " Masih hidup ko, tapi kenapa gak ada respon apapun? " tanyanya pada diri sendiri. Ia pun mengangkat kepala yang menempel pada stir mobil.

Axel yang mendapat signal dari seorang wanita, langsung mencengkeram tanganya, menutup mobil. Lalu melajukan mobilnya ke sebuah hotel terdekat. Gadis itu mencoba memberontak, namun tenaga Axel sangat kuat. Gadis itu sangat ketakutan mendapat perlakuan tersebut.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah hotel yang tempatnya tidak jauh dari tempat kecelakaan tadi. Axel langsung menarik gadis itu ke sebuah kamar yang telah dipesan dengan kartu blac card.