Kekhawatiran seorang ibu

Dipagi hari, dengan langkah kaki yang terburu buru. Tuan Tirta segera pergi ke rumah Tuan Arga untuk dimintai tanggung jawabnya atas pembatalan pernikahan putrinya dengan Seyn.

"Papa, kenapa terburu buru. Kita sarapan dulu, Pa..." ucap sang istri menghentikan langkah suaminya yang hendak pergi begitu saja.

"Papa tidak lapar, mama sarapan saja dengan Kazza." Jawabnya yang langsung segera pergi.

"Pa, Kazza ikut." Ucap Kazza yang juga menghentikan langkah kaki sang ayah.

"Tidak, biar Papa yang akan menemui Tuan Arganta sendirian. Kamu cukup temani Mama kamu untuk sarapan, dan hari ini kamu cukup pergi ke Restoran." Jawabnya, lalu segera pergi dari rumah.

Kazza yang mendapat perintah dari sang Ayah hanya bisa nurut dan tidak membantah.

Setelah tuan Tirta sudah pergi, Kazza ikut duduk di ruang makan menemani ibunya untuk sarapan pagi.

Dengan cekatan, Kazza telah selesai menikmati sarapan paginya. Meski hanya berdua dengan sang Ibu, Kazza tetap lahap menikmati makanannya.

"Ma, bagaimana kondisi Afnaya? apakah semakin murung, atau.... sudah tidak begitu murung." Tanya Kazza yang masih cemas memikirkan keadaan sang adik, yang tidak lain Afna adalah saudara kembar Kazza.

"Kondisi Afna tidak ada perubahan, Afna masih merasakan sakit pada bagian kaki kanannya. Mama tidak tahu harus berbuat apa lagi untuknya. Ditambah lagi, undangan pernikahannya bersama Seyn sudah tersebar luas." Jawab sang ibu terlihat murung, Kazza sendiri pun bingung untuk mengatasi permasalahan yang begitu rumit untuk dipecahkan.

"Apa perlu, Kazza meminta Seyn untuk mencabut kembali ucapannya. Kazza tidak ingin membuat Afna terluka, Ma.

"Itu tidak mudah untuk Afna, bukankah kamu sudah tahu sendiri seperti sifat Afna. Mama juga tidak ingin Seyn mencintai Afna dengan berpura pura, itu akan menyakitkan Afna. Apa kamu tega, Afna bersuami namun tidak mendapatkan cintanya." Jelas sang ibu, kemudian menarik nafasnya agar tidak begitu sesak untuk menghirup udara.

"Mama benar, tapi bagaimana dengan rasa malu keluarga Danuarta. Lalu, apa yang dilakukan kepada papa di rumah Seyn. Sepertinya papa tetap menyelenggarakan pernikahan Kazza, soal entah siapa calon suaminya nanti." Terang Kazza berusaha mencoba menerka nerka.

"Kita tunggu saja sampai Papa pulang. Kalau begitu, Kazza mau pergi ke Restoran dulu. Takut ada sesuatu yang dibutuhkan oleh karyawan." Ujarnya, lalu segera beranjak pergi meninggalkan ruangan makan untuk bersiap siap. Sang Ibu hanya menganngguk mengisyaratkan menyetujui apa yang diucapkan oleh putranya.

Meski Kazza dan Afna telah dilahirkan bersama. Namun, nama diantara keduanya tidak seperti anak anak lainnya yang ikut identitas nama kembar. Nama yang sangat jauh berbeda meski keduanya kembar, Afnaya dan Kazza. Tetapi keduanya saling menyayangi satu sama lain, dan rasa sakit yang dirasakan oleh Afnaya pun Kazza merasakannya. Namun, Kazza selalu berusaha untuk menutupinya. Karena dirinya tidak ingin terlihat bodoh didepan Afnaya, saudara kembarnya.

Sedangkan Afna, dirinya sedang berbaring dengan posisi miring di tempat tidurnya, Afnaya merasa tidak ada guna lagi. Afna merasa sudah banyak merepotkan keluarganya, karena keadaannya yang masih saja belum ada perubahan.

Setelah menyelesaikan sarapan paginya, sang ibu segera bergegas masuk ke kamar Afna dan membawa sarapan pagi untuk putrinya.

Sang ibu membuka pintu kamar. Dilihatnya Afnaya putri kesayangannya masih belum bangun, dengan pelan sang ibu mendekatinya dan berusaha membangunkan Afna.

Dengan pelan, sang ibu meletakkan sarapan pagi untuk Afna di atas meja kecil yang tidak jauh dari tempat tidur.

"Afna, bangun. Sudah pagi ini loh, apa kamu tidak ingin menghirup udara yang segar dipagi hari?" panggil sang Ibu sambil meyelipkan rambut panjang milik Afna kesamping telinganya agar tidak mengganggu wajah cantik milik putrinya.

Sedangkan Afna masih belum juga merespon panggilan dari sang Ibu yang tengah membangunkannya. Afna masih tertidur pulas. Tidak berselang lama, kemudian Afna mencoba membukakan kedua matanya dengan pelan.

Dilihat oleh Afna, ada sang Ibu yang sudah berada didekatnya dan membuatnya merasa tenang.

"Afna, bangun. Sudah pagi, apakah kamu tidak ingin menghirup udara segar? sayang sekali jika kamu melewatkan pagi yang begitu cerah dan hangat. Dan tentunya sangat baik untuk kesehatan." Ucap sang ibu kembali membangunkan putrinya dan berusaha untuk menyemangatinya, agar tidak larut dalam kesedihannya.

Afna mengucek kedua matanya, kemudian tersenyum sambil menatap sang Ibu.

"Mama..." panggil Afna sambil mengucek kedua matanya.

"Sudah bangun, sayang. Bagaimana pagimu hari ini, masih mendung?" tanya sang ibu sambil mengusap usap lengan Afna.

"Masih sama, Ma. Afna ingin duduk dan bersandar, supaya ototnya tidak terasa kaku." Jawabnya sambil berusaha untuk duduk dan menyandarkan tubuhnya, sang Ibu pun membantu Afna untuk duduk dengan nyaman.

"Tunggu sebentar, mama ambilkan sikat gigi dan air untuk cuci muka."

"Tidak perlu, Ma. Afna sudah bisa ke kamar mandi sendiri kok, ma."

"Tapi, Afna.."

"Tidak apa apa kok, Ma. Afna harus membiasakan diri dengan kondisi Afna yang sekarang, Afna tidak ingin selalu merepotkan yang lainnya." Jawab Afna sambil mencoba untuk turun dari tempat tidurnya.

"Afna, hati hati. Jangan dipaksakan jika kamu masih belum kuat untuk berjalan, biar mama bantu."

"Lepaskan, Ma. Afna ingin belajar berjalan tanpa ada yang menuntun Afna."

"Baiklah, hati hati. Jika kamu belum kuat, jangan dipaksakan."

"Mama tenang saja,"

Bruug... "awww! sakit." Afna menjerit dan meringis kesakitan.

"Afna! sudah pernah aku katakan, jangan jalan sebelum Dokter mengizinkan. Kenapa kamu masih nekad untuk jalan. Lihatlah kaki kamu, kamu belum diizinkan untuk jalan." Ucap Kazza yang tiba tiba sudah berada didalam kamar dan mengangkat tubuh Afna ke atas tempat tidur.

Afna sendiri hanya bisa berdiam tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Afna, bersabarlah. Jangan kamu ulangi lagi yang seperti kamu lakukan tadi. Jika kamu membutuhkan sesuatu panggil aku. Kamu tahu hidupmu adalah hidupku, kita terlahir bersama dan didalam satu rahim ibu. Aku akan selalu menjagamu sampai kamu sembuh." Ucap Kazza yang tidak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Maafkan aku, kak. Maafkan aku yang sudah menyusahkan kakak, aku janji tidak akan mengulanginya lagi." Jawab Afna yang juga ikut menangis, Kazza segera memeluk Afna untuk menenangkan adik kesayangannya.

"Aku minta, apa yang ibu katakan kepadamu jangan pernah menolaknya. Ini semua demi kesembuhan kamu. Jika kamu terus membangkang, kapan kamu akan sembuh. Kamu mengerti, kan? kamu ingin segera sembuh, 'kan?" ucap Kazza berusaha memohon.

"Iya kak, aku tidak lagi membangkang terhadap kalian. Maafkan aku, maafkan." Jawab Afna tertunduk lesu.

"Sekarang biar Kazza yang akan mengambilkan sikat gigi dan air untuk cuci muka. Mama lebih baik duduk dan temani Afna. Nanti Kazza akan carikan teman untuk merawat Afna. Kamu mau, kan? jangan khawatir soal yang akan merawat kamu. Akan aku carikan yang seumuran dengan kamu, agar kamu memiliki teman." Ucap Kazza berusaha untuk membuat sang adik tidak selalu menyendiri.

Terpopuler

Comments

Heru Dwiyantono

Heru Dwiyantono

belum rame

2022-12-11

1

Sokhibah El-Jannata

Sokhibah El-Jannata

Hai kak aku berkunjung 😁😁😁😍maaf telat wkwkwkkw

2022-02-28

0

Suhaila Azhar

Suhaila Azhar

semangat yahh afna jangan sedih sedih banyak kok cowok lain yang lagi baik

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Amarah
3 Kekhawatiran seorang ibu
4 Menolak permintaan
5 Mencarikan teman untuk sang adik
6 Kedatangan saudara perempuan
7 Kekesalan Zayen
8 Keputusan
9 Permintaan di terima
10 Tidak disangka
11 Jawaban
12 Terkejut
13 Merasa dikerjai
14 Kepergian Kazza
15 Keputusan yang berat
16 Geram dan kesal
17 Pernikahan
18 Merasa canggung
19 Pulang kerumah
20 Belajar berjalan
21 Kedatangan seseorang
22 Kedatangan orang tua
23 Amarah dari seorang Zayen
24 Membangunkan istri
25 Makan siang bersama
26 Penasaran
27 Takut Jatuh
28 Makan malam di dekat Danau.
29 Merasa kesal
30 Gelisah
31 Merasa malu
32 Pergi ke Pasar
33 Cemburu
34 Kedatangan tamu
35 Menikmati sup buatan suami
36 Sedikit kesal
37 Dalam perjalanan
38 Kumpul bersama keluarga.
39 Makan malam bersama
40 Penasaran
41 Merasa canggung
42 Dikagetkan
43 Merasa sangat malu
44 Merasa takut
45 Api cemburu
46 Gagal
47 Menahan sakit
48 Makan siang yang sederhana
49 Terkejut
50 Curiga
51 Merasa kagum
52 Merasa Hina
53 Permintaan
54 Mengajak makan malam
55 Teringat sesuatu
56 Membicarakan seseorang
57 Ayam geprek yang menggoda
58 Sesuatu yang diminta
59 Permintaan yang dikabulkan
60 Terbawa suasana
61 Kebahagiaan Afna dan Zayen
62 Kejujuran
63 Mengejutkan
64 Gregetan
65 Seorang yang tidak dikenal
66 Menahan rasa sakit
67 Usaha yang tidak sia sia
68 Kecurigaan mulai muncul
69 Kedatangan seseorang
70 Cemas
71 Tegang
72 Was was
73 Memenuhi permintaan sang istri
74 Potong Rambut
75 Teriak minta tolong
76 Salah menduga
77 Saling mengungkapkan perasaan
78 Kejutan
79 Zayen yang kehabisan ide
80 Takut akan pujian
81 Memberi penjelasan
82 Mencurigai
83 Teringat masa lalu
84 Mencari kebenaran
85 Merasa di curigai
86 Berprasangka
87 Kesederhanaan
88 Teringat putranya yang hilang
89 Memberanikan diri
90 Pesan misterius
91 Kesialan
92 Pikiran yang kacau
93 Merasa ada detektif dadakan
94 Semakin penasaran
95 Pesan masuk
96 Sakit mendengarkannya
97 Mengambil Keputusan
98 Mencari ide
99 Kesedihan Viko
100 Misterius
101 Kabar bahagia dan kabar sedih
102 Tidak sanggup
103 Di rumah sakit
104 Kenyataan
105 Seperti mimpi
106 Kebahagian
107 Merasa kasihan
108 Pingsan
109 Kecewa
110 Kebencian
111 Pertemuan
112 Tidak disangka
113 Rasa penasarannya
114 Merasa takut dan cemas
115 Benar benar tidak disangka
116 Memohon
117 Takut berpisah
118 Terkejut
119 Serasa berat untuk berpisah
120 Perpisahan
121 Penyesalan
122 Bersiap siap
123 Pertemuan
124 Suapan darimu
125 Tidak ingin jauh
126 Menyesali
127 Mencari solusi
128 Permintaan yang aneh
129 Pasrah
130 Merindukan
131 Menerima kenyataan
132 Benar benar di kagetkan
133 Jawaban
134 Menginginkan sesuatu
135 Sesuatu
136 Terasa sesak didada
137 Pertemuan
138 Melepas rindu
139 Sesuatu yang mengejutkan
140 Berusaha kuat dan tegar
141 Kebersamaan keluarga
142 Tidak menyangka akan semuanya
143 Pulang ke rumah
144 Kejutan yang mengagetkan
145 Mendapatkan perhatian yang sempurna
146 Memasak sup untuk sang istri tercintanya
147 Penuh Perhatian
148 Semakin penasaran dengan masa lalu
149 Mengobrol
150 Tetap Sederhana
151 Sesuatu yang mencurigakan
152 Amarah yang memuncak
153 Pertemuan yang menegangkan
154 Terkuak
155 Tegang dan cemas
156 Suasana yang sangat mencekam dan menegangkan
157 Gelisah dan kelegaan
158 Afna di rawat
159 Merindukan
160 Perbincangan
161 Sebuah permintaan
162 Tersedak
163 Bertemu
164 Sesuatu
165 Mengerjai
166 Takut dikerjain
167 Jatuh
168 Kaget mendengarkan
169 Pertama masuk ke Kantor
170 Menjengkelkan
171 Di Kantor
172 Menikmati ayam bakar
173 Pertemuan
174 Tidak ingin mencurigai
175 Perubahan
176 Bermanja denganmu
177 Merasa tidak nyaman
178 Seseorang ingin bertemu
179 Hanya sebuah gelang
180 Pertemuan
181 Cemberut
182 Kepergian
183 Bertemu seseorang
184 Merasa canggung
185 Ungkapan
186 Ancaman jatuh pada diri sendiri
187 Cemburu
188 Akan ada pertemuan
189 Penuh selidik
190 Mengakui kejujuran
191 Makan siang
192 Kejujuran
193 Pertemuan yang menyakitkan
194 Pertemuan
195 Gelisah
196 Salah tingkah
197 Di Kantor
198 Melaporkan
199 Perpisahan
200 Ke Butik
201 Akan memberi kejutan
202 Kejutan
203 Seseorang yang membuat curiga
204 Rumah Bersama
205 Ingin menebus kesalahan yang sudah dilewati
206 Heboh
207 Kesialan
208 Mencoba memastikan
209 Pernikahan
210 Tidak disangkanya
211 Kaget mendengarnya
212 Kenyataan
213 Penyesalan yang dalam
214 Terhanyut dalam perasaan
215 Merasa malu didepan para tamu undangan
216 Memberi ucapan selamat
217 Ungkapan
218 Memperhatikan istrinya
219 Berdua denganmu
220 Kejujuran
221 Pulang ke rumah suami
222 Permintaan yang dikabulkan
223 Tidak bisa memberi jawaban pasti
224 Seorang yang mencurigakan
225 Mini market
226 Berbagi sembako
227 Keputusan yang sulit untuk diterima
228 Merasa ada yang aneh
229 Penasaran
230 Mencurigai sesuatu
231 Muncul kecurigaan
232 Mendadak menikah
233 Kamar yang salah
234 Kesialan
235 Mencari ide
236 Ketahuan dan malu
237 Tersalurkan
238 Menebak
239 Jatuh
240 Merasa bersalah
241 Mencurigai
242 Bahagia
243 Situasi genting
244 Tertangkap siapa pelakunya
245 Akhir dari sebuah ujian
246 Diminta untuk mencari pasangan
247 Bertemu seseorang
248 Tidak mau merepotkan
249 Seperti ada saingan
250 Pamit izin pergi ke suatu tempat
251 Mengajak ke acara
252 Ada yang menelpon
253 Ada yang ingin merayu
254 Ada yang penasaran
255 Ada yang cemburu
256 Takut hanya mimpi
257 Kejujuran atas perasaan
258 Terkejut
259 Pengakuan
260 Menceritakan
261 Sesuatu yang penting
262 Mencari titik terang
263 Kebersamaan keluarga
264 Hari pernikahan
265 Kebahagiaan Kazza dan Vella
266 Merasa malu
267 Membicarakan sesuatu
268 Dipertemukan kembali kebahagiaan
269 Masih bandel
270 Malang kabut
271 Awal masuk sekolah
272 Merasa tidak nyaman
273 Mendapat surat panggilan
274 Takut kena marah
275 Ajakan ibunya
276 Acara berbagi
277 Merasa lega
278 Mendapat nasehat
279 Hanya bisa diam
280 Mendapat ejekan
281 Akhir dari cerita
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Perkenalan
2
Amarah
3
Kekhawatiran seorang ibu
4
Menolak permintaan
5
Mencarikan teman untuk sang adik
6
Kedatangan saudara perempuan
7
Kekesalan Zayen
8
Keputusan
9
Permintaan di terima
10
Tidak disangka
11
Jawaban
12
Terkejut
13
Merasa dikerjai
14
Kepergian Kazza
15
Keputusan yang berat
16
Geram dan kesal
17
Pernikahan
18
Merasa canggung
19
Pulang kerumah
20
Belajar berjalan
21
Kedatangan seseorang
22
Kedatangan orang tua
23
Amarah dari seorang Zayen
24
Membangunkan istri
25
Makan siang bersama
26
Penasaran
27
Takut Jatuh
28
Makan malam di dekat Danau.
29
Merasa kesal
30
Gelisah
31
Merasa malu
32
Pergi ke Pasar
33
Cemburu
34
Kedatangan tamu
35
Menikmati sup buatan suami
36
Sedikit kesal
37
Dalam perjalanan
38
Kumpul bersama keluarga.
39
Makan malam bersama
40
Penasaran
41
Merasa canggung
42
Dikagetkan
43
Merasa sangat malu
44
Merasa takut
45
Api cemburu
46
Gagal
47
Menahan sakit
48
Makan siang yang sederhana
49
Terkejut
50
Curiga
51
Merasa kagum
52
Merasa Hina
53
Permintaan
54
Mengajak makan malam
55
Teringat sesuatu
56
Membicarakan seseorang
57
Ayam geprek yang menggoda
58
Sesuatu yang diminta
59
Permintaan yang dikabulkan
60
Terbawa suasana
61
Kebahagiaan Afna dan Zayen
62
Kejujuran
63
Mengejutkan
64
Gregetan
65
Seorang yang tidak dikenal
66
Menahan rasa sakit
67
Usaha yang tidak sia sia
68
Kecurigaan mulai muncul
69
Kedatangan seseorang
70
Cemas
71
Tegang
72
Was was
73
Memenuhi permintaan sang istri
74
Potong Rambut
75
Teriak minta tolong
76
Salah menduga
77
Saling mengungkapkan perasaan
78
Kejutan
79
Zayen yang kehabisan ide
80
Takut akan pujian
81
Memberi penjelasan
82
Mencurigai
83
Teringat masa lalu
84
Mencari kebenaran
85
Merasa di curigai
86
Berprasangka
87
Kesederhanaan
88
Teringat putranya yang hilang
89
Memberanikan diri
90
Pesan misterius
91
Kesialan
92
Pikiran yang kacau
93
Merasa ada detektif dadakan
94
Semakin penasaran
95
Pesan masuk
96
Sakit mendengarkannya
97
Mengambil Keputusan
98
Mencari ide
99
Kesedihan Viko
100
Misterius
101
Kabar bahagia dan kabar sedih
102
Tidak sanggup
103
Di rumah sakit
104
Kenyataan
105
Seperti mimpi
106
Kebahagian
107
Merasa kasihan
108
Pingsan
109
Kecewa
110
Kebencian
111
Pertemuan
112
Tidak disangka
113
Rasa penasarannya
114
Merasa takut dan cemas
115
Benar benar tidak disangka
116
Memohon
117
Takut berpisah
118
Terkejut
119
Serasa berat untuk berpisah
120
Perpisahan
121
Penyesalan
122
Bersiap siap
123
Pertemuan
124
Suapan darimu
125
Tidak ingin jauh
126
Menyesali
127
Mencari solusi
128
Permintaan yang aneh
129
Pasrah
130
Merindukan
131
Menerima kenyataan
132
Benar benar di kagetkan
133
Jawaban
134
Menginginkan sesuatu
135
Sesuatu
136
Terasa sesak didada
137
Pertemuan
138
Melepas rindu
139
Sesuatu yang mengejutkan
140
Berusaha kuat dan tegar
141
Kebersamaan keluarga
142
Tidak menyangka akan semuanya
143
Pulang ke rumah
144
Kejutan yang mengagetkan
145
Mendapatkan perhatian yang sempurna
146
Memasak sup untuk sang istri tercintanya
147
Penuh Perhatian
148
Semakin penasaran dengan masa lalu
149
Mengobrol
150
Tetap Sederhana
151
Sesuatu yang mencurigakan
152
Amarah yang memuncak
153
Pertemuan yang menegangkan
154
Terkuak
155
Tegang dan cemas
156
Suasana yang sangat mencekam dan menegangkan
157
Gelisah dan kelegaan
158
Afna di rawat
159
Merindukan
160
Perbincangan
161
Sebuah permintaan
162
Tersedak
163
Bertemu
164
Sesuatu
165
Mengerjai
166
Takut dikerjain
167
Jatuh
168
Kaget mendengarkan
169
Pertama masuk ke Kantor
170
Menjengkelkan
171
Di Kantor
172
Menikmati ayam bakar
173
Pertemuan
174
Tidak ingin mencurigai
175
Perubahan
176
Bermanja denganmu
177
Merasa tidak nyaman
178
Seseorang ingin bertemu
179
Hanya sebuah gelang
180
Pertemuan
181
Cemberut
182
Kepergian
183
Bertemu seseorang
184
Merasa canggung
185
Ungkapan
186
Ancaman jatuh pada diri sendiri
187
Cemburu
188
Akan ada pertemuan
189
Penuh selidik
190
Mengakui kejujuran
191
Makan siang
192
Kejujuran
193
Pertemuan yang menyakitkan
194
Pertemuan
195
Gelisah
196
Salah tingkah
197
Di Kantor
198
Melaporkan
199
Perpisahan
200
Ke Butik
201
Akan memberi kejutan
202
Kejutan
203
Seseorang yang membuat curiga
204
Rumah Bersama
205
Ingin menebus kesalahan yang sudah dilewati
206
Heboh
207
Kesialan
208
Mencoba memastikan
209
Pernikahan
210
Tidak disangkanya
211
Kaget mendengarnya
212
Kenyataan
213
Penyesalan yang dalam
214
Terhanyut dalam perasaan
215
Merasa malu didepan para tamu undangan
216
Memberi ucapan selamat
217
Ungkapan
218
Memperhatikan istrinya
219
Berdua denganmu
220
Kejujuran
221
Pulang ke rumah suami
222
Permintaan yang dikabulkan
223
Tidak bisa memberi jawaban pasti
224
Seorang yang mencurigakan
225
Mini market
226
Berbagi sembako
227
Keputusan yang sulit untuk diterima
228
Merasa ada yang aneh
229
Penasaran
230
Mencurigai sesuatu
231
Muncul kecurigaan
232
Mendadak menikah
233
Kamar yang salah
234
Kesialan
235
Mencari ide
236
Ketahuan dan malu
237
Tersalurkan
238
Menebak
239
Jatuh
240
Merasa bersalah
241
Mencurigai
242
Bahagia
243
Situasi genting
244
Tertangkap siapa pelakunya
245
Akhir dari sebuah ujian
246
Diminta untuk mencari pasangan
247
Bertemu seseorang
248
Tidak mau merepotkan
249
Seperti ada saingan
250
Pamit izin pergi ke suatu tempat
251
Mengajak ke acara
252
Ada yang menelpon
253
Ada yang ingin merayu
254
Ada yang penasaran
255
Ada yang cemburu
256
Takut hanya mimpi
257
Kejujuran atas perasaan
258
Terkejut
259
Pengakuan
260
Menceritakan
261
Sesuatu yang penting
262
Mencari titik terang
263
Kebersamaan keluarga
264
Hari pernikahan
265
Kebahagiaan Kazza dan Vella
266
Merasa malu
267
Membicarakan sesuatu
268
Dipertemukan kembali kebahagiaan
269
Masih bandel
270
Malang kabut
271
Awal masuk sekolah
272
Merasa tidak nyaman
273
Mendapat surat panggilan
274
Takut kena marah
275
Ajakan ibunya
276
Acara berbagi
277
Merasa lega
278
Mendapat nasehat
279
Hanya bisa diam
280
Mendapat ejekan
281
Akhir dari cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!