Jalannya sayembara

Suara riuh dari para penonton yang memenuhi alun alun itu terdengar sangat bising,mereka sudah tidak sabar lagi untuk menyaksikan jalannya acara sayembara itu.

Sementara itu di dalam kerajaan Martapura, para hulubalang sedang menghadap sang raja Dungga untuk melapor.

"Semua persiapan sudah siap yang mulia ,mohon yang mulia untuk memberikan perintah selanjutnya."kata salah satu hulubalang itu dengan hormat.

"Kakang Patih ku serahkan acara ini pada mu ,jadi pimpin lah acara sayembara ini"ucap raja Dungga memberikan perintah.

"Baik yang mulia"jawab Patih Martoloyo.

"Arya bagaimana dengan kamu apakah kau sudah siap kan diri mu"tanya raja Dungga,

"saya sudah siap Romo" jawab Arya Soma.

"Baiklah Kakang Patih tolong segera mulai acara ini "kata raja Dungga memberi perintah,

"baik yang mulia"jawab Patih Martoyo dengan penuh hormat.

Tak lama kemudian sang raja dan semua hulubalangnya pun keluar istana untuk memulai acara sayembara itu.

Patih Martoloyo yang oleh raja Dungga di perintah untuk memimpin acara itu pun segera melesat dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh nya naik ke panggung untuk membuka acara itu.

"Kepada seluruh peserta sayembara, mohon untuk bersiap siap karena acara ini akan segera saya mulai"kata Patih Martoloyo,

" Aturannya seperti yang sudah di umumkan,barang siapa yang mampu mengalahkan pangeran Arya Soma serta dapat mencabut keris pulang geni itu, maka akan dianggap sebagai pemenang."kata sang Patih memberikan penjelasan.

"Saya sebagai pemimpin sayembara ini menjunjung tinggi pertarungan yang jujur, karena dalam pertarungan ini di larang menggunakan senjata rahasia yang bersifat mematikan atau pun juga jenis racun.Jika ketahuan ada menggunakan cara tersebut maka peserta akan di anggap kalah dan tidak di perbolehkan bertarung lagi dan saya harap para peserta bisa di pahami perkataan saya ini."lanjut Patih Martoloyo.

"Saya kira tidak perlu panjang lebar pembicaraan saya ini dan segera saya serahkan acara syaembara ini kepada orang yang bersangkutan yaitu pangeran Arya Soma"ucap Patih Martoloyo.

"Silahkan pangeran mulai dan sayembara ini saya serahkan kepada pangeran"kata Patih Martoloyo kemudian.

"Terima kasih paman Patih"kata pangeran Arya Soma.

"Saya mengadakan sayembara ini bukan untuk cari permusuhan atau pun berniat menyombongkan diri, tujuan saya adalah untuk mencari orang yang pantas memimpin kerajaan Martapura ini untuk menuju ke jayaan"ucap pangeran Arya Soma,

Mendengar perkataan anaknya itu raja Dungga pun tersenyum dan mengangguk anggukkan kepala ,ia bangga bahwa putranya itu sudah dewasa dan bisa berfikir matang.

"Siapa yang mau maju duluan dari para peserta harap naik ke panggung"kata pangeran Arya Soma.

Tak lama kemudian naiklah seseorang ke atas panggung, bersiap untuk bertarung dengan pangeran Arya Soma.

"Silahkan perkenalkan diri mu ki sanak "kata pangeran Arya Soma.

Setelah menundukkan badan sebagai tanda hormat, peserta itu lalu memperkenalkan dirinya.

"Saya Wangsadipa Pangeran, dari perguruan macan putih ingin mencoba sampai di mana kemampuan saya."kata peserta yang bernama Wangsadipa itu.

"Baiklah mari kita mulai "kata pangeran Arya Soma,lalu mereka pun memasang kuda kuda ,dan pertarungan di mulai.

Wangsadipa pun langsung menyerang dengan jurus jurus mautnya,ia terus menyerang tanpa memberikan kesempatan pangeran Arya untuk menyerang balik.

Namun tak lama kemudian ,tiba tiba tubuh Wangsadipa, terpental keluar arena .

Karena tanpa disadari oleh Wangsadipa pangeran Arya menggunakan jurus belah raga , sehingga sehingga tubuhnya menjadi dua dan jurus itu pun dengan mudah mengecoh Wangsadipa ,kemudian dengan gerakan cepat pangeran Arya Soma memukulnya hingga ia terlempar keluar.

Karena merasa tidak mampu ,untuk melanjutkan kan pertandingan Wangsadipa pun mundur dan mengaku kalah.

"Silahkan siapa lagi yang mau maju berikutnya "kata pangeran Arya.

Kemudian sekelebat bayangan langsung naik ke atas panggung, setelah memperkenalkan dirinya,pertandingan pun di mulai, dengan gerakan-gerakan sangat cepat orang itu pun langsung menyerang pangeran Arya Soma tanpa ampun.Serangan serangan maut pun di lancarkan dengan ganasnya, tapi dengan mudah pangeran Arya Soma menghindarinya, hingga dengan gerakan yang tiba-tiba Arya Soma berhasil memukulnya dan dengan satu pukulan itu lawannya pun terlempar ke luar arena.

Tepuk tangan dari para penonton pun riuh memenuhi alun alun itu,hidup pangeran , hidup pangeran..." teriak para penonton bangga dengan pangeran mereka itu.

Sementara itu di barisan penonton Ki Wiryo dan Rangga tampak kagum dengan kesaktian yang di miliki oleh Arya Soma.

"Benar benar gerakan yang luar biasa "ucap Rangga setelah melihat Arya dapat mengalahkan lawan lawan nya dengan mudah.

"Nak Rangga apakah tidak mau ikut pertandingan sayembara itu" tanya ki Wiryo.

"Entah lah paman kita lihat saja nanti "jawab Rangga.Dengan ragu dan bimbang antara ikut atau tidak.

Pertandingan itu pun terus berjalan, tanpa terasa pangeran sudah banyak mengalahkan para peserta sayembara itu.

Tak lama kemudian naiklah seorang pemuda yang berpakaian serba putih.

"Perkenalkan saya lingga dari gunung sumbing ingin mencoba kesaktian pangeran"kata pemuda itu memperkenalkan dirinya.

"Baiklah mari kita mulai"kata Pangeran Arya Soma.

"Bukankah itu Lingga,ternyata dia juga ikut dalam sayembara ini"gumam Rangga dalam hati.Begitu mengenali pemuda yang baru saja naik ke atas panggung itu.

"Berjuang lah Lingga"teriak Rangga,

"Jadi nak Rangga kenal dengan orang itu,kata Ki Wiryo,

"Iya paman dia teman ku." jawab Rangga.

Tanpa menunggu lama pertarungan pun di mulai, untuk menjajaki kekuatan lawannya lingga mencoba bertahan dan sekali kali menyerang dia tidak ingin bernasib seperti peserta lain.

"Apakah begini kemampuan pangeran Arya Soma, sangat merepotka."kata Lingga dalam hati mengeluh ,sambil terus menghindari serangan pangeran itu.

Sayangnya tanpa lingga sadari ,ternyata pangeran Arya Soma hanya menggunakan jurus biasa dan bukan jurus mautnya dia hanya menggunakan seperempat saja dari tenaga dalamnya.

Walau demikian bagi Lingga ini sudah merupakan suatu serangan yang mematikan .

Karena merasa bertahan tidak menguntungkan ,lingga pun melompat menjauhi lawannya dan bersiap siap mengeluarkan kan jurus andalannya, suasana di sekitar Arena tiba tiba terasa panas."pukulan ajian angin menyapu gunung hiaaaat...."teriak lingga sambil melepaskan serangan nya.

Merasakan ada serangan dahsyat yang datang kearahnya , Pangeran Arya Soma pun bersiap untuk menapaki serangan itu dengan jurus tapak dewa mautnya ,terjadilah

benturan tenaga dalam sehingga

terguncang lah arena itu dan duuuuuaaaarr ....!!!

Lingga terpental keluar arena dan batuk ...batuk menandakan dia luka dalam, sementara keadaan pangeran Arya tidak berubah sama sekali ia tetap berdiri di tempatnya seperti tidak terjadi apa apa,

"Ternyata dia cukup berisi ku harap dia tidak menderita luka dalam yang serius"kata pangeran Arya Soma dalam hati.

"Ayo siapa lagi yang mau ikut sayembara ini majulah naik ke panggung"ucap pangeran Arya Soma.

Haaaa ..... haaaa....haaa... haaa....haaa....!!!tiba tiba terdengar suara tawa yang memekik telinga ,hingga membuat pangeran Arya Soma harus menggunakan tenaga dalam untuk melindungi diri nya .

"Suara tawanya sangat dahsyat siapa dia"tanya Arya Soma dalam hati.

Nasib naas di alami oleh para penonton yang kebanyakan orang biasa itu,mereka semua langsung pingsan karena tidak kuat menahan suara tawa itu.

"Rupanya aku belum ketinggalan sayembara ini, haaa....haaa...."!!! Hai ..pangeran sombong apakah kalau aku menang aku bisa menjadi raja di sini"kata orang itu.

"Pantang bagi kerajaan Martapura mengingkari janjinya"kata pangeran Arya Soma dengan tegas.

"Paman ..paman ..paman ternyata Ki Wiryo pingsan,siapa orang itu tenaga dalamnya besar sekali, , apakah dia juga peserta sayembara ini"kata Rangga penuh dengan tanda tanya.

Setelah melihat para penonton semua pingsan, marah lah pangeran Arya Soma.

"Kalau kisanak mau ikut sayembara ini seharusnya kisanak bisa datang dengan cara baik baik,bukan dengan kekacauan seperti ini "kata Arya Soma.Dengan nada tinggi.

Terpopuler

Comments

Budi Efendi

Budi Efendi

mantap

2022-11-30

2

kai kaboa

kai kaboa

usul thor nama patihnya mending patih sontoloyo 😂😂😂😂

2022-02-27

1

kai kaboa

kai kaboa

nama patih nya lucu thor 😂😂😂😂

2022-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Perampokan
2 Jurus Pedang Kembar Tanpa Tanding
3 Awal Pengembaraan
4 Mengikuti Sayembara
5 Jalannya sayembara
6 Kelabang Ireng
7 Kemunculan Rangga dan Kematian Kelabang Ireng
8 Raja Baru Martapura
9 Kembali Berpetualang (bagian 1)
10 Kembali Berpetualang (bagian 2)
11 Dewi Kara
12 Pertemuan
13 Perjalanan ke Argara
14 Permaisuri Martapura
15 Kembali ke Martapura
16 Memperkuat Martapura
17 Menemui kakek
18 petunjuk dari Kakek
19 Berlatih kembali (bagian 1)
20 Berlatih kembali (bagian 2)
21 Ambisi Raja Gandara
22 Rencana raja Gandara
23 Pandan Wangi
24 Putri Gandari
25 Mulai Penyelidikan
26 Senopati Elang Hitam
27 Pertarungan
28 Kemarahan Rangga
29 Rencana Rangga (bagian 1)
30 Rencana Rangga (bagian 2)
31 Rencana Rangga (bagian 3)
32 Mega mendung di Markuraka
33 Persiapan (bagian 1)
34 persiapan ( bagian 2)
35 Banjir darah di hutan Gede (bagian 1)
36 Banjir darah di hutan Gede (bagian 2)
37 Banjir Darah di hutan Gede (bagian 3)
38 Banjir Darah di hutan Gede (bagian 4)
39 Kitab Pedang darah
40 Asal Usul Kitab Pedang Darah (bagian 1)
41 Asal Usul Kitab Pedang Darah(bagian 2)
42 Asal Usul Kitab Pedang Darah (bagian 3)
43 Huru Hara Kitab Pedang Darah
44 Retaknya hubungan Argara dengan Kumaya
45 Sakit Hati Pangeran Lintang
46 Pertarungan
47 Pertarungan Pandan Wangi , Ariani Dewi dan Nyi Sarweda
48 Hilangnya Kitab Pedang Darah
49 Munculnya Si Jubah Hitam
50 Hilangnya Ariani Dewi dan Pandan Wangi
51 Kembalinya pangeran Lintang ke Kumaya
52 Pertarungan Rangga dan Pangeran Lintang
53 Pertemuan Para Tokoh Golongan Hitam
54 Penyusupan Balung Wesi dan Karang Kobar
55 Pukulan Tapak Dewa Maut Melawan Pukulan Tapak Besi
56 Rencana Arya Soma
57 Rencana Penyerangan
58 Menjelang Peperangan
59 Pasukan Jubah Hitam bergerak
60 Kemarahan Arya Soma (bagian 1)
61 Kemarahan Arya Soma (bagian 2)
62 Kemarahan Arya Soma (bagian 3)
63 Kemarahan Arya Soma (bagian 4)
64 Terbayarnya Janji Ariani Dewi
65 Menyambut kedatangan Kumaya
66 Pertempuran di Hutan Praga
67 Kejutan Dari Dewi Sekar
68 Bantuan Dewi Sekar
69 pernikahan Arya Soma
70 Mencari jejak permaisuri Saraswati (bagian 1)
71 mencari jejak permaisuri Saraswati (bagian 2)
72 Mencari jejakpermaisuri Saraswati (bagian 3)
73 Mencari jejak permaisuri Saraswati bagian 4
74 Ki Jamprang
75 Penemuan Tidak Terduga
76 Titik Terang
77 Nyawa Patih Kencana Loka Di ujung Tanduk
78 Pukulan peremuk tulang
79 Air Terjun Bidadari
80 Berlatih di Air terjun bidadari
81 Kedatangan Rangga
82 Penyesalan Rangga
83 KERAJAAN BULAN MERAH
84 Keputusan Rangga
85 Sebuah Kejutan di bawah sinar bulan
86 Kebahagiaan Raja Bargola
87 kenekatan Lingga
88 MENUNDA KE MARTAPURA
89 Serangan dadakan
90 Pedang kembar dua mustika
91 Mendung Hitam di atas Martapura 1
92 Mendung Hitam di atas Martapura bagian 2
93 Mendung Hitam di atas Martapura bagian 3
94 mendung Hitam di atas Martapura bagian 4
95 Dewi Sekar Arum
96 Para penerus Martapura
97 Mengunjungi Ariani Dewi
98 Misteri jurus Arum
99 Misteri Gua Naga
100 Raja Batara Derja dan Ratu Durgapali
101 Nyai Sarjani
102 Cerita Arum
103 Sakit hati Wiro Kusumo
104 Kemelut di Martapura
105 Muncul nya Ratu Sarjani
106 Dewi Selendang Perak
107 Persekutuan
108 Rahasia Dewi Kara bag1
109 Rahasia Dewi Kara bag2
110 Rahasia Dewi Kara bag 3
111 Penyesalan Wiro Kusumo.
112 Tanduk Naga
113 Gandara dan pedang bintang.
114 Pertarungan di malam buta
115 Kesaktian batu merah delima
116 Duka Kerajaan siluman
117 Kesedihan dan Kemarahan
118 Nyai Durgandana
119 Ke istana siluman
120 pertarungan di Istana siluman
121 Jurus dewa pedang membelah bulan
122 Misteri hilangnya pedang Naga
123 Hilang nya para gadis
124 Tumbal
125 Siasat raja Gandara bag 1
126 siasat raja Gandara bagian 2
127 siasat raja Gandara bag 3
128 Siasat Raja Gandara bagian 4
129 Pertempuran Dalam Gua
130 SOSOK ASLI RAJA GANDARA
131 Pertarungan Terakhir
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Perampokan
2
Jurus Pedang Kembar Tanpa Tanding
3
Awal Pengembaraan
4
Mengikuti Sayembara
5
Jalannya sayembara
6
Kelabang Ireng
7
Kemunculan Rangga dan Kematian Kelabang Ireng
8
Raja Baru Martapura
9
Kembali Berpetualang (bagian 1)
10
Kembali Berpetualang (bagian 2)
11
Dewi Kara
12
Pertemuan
13
Perjalanan ke Argara
14
Permaisuri Martapura
15
Kembali ke Martapura
16
Memperkuat Martapura
17
Menemui kakek
18
petunjuk dari Kakek
19
Berlatih kembali (bagian 1)
20
Berlatih kembali (bagian 2)
21
Ambisi Raja Gandara
22
Rencana raja Gandara
23
Pandan Wangi
24
Putri Gandari
25
Mulai Penyelidikan
26
Senopati Elang Hitam
27
Pertarungan
28
Kemarahan Rangga
29
Rencana Rangga (bagian 1)
30
Rencana Rangga (bagian 2)
31
Rencana Rangga (bagian 3)
32
Mega mendung di Markuraka
33
Persiapan (bagian 1)
34
persiapan ( bagian 2)
35
Banjir darah di hutan Gede (bagian 1)
36
Banjir darah di hutan Gede (bagian 2)
37
Banjir Darah di hutan Gede (bagian 3)
38
Banjir Darah di hutan Gede (bagian 4)
39
Kitab Pedang darah
40
Asal Usul Kitab Pedang Darah (bagian 1)
41
Asal Usul Kitab Pedang Darah(bagian 2)
42
Asal Usul Kitab Pedang Darah (bagian 3)
43
Huru Hara Kitab Pedang Darah
44
Retaknya hubungan Argara dengan Kumaya
45
Sakit Hati Pangeran Lintang
46
Pertarungan
47
Pertarungan Pandan Wangi , Ariani Dewi dan Nyi Sarweda
48
Hilangnya Kitab Pedang Darah
49
Munculnya Si Jubah Hitam
50
Hilangnya Ariani Dewi dan Pandan Wangi
51
Kembalinya pangeran Lintang ke Kumaya
52
Pertarungan Rangga dan Pangeran Lintang
53
Pertemuan Para Tokoh Golongan Hitam
54
Penyusupan Balung Wesi dan Karang Kobar
55
Pukulan Tapak Dewa Maut Melawan Pukulan Tapak Besi
56
Rencana Arya Soma
57
Rencana Penyerangan
58
Menjelang Peperangan
59
Pasukan Jubah Hitam bergerak
60
Kemarahan Arya Soma (bagian 1)
61
Kemarahan Arya Soma (bagian 2)
62
Kemarahan Arya Soma (bagian 3)
63
Kemarahan Arya Soma (bagian 4)
64
Terbayarnya Janji Ariani Dewi
65
Menyambut kedatangan Kumaya
66
Pertempuran di Hutan Praga
67
Kejutan Dari Dewi Sekar
68
Bantuan Dewi Sekar
69
pernikahan Arya Soma
70
Mencari jejak permaisuri Saraswati (bagian 1)
71
mencari jejak permaisuri Saraswati (bagian 2)
72
Mencari jejakpermaisuri Saraswati (bagian 3)
73
Mencari jejak permaisuri Saraswati bagian 4
74
Ki Jamprang
75
Penemuan Tidak Terduga
76
Titik Terang
77
Nyawa Patih Kencana Loka Di ujung Tanduk
78
Pukulan peremuk tulang
79
Air Terjun Bidadari
80
Berlatih di Air terjun bidadari
81
Kedatangan Rangga
82
Penyesalan Rangga
83
KERAJAAN BULAN MERAH
84
Keputusan Rangga
85
Sebuah Kejutan di bawah sinar bulan
86
Kebahagiaan Raja Bargola
87
kenekatan Lingga
88
MENUNDA KE MARTAPURA
89
Serangan dadakan
90
Pedang kembar dua mustika
91
Mendung Hitam di atas Martapura 1
92
Mendung Hitam di atas Martapura bagian 2
93
Mendung Hitam di atas Martapura bagian 3
94
mendung Hitam di atas Martapura bagian 4
95
Dewi Sekar Arum
96
Para penerus Martapura
97
Mengunjungi Ariani Dewi
98
Misteri jurus Arum
99
Misteri Gua Naga
100
Raja Batara Derja dan Ratu Durgapali
101
Nyai Sarjani
102
Cerita Arum
103
Sakit hati Wiro Kusumo
104
Kemelut di Martapura
105
Muncul nya Ratu Sarjani
106
Dewi Selendang Perak
107
Persekutuan
108
Rahasia Dewi Kara bag1
109
Rahasia Dewi Kara bag2
110
Rahasia Dewi Kara bag 3
111
Penyesalan Wiro Kusumo.
112
Tanduk Naga
113
Gandara dan pedang bintang.
114
Pertarungan di malam buta
115
Kesaktian batu merah delima
116
Duka Kerajaan siluman
117
Kesedihan dan Kemarahan
118
Nyai Durgandana
119
Ke istana siluman
120
pertarungan di Istana siluman
121
Jurus dewa pedang membelah bulan
122
Misteri hilangnya pedang Naga
123
Hilang nya para gadis
124
Tumbal
125
Siasat raja Gandara bag 1
126
siasat raja Gandara bagian 2
127
siasat raja Gandara bag 3
128
Siasat Raja Gandara bagian 4
129
Pertempuran Dalam Gua
130
SOSOK ASLI RAJA GANDARA
131
Pertarungan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!