Kini penyambutan di aula akademi telah berakhir, para murid dan tetua hendak keluar dari aula.
"Tunggu sebentar"
Mendengar itu semua menghentikan langkahnya dan melihat ke arah sumber suara.
Shinjie yang mengatakan itu kini menunjuk Wei Mo.
"Kau, apakah kau ingin kembali?"
"A-Apakah kau serius?! apa itu bisa?!"
"Ya, kau bisa kembali, aku bukanlah orang yang jahat kepada sesama, kecuali mereka yang memperlakukanku atau orang orangku dengan buruk"
※Mengembalikan Wei Mo seperti semula※ mengonsumsi 450k poin
'Hmmm... seperti mengembalikan orang yang terkena hacking membutuhkan poin 1.5x lebih banyak daripada menghilangkannya, sepertinya aku harus meminimalisir penggunaan skill ini'
"Kau sudah kembali, kini cobalah"
"Aku... Aku benar benar kambali! terima kasih senior Shinjie!"
"Tak masalah, harusnya aku yang meminta maaf padamu karena melakukan hal itu seenaknya, namun aku akan memberimu nasehat, sombong adalah hal yang harus dilakukan seorang pria sejati, namun kau juga harus tau sesekali kapan harus menunduk. Dengan bakat dan berkah soul spiritmu yang cukup tinggi, aku yakin kau akan menjadi orang yang hebat" ucap Shinjie dengan senyum terbaiknya
"Terima kasih senior! akan ku ingat terus ucapanmu!"
Melihat itu kini banyak orang yang mulai mengakui Shinjie, didalam benak semua orang Shinjie adalah orang yang baik jika kau tak menggangunya namun jika kau menggangunya maka percayalah, kematianpun takkan sebanding dengan ganjarannya.
"Baguslah, kembali lah, lanjutkan kultivasimu"
"Baik senior" kini senyuman cerah terlihat diwajah Wei Mo, ia tak menyangka jika dia dapat kembali menjadi seorang kultivator, tak sampai disitu, ia juga kagum dengan Shinjie, sebelumnya ia tak suka dengan Shinjie karena ia mengira Shinjie adalah seorang diktator yang berdarah dingin, namun ternyata sangat berbeda dengan apa yang dipikirkannya.
"Baiklah, aku harus pergi sekarang, guru Meng aku undur diri dulu"
"Kau mau kemana bocah?"
"Berlatih bersama istriku"
Shinjie langsung berlari dengan cepat menuju Shasa yang berada di tempat murid inti, Shasa dan orang disekitarnya kaget mendapati Shinjie tengah lari sekencang mungkin menuju Shasa
"Apa yang dilakukan senior Shasa sehingga senior Shinjie berlari sangat kencang ke arahnya?"
"Apakah senior Shinjie memiliki masalah dengan senior Shasa?"
Shasa yang masih terkejut tak dapat merespon tepat waktu, kini Shinjie sudah menggendongnya dan membawanya berlari.
"Sh-Shinjie! apa yang kau lakukan?!"
"Apa aku tak boleh menggendong istriku?"
"Tapi kan kau harus melewati syarat ayah dulu untuk menjadikanku istrimu, lagipula banyak orang yang melihat kita!"
"Hahaha biarkan saja, biarkan semua orang tau bahwa kau milikku"
"Cepat lepaskan aku! aku malu!"
"Aku takkan pernah melepaskanmu hahaha"
Kini dua pasangan itu telah meninggalkan aula menyisakan banyak orang.
"Hey kau dengar itu? kata senior Shinjie senior Shasa adalah istrinya?"
"Aku mendengarnya juga, sial! dewiku kini telah milik orang lain!"
"Tidak... tidak mungkin... sialan, jadi ini rasanya patah hati"
"Padahal senior Shinjie begitu tampan dan kuat, ku kira aku memiliki kesempatan, kesempatan apa yang kupunya jika sainganku senior Shasa?"
Banyak murid kini terlihat sedih dan terpuruk mendengar berita itu, namun ketua Meng hanya menggelengkan kepalanya.
"Dasar anak muda, tak bisakah mereka tak mengumbarnya dan membuat banyak orang patah hati?"
-
Mereka berhenti dimansion dengan gerbang bertuliskan angka 0, itu adalah tempat tinggal Shinjie.
"Ayo masuk, aku begitu merindukanmu!"
"Belum sampai dua hari kita tak bertemu dan kau sudah merindukanku? mulut mu hanya mengeluarkan kebohongan yang membuat semua orang jatuh hati"
"Hehe, ayolah... bantu aku melakukan sesuatu"
"Me-membantumu melakukan sesuatu?! Sh-Shinjie! aku belum siap! sampai jumpa!"
Shasa langsung berlari begitu cepat meninggalkan Shinjie.
"Apanya yang belum siap? aku ingin meminta tolongnya membuatkan aku makana-, ahh! apa dia berfikir yang tidak tidak? haha pantas saja dia berlari begitu cepat"
Shinjie tertawa dan langsung masuk kekediamannya, namun ia tak tau apa yang akan ia lakukan dikediamannya itu.
"Apa yang akan kulakukan sekarang? hari masih siang, lebih baik aku pergi menuju kafetaria milik akademi, perutku lapar sekali"
Shinjie keluar dari kediamannya dan berjalan santai menuju kantin akademi
Ditengah jalan ia menjumpai banyak murid, banyak yang menyapanya dengan ramah, ada juga yang ketakutan, bahkan ada yang mengerubunginya.
'Sial apa aku begitu populer sekarang?'
[Tentu saja, kau melakukan intimidasi yang sangat kuat pagi ini, terus kau tak berharap untuk tidak terkenal? apa kau melakukan tindakan itu tanpa berpikir kedepannya? sungguh kenapa hostku begitu bodoh]
'Hehehe memang aku tak berfikir sejauh itu, kupikir hanya akan membuat sedikit orang ketakutan'
[Sedikit? ya orang yang sedikit itu termasuk Xiao Meng dan semua tetua akademi ketakutan denganmu]
'Guru Meng juga ketakutan?'
[Ya, walaupun hanya sedikit, ia terlihat biasa biasa saja, namun saat kau membuat semua orang berlutut dan membisu keringatnya terlihat bercucuran begitu deras]
'Hahaha, sebaiknya nanti aku minta maaf dengan guru Meng'
[Bagaimana dengan para tetua?]
'Hanya tetua Cao Ran, Van Jhon, Ruo Ning dan San Bian yang ku kenal, sisanya kau pikir aku peduli?'
[Yah, begitulah sifatmu]
'Kau memang mengerti aku'
Shinjie melanjutkan perjalanannya menuju kafetaria milik akademi.
Kini Shinjie berada didepan kafetaria milik akademi, ia membuka pintu dan banyak orang melihat ke arahnya.
"Apa yang kalian lihat? apa aku begitu menakutkan?"
Banyak orang yang ketakutan dan kebingungan harus menjawab apa dengan pertanyaan Shinjie, pasalnya jika mereka menjawab Shinjie menakutkan maka mereka akan dianggap menjauhi Shinjie dan mungkin Shinjie akan marah.
Namun jika mereka menjawab tidak menakutkan maka akan dianggap meremehkan Shinjie dan menantangnya.
[Kau serius menanyakan itu? kau bodoh atau gimana? pertanyaanmu itu tak peduli mereka menjawab iya atau tidak mereka berpikir itu akan membuatmu marah]
'Maksudmu? Ahh, hehe aku bahkan tak terpikirkan soal itu'
"Haha aku hanya bercanda, silahkan lanjutkan makan kalian"
Shinjie melihat Shasa tengah makan dengan beberapa murid peremupan disana dan segera mendekatinya.
Shinjie mendekati telinga Shasa dari arah belakang.
"Makanlah yang banyak, lihat dirimu begitu kurus"
Mendengar suara itu didekat telinganya dari arah belakang membuat Shasa terkejut dan berteriak begitu kencang.
"Ahh!!!"
*Plak
Shinjie tanpa sengaja tertampar oleh Shasa.
"Shi-Shinjie? maafkan aku, aku tak sengaja, lagian kenapa kau mengejutkanku sih?"
'Melihatnya merasa bersalah membuatku begitu bersemangat untuk menggodanya'
"Sakit... Sakit sekali..." ucap Shinjie dengan nada sedikit menangis
"Jika wajahku bengkak siapa yang akan menyukaiku lagi?" lanjutnya
"Uhh, aku tak bermaksud memukulmu Shinjie, maafkan aku"
"Apakah jika kau meminta maaf maka wajahku akan kembali normal? tidakkan? setidaknya beri aku kompensasi"
"A-Apa yang kau mau...?"
"Cium pipiku~"
"Ka-Kau gila?! banyak yang melihat kita"
"Yasudah, biarkan saja ini bengkak, aku akan mengurung diri selama setahun, mungkin syarat ayahmu takkan bisa kuselesaikan"
"Ahh! jangan begitu, ayolah..."
"Kemudian ayo cium" Shinjie mendekatkan pipinya ke arah Shasa
"Ba-baiklah, sekali saja oke?"
"Tentu~!"
*Cup
"Hehe, aku takkan mencuci pipiku selama seminggu~!"
"Jangan begitu... kau membuatku malu"
"Baiklah, tapi kau sedang makan dengan siapa? apakah kau tak mau memperkenalkan mereka padaku?" ucap Shinjie sambil melihat teman Shasa yang duduk semeja dengan Shasa
"Baiklah akan ku kenalkan, ini Cao Ning dia keponakan tetua Cao Ran"
Cao Ning adalah gadis cantik dengan rambut hitam dan mata biru serta berkulit putih.
"Ini Vanesa, ia adalah anak tetua Jhon"
"Salam senior Shinjie"
"Tak perlu, bukannya kita sama sama murid inti? tak perlu memanggilku senior, bagaimana jika panggil sayang? kau terlihat begitu cantik" Shinjie tersenyum manis, senyumannya membuat wajah Vanesa yang berkulit coklat itu terlihat sangat jelas memerah
Vanesa memiliki perawakan yang sangat menggoda, ia berkulit coklat dengan rambut coklat dan mata coklat serta tubuhnya tampak sudah sangat dewasa.
"Ahem, tak bisakah kau tak menggoda orang sehari saja?"
"Apakah gadis kesayangan ku ini cemburu?"
"Ten-tentu saja tidak, untuk apa aku cemburu denganmu?"
"Hey Vanesa bagaimana jika kau menjadi istri keduaku?"
"Pffftt! A-apa maksudmu Shinjie?! bagaimana kau begitu mudah meminta seorang gadis menjadi istri keduamu?! lalu si-siapa istri pertamamu?"
"Tentu saja kau, siapa lagi?"
Mereka berdua tengah asik bertengkar, mereka mengabaikan Cao Ning dan Vanesa, namun Cao Ning melihat wajah Vanesa ditekuk kebawah dan sangat merah, tak lama Vanesa angkat bicara.
"A-aku mau senior"
"?!"
...----------------...
Terima kasih sudah membaca!~
Jangan lupa tekan tombol Favorite dan Likenya!~
🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Wima4IIap
mcnya kegatelan, tapi aku suka. pasti ini luapan curhatnya si authornya😆😆😆
2022-04-14
0
シカマル
MC nya sering berlagak keren tapi bodoh hahahahah😂😂
2021-09-07
0
BʀᴀɴᴅᴀL
sikat bleh
2021-07-16
0