"Kau serius nak?" balas Bai Juan
"Ya ayah, aku ingin pergi kesana dan menjadi lebih kuat agar dapat membanggakan ayah"
"Hanya membanggakan ayah? tidak dengan keluarga?"
"Untuk apa? toh aku tak pernah dianggap keluarga oleh mereka, nama Bai di namaku hanya sebatas nama"
Mendengar jawaban dari anaknya itu Bai Juan menekukkan kepalanya kebawah.
Ia merasa perkataan anaknya itu benar, bukan hanya anaknya saja yang tak diperlakukan dengan benar, bahkan ia pun yang seorang patriark merasa seperti orang luar ketika membela dan melindungi anaknya itu.
"Kau benar nak, walaupun aku seorang patriark Keluarga Bai akupun merasa seperti orang asing disini" balas Bai Juan
"Kalau begitu kenapa ayah tak berhenti saja? mari kita tinggal berdua saja, pasti lebih menyenangkan!" ucap Shinjie
"Baiklah mari kita pergi saja, akupun muak dengan semua ini" ucap Bai Juan yang melirik kesekitar
Bai Juan setuju dengan usulan Shinjie, ia merasa lelah selalu direndahkan karena melindungi anaknya yang juga sebenarnya anggota keluarga mereka.
"Aku Bai Juan dengan ini turun dari posisi patriark Keluarga Bai dan juga aku memutuskan hubungan dengan keluarga ini bersama anakku"
Pernyataan Bai Juan membuat semua orang tertegun, mereka mulai tak menyangka Bai Juan akan turun sendiri dari posisi patriark keluarga dan tak sampai disitu, ia bahkan memutuskan hubungan keluarga dengan mereka.
Anggota Keluarga Bai menyadari jika tak ada Bai Juan mereka akan turun dari keluarga yang lumayan berada mungkin akan menjadi keluarga biasa atau bahkan keluarga kecil.
"Patriark tolong pertimbangkan kembali keputusanmu, memang selama ini merupakan kesalahan kami, kami minta maaf kepadamu" ucap salah satu tetua
"Minta maaf kepadaku? lihat? kau bahkan minta maaf kepadaku dan tetap tak meminta maaf kepada anakku? keputusanku sudah bulat, aku tak tahan hidup hanya dimanfaatkan" balas Bai Juan
"Ayo nak mari kita pergi, mari kita ambil barang barang kita dulu" lanjut Bai Juan
"Baik yah" ucap Shinjie
Mereka bertiga berjalan keluar meninggalkan aula Keluarga Bai, menyisakan anggota Keluarga Bai yang menyesal atas perlakuan mereka.
-
Setelah Juan dan Shinjie mengemasi barang mereka, mereka langsung keluar dari kediaman Keluarga Bai tanpa pamit kepada siapapun.
"Nak kemana kita sekarang?"
"Yah aku ingin mengabari kakek Obu dulu, ia sahabat kakek, aku harus memberitahunya"
"Ohh paman Obu, baiklah mari kita kesana, ia juga orang yang baik bukan?"
"Benar yah"
Mereka bertiga berjalan menuju kediaman salah satu dari empat keluarga besar Kekaisaran Naga Perak, Keluarga Huang.
Sampainya didepan gerbang mereka ditahan oleh penjaga.
"Maaf, ada keperluan apa kalian kemari? kami tak menerima pekerja disini" ucap salah satu penjaga
"Kami disini ingin bertemu paman Obu, apakah ia ada?" balas Juan
"Ohh kalian ingin bertemu patriark? ada urusan apa?" tanya penjaga itu lagi
"Ini urusan pribadi, sekarang bolehkah kami lewat?" jawab Shinjie
"Sebentar biar kutanyakan dulu pada patriark, ngomong ngomong kalian siapa?"
"Bilang saja keturunan sahabatnya, ia akan mengerti" jawab Shinjie
"Uhh... Baiklah" jawab penjaga sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
Setelah beberapa saat penjaga itu kembali dan mempersilahkan mereka masuk kedalam.
Sampai disebuah bangunan, mereka membuka pintu dan mendapati sosok orang yang mereka cari.
"Paman Obu" sapa Juan
"Bai Juan kenapa kau kemari?" balas Obu
"Maaf paman tapi aku bukan Bai Juan lagi, sekarang aku hanya Juan"
"Maksudnya?"
"Aku dan anakku keluar dari Keluarga Bai"
"Ohh? kenapa kau keluar?"
"Mereka hanya memanfaatkanku dan selalu menganggap anakku bukan sebagai bagian dari mereka"
"Begitu..."
"Jadi kami kesini ingin berpamitan dengan paman karena hanya paman teman kami disini"
"Pamit? kalian mau kemana?"
"Kekaisaran Violet" sela Shinjie
"Kekaisaran Violet? baiklah semoga kalian beruntung, kalau kalian mampir ke kekaisaran ini jangan lupa untuk mengunjungiku"
"Baik paman"
Mereka asik mengobrol hingga lupa waktu, kini hari sudah hampir malam lalu Shasa mengingatkan mereka.
"Shinjie, paman Juan kini sudah hampir malam bagaimana sekarang?"
"Kalian tinggal lah disini malam ini, besok baru kalian pergi bagaimana?" ucap Huang Obu
"Bagaimana yah?" tanya Shjnjie
"Semua terserahmu nak" balas Juan
"Baik lah Kakek Obu kami akan tinggal semalam disini" jawab Shinjie
"Hahaha bagus bagus, mari biarkan pelayan yang membawa barang kalian"
Mereka berjalan menuju kamar yang akan mereka tinggali, namun hanya tersisa dua ruangan disana.
"Ayah tidur saja dikamar ini"
"Lalu gimana denganmu nak?"
"Tak papa, aku akan tidur bersama Shasa, benarkan sayang?"
"Si-siapa yang kau panggil sayang!"
Lalu Shinjie memeluk Shasa dan membawanya keluar.
"Ayah tidurlah yang nyenyak" ucap Shinjie meninggalkan ruangan ayahnya
"Dasar anak muda" ucap Juan menghela nafas
-
Sampai di kamar mereka Shinjie menatap Shasa.
"A-apa yang kau lihat hah!?"
"Kau selalu gugup ketika bersamaku, ada apa?"
"T-tak ada, hanya perasaan mu saja!"
"Hoo... yang benar?
"I-iya benar!"
"Baiklah, kalau begitu mari tidur"
"Umm... Shinjie?"
"Ya?"
"Apa tak apa kita tidur bersama?"
"Tak masalah, kau kan salah satu istri masa depanku"
"Baiklah... T-tunggu! apa maksudmu dari salah satu istrimu!?"
"Kau tak mau? ahh jadi begini rasanya tak dicintai, hatiku sangat sakit"
"Bukan! bukan! tapi apa maksudnya dari salah satu istrimu? apa kau ingin punya banyak istri?"
"Kalau boleh tentu, jadi kutanya sekarang, apa boleh?"
"Ja-jangan menatapku dengan wajah itu..."
"Kumuhon?"
"Ba-baiklah"
"Jadi kau sebagai istri pertama membolehkanku memiliki banyak istri kan?"
"Ya ya"
"Ehh sejak kapan aku menjadi istrimu!?"
"Sejak tadi"
Shinjie selalu bahagia ketika menjahili Shasa, baginya itu adalah saat saat yang berharga.
"Baiklah aku akan berhenti, ayo tidur aku sangat mengantuk" ucap Shinjie yang tengah menguap
"Tapi kau tak boleh macam macam ya!"
"Iya iya ayo tidur aku sangat mengantuk"
"Baiklah"
Namun Shinjie tak menepati ucapannya, ia memeluk memeluk Shasa sebelum tidur.
"A-apa yang kau lakukan Shinjie!?"
"Maafkan aku, tapi aku tak biasa tidur tanpa guling"
"Ahh terserahlah, jangan lebih dari ini"
"Baiklah"
Akhirnya mereka tertidur dengan kondisi Shasa memeluk guling dan Shinjie memeluk Shasa seperti memeluk guling.
-
Pagi harinya Shinjie terbangun namun Shasa masih tertidur, ia menatap wajah Shasa dengan senyum sampai akhirnya Shasa bangun dari tidurnya.
"Hmmm...? Shinjie?"
"Iya kenapa?"
"!?"
"S-Shi-Shinjie apa yang kau lihat?"
"Wajah cantik seorang malaikat yang diciptakan dewa untukku"
"Kau menggodaku lagi, sudah hentikan aku pusing"
"Kau pusing? padahal kita kemarin tak melakukan apa apa loh"
"Iya... aku butuh waktu sebentar untuk meluruskan pikiranku setelah bangun tidur"
"Ahh... baiklah"
Ketika Shasa sudah sadar sepenuhnya mereka keluar kamar dan mendapati Juan dan Kakek Obu tengah berbincang ditaman.
...----------------...
Terima kasih sudah baca!~
Jangan lupa tombol Favorite dan Likenya!~
🔥🔥🔥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
G R E E D { KETAMAKAN }
pliss thor dibuat komik dong, soalnya ceritanya bagus
2021-09-25
0
BʀᴀɴᴅᴀL
MC nya gercep wkwkwkwk
mantab 👍
2021-07-16
0
Hades Riyadi
ga da wik²nya yaa... Thor, masak vuma dijadiin guling yang bisa kentut ajaaahh seehh...😜😀😂🤣
2021-06-02
1