Melahirkan...

Hari yang ditunggu pun tiba,sherly merasakan air ketubannya pecah lalu segera berteriak memanggil chiko yang sedang berada dikamar mandi.

"Chiko..!!"

"Ada apa sayang?"

"Cepat kemari aku sudah mau melahirkan"

"Aku segera kesana sayang tahanlah" kata chiko bergegas menyelesaikan mandinya.

"Jangan panik aku akan menghubungi mbok" kata sherly mengambil ponselnya lalu menghubungi ponsel asisten rumah tangga itu dan tidak butuh waktu lama wanita paruh baya itu pun segera masuk kekamar sherly.

"Mari nyonya saya bantu"

"Tidak perlu mbok nanti biar chiko yang menggendong saya,tolong mbok siapkan keperluan bayi saya untuk dibawa ke rumah sakit"

"Baik nyonya"

"Cepatlah chiko aku sudah tidak tahan lagi" teriak sherly yang membuat chiko kelabakan.

"Iya sayang ayo kita berangkat,mbok ikut kami ya"

"Siap tuan ayo kita turun" dengan diantar supir pribadi sherly dan chiko pun segera berangkat kerumah sakit.

Sherly yang sedang menjalani proses melahirkan dibantu dokter dan suster pun berteriak dengan sangat kuat membuat chiko yang menunggu diluar berjalan mondar mandir didepan pintu.

"Tuan duduklah yang tenang,jangan mondar-mandir seperti itu,mbok pusing melihatnya"

"Bagaimana saya bisa tenang mbok,istri saya sedang berjuang didalam sana" kata chiko semakin gugup apalagi mendengar teriakan sherly berikutnya.

"Duduklah tuan dan berdoa semoga semuanya berjalan lancar"

"Mbok benar aku harus berdoa" tidak lama setelah itu suara tangisan bayi pun terdengar.

"Anak tuan sudah lahir"

"Iya mbok itu suara tangisan anakku" kata chiko dengan wajah senang lalu memeluk mbok.

"Selamat ya tuan"

"Terima aksih mbok,ayo kita masuk kedalam"

"Eeh..tunggu dulu,belum boleh masuk tuan"

"Kan sudah lahir mbok..masa ngak boleh masuk?"

"Tunggu ijin dari dokter"

"Ooh..begitu ya mbok.." tidak lama setelah itu chiko pun di ijinkan masu.

"Silahkan masuk pak..anaknya sudah lahir dan sudah dibersihkan" kata suster yang keluar mencari chiko.

"Baik sus terima kasih" chiko pun segera masuk karena sudah tidak sabaran ingin melihat kondisi sherly dan anaknya yang baru saja lahir kedunia.

"Sayang anak kita sudah lahir" kata sherly setelah melihat chiko masuk bersama mbok.

"Terima kasih sayang sudah berjuang melahirkan anak kita" kata chiko lalu mengecup kening sherly.

"Ini pak anaknya" suster pun menyerahkan bayi mungil yang baru lahir itu.

"Laki-laki atau perempuan sus?"

"Perempuan pak"

"Kamu cantik sekali nak" kata chiko mengecup bayinya.

"Kita belum memberinya nama" kata sherly.

"Aku akan memberinya nama" kata chiko melihat ke arah sherly.

"Akan kamu namai apa anak kita?"

"Cheryl..gabungan dari nama kita berdua"

"Nama yang bagus..aku suka"

"Mbok..kenapa berdiri saja"

"Iya nyonya..selamat ya nyonya dan tuan"

"Terima kasih mbok..duduklah mbok jangan berdiri terus"

'Iya nyonya.."

"Sayang mbok pasti lapar karena tadi kita buru kerumah sakit dan belum sempat sarapan,pergilah bersama mbok sarapan"

"Baiklah aku tinggal sebentar ya.." kata chiko menyerahkan bayi mungilnya ke sherly.

"Pergilah aku akan menjaga bayi kita"

"Ayo mbok ikut saya ke kantin"

"Iya tuan..nyonya kami pergi dulu ya"

"Silahkan mbok.."

Sherly yang ditinggal sarapan pun membelai pipi bayi yang baru saja dia lahirkan dengan normal.lengkap sudah kebahagiaan sherly yang telah menjadi wanita seutuhnya.hal yang dia dambakan pun telah dirasakan karena tuhan telah menjawab semua doa-doanya.