Satu bulan sudah dari kejadian Hana menjadi korban pelecehan seksual itu , dan Hana pun sudah di nyatakan sembuh dari trauma psikisnya , berkat pengobatan dari Dokter pskiater itu Hana sudah mulai berdamai dengan diri nya sendiri menerima musibah yang menimpa dirinya.
Selama itu pula rutinitas Fandi berjalan seperti biasa nya , Tapi sayang sejak kejadian itu tidak ada keharmonisan di dalam hubungan suami istri mereka , yang ada hanya hubungan suami istri yang dingin .
Senyum dan tawa mereka semata-mata hanya untuk menutupi hubungan yang mulai renggang di depan anak anak , orang tua Fandi dan keluarga nya.
hubungan ini mulai terasa tak nyaman saat .
Flashback
Selama 10 hari Hana di rawat di pengobatan pskiater sampai di nyatakan sembuh , Selama itu pula Fandi tak pernah datang walau hanya untuk melihat kondisi sang istri .
Hanya Doni dan juga mbok Jum lah yang selalu Dateng untuk menjenguk Hana dan memberi motivasi untuk sembuh demi keluarga dan anak-anak nya , Ya pada akhirnya mbok Jum mengetahui kondisi Hana dan apa yang terjadi pada Hana dari Fandi sendiri mungkin karena mbok Jum orang yang paling dekat dengan Fandi jadi beliau bisa merasakan ada sesuatu pada anak yang diasuhnya . Dengan bujuk rayunya mbok Jum akhirnya menceritakan tentang apa yang terjadi pada istri cantik nya itu dan pada saat mbok Jum mendengar kenyataan itu malah ada timbul rasa kasihan kepada Hana yang juga sudah dianggap sebagai anaknya sendiri itu .
Tepat hari ini Hana bisa pulang ke rumah dan untuk pertama kalinya Fandi bertemu dengan Hana di ruangan pskiater itu sikap Fandi pun dingin dan tak tersentuh tidak ada pelukan kasih sayang yang di dapat Hana dari suaminya untuk menyambut kesembuhan nya. Dan Hana sangat menyadari perubahan sikap dari istrinya dari cara bicara , memandang dan bersikap sangat menjaga jarak dari Hana , Hana hanya pasrah akan sikap yang di tunjukkan suaminya.
" Hana bisa kita bicara sebentar ." ya Fandi pun tidak lagi memanggil dengan panggilan sayang hanya menyebutkan nama istrinya saja sikap Fandi pun tak luput dari penglihatan Doni dan mbok Jum yang memang ada untuk menjemput Hana
" bisa mas " jawab Hana menunduk karena tidak berani melihat sorot kecewa ,marah dan sedih dari mata suaminya .
" bro jangan keras padanya kasihan fan ,butuh keberanian dan tekat untuk kembali menjadi dirinya sekarang bro " . Doni membisikan pada Fandi , dan di balas dengan anggukan kepala saja .
" Hana , saya mau kalau di rumah ada anak-anak dan keluargaku bersikaplah seperti biasanya ,tapi jika hanya kita berdua jangan samakan dengan seperti kebiasaan yang dulu ." ucap Fandi sambil bersedekah dada dan memandang datar sang istri .
" Ma..maksudnya mas Fandi ?" tanya Hana tak mengerti dengan ucapan suaminya .
" maksud saya, jika kita hanya berdua kamu sudah tidak usah melayani saya baik kebutuhan lahir atau bathin saya tapi jika ada anak-anak dan keluargaku bersikap lah seperti biasanya ." ucap Fandi
" Deg ... kenapa mas , apa mas Fandi sekarang sudah jijik dengan Hana ..?" jawab Hana sambil menyeka air mata yang keluar karena mendengar perkataan menyakitkan suaminya.
" Saya rasa kamu sudah tau alasannya ". Fandi pun meninggalkan istrinya yang masih terduduk sambil menangis pilu , hingga di susul oleh mbok Jum.
" ndok ayo bangun , sudah jangan menangis lagi sayang ,nak Fandi butuh waktu untuk menerima nya ya ,, kamu yang sabar nak ingat kasihan anak anak bertahanlah demi anak anak yaa." mbok Jum menenangkan dan menguatkan wanita malang itu agar tetap bertahan demi anak anak nya.
" mbok ,Hana gak kuat mbok , mas Fandi mbok ". adu Hana sambil meremas dadanya yang terasa sesak .
" sudah nak kamu harus kuat gak boleh bilang seperti itu jangan di dengarkan ucapan suami mu yang sedang emosi nak tapi kamu harus pikirkan anak anak mu yang masih kecil mereka masih sangat membutuhkan kamu
nak ".
Setelah beberapa detik menyerap apa yang di katakan mbok Jum ,Hana pun mulai tenang dan menghapus air matanya dan mengangguk kan kepala membenarkan
perkataan mbok Jum yang menyadarkan kembali pikiran nya untuk kuat untuk anak anak yang sangat dia sayangi .
Hana dan mbok Jum langsung menyusul suaminya dan juga Doni yang sudah ada di dalam mobil .
Di dalam mobil pun tidak ada yang berbicara semua diam dengan pikiran nya masing masing , begitu pula Hana yang menyenderkan kepalanya di kaca mobil sambil memejamkan matanya dengan air mata yang sesekali menetes dengan sendirinya , apa yang di lakukan Hana tidak luput dari pengamatan Fandi yang sesekali melihat nya dari kaca yang menggantung di atas kepalanya .
Sebelum sampai rumah Doni sudah diantarkan ketempat kerjanya begitu pun mbok Jum sudah di turunkan di pasar karena takut keluarga Fandi curiga dengan kedatangan mereka yang bersamaan .
Saat di dalam mobil pun Hana sudah pindah tempat duduk di samping Fandi , Hana maaih takut untuk memandang wajah suami yang masih sangat ia sayangi , yang di lakukan Hana hanya melihat pemandangan di luar jendela mobil hingga lamunan Hana tersadar dengan suara deheman Fandi .
" Ingat Han di depan keluarga nanti kamu harus bersikap seperti biasanya dan bilang kalau kamu datang dari rumah orangtua mu " Fandi memperingati Hana lagi .
Dan hanya diangguki oleh Hana dengan menahan rasa sakit di hatinya melihat sikap suaminya pada dirinya.
Sampai di rumah pun keluarga Hana sudah berkumpul ,Hana dan Fandi pun keluar dari dalam mobilnya dan masuk kerumah .
" Assalamualaikum "
" waalaikumsalam " jawab mereka semua serentak
" mbak Hana aku kangen ko pulang ke Semarang nya lama si ", Hasti langsung berhambur ke pelukan Hana
" iya has maafya soalnya kemarin ada urusan penting , terimakasih banyak ya hasty sudah jagain dan rawat anak anak dengan baik ". ucap Hana tulus
" iya mba sama sama " Hasti pun memundurkan langkahnya untuk memberi kesempatan pada yang lainnya . Hana pun maju menghampiri dan menyalami kedua mertua nya yang terduduk dan bersimpuh di depan ibu nya Fandi.
" ibuk maafin Hana pergi tak pamit ibu , maafin Hana ibuk bapak , Hana sudah..." sebelum Hana melanjutkan ucapannya sudah di potong oleh ibunya Fandi .
" husst gak apa-apa nak , ibu ngerti ko sudah yang penting urusan mu sudah selesai ibu bapak mu sehat kamu pun pulang dengan sehat nak itu sudah cukup buat ibu dan bapak , sudah bangun jangan nangis lagi tu kasihan anak anak mu sudah rindu kamu nak " ucap ibu fandi bijak .
Fandi hanya tersenyum getir dan bergumam dalam hati
" apa sikap kalian akan sama setelah tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada Hana "
" mama mama kakak kangen ".
Hana punblangsung berjongkok dan mendekap kedua anak anak nya sambil terus menciumi kening kedua buah hatinya bergantian.
" Hay jagoan jagoan mama , disana mamah lebih kangen kakak dan adek , selama mama gak ada kalian jadi anak baik kah Hem..?",
Hana masih mendekap kedua anak anak nya erat sambil terus menahan air mata yang akan keluar.
" iya mah kakak dan adek gak rewel jadi anak baik kaya yang mama bilang tanya aja sama Tante Hesti " . jawab si sulung
" oke mama percaya anak-anak mama pasti jadi anak baik ",
" sudah sudah ayo kasih mama kalian duduk mama pasti lelah di perjalanan tadi " ucap hasty. menengahi pertemuan haru antara anak dan ibunya .
mereka pun melanjutkan dengan makan bersama , bermain dengan anak anak dan menonton tv hingga sinar matahari di gantikan dengan gelap nya malam . Semua keluarga Fandi pun sudah pulang keruamah masing masing ,ibu bapak Fandi pun sudah kembali kerumah belakang beristirahat.
Saat Hana ingin mengantarkan anak anak nya untuk tidur mereka pun melarang Hana untuk menemani mereka .
" Ayok mama temenin bobok sudah malam ni kakak adek " kata Hana kepada anak anak nya
" No no no mama kita sudah bisa bobo sendiri ,mama bobo aja ya pasti mama cape ", bantah sang sulung dan diangguki oleh si bungsu
" gak apa-apa nak nanti habis mama nemenin adek rafa dan kakak Rama bobo ,mama juga bobo ko ". ucap Hana lagi
" gak mama kita sudah besar bisa bobok sendiri dada Mama ." mereka pun mencium pipi Hana bersamaan dan langsung lari menuju kamar nya .
Sekarang tinggal lah Hana sendiri di ruang tv karena sang suami sudah pamit lebih dulu untuk kekamarnya. Hana bingung ingin masuk ke dalam kamar nya karena tubuhnya pun juga sudah sangat lelah tapi juga takut untuk masuk ke kamarnya. hingga pada akhirnya mbok Jum datang menghampiri nya.
" Loh ndok kok belum tidur sana istirahat pasti kamu Capek " ucap si mbok halus
" apa mau di bikinin sesuatu ?" tanya si mbok Jum menawarkan pada Hana
" iya mbok sebentar lagi Hana masuk kamar , mbok Hana boleh minta minuman jeruk hangat gak ?"
" iya boleh no ,sek tak bikinkan ya" mbok Jum melesat ke dapur untuk membuatkan apa yang diinginkan oleh Hana dan hanya butuh waktu sebentar mbok Jum sudah kembali dengan segelas jeruk hangat yang diinginkan Hana.
" ini diminum terus buruan istirahat ." kata mbok Jum sambil menyerah kan air jeruk hangatnya.
" iya mbok terimakasih ya , yaudah sana mbok istirahat dulu Hana mau habiskan ini dulu.
" gak ndok habiskan minummu dan masuklah ke kamar baru mbok istirahat sambil bawa gelas kotornya."
" eeembiya mbok " setelah menghabiskan minumannya dan mulai melangkah masuk ke kamarnya dengan perasaan takut oleh suaminya , Hana pun mulai memegang handel pintu dan membuka nya di lihatnya Fandi sudah tertidur Hana pun masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci tangan dan kakinya lalu mulai melangkahkan kakinya menuju ranjang tidurnya . saat sudah duduk di ranjang Fandi pun terbangun karna ada gerakan saat Hana naik ke ranjangnya.
" heemnz Hana , siapa yang surub kamu tidur sini " ucap Fandi sambil menyederkan punggungnya di kepala ranjang.
" tapi mas ,Hana mau istirahat " ucap Hana pelan
" saya sudah bilang kalau sedang berdua dengan saya jangan samakan seperti dulu lagi , sekarang kamu bangun saya tidak mau kamu tidur di ranjang ini terserah kamu mau tidur dimana yang penting jangan di ranjang ini dan jangan sampai di ketahui orang lain ." ucap Fandi ketus
" ii iya mas ,maafin Hana sudah lancang naik ke ranjang ini", setelah mengucapkan itu Hana pun mulai beranjak bangun serta membawa bantal nya dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil selimut dia mulai berfikir akan tidur dimana , karena di kamar itu tidak ada sofa yang ada hanya kursi kursi single yang tak mungkin di pakai tidur akhirnya Hana masuk ke kamar anak2nya melalui pintu dalam kamar nya untuk mengambil kasur lipat kecil yang biasa di pakai mbok Jum saat menemani anak anak tidur .dan mulai menata tempat tidur di bawah lantai samping lemari di kamar nya sambil bercucuran air mata dan rasa sesak di dadanya.
" Ya Tuhan kenapa mas Fandi bisa berubah seperti ini , ya Allah tolong kembalikan suami penyayang ku seperti dulu ini semua bukan salah ku , jangan engkau hukum aku seperti ini Tuhan hiks hiks hiks ".
Hana pun mulai membaringkan tubuhnya yang terasa lelah dengan membelakangi Fandi yang tidur di ranjang dan menghadap ke depan lemari . karena efek lelah dan air mata yang membuat mata Hana perih dan bengkak hingga tidak dapat membuka matanya dan tertidur dalam kesedihan yang mendalam.
Fandi terus melihat gerak gerik Hana yang membelakangi nya , dengan melihat badan sang istri yang bergetar Fandi pun mengetahui bahwa istrinya sedang menangis dalam diam setelah mendengar kata kata pedasnya hal yang tak pernah ia lakukan dulu kepada istrinya itu.
" Maafkan aku sayang , aku tak bisa menahan rasa marah , kecewa dan sedihku dan aku juga tidak bisa melupakan apa yang telah ia lakukan pada mu, itu sangat menyakiti dan melukai hati dan harga diri ku Hana . Jujur cinta ini masih ada untuk mu sayang maafkan aku atas sikapku ." gumam Fandi dalam hati sambil meneteskan air matanya dan ikut tidur sambil memandang punggung sang istri yang tidur di atas lantai.
Hingga waktu subuh Hana sudah bangun dan melihat sang suami sudah melaksanakan sholat subuh tanpa mengajak serta dirinya dengan langkah gontai Hana langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan siap untuk melakukan shalat shubuh.
Setelah selesai dengan urusan nya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa ia lihat suaminya sedang mengotak Atik ponselnya , Hana pun langsung menyiapkan baju untuk di kenakan sang suami tapi.
" Simpan saja baju itu Hana , saya bisa melakukan nya sendiri kamu tidak perlu repot-repot melakukan nya karena itu hanya terbuang percuma ." ucap Fandi tanpa melihat Hana
Hana langsung melihat suaminya yang acuh kepadanya dan kembali menaruh apa yang sudah ia siapkan tadi ke lemari kembali dan langsung berlari keluar dari kamar nya di balik pintu kamar tubuh Hana merosot terduduk dan kembali menangis pilu meratapi nasibnya yang malang.
Sikap dingin Fandi pun terus berlangsung hingga waktu yang entah sampai kapan.
Flashback end
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Diana Kadiyati
ironis, suami yg mengaku mencintai dan menyayangi istrinya tp tdk mau memberikan dukungan moral dan spirit disaat istrinya membutuhkan🥺
2023-10-10
2
Wkwkwkk
dsar lelaki sok suci
2023-10-05
0
Yusneli Usman
Ada yg bisa menerima ada yg tidak...tp kasus Hana, sangat dibutuhkan suport dr org terdekat apalagi suami...tp Fandi Mala bersikap seolah-olah Hana barang yg menjijikkan....semoga penyesalanmu setimpal dgn sifatnya Fandi.....
2022-04-26
1