Bag 15

Setelah Hana pamit pulang ke budhe nya dan menutup pintu kamar rawat pade Tejo, Hana langsung bergegas menghampiri sepeda motor nya.

Tenang Hana jangan panik, nanti kalo kamu grusak grusuk (buru buru) nanti urusannya malah jadi runyam santai Hana , pelan pelan asal nyampe rumah huuuffttt . gumam Hana dalam hati menenangkan dirinya sambil menarik nafas panjang.

" Wah bensinnya tinggal sedikit lagi mumpung masih disini masih di jalan rame lebih baik aku isi aja daripada mogok nek tengah tengah" Hana berbicara sendiri sambil mengamati jalanan yang menjual bensin eceran ,dan yang jual cukup banyak karena masih di depan lingkungan rumah sakit.

"Pak tumbas bensin di full ke gih pak (pak beli bensin di penuhi ya pak) "ucap Hana ke bapak penjual bensin

" oh siap ger, elaaaee ko dewean gak Ono sek ngeterke Tah, bar besuk ger (oh siap nak , ko sendirian gak ada yang antarkan, habis jenguk yg sakit nak) ,,?" tanya bapak penjual bensin ramah

" nggih pak, pakde kulo sakit pak, geh pun Niki Arto ne pak ,susuk'e di ngge bapak mawon jih rezeki pak ( iya pak , pakde yang sakit pak, ya sudah ini uang nya pak , kembaliannya buat bapak saja ya rezeki pak)".

" eeeallahh matursuwun ya ger ati ati neng dalane (ealah terimakasih ya nak hati hati di jalan yaa) ". jawab si bapak senang karna Hana memberikan uang 100 RB dan untuk membayar bensin 27 RB.

" iya pak sama sama ,pamit yaa" Hana langsung mengandari motor nya .

****

" Alhamdulillah bensin sudah full , bismillahirrahmanirrahim semoga cepet sampe rumaah" gumam Hana setelah mengisi bensin motor nya dan mengendarai motor nya dengan hati hati.

Hingga di jalan yang agak sepi tapi penerangan yang cukup terang ada sebuah mobil mewah berhenti di bahu jalan , Hana pun tidak menggubris nya hingga ia melewati mobil itu dengan agak kencang karena tidak bisa di pungkiri Hana pun merasa takut sampai motor Hana ada di depan nya ,Hana pun melihat mobil itu dari kaca sepion dan melihat ada seorang laki-laki yang sedang tertunduk seperti sedang mengalami kesakitan dan hampir terjatuh .

Sontak Hana pun terkejut dan merasa sedikit kasihan dan penasaran dengan apa yang di rasakan laki laki itu , sampai Hana mengurangi kecepatan motor nya dan mendengar teriakan laki - laki itu sambil dia meremas kuat rambut nya dengan kedua tangannya.

" AAAARRGG SAKIIIIITTTTT "

Hati Hana pun tak tega merasa kasihan melihat ada orang yang sedang kesakitan , hingga Hana menghentikan motornya.

" Bismillah , kayanya dia kesakitan kasihan sekali , Semoga dia bukan orang jahat dan Alhamdulillah masih ada yang melintasi jalan ini kalo dia macam macam aku akan teriak minta tolong" gumam Hana sambil turun dari motor serta mengamati jalanan yang memang masih ada yang melintas . Hana mendekati laki - laki itu sambil mengawasi takut kalo dia hanya pura - pura tapi rintihan kesakitan itu masih terdengar keluar dari mulut pria itu .

Hana sudah berada di depan laki - laki itu..

" Tuan ,tuan kenapa ...? " tanya Hana pada pria itu

tidak ada jawaban dari mulut pria itu yang terdengar hanya kata kata " SAKIT , SAKIT BANGET KEPALA KU"

" Tuan mari saya antarkan ke rumah sakit dari sini dekat ko ..." Hana memberikan bantuan.

Pria itu mendongakkan kepalanya dan melihat Hana yang berada tepat di depan nya , entah apa yang ada di pikirannya ,, Priaa itu tersadar dari lamunannya saat ada tangan memegang pundak pria itu karena pria itu akan terjatuh, Hana pun terkejut melihat wajah pria itu karena ada luka di kepala nya dan juga di sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

Sentuhan tangan Hana yang ada di pundak pria itu membangun kan sesuatu yang seharusnya tidak bereaksi .

" PERGI DARISINI JANGAN DEKATI AKU , PERGIII " usir lelaki itu sambil menahan sesuatu

" Tapi tuan anda terluka mari saya antarkan ke rumah sakit , atau saya bantu hubungi keluar...." belum Hana menyelesaikan perkataannya pria itu sudah memotong dengan teriak

" PERGII.... PERGI DARI SINI,AKU SUDAH TIDAK BISA MENAHAN DIRIKU , ATAU KAMU AKAN MENYESAL " kata pria itu me, tapi Hana malah tidak beranjak malah mengamati jalanan karena Hana menunggu ada yang lewat untuk di mintai tolong membantu pria ini.

Pria itu melihat Hana sekilas dan menunduk kan kepalanya serta kembali meremas rambut nya kuat - kuat karena menahan rasa yang sangat menyakitkan ,,,

" AAARGGHH .... AKU GAK TAHAN TUHAN , KAMU HARUS MEMBANTU KU" Teriak laki laki itu kembali dan Hana hanya mengernyitkan keningnya karena bingung dengan kalimat yang di ucapkan pria itu . Hingga lamunan Hana pun buyar akibat tarikan kuat yang di rasakan di lengan Hana, Ya pria itu yang melakukan nya .

" HEY TUAN APA YANG KAMU LAKUKAN , LEPASKAN SAYA " Teriak Hana karena terkejut dengan apa yang di lakukan pria itu

" SAKITT TANGAN AKU " Hana masih teriak karena merasakan sakit di lengannya akibat cengkraman pria tinggi besar itu , Tapi sayang pria itu menulikan pendengaran nya dan terus berusaha menarik masuk Hana kedalam mobil nya. setelah Hana masuk ke dalam mobil dan di kunci , pria itu segera memutar tubuhnya ingin memasuki mobilnya , Tapi saat ia hampir memegang handel pintu pria itu mengurung kan niatnya karena ada yang menegurnya.

" WOY KAMU APAKAN PEREMPUAN ITU MAU DIBAWA KEMANA , TURUN KAN ATAU SAYA PANGGIL TEMAN TEMAN SAYA YAA" tegur dua pemuda yang melintas dan sempat melihat pria itu menyeret seorang perempuan masuk ke dalam mobil.

" MAU SAYA BAWA PULANG , WANITA ITU ISTRI KU YANG MENINGGALKAN BAYI KAMI DEMI BERTEMU DENGAN MANTAN KEKASIH NYA ,SANA MINGGIR JANGAN IKUT CAMPUR RUMAH TANGGA KAMI" Jawab pria itu berbohong sambil teriak dan menggeram mengusir 2 pemuda itu.

Didalam mobil Hana masih menangis ketakutan dan terus teriak meminta tolong tapi sayang suaranya tidak terdengar karna begitu pria itu masuk , dia langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh .

Meninggalkan sepeda motor milik Hana di pinggir jalan begitu saja.

" Tuan tolong lepaskan aku Huhuhu 😭😭😭" suara Hana menangis melemah meminta belas kasih pria itu tapi sayang pria itu tidak mendengarkannya .

Hana masih teriak minta tolong hingga mobil yang ia tumpangi berhenti di depan parkiran ruko kosong dan minim penerangan. Hana masih teriak bahkan Hana ingin menggigit tangan laki laki itu tapi sayang aksinya sudah keduluan pria itu. Ya pria itu langsung mendorong dan menampar kedua pipi Hana dengan keras .

" TADI SAYA SUDAH MENYURUH KAMU UNTUK PERGI ,DAN SEKARANG KAMU HARUS BANTU SAYA".

Pria itu langsung mengikat tangan Hana dengan dasi yang ia kenakan serta menyumpal mulut Hana dengan sapu tangan yang selalu ada di saku pria itu.

Pria itu bergegas keluar dari mobil dan menyeret tubuh ramping Hana ke lorong ruko yang sepi dan minim pencahayaan karna hanya cahaya lampu dari jalanan .

****

Hingga tepat berada di lorong ruko itu si pria mendorong tubuh Hana secara kasar dan dia mengambil tumpukan kardus dan di tatanya , Saat melihat pria itu sibuk dengan urusan kardus nya Hana tak menyia - nyiakan nya untuk berusaha kabur dari tempat itu.

Tapi sayang aksi Hana diketahui pria itu dengan gerakan cepat tubuh Hana di tangkap dan di hempas kan ke tumpukan kardus , Si pria tidak me nyia-nyia kan waktu langsung melancarkan aksinya , dia tampar dengan keras lagi pipi mulus Hana hingga mengeluarkan darah , disobek nya kemeja bagian depan Hana hingga kancing - kancing itu terlepas.

Seperti hewan buas dan liar yang sedang kelaparan pria itu mengoyak tubuh Hana tanpa ada kelembutan di setiap sikapnya tanpa menghiraukan teriakan dan tangisan menyakitkan yang keluar dari bibir wanita malang itu .

Setelah pria itu sedikit melepaskan cengkraman nya Hana langsung teriak dan mengeluarkan sumpah serapahnya.

" DASAR BAJIN***NN , PRIA BRENG****K MONSTER MENJIJ*K*N" Mendengar teriakan Hana emosi pria itu makin memuncak .

"TADI SUDAH SAYA MENYURUH PERGI TAPI KAMU TIDAK MENGHIRAUKAN NYA JADI SEKARANG NIKMATI DAN INI BUKAN SALAH SAYA DASAR CEWEK SIA**N" balas Teriak pria itu sambil menampar kembali pipi Hana Dan kembali membekap mulut Hana dengan bibirnya , pria itu makin bringas menguasai tubuh Hana hingga pada saat pria itu memasuki bagian inti Hana dengan keras dan kasar Hana pun menjerit.

" AAAAHKKK SAAAKKIIIITTT ",

"" SAKIT BAJING**NN Huhuhu "😭😭

Hana menangis dan terus menangis , sudah tidak mungkin untuk melawan tenaganya sudah terkuras lemas karena pria itu memang mempunyai tenaga dan postur tubuh yang lebih tegap dan besar dari suaminya Fandi .

Mengingat suaminya , Hana semakin terisak air mata nya makin mengalir deras menangis dalam kesakitan nya .

" TUHAN lebih baik engkau ambil nyawaku sekarang " jerit dalam hati Hana .

Tubuhnya terus di koyak dengan kasar dan kejamnya , pria itu seperti seekor binatang buas dan liar yang sangat kelaparan hingga sekian lama pada akhirnya tubuh pria itu makin mempercepat hentakan nya hingga akhirnya tubuh pria itu menegang dan mengejan disaat pria itu mendapatkan kepuasannya sepihak nya

" aaaaahkk" rancau pria itu merasa lega diikuti cairan laknat yang memenuhi dalam inti tubuh Hana .

Hana makin merasa sangat jijik dengan pria itu dan dengan tubuh nya karena merasa gagal menjaga tubuh yang seharusnya hanya dilakukan oleh suaminya.

Hana pun terkulai lemah jiwa raga nya hancur , keadaannya pun sungguh sangat memprihatinkan , Wajah yang memar dan membengkak, darah segar keluar dari bibir nya tubuhnya yang terpampang dengan di penuhi banyak jejak kesakitan yang di lakukan pria itu.

serta inti tubuh Hana pun memar karena perlakuan yang keras dan kasar karena memang ukuran yang tidak biasa untuk seorang hana serta dipenuhi oleh cairan dari tubuh pria itu. Sungguh malang nasib Hana .

Pria itu bangun dari atas tubuh Hana dan memakai kembali celananya dan melepas jas yang ia kenakan untuk menutupi tubuh pol*s Hana yang porak poranda dan dalam kondisi setengah sadar karena tubuhnya benar-benar lemah dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

" Kamu sungguh kejam ,pria yang sangat menjijikkan CIH " ucap Hana lemah .

" ITU KONSEKUENSI BUAT KAMU YANG SOK BAIK, UNTUNG KAMU BUKAN PERAWAN CIH DASAR CEWEK SIA**N"

Pria itu berkata dan berdecih serta berjalan dengan sempoyongan meninggalkan hana seorang diri dengan semua kesakitan nya seorang diri.

" SAYA PERGI , TERIMAKASIH BANTUAN NYA DAN SEMOGA KITA TIDAK DI PERTEMUKAN LAGI " ucap pria itu menyeringai.

Hana sebenarnya mendengar perkataan pria itu tapi ia sudah tidak memiliki tenaga untuk menyahuti perkataan pria itu.

Setelah kepergian pria baj*ng*n itu , Hana seperti mendengar derap kaki mendekat ,Hana mengumpulkan tenaga nya untuk membenarkan jas pria itu agar menutupi tubuhnya dan berteriak meminta tolong berharap orang orang itu manusia yang punya hati .

" Tap tap tap "

" Tolong tolong saya "

" Tolong saya pak ,saya disini tooolooong"

******

Kasihan ya gaes nasib Hana seperti ibarat ingin menolong anak macan yang lapar ,setelah kenyang gantian menerkam si penolong.

dan kira kira siapa ya yang datang ,,,, mudah mudahan orang baik ya teman reader....

Bagi yang tidak berkenan dengan part ini tolong bijak dalam memberikan komentar.

karna cerita novel ini dibuat dengan sebenar-benarnya hasil imajinasi saya sendiri ,jadi plis tolong hargai oke 👍

Dukung terus ya teman reader dengan memberikan like sebanyak banyaknya terimakasih 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Wulan Rahmawaty

Wulan Rahmawaty

kok jd sebel sama hana, sok sok an, sukurin, ceritanya jd ribet

2023-10-16

0

Wkwkwkk

Wkwkwkk

ooooh hana hanajd perempuan jngn sok berani apalagi malam " apalagi sm laki " yaaa gitulah akibatnya ,

2023-10-04

0

Purwanti Kurniawan

Purwanti Kurniawan

jadi orang baik salah jadi orang jahat dan kulit juga salah hana kasihan nasib kamu kenapa mau nolong orang laki2 malam2 hana

2023-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bag 1
2 Bag 2
3 Bag 3
4 Bag 4
5 Bag 5
6 Bag 6
7 Bag 7
8 Bag 8
9 Bag 9
10 Bag 10
11 Bag 11
12 Bag 12
13 Bag 13
14 Bag 14
15 Bag 15
16 Bab 16
17 Bag 17
18 Bag 18
19 Bag 19
20 Bag 20
21 Bag 21
22 Bag 22
23 Bag 23
24 Bag 24
25 Bag 25
26 Bag 26
27 Bag 27
28 Bag 28
29 Bag 29
30 Bag 30
31 Bag 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Ban 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bukan Up
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 Bab 199
201 Bab 200
202 Bab 201
203 Bab 202
204 Bab 203
205 Bab 204
206 Bab 204
207 Bab 205
208 Bab 206
209 Bab 207
210 Bab 208
211 Bab 209
212 Bab 210
213 Bab 211
214 Bab 212
215 Bab 213
216 Bab 214
217 Bab 215
218 Bab 216
219 Bab 217
220 Bab 218
221 Bab 219
222 Bab 220
223 Bab 221
224 Bab 222
225 Bab 223
226 Bab 224
227 Bab 225
228 Bab 226
229 Bab 227
230 Bab 228
231 Bab 229
232 Bab 230
233 Bab 230
234 Bab 231
235 Bab 232
236 Bab 233
237 Bab 234
238 Bab 235
239 Bab 236
240 Bab 237
241 Bab 238
242 Bab 239
243 Bab 240
244 Bab 241
245 Bab 242
246 Bab 243
Episodes

Updated 246 Episodes

1
Bag 1
2
Bag 2
3
Bag 3
4
Bag 4
5
Bag 5
6
Bag 6
7
Bag 7
8
Bag 8
9
Bag 9
10
Bag 10
11
Bag 11
12
Bag 12
13
Bag 13
14
Bag 14
15
Bag 15
16
Bab 16
17
Bag 17
18
Bag 18
19
Bag 19
20
Bag 20
21
Bag 21
22
Bag 22
23
Bag 23
24
Bag 24
25
Bag 25
26
Bag 26
27
Bag 27
28
Bag 28
29
Bag 29
30
Bag 30
31
Bag 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Ban 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bukan Up
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
Bab 199
201
Bab 200
202
Bab 201
203
Bab 202
204
Bab 203
205
Bab 204
206
Bab 204
207
Bab 205
208
Bab 206
209
Bab 207
210
Bab 208
211
Bab 209
212
Bab 210
213
Bab 211
214
Bab 212
215
Bab 213
216
Bab 214
217
Bab 215
218
Bab 216
219
Bab 217
220
Bab 218
221
Bab 219
222
Bab 220
223
Bab 221
224
Bab 222
225
Bab 223
226
Bab 224
227
Bab 225
228
Bab 226
229
Bab 227
230
Bab 228
231
Bab 229
232
Bab 230
233
Bab 230
234
Bab 231
235
Bab 232
236
Bab 233
237
Bab 234
238
Bab 235
239
Bab 236
240
Bab 237
241
Bab 238
242
Bab 239
243
Bab 240
244
Bab 241
245
Bab 242
246
Bab 243

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!