16. Penyesalan

Winarsih menyeret langkahnya menuruni tangga besar di rumah mewah yang kini terasa bagai tempat penyiksaan baginya.

Dean bahkan tak meliriknya lagi saat dia meninggalkan kamar pria itu.

Anak majikannya berbaring polos menghempaskan tubuh tanpa peduli dengan dirinya yang masih berada di sana.

Hampir subuh Winarsih tiba di kamarnya dan langsung menuju kamar mandi. Setelah melepaskan semua pakaiannya, wanita itu memutar kran ke setelan air hangat.

Pakaian dalam yang dipakainya tadi tampak meninggalkan bercak-bercak merah noda darah. Bisa dipastikan dirinya memang sudah kehilangan benda paling berharga miliknya.

Terlebih lagi, saat dirinya berjongkok di bawah pancuran kamar mandi, Winarsih merasakan sisa cairan hangat milik Dean yang mengalir keluar dari bagian sensitifnya yang terasa perih. Begitu banyak. Cairan itu begitu banyak. Winarsih kembali sesegukan.

Sambil menangis Winarsih menggosok dan menyabuni seluruh tubuhnya hingga kemerahan. Dia merasa jijik sekali dengan dirinya. Tubuhnya yang sering dikatakan orang sangat sintal dan bagus sekarang menjadi seperti sebuah kutukan untuknya.

Lutut dan pangkal pahanya luar biasa pegal. Beginikah rasanya? Apa memang suatu hubungan badan yang begitu banyak diimpi-impikan setiap orang harus sesakit ini?

Winarsih menyabuni seluruh badan dan dadanya berkali-kali. Tampak olehnya puncak dadanya lebih memerah karena mulut Dean yang terlalu sering berada di sana.

Hampir satu jam Winarsih menggosok dan menyabuni badannya. Dia tak mau cairan dari tubuh Dean yang manapun tersisa di tubuhnya.

Hari itu sudah masuk hari minggu, siang nanti harusnya dia ada janji dengan Utomo untuk pergi ke luar.

Dia tak tahu apakah hari ini dia sanggup ke dapur untuk membantu Mbah dan Tina memasak.

Apa yang harus dilakukannya sekarang? Melaporkan Dean ke polisi? Akankah aduannya yang hanya seorang pembantu rumah tangga bisa menang melawan keluarga kaya dan berpengaruh?

Bisa saja Dean nantinya bakal memutar balik cerita tentang apa yang terjadi kemarin malam.

Bagaimana dengan ibunya? Bagaimana dengan Utomo yang begitu berharap bahwa hubungan mereka akan sampai ke jenjang pernikahan? Dia sudah tak memiliki satu hal apapun yang bisa dijanjikannya kepada pria itu.

Siang ini mungkin Pak Hartono dan Bu Amalia belum tiba di rumah, itu artinya Dean akan makan siang sendirian.

Tampaknya mulai sekarang Winarsih harus menghindari bertemu dengan pria itu. Luka di hati maupun tubuhnya masih benar-benar baru.

Setelah tubuhnya benar-benar bersih dan memakai sebuah terusan. Winarsih melirik jam dinding yang tersangkut di seberang tempat tidurnya.

Pukul 4 pagi, pantas saja matanya sangat mengantuk. Dan tak sampai lima menit ketika Winarsih merebahkan dirinya, diapun hanyut ke alam mimpi.

******

"Win, kamu sudah bangun?" Mbah mengetuk pintu kamar Winarsih.

Winarsih tersentak mendengar ketukan berkali-kali di pintu kamarnya. Dia tak tahu sudah berapa lama tertidur. Saat menoleh ke arah jam, ia membelalak. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Dia sudah sangat terlambat untuk absen ke dapur hari minggu itu.

Bergegas dia berdiri menuju pintu dan memutar kunci. Terlihat Mbah berdiri di hadapannya dengan raut wajah khawatir.

"Kamu kenapa? Sakit?" tanya Mbah yang melangkah maju masuk ke kamarnya.

Winarsih mundur untuk memberi ruang kepada wanita tua itu.

"Iya Mbah, maaf. Hari ini saya izin nggak bantu masak. Badan saya sedang tidak enak" ucap Winarsih yang masih berdiri mengenakan daster batik di bawah lututnya.

Mbah menarik lengan Winarsih dan mendudukkannya di tepi ranjang. Tangan tua Mbah yang keriput meraba dahi Winarsih.

"Badanmu nggak panas Win, tapi kalau memang rasanya badanmu nggak enak, ya sudah hari ini kamu istirahat saja. Nanti Mbah buatkan jamu agar kamu bisa cepat enakan," ujar Si Mbah yang masih berdiri di sisinya.

"Sudah makan kamu?" tanya Mbah lagi.

"Belum Mbah."

"Sebentar lagi kamu ke ruangan pegawai. Duduk dan makan di sana. Atau kalau belum sanggup, nanti Mbah minta Tina ke sini nganter makan siang kamu" perintah Mbah .

Winarsih hanya mengangguk mengiyakan dan Mbah pun pergi sambil menutup pintu kamarnya. Dia tak tahu akan makan siang atau tidak hari ini. Perutnya belum merasa lapar.

Janji kepada Utomo pun dia tak tahu bagaimana cara membatalkannya. Winarsih benar-benar merasa tak memiliki tenaga. Bahkan untuk berbicara sekali pun.

Saat sedang memijit-mijit leher dan tengkuknya yang dirasanya pegal, Winarsih kembali mendengar ketukan di pintu.

Tak sampai tiga ketukan, Winarsih telah berdiri membuka pintu kamarnya.

"Ya Mbak?" sapa Winarsih yang melihat Tina berdiri di depannya dengan membawa segelas air putih yang isinya berwarna keemasan.

"Ini kamu minum dulu, air hangat yang diberi madu. Kamu sakit apa? Kata Mbah sedang nggak sehat. Itu barusan pacarmu nelepon Win. Nanyain kamu, tapi aku bilang kamu sakit dan sedang istirahat. Nanti kamu hubungi lagi saja dia," ujar Mba Tina yang berdiri mencerocos tanpa jeda.

Winarsih menerima air madu dari tangan Tina dengan senyum yang dipaksakannya.

Dia sedih sekali. Hatinya sakit dan tubuhnya sakit, tapi dia tak memiliki seorang pun untuk berkeluh kesah.

Tak mungkin dia pulang sekarang ke kampung halaman dan bersujud di kaki ibunya. Winarsih bahkan belum sebulan bekerja di rumah itu.

Sama seperti Mbah tadi, Tina juga mengingatkan dirinya untuk makan siang ke ruang pegawai.

Winarsih menutup pintu kamarnya dan langsung menenggak air madu itu hingga tuntas dalam sekali tarikan nafas.

Air matanya kembali menetes teringat akan ibunya. Dadanya terasa sangat menyesakkan. Winarsih bersandar di dinding dan jatuh merosot dengan menutup kedua mulut karena tak ingin raungan tangisnya terdengar oleh orang di luar kamar.

"Maafin Winar Bu, Maafin Winar yang engga pernah denger dan nurut sama ibu. Winar anak yang jahat. Winar sekarang harus gimana Bu? Winar malu. Winar jijik sama diri Winar sendiri. Apa Winar masih bisa hidup normal lagi?" Winarsih meraung-raung memukul-mukul dadanya.

******

Sudah dari pagi Utomo menghubungi telepon ruang karyawan yang biasa digunakan Winarsih untuk menghubunginya.

Sejak pagi telepon itu tak ada yang menjawab. Hingga menjelang siang tadi rekan kerja Winarsih menjawab telepon tersebut.

Seorang wanita yang biasa disapa 'Mbak Tina' oleh Winarsih, mengatakan jika kekasihnya itu sedang tak enak badan dan beristirahat di kamarnya. Dapur kekurangan tenaga hingga Tina dan Mbah tak sempat menjawab telepon.

Khawatir akan keadaan Winarsih yang selama ini benar-benar jarang sekali sakit, Utomo memutuskan untuk mendatangi tempat kerja wanita itu.

Setelah lewat jam makan siang, Utomo tiba di depan pagar yang tinggi menjulang dan terlihat tidak ramah di matanya. Seorang satpam yang bertugas hari itu berbeda dengan yang biasa ditemuinya.

"Siang Pak, saya boleh bertemu dengan Winarsih?" Utomo mendekati pagar yang letaknya bersisian dengan pos satpam.

"Winarsih? Bapak dari siapanya ya? Biar saya tanya dulu ke dalam," ujar Satpam yang ternyata adalah rekan beda shift Rojak.

"Saya Utomo, pacarnya. Kami dari satu desa di.."

"Maaf Pak, sebentar saya buka pagar dulu. Itu Pak Dean, anak Pak Hartono. Mobilnya mau ke luar." Satpam tadi menunjuk ke sebuah Range Rover putih yang sedang menuju ke arah pagar.

Utomo menepikan tubuhnya dan satpam tadi membuka pagar lebar-lebar. Utomo berdiri di depan pintu pos, menunggu petugas keamanan itu menuntaskan pekerjaannya.

Saat sedang menjengukkannya kepala ke arah halaman belakang rumah, mobil Range Rover itu berhenti tepat di depannya.

Kaca jendela mobil terbuka, menyadari hal itu Utomo langsung mengangguk untuk memberi salam pada pria tampan berkulit putih bersih dan memiliki mata sedikit sipit itu.

Utomo tahu kalau itu adalah anak majikan Winarsih yang berprofesi sebagai pengacara.

"Kamu cari Winarsih? Mau apa?" tanya Dean pada Utomo dari balik setir.

"Iya Pak, saya ada janji dengan Winarsih sejak kemarin. Tapi hari ini katanya Winarsih sedang tidak enak badan dan tidak bisa ke luar. Saya khawatir Pak," ucap Utomo.

"Winarsih baik-baik aja. Cuma perlu istirahat. Lebih baik kamu hari ini pulang aja. Jangan ganggu dia," ujar Dean seraya menaikkan kaca mobil.

Pria itu tak menunggu jawaban Utomo yang masih membuka mulutnya untuk bersuara.

Utomo terdiam di depan pos satpam. Harus sesulit inikah bertemu dengan Winarsih sekarang? Apakah Winarsih sedang berusaha menghindarinya? Apakah wanita itu sudah mulai kehilangan rasa untuknya sejak dia memaksa wanita itu di pondok bekas pos ronda?

Hati Utomo digelayuti kegelisahan. Utomo berbalik melangkahkan kakinya berjalan menjauhi rumah mewah yang sekarang tampak seperti penjara mewah untuk Winarsih.

Sedang apa kekasihnya itu sekarang? Utomo benar-benar merindukan wanita itu. Dia hanya ingin membawa Winarsih melihat Monas seperti permintaannya kemarin malam.

To Be Continued.....

Terpopuler

Comments

dyul

dyul

khawatir mu telat ut

2025-01-07

1

Herlina Lina

Herlina Lina

😭😭

2024-08-11

0

Cucu Rosmawati Mulyana

Cucu Rosmawati Mulyana

seruuu

2024-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cita-cita Winarsih
2 2. Persiapan
3 3. Perjalanan
4 4. Keluarga
5 5. Pak Hartono
6 6. Dean Danawira Hartono
7 7. Malam Minggu
8 8. Kepergok
9 9. Mendadak Masak
10 10. In The Night Club
11 11. Sorry, Dear
12 12. Pertengkaran
13 13. Maaf ?
14 14. Luka
15 15. Tak Cukup
16 16. Penyesalan
17 17. Ancaman
18 18. Multivitamin
19 19. Larut Malam
20 20. Monas
21 21. Bye, Love.
22 22. Where Are You?
23 23. Kebisuan
24 24. Get Out of My Car
25 25. Ukuran
26 26. Di Dekat Pohon Bambu
27 27. "Saya laper Pak,"
28 28. Pita Kecil Merah Hati
29 29. Eneg?
30 30. Peluk Aku
31 31. Create Memories
32 32. Calon Asisten Pak Hartono
33 33. Pergunjingan
34 34. Tell Him!
35 35. Duduk Persoalan
36 36. Tempat Bersandar
37 37. Pamit
38 38. Pulang
39 39. Di Mana Kamu?
40 40. Desa Beringin
41 41. Murka Ibu
42 42. Tamu Tengah Malam
43 43. Keputusan
44 44. Kebahagiaan Dean
45 45. Pengakuan
46 46. Pria Dengan Beskap
47 47. Dia, Istriku
48 48. Kekhawatiran Dean
49 49. Dia, Suamiku
50 50. Kerepotan Dean
51 51. Teruntuk Utomo
52 52. Berpapasan
53 53. Bu Winar
54 54. Sakit Bu Amalia
55 55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56 56. Pengakuan Dean
57 57. Pria Miskin?
58 58. Keresahan Winarsih
59 59. Melepas Dean Pergi
60 60. Pelukan Untuk Ibu
61 61. Stay Away From Me
62 62. Tunggu Aku di Kotamu
63 63. Uang Bu Winar
64 64. Rumah Mertua
65 65. Rumah Hijau
66 66. Galaunya Dean
67 67. Bertemu Reporter Desa
68 68. You Are My Home
69 69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70 70. Kabar
71 71. Baik-Baik Sayang
72 72. Where Are You (2)
73 73. Naif
74 74. Kebisuan (2)
75 75. I Heart You
76 76. Tamu di Pagi Buta
77 77. Get Out of My House
78 78. Keluarnya Kartu As
79 79. Langkah Selanjutnya
80 80. Dean Sachet
81 81. Peringatan
82 82. Efek Cemburu Dean
83 83. Kram Dini Hari
84 84. Insiden
85 85. Akhir Cinta Disty
86 86. Hei, Love!
87 87. Aku Di Sini
88 88. Cinta Winarsih
89 89. Like a Baby
90 90. Siapa Ara?
91 91. Air Mata Dean
92 92. Buka Jahitan
93 93. Shopping
94 94. Berita
95 95. Ketika Badai Datang
96 96. Titik Balik
97 97. Sandaran Hati
98 98. Hati Seorang Isteri
99 99. Bunga Untuk Winarsih
100 100. Dean Sachet is Coming
101 101. Nama Bayi
102 102. Pillow Talk
103 103. Resah
104 104. Akung dan Uti
105 105. Sidang Putusan
106 106. Wanita Pemilik Saham
107 107. Teman Lama
108 108. Obrolan
109 109. Tatapan Nostalgia
110 110. Salah Tingkah
111 111. Dirja dan Uti
112 112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113 113. Misi Dean
114 114. Gosip Time
115 115. Kebohongan Kecil
116 116. Titah Bu Amalia
117 117. Rapat Pemegang Saham (1)
118 118. Jatuh Cinta Lagi
119 119. Rapat Pemegang Saham (2)
120 120. Curahan Hati Winarsih
121 121. Usaha Dean
122 122. Hari Pertama
123 123. PDKT
124 124. Curahan Isi Hati
125 125. Anak Dan Ibu
126 126. Berburu
127 127. Efek SPA
128 128. Aku Cinta Mas Dean
129 129. Mesra
130 130. Anggi Nisakara Hartono
131 131. Menatapmu Lekat-Lekat
132 132. Mas Gagah
133 133. Arti Dirimu
134 134. Selamat Ulang Tahun Mas
135 135. Bye Ara
136 136. Makan Malam Paket Lengkap
137 137. Jambi
138 138. Jawa di Jambi
139 139. Rewang
140 140. Panen Bu Sumi
141 141. Acara Sesudah Panen
142 142. Stressnya Dean
143 143. Sungsang
144 144. Kelahiran Kedua
145 145. Ciuman Yuk
146 146. Kejutan Sebelum Pesta
147 147. Untuk Cinta Winarsih
148 148. Raja dan Ratu Sehari
149 149. Paguyuban Winarsih
150 150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151 151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152 152. GENK DUDA AKUT
153 SPECIAL PART : 1.0
154 SPECIAL PART : 2.0
155 SPECIAL PART : 3.0
156 SPECIAL PART : 4.0
157 SPECIAL PART : 5.0
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Cita-cita Winarsih
2
2. Persiapan
3
3. Perjalanan
4
4. Keluarga
5
5. Pak Hartono
6
6. Dean Danawira Hartono
7
7. Malam Minggu
8
8. Kepergok
9
9. Mendadak Masak
10
10. In The Night Club
11
11. Sorry, Dear
12
12. Pertengkaran
13
13. Maaf ?
14
14. Luka
15
15. Tak Cukup
16
16. Penyesalan
17
17. Ancaman
18
18. Multivitamin
19
19. Larut Malam
20
20. Monas
21
21. Bye, Love.
22
22. Where Are You?
23
23. Kebisuan
24
24. Get Out of My Car
25
25. Ukuran
26
26. Di Dekat Pohon Bambu
27
27. "Saya laper Pak,"
28
28. Pita Kecil Merah Hati
29
29. Eneg?
30
30. Peluk Aku
31
31. Create Memories
32
32. Calon Asisten Pak Hartono
33
33. Pergunjingan
34
34. Tell Him!
35
35. Duduk Persoalan
36
36. Tempat Bersandar
37
37. Pamit
38
38. Pulang
39
39. Di Mana Kamu?
40
40. Desa Beringin
41
41. Murka Ibu
42
42. Tamu Tengah Malam
43
43. Keputusan
44
44. Kebahagiaan Dean
45
45. Pengakuan
46
46. Pria Dengan Beskap
47
47. Dia, Istriku
48
48. Kekhawatiran Dean
49
49. Dia, Suamiku
50
50. Kerepotan Dean
51
51. Teruntuk Utomo
52
52. Berpapasan
53
53. Bu Winar
54
54. Sakit Bu Amalia
55
55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56
56. Pengakuan Dean
57
57. Pria Miskin?
58
58. Keresahan Winarsih
59
59. Melepas Dean Pergi
60
60. Pelukan Untuk Ibu
61
61. Stay Away From Me
62
62. Tunggu Aku di Kotamu
63
63. Uang Bu Winar
64
64. Rumah Mertua
65
65. Rumah Hijau
66
66. Galaunya Dean
67
67. Bertemu Reporter Desa
68
68. You Are My Home
69
69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70
70. Kabar
71
71. Baik-Baik Sayang
72
72. Where Are You (2)
73
73. Naif
74
74. Kebisuan (2)
75
75. I Heart You
76
76. Tamu di Pagi Buta
77
77. Get Out of My House
78
78. Keluarnya Kartu As
79
79. Langkah Selanjutnya
80
80. Dean Sachet
81
81. Peringatan
82
82. Efek Cemburu Dean
83
83. Kram Dini Hari
84
84. Insiden
85
85. Akhir Cinta Disty
86
86. Hei, Love!
87
87. Aku Di Sini
88
88. Cinta Winarsih
89
89. Like a Baby
90
90. Siapa Ara?
91
91. Air Mata Dean
92
92. Buka Jahitan
93
93. Shopping
94
94. Berita
95
95. Ketika Badai Datang
96
96. Titik Balik
97
97. Sandaran Hati
98
98. Hati Seorang Isteri
99
99. Bunga Untuk Winarsih
100
100. Dean Sachet is Coming
101
101. Nama Bayi
102
102. Pillow Talk
103
103. Resah
104
104. Akung dan Uti
105
105. Sidang Putusan
106
106. Wanita Pemilik Saham
107
107. Teman Lama
108
108. Obrolan
109
109. Tatapan Nostalgia
110
110. Salah Tingkah
111
111. Dirja dan Uti
112
112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113
113. Misi Dean
114
114. Gosip Time
115
115. Kebohongan Kecil
116
116. Titah Bu Amalia
117
117. Rapat Pemegang Saham (1)
118
118. Jatuh Cinta Lagi
119
119. Rapat Pemegang Saham (2)
120
120. Curahan Hati Winarsih
121
121. Usaha Dean
122
122. Hari Pertama
123
123. PDKT
124
124. Curahan Isi Hati
125
125. Anak Dan Ibu
126
126. Berburu
127
127. Efek SPA
128
128. Aku Cinta Mas Dean
129
129. Mesra
130
130. Anggi Nisakara Hartono
131
131. Menatapmu Lekat-Lekat
132
132. Mas Gagah
133
133. Arti Dirimu
134
134. Selamat Ulang Tahun Mas
135
135. Bye Ara
136
136. Makan Malam Paket Lengkap
137
137. Jambi
138
138. Jawa di Jambi
139
139. Rewang
140
140. Panen Bu Sumi
141
141. Acara Sesudah Panen
142
142. Stressnya Dean
143
143. Sungsang
144
144. Kelahiran Kedua
145
145. Ciuman Yuk
146
146. Kejutan Sebelum Pesta
147
147. Untuk Cinta Winarsih
148
148. Raja dan Ratu Sehari
149
149. Paguyuban Winarsih
150
150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151
151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152
152. GENK DUDA AKUT
153
SPECIAL PART : 1.0
154
SPECIAL PART : 2.0
155
SPECIAL PART : 3.0
156
SPECIAL PART : 4.0
157
SPECIAL PART : 5.0

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!