14. Luka

Dean tak ingat apa yang dikatakannya kepada Disty hingga wanita itu pergi. Kepalanya benar-benar berdenyut dan perutnya semakin mual.

Tertatih-tatih dia berjalan melewati jajaran pohon pinang dan pohon bonsai raksasa yang tumbuh di sisi kanan nyari menempel pada di sepanjang dinding rumah.

Dia tak peduli dengan Winarsih yang berdiri di sana menyaksikan pertengkarannya bersama Disty.

Dean hanya ingin ke kamarnya dan tidur. Meski tak yakin akan bisa tidur karena jantungnya semakin berdetak cepat, setidaknya Dean harus berbaring.

Saat menunduk di bawah sebuah bonsai dan mengeluarkan isi perutnya, Dean merasa sebuah tangan memijat tengkuk dan bahunya.

Sekilas dia melirik ke sepasang kaki wanita yang telah memberinya pijatan dan belaian lembut itu. Dean bisa menebak jika sepasang sandal jepit berwarna merah dengan hiasan gesper yang meriah itu berharga tak lebih dari tiga puluh ribu di Tanah Abang.

Winarsih yang beberapa hari terakhir ini selalu menjadi sasaran makian jika ia bertengkar dengan Papanya datang memijat-mijat bahunya.

"Win, saya mau ke kamar. Saya mau istirahat. Bantu saya," pintanya pada Winarsih.

Winarsih sesaat terdiam menatap dirinya. Tak tahu apa yang dipikirkan oleh pembantunya itu tapi kemudian Winarsih mengangkat tangan kanannya dan menaruh di pundak.

Tertatih-tatih mereka berjalan masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur utama yang memang tak pernah dikunci.

Dengan rasa kepalanya yang seperti mau pecah, Dean sempat berpikir tentang apa yang dilakukan wanita itu di luar kamar larut malam begitu.

Apa Winarsih baru saja bertemu dengan pacar mesumnya itu?

Dalam perjalanan mereka ke kamar, beberapa kali mereka terhuyung dan hampir jatuh.

Winarsih beberapa kali nyaris memeluk dan menegakkan tubuhnya kembali. Wanita itu benar-benar kuat meski nafasnya sudah mulai ngos-ngosan.

Dalam posisi Dean yang bertumpuan pada Winarsih, dada pembantunya itu beberapa kali bergesekan dan menempel ke dadanya.

Jantung Dean semakin berdebar tak beraturan. Wajah Winarsih yang kadang terlihat masih kekanakan rasanya tak pantas jika memiliki tubuh sesintal itu.

Beberapa saat kemudian akhirnya Dean bisa menghempaskan tubuhnya di ranjang. Beberapa titik peluh tampak di dahinya. Tenggorokannya terasa kering dan sakit karena telah beberapa kali muntah.

"Minum," ucapnya memerintah Winarsih yang berdiri di dekatnya.

Dengan sigap pembantunya itu mengambilkannya segelas air putih dan membantunya untuk duduk.

Pandangan Dean masih buram, kepalanya serasa berputar-putar, detak jantungnya semakin tak beraturan dan bagian dirinya yang lain telah bangkit sepenuhnya.

Dalam pandangan kabur, Dean memandang Winarsih yang masih cantik dengan wajah nyaris tanpa make up. Bibir pembantunya itu masih sedikit berwarna merah jambu sisa lipstiknya tadi.

Saat Winarsih duduk di tepi ranjang untuk membantunya bangkit dan meminum air, lagi-lagi Dean tak sengaja menyentuh dada pembantunya itu.

Dean menghabiskan air putihnya dengan sesekali melirik belahan dada Winarsih yang menyembul tanpa wanita itu sadari.

Dada pembantunya itu benar-benar penuh. Dean mulai membayangkan melihat benda itu secara langsung. Dean menggelengkan kepalanya. Dia tahu jika Winarsih tak segera pergi dari kamarnya, malam ini bisa saja Dean akan menidurinya.

"Win... maaf," ucapnya. Suaranya bergetar, ia tak bisa lagi menahan efek obat yang tak sengaja diminumnya tadi.

"Iya Pak, nggak apa-apa. Ya sudah, Pak Dean istirahat. Saya pamit dulu," jawab pembantunya itu polos-polos saja.

"Maaf Win...." Ia langsung menarik tubuh Winarsih hingga jatuh ke sisinya. Gelas kertas yang berada di tangan wanita itu terlepas.

"Pak Dean!" Winarsih memekik.

"Aku nggak bisa ngendaliinnya. Aku butuh kamu malam ini. Kamu pasti juga sudah sering melakukannya." Dia berguling ke kanan hingga menindih tubuh wanita itu.

"Enggak Pak, saya nggak pernah begitu-begituan. Jangan Pak." Winarsih terlihat panik karena ia telah berada di atas tubuhnya.

Dada Winarsih kini terdorong ke atas karena tertindih oleh tubuhnya. Dia bisa melihat kulit kuning langsat yang sangat mulus di sana.

Malam itu, pembantunya mengenakan rok model A sejengkal di bawah lutut. Itu pakaian yang dikenali Dean dipakai oleh pembantunya saat tiba di sana. Tangan kanannya dengan cepat menarik rok itu hingga ke paha.

"Win, jangan belagak bego. Aku tau pacar kamu juga udah sering giniin kamu. Kamu nggak perlu teriak-teriak. Di rumah nggak ada orang. Kamu juga tau kalo teriakan kamu nggak ada gunanya di rumah ini, nggak akan ada yang dengerin kamu." Ia berbisik ke telinga kiri Winarsih.

Dean bisa menebak bagaimana gaya pacaran orang kampung yang dikenalnya. Pacar Winarsih yang terlihat sangat ngebet di depan pintu kamar malam tadi, pastilah pernah melihat tubuh pembantunya ini sebelumnya.

Jadi ia merasa, Winarsih pasti pernah bercinta sebelumnya. Gadis tak perawan di zaman sekarang sudah tak mengherankan lagi.

"Pak, saya belum pernah. Jangan Pak Dean, saya masih perawan." Winarsih merintih di bawahnya. Dean melihat airmata perempuan itu telah turun.

"Jangan munafik kamu," ucapnya sambil mencengkeram kedua tangan Winarsih dan mengangkatnya ke atas.

"Pak, saya masih perawan." Winarsih kembali mengucapkan kata-kata yang tak masuk akal di telinganya.

Tak mungkin, pikirnya. Dean menarik kaos lengan panjang Winarsih hingga ke bawah leher wanita itu. Dan sekali tarikan yang kembali dilakukannya, penopang dada pembantunya itu telah berpindah ke atas.

Sepasang benda paling luar biasa yang pernah dilihatnya. Luar biasa indah, besar dan begitu lembut. Puncaknya berwarna merah muda dengan titik yang terlihat begitu menggoda untuk dijelajahinya.

Saat lidahnya menyentuh bagian puncak itu, tangis pembantunya menjadi lebih keras. Dean tak peduli. Dia terus membenamkan wajahnya di dada putih mulus paling sempurna yang pernah dilihatnya.

Ia sudah tak tahan lagi. Ia harus memasuki tubuh Winarsih.

Winarsih yang menggeliat-geliat, meratap, merintih dan menangis membujuk untuk menghentikan aksinya berujung sia-sia.

Sedetik, dua detik, bagian tubuh Dean telah merangsek maju. Sedikit sulit, pikirnya. Apa memang sudah lama wanita ini tidak melakukan hal itu?

Dean semakin maju, dia tak akan mundur. Bagian tubuhnya sudah menjerit-jerit ingin merasakan kelembutan itu. Hingga empat sampai lima kali maju mundur, Dean berhasil melakukannya.

Perawan??! Pembantunya ini masih perawan??! Kepala Dean sibuk berpikir, tapi bagian tubuhnya di bawah sana tak bisa berhenti mengajaknya berayun.

"Pak!! Sakit!! Sakiiiit...." Mulut Winarsih yang berada tepat di bawah telinganya memekik dan meratap.

Seiring dengan pekikan Winarsih yang ia dengar, aksinya itu segera berakhir. Ia kelimpungan. Tak sampai dua menit namun ia sudah membanjiri pembantunya di bawah sana.

Ia meredam teriakan Winarsih dengan ciuman. Kekuatan berontak wanita itu mulai berkurang. Dan saat ia menoleh ke bawah sana, satu pemandangan membuatnya terperanjat.

Ada noda lain selain miliknya di bawah sana. Noda Winarsih. Wanita yang merintih kesakitan karena pemaksaan yang dilakukannya.

Dean merasa pikirannya yang kacau. Ia menyusun fakta dalam kebingungannya. Sejurus kemudian, dalam keadaan setengah sadar, ia menyadari bahwa apa yang dikatakan pembantunya tadi ternyata memang benar.

Winarsih masih perawan. Dan sekarang, dia telah mengambilnya dari wanita itu.

To Be Continue.....

Terpopuler

Comments

Mytha🕊

Mytha🕊

aaah pak de... jgn smaain winarsih sama pacarmu yg jalang donk🙄

2024-03-14

1

Farni hana

Farni hana

jngan smakan Winarsih sma pacar mu yg jalang itu Dean... sebel aku

2024-01-16

1

jean

jean

masih sempat juga yang mikirin winarsih ngapain 🤣🤣

2024-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cita-cita Winarsih
2 2. Persiapan
3 3. Perjalanan
4 4. Keluarga
5 5. Pak Hartono
6 6. Dean Danawira Hartono
7 7. Malam Minggu
8 8. Kepergok
9 9. Mendadak Masak
10 10. In The Night Club
11 11. Sorry, Dear
12 12. Pertengkaran
13 13. Maaf ?
14 14. Luka
15 15. Tak Cukup
16 16. Penyesalan
17 17. Ancaman
18 18. Multivitamin
19 19. Larut Malam
20 20. Monas
21 21. Bye, Love.
22 22. Where Are You?
23 23. Kebisuan
24 24. Get Out of My Car
25 25. Ukuran
26 26. Di Dekat Pohon Bambu
27 27. "Saya laper Pak,"
28 28. Pita Kecil Merah Hati
29 29. Eneg?
30 30. Peluk Aku
31 31. Create Memories
32 32. Calon Asisten Pak Hartono
33 33. Pergunjingan
34 34. Tell Him!
35 35. Duduk Persoalan
36 36. Tempat Bersandar
37 37. Pamit
38 38. Pulang
39 39. Di Mana Kamu?
40 40. Desa Beringin
41 41. Murka Ibu
42 42. Tamu Tengah Malam
43 43. Keputusan
44 44. Kebahagiaan Dean
45 45. Pengakuan
46 46. Pria Dengan Beskap
47 47. Dia, Istriku
48 48. Kekhawatiran Dean
49 49. Dia, Suamiku
50 50. Kerepotan Dean
51 51. Teruntuk Utomo
52 52. Berpapasan
53 53. Bu Winar
54 54. Sakit Bu Amalia
55 55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56 56. Pengakuan Dean
57 57. Pria Miskin?
58 58. Keresahan Winarsih
59 59. Melepas Dean Pergi
60 60. Pelukan Untuk Ibu
61 61. Stay Away From Me
62 62. Tunggu Aku di Kotamu
63 63. Uang Bu Winar
64 64. Rumah Mertua
65 65. Rumah Hijau
66 66. Galaunya Dean
67 67. Bertemu Reporter Desa
68 68. You Are My Home
69 69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70 70. Kabar
71 71. Baik-Baik Sayang
72 72. Where Are You (2)
73 73. Naif
74 74. Kebisuan (2)
75 75. I Heart You
76 76. Tamu di Pagi Buta
77 77. Get Out of My House
78 78. Keluarnya Kartu As
79 79. Langkah Selanjutnya
80 80. Dean Sachet
81 81. Peringatan
82 82. Efek Cemburu Dean
83 83. Kram Dini Hari
84 84. Insiden
85 85. Akhir Cinta Disty
86 86. Hei, Love!
87 87. Aku Di Sini
88 88. Cinta Winarsih
89 89. Like a Baby
90 90. Siapa Ara?
91 91. Air Mata Dean
92 92. Buka Jahitan
93 93. Shopping
94 94. Berita
95 95. Ketika Badai Datang
96 96. Titik Balik
97 97. Sandaran Hati
98 98. Hati Seorang Isteri
99 99. Bunga Untuk Winarsih
100 100. Dean Sachet is Coming
101 101. Nama Bayi
102 102. Pillow Talk
103 103. Resah
104 104. Akung dan Uti
105 105. Sidang Putusan
106 106. Wanita Pemilik Saham
107 107. Teman Lama
108 108. Obrolan
109 109. Tatapan Nostalgia
110 110. Salah Tingkah
111 111. Dirja dan Uti
112 112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113 113. Misi Dean
114 114. Gosip Time
115 115. Kebohongan Kecil
116 116. Titah Bu Amalia
117 117. Rapat Pemegang Saham (1)
118 118. Jatuh Cinta Lagi
119 119. Rapat Pemegang Saham (2)
120 120. Curahan Hati Winarsih
121 121. Usaha Dean
122 122. Hari Pertama
123 123. PDKT
124 124. Curahan Isi Hati
125 125. Anak Dan Ibu
126 126. Berburu
127 127. Efek SPA
128 128. Aku Cinta Mas Dean
129 129. Mesra
130 130. Anggi Nisakara Hartono
131 131. Menatapmu Lekat-Lekat
132 132. Mas Gagah
133 133. Arti Dirimu
134 134. Selamat Ulang Tahun Mas
135 135. Bye Ara
136 136. Makan Malam Paket Lengkap
137 137. Jambi
138 138. Jawa di Jambi
139 139. Rewang
140 140. Panen Bu Sumi
141 141. Acara Sesudah Panen
142 142. Stressnya Dean
143 143. Sungsang
144 144. Kelahiran Kedua
145 145. Ciuman Yuk
146 146. Kejutan Sebelum Pesta
147 147. Untuk Cinta Winarsih
148 148. Raja dan Ratu Sehari
149 149. Paguyuban Winarsih
150 150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151 151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152 152. GENK DUDA AKUT
153 SPECIAL PART : 1.0
154 SPECIAL PART : 2.0
155 SPECIAL PART : 3.0
156 SPECIAL PART : 4.0
157 SPECIAL PART : 5.0
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Cita-cita Winarsih
2
2. Persiapan
3
3. Perjalanan
4
4. Keluarga
5
5. Pak Hartono
6
6. Dean Danawira Hartono
7
7. Malam Minggu
8
8. Kepergok
9
9. Mendadak Masak
10
10. In The Night Club
11
11. Sorry, Dear
12
12. Pertengkaran
13
13. Maaf ?
14
14. Luka
15
15. Tak Cukup
16
16. Penyesalan
17
17. Ancaman
18
18. Multivitamin
19
19. Larut Malam
20
20. Monas
21
21. Bye, Love.
22
22. Where Are You?
23
23. Kebisuan
24
24. Get Out of My Car
25
25. Ukuran
26
26. Di Dekat Pohon Bambu
27
27. "Saya laper Pak,"
28
28. Pita Kecil Merah Hati
29
29. Eneg?
30
30. Peluk Aku
31
31. Create Memories
32
32. Calon Asisten Pak Hartono
33
33. Pergunjingan
34
34. Tell Him!
35
35. Duduk Persoalan
36
36. Tempat Bersandar
37
37. Pamit
38
38. Pulang
39
39. Di Mana Kamu?
40
40. Desa Beringin
41
41. Murka Ibu
42
42. Tamu Tengah Malam
43
43. Keputusan
44
44. Kebahagiaan Dean
45
45. Pengakuan
46
46. Pria Dengan Beskap
47
47. Dia, Istriku
48
48. Kekhawatiran Dean
49
49. Dia, Suamiku
50
50. Kerepotan Dean
51
51. Teruntuk Utomo
52
52. Berpapasan
53
53. Bu Winar
54
54. Sakit Bu Amalia
55
55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56
56. Pengakuan Dean
57
57. Pria Miskin?
58
58. Keresahan Winarsih
59
59. Melepas Dean Pergi
60
60. Pelukan Untuk Ibu
61
61. Stay Away From Me
62
62. Tunggu Aku di Kotamu
63
63. Uang Bu Winar
64
64. Rumah Mertua
65
65. Rumah Hijau
66
66. Galaunya Dean
67
67. Bertemu Reporter Desa
68
68. You Are My Home
69
69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70
70. Kabar
71
71. Baik-Baik Sayang
72
72. Where Are You (2)
73
73. Naif
74
74. Kebisuan (2)
75
75. I Heart You
76
76. Tamu di Pagi Buta
77
77. Get Out of My House
78
78. Keluarnya Kartu As
79
79. Langkah Selanjutnya
80
80. Dean Sachet
81
81. Peringatan
82
82. Efek Cemburu Dean
83
83. Kram Dini Hari
84
84. Insiden
85
85. Akhir Cinta Disty
86
86. Hei, Love!
87
87. Aku Di Sini
88
88. Cinta Winarsih
89
89. Like a Baby
90
90. Siapa Ara?
91
91. Air Mata Dean
92
92. Buka Jahitan
93
93. Shopping
94
94. Berita
95
95. Ketika Badai Datang
96
96. Titik Balik
97
97. Sandaran Hati
98
98. Hati Seorang Isteri
99
99. Bunga Untuk Winarsih
100
100. Dean Sachet is Coming
101
101. Nama Bayi
102
102. Pillow Talk
103
103. Resah
104
104. Akung dan Uti
105
105. Sidang Putusan
106
106. Wanita Pemilik Saham
107
107. Teman Lama
108
108. Obrolan
109
109. Tatapan Nostalgia
110
110. Salah Tingkah
111
111. Dirja dan Uti
112
112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113
113. Misi Dean
114
114. Gosip Time
115
115. Kebohongan Kecil
116
116. Titah Bu Amalia
117
117. Rapat Pemegang Saham (1)
118
118. Jatuh Cinta Lagi
119
119. Rapat Pemegang Saham (2)
120
120. Curahan Hati Winarsih
121
121. Usaha Dean
122
122. Hari Pertama
123
123. PDKT
124
124. Curahan Isi Hati
125
125. Anak Dan Ibu
126
126. Berburu
127
127. Efek SPA
128
128. Aku Cinta Mas Dean
129
129. Mesra
130
130. Anggi Nisakara Hartono
131
131. Menatapmu Lekat-Lekat
132
132. Mas Gagah
133
133. Arti Dirimu
134
134. Selamat Ulang Tahun Mas
135
135. Bye Ara
136
136. Makan Malam Paket Lengkap
137
137. Jambi
138
138. Jawa di Jambi
139
139. Rewang
140
140. Panen Bu Sumi
141
141. Acara Sesudah Panen
142
142. Stressnya Dean
143
143. Sungsang
144
144. Kelahiran Kedua
145
145. Ciuman Yuk
146
146. Kejutan Sebelum Pesta
147
147. Untuk Cinta Winarsih
148
148. Raja dan Ratu Sehari
149
149. Paguyuban Winarsih
150
150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151
151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152
152. GENK DUDA AKUT
153
SPECIAL PART : 1.0
154
SPECIAL PART : 2.0
155
SPECIAL PART : 3.0
156
SPECIAL PART : 4.0
157
SPECIAL PART : 5.0

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!