6. Dean Danawira Hartono

Winarsih tak mengerti kenapa Pak Hartono harus memakai dirinya sebagai bahan untuk menyudutkan Dean.

Bisa dipastikan, jika sekarang Dean pasti semakin terganggu dan tak suka akan keberadaannya. Sebelum tiba kembali di dapur, Winarsih sempat mengusap air matanya yang sempat menetes. Dia tak mau Mbah mengetahui soal kejadian barusan.

"Mbah, lain kali Mbak Tina aja ya yang mengantar sesuatu ke depan. Jangan saya," ucap Winarsih seraya menyimpan kembali nampan ke lemari.

"Kenapa? Dean bilang apa lagi?" tanya si Mbah.

"Nggak ada Mbah. Saya cuma lebih suka bekerja di belakang," gumam Winarsih.

"Sejak dulu Dean selalu jadi anak baik. Semua yang diminta orang tuanya dia jalankan dengan benar. Dia anak pintar dan tidak terlalu banyak protes. Apa yang dijalaninya selama hidup, bisa dibilang adalah pilihan orang tuanya. Tapi sejak dia menyelesaikan kuliahnya di luar negeri, dia tak pernah lagi mengikuti apa kata pak Hartono. Dean tidak mau meneruskan usaha papanya. Dia malah membuka kantor pengacara dan berpraktik di sana. Malah sukses. Jadi semua sikap Dean seperti ingin menunjukkan kalau dia mampu menjalani hidupnya dengan menjadi dirinya sendiri. Semua-semua yang dilakukannya belakangan ini adalah hal yang bertentangan dengan apa yang diminta pak Hartono. Termasuk perjodohan. Dean menolak. Sekarang Dean jadi lebih berani. Tapi pak Hartono sering sakit-sakitan." Mbah berbicara di balik punggung Winarsih yang sedang berdiri mengiris cabai.

Sepertinya Mbah tahu kalau Winarsih baru saja menjadi korban Dean barusan. Ingin segera menjawab perkataan Mbah, tapi hidungnya mampet. Winarsih harus menarik nafas dalam-dalam sebelum berhasil mengeluarkan suaranya.

"Maksud Mbah, dulu pak Dean baik?" tanya Winarsih.

"Sampai sekarang pun dia baik sebenarnya. Pada dasarnya dia baik. Masih anak yang baik." Mbah menerawang. Winarsih sedikit melirik ekspresi Mbah saat mengatakan itu.

"Dia tidak mau kuliah di luar negeri. Tidak mau pisah sama Bu Amalia, dan tak mau pisah dengan Mbah juga. Apalagi semua teman dekatnya semua di sini. Setiap malam dia membujuk pak Hartono agar bisa tetap berada di Indonesia. Karena pada saat itu juga Dean punya pacar." Mbah terkekeh.

"Pacar SMA-nya Mbah?" Winarsih mulai tertarik tentang cerita Dean dan sedikit lupa akan kesedihannya barusan.

"Iya. Dulu kalau sedang tidak ada orang di rumah, Dean sering pulang sekolah bareng pacarnya. Sampai akhirnya mereka lulus SMA dan Dean kuliah ke luar negeri. Mbah tidak tahu lagi ke mana pacarnya itu. Karena rumah langsung sunyi senyap. Anak-anak sekolah di luar negeri dan orang tuanya sibuk." Mbah berdiri dari duduknya dan menyerahkan bawang putih dan bawang merah yang telah selesai dikupas.

"Oya Mbah, tadi pak Hartono sempat bercerita soal masakan khas Jambi kesukaannya, gulai tepek ikan. Jadi saya masakin sekalian saja ya Mbah. Mbah kan bilang saya harus sering-sering masak biar semakin tahu seleranya tuan rumah," ujar Winarsih.

"Iya, kamu yang masak. Nanti Tina yang bantu-bantu," jawab Mbah.

Winarsih melanjutkan pekerjaannya dengan secepat mungkin. Setelah berbicara dengan Mbah, hatinya terasa lebih ringan.

Dia memang belum benar-benar mengenali Dean. Setiap orang pasti pernah mengalami hari yang buruk sehingga tak sengaja memperlakukan orang lain dengan buruk juga.

Dalam hati, Winarsih memaafkan perkataan Dean. Dia mencoba memahami apa yang dirasakan anak majikannya itu.

Tinggal di rumah sebesar itu tanpa kehangatan keluarga pastilah tak mengenakkan. Tiba-tiba Winarsih rindu pada ibunya dan Yanto.

Sedang apa mereka sekarang.

*****

Dean Danawira Hartono, pria dewasa berusia 29 tahun. Anak bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya seorang perempuan yang telah menikah dan ikut suaminya di luar negeri.

Meski papanya seorang pengusaha tambang sukses, Dean selalu menolak jika diminta mengurus grup perusahaan ayahnya. Alasan pria itu sederhana, dia hanya ingin berdiri dengan kakinya sendiri. Dia sudah lelah mengikuti semua hal yang diatur orang tua untuknya. Termasuk menentukan dengan siapa dia akan menikah nanti.

Dean sudah cukup sakit hati dengan cara kedua orang tuanya menyingkirkan pacarnya semasa SMA dulu.

Begitu menerima ijazah kelulusan SMA dia langsung dikirim ke luar negeri untuk berkuliah. Dan Dean tak pernah mendengar kabar pacarnya sejak saat itu.

Ratusan surat dan telepon yang ditujukannya untuk mencari sang kekasih tak membuahkan hasil. Kekasihnya semasa SMA yang dikira Dean dapat melanjutkan hubungan dengannya hingga ke jenjang yang lebih serius malah hilang seperti asap.

Ara, wanita manis dari keluarga biasa-biasa saja pergi meninggalkannya.

Dean mengetahui semua itu pasti adalah ulah orang tuanya. Meski Pak Hartono baik kepada semua pegawainya dan terkenal dermawan, tapi pria itu sangat keras terhadap anak-anaknya dengan alasan demi kebaikan.

Sejak Pak Hartono menjadi seorang menteri di kabinet pemerintahan yang sekarang, frekuensi pertemuan Dean dan pria tua itu semakin sangat jarang.

Pertemuan mereka yang terbilang sangat jarang itu sering dihiasi dengan pertengkaran demi pertengkaran. Jika dulu yang menjadi bahan pertengkaran adalah soal Dean yang tak mau memegang perusahaan Pak Hartono, kali ini yang menjadi bahan pertengkaran adalah pacar Dean.

Ya. Pak Hartono tidak merestui hubungan Dean dengan seorang wanita yang setahun terakhir ini dipacarinya.

*****

"Semua sudah selesai Tin?" tanya Bu Amalia sambil berkeliling melihat hidangan yang sudah terhampar di atas meja makan porselen.

"Sudah Bu. Semua masakan yang diminta bapak juga sudah selesai. Apa ada yang kurang Bu?" tanya Tina menunggu perintah Bu Amalia.

"Tidak ada, kamu boleh ke belakang. Hari ini saya harus membuat suasana ceria. Pusing saya dengan bapak dan Dean kalau bicara. Ya sudah sana. Jangan ke sini kalau tidak dipanggil." Bu Amalia mengibaskan tangannya.

Makan siang di hari sabtu dengan kehadiran Pak Hartono menjadi sangat istimewa bagi semua penghuni rumah. Termasuk seluruh pegawai yang bekerja di rumahnya.

Pria tua itu sangat gemar makan enak dengan bermacam-macam menu. Saat Winarsih menyiapkan semua hidangan tadi, dia berpikir jika apa yang dimasaknya hari ini bisa dipakai untuk memberi makan seluruh penduduk desanya.

Bu Amalia sering mengomel dengan kebiasaan makan Pak Hartono yang dinilainya sangat membahayakan kesehatan.

Pak Hartono sudah cukup tua dan memiliki penyakit darah tinggi. Tapi pria itu sama sekali tidak bisa mengerem kebiasaan makannya.

Dean muncul lebih dulu di tepi meja melihat-lihat semua hidangan yang terhampar.

"Makan besar lagi Ma?" sindir Dean.

"Biasalah papamu, tidak bisa dilarang."

Bu Amalia menarik salah satu kursi di sebelah kanan persis menghadap Dean yang mulai melirik-lirik hidangan di meja yang lebih persis display rumah makan padang.

"Wah, pasti ini enak semua!" seru Pak Hartono sebegitu tiba di sisi meja dan menarik kursi makan yang terletak paling depan.

"Jangan banyak makan santan Pa, ingat darah tinggimu," ucap Bu Amalia sembari menyendokkan nasi ke piring Pak Hartono.

Bu Amalia benar-benar menjaga suasana antara Pak Hartono dan Dean agar tak membahas hal apappun yang akan menyebabkan keduanya kembali bertengkar.

Wajah Dean terlihat masih masam saat tiba tadi, tapi saat pria itu mulai ikut menyendokkan nasi, Bu Amalia melihat wajah putranya sudah kembali santai.

Bu Amalia benar-benar bertindak seperti pembawa sebuah acara talk show. Wanita itu tak hentinya bertanya pada Pak Hartono tentang Kalimantan, dan tentang cita rasa hidangan yang sedang mereka santap.

Saat Dean mulai makan dan menunjukkan ekspresi bahwa pria itu menyukai makanan yang sedang dimakannya, Bu Amalia juga bertanya kepada putranya soal rasa masakan.

"Enak Ma, Enak. Mama makan juga deh, dari tadi Mama bicara terus," ucap Dean.

"Ini kamu cobain." Pak Hartono Mengangsurkan sebuah mangkuk berisi gulai ikan kepada anaknya.

Bu Amalia senang bukan kepalang karena suaminya tampak hendak berdamai dengan putranya. Dean menerima mangkok yang diulurkan Papanya dan memasukkan gulai ke dalam piring.

Pak Hartono memperhatikan Dean yang mulai menyendok gulai ke dalam mulutnya.

"Hmmm... enak banget. Ini gulai ikan favorit Papa kan? Ini yang terenak. Dean suka banget"

Dean berusaha menyambut itikad baik Papanya yang hendak berbaikan.

"Serius enak banget?" Bu Amalia tampak ragu karena mengira Dean hanya ingin menyenangkan hati Pak Hartono.

"Ini enak banget serius." Dean kembali menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Itu yang masak asisten dapur baru. Makanya ketimbang kamu nikah sama pacar kamu yang marketing mobil itu, masih lebih baik kamu nikah dengan dia aja. Sudah jelas dia lebih baik dari pacar kamu. Meski miskin, setidaknya kamu dapat istri yang polos!"

"Pa! Papa udah keterlaluan menghina Disty! Apa salah Disty sampai Papa selalu begitu ke dia?" Dean membanting sendoknya dan berdiri.

"Jangan pergi kamu!" hardik Pak Hartono.

"Sampai kapanpun Dean gak akan terima kalo Papa terus-terusan menghina Disty dan membandingkannya dengan pembantu itu!" teriak Dean.

"Setidaknya pembantu itu masih polos dan tidak pernah pergi bermalam di hotel dengan salah satu pejabat!" balas Pak Hartono.

Pria tua itu kemudian terengah-engah dan bersandar ke kursinya.

Bu Amalia membelalakkan matanya dan Dean menatap tak percaya pada Pak Hartono yang bersandar dengan wajah memerah.

Disty ke hotel dengan pejabat? Tak mungkin, batin Dean. Pandangannya tertumbuk pada ayahnya yang sibuk mengatur napas dengan wajah memerah.

To Be Continued.....

Terpopuler

Comments

jean

jean

papa tau semua tentang disty makanya papa gitu ....

2024-01-06

4

istrina onet

istrina onet

pak De omongan pak Hartono bener lho..

2023-11-12

1

Veranita belum Saleha💫

Veranita belum Saleha💫

waahh,, pak hartono kena serangan jantung nih. gegara pacarnya pak de yg trnyata jd simpanannya pejabat.

2023-09-20

2

lihat semua
Episodes
1 1. Cita-cita Winarsih
2 2. Persiapan
3 3. Perjalanan
4 4. Keluarga
5 5. Pak Hartono
6 6. Dean Danawira Hartono
7 7. Malam Minggu
8 8. Kepergok
9 9. Mendadak Masak
10 10. In The Night Club
11 11. Sorry, Dear
12 12. Pertengkaran
13 13. Maaf ?
14 14. Luka
15 15. Tak Cukup
16 16. Penyesalan
17 17. Ancaman
18 18. Multivitamin
19 19. Larut Malam
20 20. Monas
21 21. Bye, Love.
22 22. Where Are You?
23 23. Kebisuan
24 24. Get Out of My Car
25 25. Ukuran
26 26. Di Dekat Pohon Bambu
27 27. "Saya laper Pak,"
28 28. Pita Kecil Merah Hati
29 29. Eneg?
30 30. Peluk Aku
31 31. Create Memories
32 32. Calon Asisten Pak Hartono
33 33. Pergunjingan
34 34. Tell Him!
35 35. Duduk Persoalan
36 36. Tempat Bersandar
37 37. Pamit
38 38. Pulang
39 39. Di Mana Kamu?
40 40. Desa Beringin
41 41. Murka Ibu
42 42. Tamu Tengah Malam
43 43. Keputusan
44 44. Kebahagiaan Dean
45 45. Pengakuan
46 46. Pria Dengan Beskap
47 47. Dia, Istriku
48 48. Kekhawatiran Dean
49 49. Dia, Suamiku
50 50. Kerepotan Dean
51 51. Teruntuk Utomo
52 52. Berpapasan
53 53. Bu Winar
54 54. Sakit Bu Amalia
55 55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56 56. Pengakuan Dean
57 57. Pria Miskin?
58 58. Keresahan Winarsih
59 59. Melepas Dean Pergi
60 60. Pelukan Untuk Ibu
61 61. Stay Away From Me
62 62. Tunggu Aku di Kotamu
63 63. Uang Bu Winar
64 64. Rumah Mertua
65 65. Rumah Hijau
66 66. Galaunya Dean
67 67. Bertemu Reporter Desa
68 68. You Are My Home
69 69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70 70. Kabar
71 71. Baik-Baik Sayang
72 72. Where Are You (2)
73 73. Naif
74 74. Kebisuan (2)
75 75. I Heart You
76 76. Tamu di Pagi Buta
77 77. Get Out of My House
78 78. Keluarnya Kartu As
79 79. Langkah Selanjutnya
80 80. Dean Sachet
81 81. Peringatan
82 82. Efek Cemburu Dean
83 83. Kram Dini Hari
84 84. Insiden
85 85. Akhir Cinta Disty
86 86. Hei, Love!
87 87. Aku Di Sini
88 88. Cinta Winarsih
89 89. Like a Baby
90 90. Siapa Ara?
91 91. Air Mata Dean
92 92. Buka Jahitan
93 93. Shopping
94 94. Berita
95 95. Ketika Badai Datang
96 96. Titik Balik
97 97. Sandaran Hati
98 98. Hati Seorang Isteri
99 99. Bunga Untuk Winarsih
100 100. Dean Sachet is Coming
101 101. Nama Bayi
102 102. Pillow Talk
103 103. Resah
104 104. Akung dan Uti
105 105. Sidang Putusan
106 106. Wanita Pemilik Saham
107 107. Teman Lama
108 108. Obrolan
109 109. Tatapan Nostalgia
110 110. Salah Tingkah
111 111. Dirja dan Uti
112 112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113 113. Misi Dean
114 114. Gosip Time
115 115. Kebohongan Kecil
116 116. Titah Bu Amalia
117 117. Rapat Pemegang Saham (1)
118 118. Jatuh Cinta Lagi
119 119. Rapat Pemegang Saham (2)
120 120. Curahan Hati Winarsih
121 121. Usaha Dean
122 122. Hari Pertama
123 123. PDKT
124 124. Curahan Isi Hati
125 125. Anak Dan Ibu
126 126. Berburu
127 127. Efek SPA
128 128. Aku Cinta Mas Dean
129 129. Mesra
130 130. Anggi Nisakara Hartono
131 131. Menatapmu Lekat-Lekat
132 132. Mas Gagah
133 133. Arti Dirimu
134 134. Selamat Ulang Tahun Mas
135 135. Bye Ara
136 136. Makan Malam Paket Lengkap
137 137. Jambi
138 138. Jawa di Jambi
139 139. Rewang
140 140. Panen Bu Sumi
141 141. Acara Sesudah Panen
142 142. Stressnya Dean
143 143. Sungsang
144 144. Kelahiran Kedua
145 145. Ciuman Yuk
146 146. Kejutan Sebelum Pesta
147 147. Untuk Cinta Winarsih
148 148. Raja dan Ratu Sehari
149 149. Paguyuban Winarsih
150 150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151 151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152 152. GENK DUDA AKUT
153 SPECIAL PART : 1.0
154 SPECIAL PART : 2.0
155 SPECIAL PART : 3.0
156 SPECIAL PART : 4.0
157 SPECIAL PART : 5.0
Episodes

Updated 157 Episodes

1
1. Cita-cita Winarsih
2
2. Persiapan
3
3. Perjalanan
4
4. Keluarga
5
5. Pak Hartono
6
6. Dean Danawira Hartono
7
7. Malam Minggu
8
8. Kepergok
9
9. Mendadak Masak
10
10. In The Night Club
11
11. Sorry, Dear
12
12. Pertengkaran
13
13. Maaf ?
14
14. Luka
15
15. Tak Cukup
16
16. Penyesalan
17
17. Ancaman
18
18. Multivitamin
19
19. Larut Malam
20
20. Monas
21
21. Bye, Love.
22
22. Where Are You?
23
23. Kebisuan
24
24. Get Out of My Car
25
25. Ukuran
26
26. Di Dekat Pohon Bambu
27
27. "Saya laper Pak,"
28
28. Pita Kecil Merah Hati
29
29. Eneg?
30
30. Peluk Aku
31
31. Create Memories
32
32. Calon Asisten Pak Hartono
33
33. Pergunjingan
34
34. Tell Him!
35
35. Duduk Persoalan
36
36. Tempat Bersandar
37
37. Pamit
38
38. Pulang
39
39. Di Mana Kamu?
40
40. Desa Beringin
41
41. Murka Ibu
42
42. Tamu Tengah Malam
43
43. Keputusan
44
44. Kebahagiaan Dean
45
45. Pengakuan
46
46. Pria Dengan Beskap
47
47. Dia, Istriku
48
48. Kekhawatiran Dean
49
49. Dia, Suamiku
50
50. Kerepotan Dean
51
51. Teruntuk Utomo
52
52. Berpapasan
53
53. Bu Winar
54
54. Sakit Bu Amalia
55
55. Kau Adalah Sebuah Alasan
56
56. Pengakuan Dean
57
57. Pria Miskin?
58
58. Keresahan Winarsih
59
59. Melepas Dean Pergi
60
60. Pelukan Untuk Ibu
61
61. Stay Away From Me
62
62. Tunggu Aku di Kotamu
63
63. Uang Bu Winar
64
64. Rumah Mertua
65
65. Rumah Hijau
66
66. Galaunya Dean
67
67. Bertemu Reporter Desa
68
68. You Are My Home
69
69. Sepetak Sawah Untuk Winarsih
70
70. Kabar
71
71. Baik-Baik Sayang
72
72. Where Are You (2)
73
73. Naif
74
74. Kebisuan (2)
75
75. I Heart You
76
76. Tamu di Pagi Buta
77
77. Get Out of My House
78
78. Keluarnya Kartu As
79
79. Langkah Selanjutnya
80
80. Dean Sachet
81
81. Peringatan
82
82. Efek Cemburu Dean
83
83. Kram Dini Hari
84
84. Insiden
85
85. Akhir Cinta Disty
86
86. Hei, Love!
87
87. Aku Di Sini
88
88. Cinta Winarsih
89
89. Like a Baby
90
90. Siapa Ara?
91
91. Air Mata Dean
92
92. Buka Jahitan
93
93. Shopping
94
94. Berita
95
95. Ketika Badai Datang
96
96. Titik Balik
97
97. Sandaran Hati
98
98. Hati Seorang Isteri
99
99. Bunga Untuk Winarsih
100
100. Dean Sachet is Coming
101
101. Nama Bayi
102
102. Pillow Talk
103
103. Resah
104
104. Akung dan Uti
105
105. Sidang Putusan
106
106. Wanita Pemilik Saham
107
107. Teman Lama
108
108. Obrolan
109
109. Tatapan Nostalgia
110
110. Salah Tingkah
111
111. Dirja dan Uti
112
112. Oleh-Oleh Dari Kalimantan
113
113. Misi Dean
114
114. Gosip Time
115
115. Kebohongan Kecil
116
116. Titah Bu Amalia
117
117. Rapat Pemegang Saham (1)
118
118. Jatuh Cinta Lagi
119
119. Rapat Pemegang Saham (2)
120
120. Curahan Hati Winarsih
121
121. Usaha Dean
122
122. Hari Pertama
123
123. PDKT
124
124. Curahan Isi Hati
125
125. Anak Dan Ibu
126
126. Berburu
127
127. Efek SPA
128
128. Aku Cinta Mas Dean
129
129. Mesra
130
130. Anggi Nisakara Hartono
131
131. Menatapmu Lekat-Lekat
132
132. Mas Gagah
133
133. Arti Dirimu
134
134. Selamat Ulang Tahun Mas
135
135. Bye Ara
136
136. Makan Malam Paket Lengkap
137
137. Jambi
138
138. Jawa di Jambi
139
139. Rewang
140
140. Panen Bu Sumi
141
141. Acara Sesudah Panen
142
142. Stressnya Dean
143
143. Sungsang
144
144. Kelahiran Kedua
145
145. Ciuman Yuk
146
146. Kejutan Sebelum Pesta
147
147. Untuk Cinta Winarsih
148
148. Raja dan Ratu Sehari
149
149. Paguyuban Winarsih
150
150. EXTRA PART : 2 Tahun Kemudian
151
151. EXTRA PART : Winarsih S.Mb
152
152. GENK DUDA AKUT
153
SPECIAL PART : 1.0
154
SPECIAL PART : 2.0
155
SPECIAL PART : 3.0
156
SPECIAL PART : 4.0
157
SPECIAL PART : 5.0

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!