Silent Love

Silent Love

My Partner in Bed 1

Untuk kalian yang baru mulai membaca novel ini Berikan Rate ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Dan jangan Lupa Like dan Komentar kalian juga sangat Author nantikan di setiap bab.

Karena sekarang sistemnya adalah vote dan memberi hadiah, author juga berharap partisipasi kalian semua untuk memberi vote pada novel karya ini sekali seminggu. Terima kasih🙏🏻❤🙏🏻❤🙏🏻❤

Selamat membaca dan menikmati kisah nya.

“Mel...Besok dia akan datang. Jadi...”

“Ya aku mengerti Lim, besok aku akan pergi, dan mencari penginapan didekat sini.” Ucap Carmel. Meskipun Lim belum mengatakan separuh dari kalimatnya. Carmel sudah begitu paham kemana arah pembahasan mereka.

“Maaf, sayang...” Sesal Lim, raut wajahnya saja sudah sangat menjelaskan bahwa ia benar-benar tidak sampai hati membuat Carmel seperti ini.

*Lim Abraham (30th) Pengusaha sekaligus CEO dari perusahan Abraham Group. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti dan brand-brand besar di kota Shanghai. Dan Carmel Abigail (26th) seorang staf biasa di perusahaan yang dipegang oleh kekasihnya sendiri yaitu* Lim Abraham.

Keduanya bertemu 6 tahun yang lalu di sebuah universitas terkemuka di Berlin, Jerman. Mereka aktif  disebuah organisasi yang sama, karena begitu sering bertemu, waktu semakin membuat mereka saling mengenal dan akrab, di tambah lagi Lim dan Carmel sama-sama memiliki hobby dan minat yang sama. Namun semakin dekat mereka, semakin Carmel harus menjaga perasaannya. Karena bagaimanapun Lim diam-diam telah mencuri hatinya. Tapi pria tampan itu jelas miliki seseorang yang jauh di sana.  Semua itu di buktikan dari cincin pertunangan yang hingga kini masih terus melingkar di jari pria itu.

Lalu bagaimana dengan Carmel ?

*Kisah ini dimulai sejak malam pergantian tahun, saat Lim mengajak Carmel untuk  merayakan pergantian tahun bersamanya. Di malam itu juga  Lim mengatakan telah jatuh cinta pada Carmel. Meskipun itu sangat mengejutkan bagi Carmel. Dimana pria itu pun ternyata memiliki perasaan yang sama padanya. Sebagai manusia biasa ia tahu bahwa ini salah, tetapi untuk menapik bahwa ia pun telah jatuh cinta pada pria itu. Ia tidak memiliki kuasa untuk menolaknya*.

Sekarang Lim dan Carmel tinggal disebuah apartemen mewah, di tengah kota Shanghai. Tempat yang cukup strategis jika saja mereka sudah menikah. Tetapi sepertinya pernikahan hanya akan menjadi angan untuk Carmel. Karena hingga kini, cincin pertungangan itu masih melingkar dijari manis nya. Jangan tanyakan kenapa ! Hanya Lim yang bisa menjelaskan, kenapa begitu sulit untuk membuat ini jelas untuk mereka.

Carmel mulai memasukan barangnya satu persatu kedalam koper.

“Sayang. Apa kau marah?.” Tanya Lim.

“Apa aku diperbolehkan untuk marah Lim? Bukankah aku memang harus pergi jika Caroline datang kesini !.”

“.....” Lim terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa.

“Sini biar aku bantu...” Lim membantu Carmel memasukan barang-barang Carmel kedalam koper.

“Mungkin ada baiknya aku memikirkan untuk mencari tempat tinggal lain setelah ini.”

Brak. Lim menjatuhkan koper Carmel dan membuat semuanya keluar lagi.

“Kau mau meninggalkan ku !.” Tanya Lim.

“Aku tidak berniat meninggalkanmu Lim. Hanya saja, apa kita harus seperti ini setiap kali Caroline datang? Bagaimana jika kita ketahuan, bagaimana jika dia datang tanpa pemberitahuan. Kita tidak bisa hanya menebak saja kan.” Carmel mulai dirundung kebimbangan.

“Mel...Jika kau pergi, aku juga akan ikut pergi bersamamu.”

Carmel tersenyum.

“Kenapa kau seperti ini Lim...” Melas Carmel, menyentuhkan jari-jari lembutnya di wajah prianyaitu.

“Karena aku mencintaimu. Kau miliki ku.” Lim menggenggam tangan Carmel erat.

“Baiklah aku milikmu. Lalu bagaimana denganmu, Apa kau milikku atau kau milik Caroline....” Carmel kembali bertanya pada Lim.

“Kau ingin tahu jawabannya.” Tanya Lim.

Carmel mengangguk, tanda bahwa ia ingin Lim segera mengatakannya.

“Baiklah...” Bukannya menjawab, Lim malah mengangkat tubuh Carmel diatas bahunya.

“Lim turunkan aku. Aku belum selesai membereskan barang sayang...” Rengek Carmel. Memukul ringan punggung Lim.

Lim menurunkan Carmel, ia membaringkan wanita itu perlahan diatas tempat tidur mereka.

Cup.

Lim mencium mesra bibir Carmel. Bibir merah muda yang sangat menggoda dimatanya.

“Jika Carmel adalah milik Lim. Maka Lim juga adalah milik Carmel.” Lim berbisik di kuping Carmel.

“Carmel... Aku sangat mencintaimu.” Ucap Lim mengatakannya dengan sangat jelas.

💕

💕

💕

...****...

Pagi harinya Carmel sudah bangun lebih dulu, ia membereskan barang-barangnya, dan tak lupa membuat sarapan untuk Lim saat bangun nanti.

Carmel sengaja tidak membangunkan Lim, karena jika Lim bangun, rasanya akan semakin berat untuk meninggalkan rumah.

Pukul 08:00

Lim baru saja terbangun, dan mencari keberadaan Carmel.

“Mel... Sayang...” Panggil Lim. Namun tidak ada siapapun yang menjawabnya.

Lim semakin yakin Carmel sudah pergi tanpa membangunkannya.

“Sayang... Kenapa kau tidak membangunkan ku.” Sesal Lim, karena tidak sempat melihat Carmel pergi.

💌To.Carmel

Sayang kenapa kau pergi pagi-pagi sekali. Lihatlah aku masih sangat merindukanmu.

Lim beranjak ke dapur. Ia melihat semua sudah sangat rapi dan bersih.

“Padahal kau tahu, akan ada wanita lain yang akan bersama dengan ku Mel. Tapi kenapa kau sangat ikhlas melakukan ini semua.” Lim masih dibuat tidak habis pikir dengan sikap Carmel.

Bahkan Carmel juga sudah menyiapkan sarapan untuknya.

Hai...

Selamat pagi Tuan Lim. Kuharap kau tidak sedang mengomel karena aku tidak membangunkan mu pagi ini. Maaf sayang❤

Aku sudah membuatkan sarapan ini untuk mu, makanlah cepat.

^^^Tertanda Carmel^^^

^^^Aku mencintaimu Lim💕^^^

Secarik surat yang begitu manis dari Carmel, yang diletakkannya persis di samping sarapan yang sudah di siapakannya untuk Lim.

📞Memanggil Carmel...

Lim mencoba menghubungi Carmel namun sepertinya wanita itu tidak sedang menggenggam ponselnya sekarang.

Ting 1 Pesan masuk

💌 Caroline

Honey, aku akan sampai 1 siang ini. Kuharap kau tidak terlambat menjemput ku di airport.

^^^💌 Lim^^^

^^^Ya. Sebelum kau mendarat aku akan menunggumu disana. Tenang saja.^^^

💌 Caroline

Aku sudah tidak sabar bertemu denganmu Lim.

^^^💌 Lim^^^

^^^Ya aku tahu itu.^^^

Lim sedikit kecewa karena itu bukanlah pesan dari Carmel. Bahkan Carmel belum mengatakan kepadanya dimana ia akan menginap sementara. Lim benar-benar sangat mengkhawatirkan Carmel sekarang.

Terpopuler

Comments

Noona Han

Noona Han

Wkwkwk aku tuh sedih bacanya.
Gimana aku punya sahabat baik yg sudah seperti saudari sendiri.
Cantik, baik, pintar, dan segi materi juga bukan yg kurang,.
Jadi dia sempat mengagumi seseorang dan ternyta org yg dia kagumi sama dg org yg saya kagumi sebut saja A, cuma bedanya saya dulu gak tau Krn saya lebih dahulu bercerita, dia bilang nya kagum sama si B Krn gak mau bersaing sama sahabat sendiri (nah B ini tuh sahabatnya si A),. dan A sama B ternyata juga sama2 suka sama sahabat saya 😅😂 sedih bgt gak sih aku tuh, berjalannya waktu sahabat ku inshaAllah berjodoh dg si B, dan si A pun lambat laun mulai hatinya bertambat ke saya, tp bukan bahagia justru kadang saya sedih, Krn saya tau hati kecilnya masih mencintai sahabat saya yg akan menikah dg sahabatnya 😂 pingin ngajak serius kejenjang pernikahan, saya lebih baik mundur Krn terlalu sakit ketika kita menjalin hubungan dg org yg hatinya belum move on dar masa lalunya 😂

2022-09-21

0

Windy Artika

Windy Artika

mampir thor

2021-07-05

0

Caroline Lumi

Caroline Lumi

namanya koq sama kya namaku🙊😁

2021-03-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!