Bertemu Virus Baru

Beri ⭐ pada cerita.

Beri ❤️ di setiap episode.

Beri komentar baik Pada Novel Ini.

Dukung Author ya.

Follow akun Author agar dapat membaca kumpulan novel Author.

Setiap dukungan dari kalian dapat membuat Author menjadi tetap semangat.

Damian berjalan menelusuri lorong rumah sakit. Disana, suasana terlihat sepi dikarenakan hanya dokter spesialis yang boleh memasuki ruangan itu. Saat Damian berjalan, ia melihat sebuah pembuka aliran kotoran ruangan. Ia menghentikan langkah kakinya dan menatap fokus ke arah itu.

Tap! Tap! Tap!

Seorang wanita cantik berambut pendek berjalan menuju Nick dan ia menarik kepala Damian hingga terjatuh.

Sementara di sebuah ruangan Laboratorium, Jesika sedang menatap layar besar pada komputer.

Komplit 100% Selesai.

Jesika menoleh ke arah belakang, ia merasakan sesuatu yang aneh. Jesika berdiri dari duduknya dan menatap layar komputer yang berada di belakangnya.

Protokol Vaksin Lengkap!

Dua jarum unit penyuntikan siap digunakan

Setelah membaca isi layar komputer, Jesika tersenyum senang dan secara bersamaan. Tiba-tiba, lampu mati, ia menoleh ke arah sekeliling ruangan. Terdengar bunyi gawat darurat dan diikuti lampu berwarna merah dan jendela ditutup secara otomatis, membuat Jesika merasa ada yang tidak beres.

Berbeda dengan ruangan lain, terlihat seorang wanita cantik berambut pendek sedang menekan tombol pengisi udara dan berputarlah udara itu mengelilingi area sekeliling tempat ruangan rumah sakit. ia berjalan keluar dari ruangan.

Udara itu terus bertebaran dimana-mana, para dokter yang berjalan di setiap lorong rumah sakit merasa sesak nafas saat mencium bau udara yang tidak sedap itu. Mereka menjatuhkan tubuhnya dan terlihat urat-urat mengerikan muncul di tangannya.

Jesika yang berada di dalam ruangan, ikut mencium bau yang tidak sedap. Ia terjatuh dan terbatuk-batuk dan terbaring lemah di atas lantai.

Jesika berusaha bangun dari tempatnya dan mencoba berjalan ke arah pintu ruangan. Ia berjalan pelan dan menghentikan langkah kakinya menuju satu ruangan. Ia memberikan telapak tangan kanannya untuk membuka kunci runagan itu, pintu ruangan terbuka secara otomatis. Jesika berjalan masuk ke dalam ruangan.

Saat masuk ke dalam ruangan, ia membuka jas dokternya dan menaruh di atas meja. Ia menekan tombol untuk mengambil sebuah pistol yang berisi vaksin pertahanan tubuh. Ia mengambil satu pistol dan mengarahkannya ke arah urat-urat mengerikan yang berjalan ke arah lengan tangannya. Ia menembaki urat itu dan ia merasa rasa sakit yang luar biasa. Seketika, tubuhnya menjadi lebih normal dan pistol itu terjatuh dari genggamannya. Ia berjalan ke arah komputer laboratorium untuk mengecek suhu tubuhnya. Ia berjalan keluar ruangan.

Disana, Jesika melihat seorang lelaki yang sangat dikenalnya. Ia menatap lelaki itu yang sedang memakan mayat rekan kerjannya. Lelaki itu menoleh ke arahnya, seketika Jesika terkejut saat ia melihat orang itu.

"Damian!" ucapnya.

Damian berdiri dari duduknya dan mulai memposisikan dirinya berjalan ke arah Jesika. Damian berjalan cepat ke arah Jesika dan Jesika dengan sigapnya menghindari serangan dari Nick. Ia bergeser ke kanan dan terjatuh. Jesika berusaha bangkit dari duduknya dan mengambil tempat tabung udara dan mulai memukuli kepada Damian yang terbaring di depannya. Ia terus memukulinya dan akhirnya, darah itu jatuh berserakan di atas lantai.

"Mengapa? Mengapa sekarang terjadi disini?" tanya Jesika pada diri sendiri.

"Rasanya seperti direncakan." lanjut Jesika.

Jesika menoleh ke arah belakang, ternyata ia melihat ada 3 rekan kerjanya berubah seperti mayat hidup yang melangkahkan kaki menujunya.

Jesika berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah belakang untuk mencari tempat persembunyian. Jesika membuka pintu ruangan, ia menolehkan kepalanya untuk melihat ruangan itu. Setelah dirasa aman, ia berjalan masuk ke dalam ruangan. Ia berjalan ke arah meja dan ia bersembunyi ke bawah meja.

Saat ia menoleh, ternyata ada 3 rekan kerjanya berjalan melewati ruangan yang ditempatinya. Jesika keluar dari bawah meja dan ia melihat ada satu botol air putih yang berdiri di atas meja. Ia mengambil meja itu dan mulai meminum air itu sampai habis. Jesika mendengar suara yang tidak jauh dari tempatnya, ia keluar dari meja itu dan mulai melihatnya dan ternyata ada satu rekan kerjanya yang menjadi mayat hidup. Ia menghindari serangan itu dan mulai mengambil gunting dari laci meja. Jesika menacapkan gunting itu di atas kepada rekan kerjanya. Rekan kerjanya terjatuh dari atas meja menuju dirinya. Untunglah, Jesika menghindar.

Wanita cantik berambut pendek itu sedang berdiri dan menjatuhkan sebuah bom ke arah dokter yang tak sadarkan diri. Ia melangkahkan kaki menjauhi tempat itu.

Tap! Tap! Tap!

Duarrr!

Dari arah belakangnya dan berhasil memecahkan jendela ruangan persembunyian Jesika. Jesika terkejut dan secara bersamaan ia melihat 3 rekan kerjanya berjalan masuk ke arah jendela. Lelaki itu langsung berlari ke arah Jesika dan Jesika dengan sigap menendang tubuh pria yang berdiri di hadapannya. Rekan kerjanya yang lain ikut menyerang Jesika dan ia terjatuh saat kepalanya berhasil tertembak dari arah belakang.

Disana, terlihat Criss dan 3 rekan kerjanya yang menggunakan pakaian lengkap TNI AU dan Pistol panjang yang dipegangnya. Mereka mendobrak pintu ruangan itu dan mulai menembakki mayat hidup yang ingin menyerangnya.

"Jesika," panggil Criss yang berdiri tepat membelakangi pintu.

Jesika bangun dari duduknya dan ia berdiri dari tempatnya "Criss," ucap Jesika.

"Apakah semuanya baik-baik saja?" tanya Criss.

Jesika menoleh ke arah belakang dan Criss mengerti maksud dari Jesika yang menunjukkan tanda jempol di tangannya.

"Ini adalah waktu yang lama," ucap Criss.

"Kau harus mengenakan pakaian pelindung atau setidaknya masker." jawab Jesika.

"Baiklah, Bagaimana kabarmu?" tanya Criss basa-basi.

"Aku baik untuk sekarang." jawab Jesika.

'Apakah aku akan di karantina?" tanya Jesika di hadapan Criss.

"Dengar, jika virus itu benar-benar menular, kita pasti sudah mati. Melakukan karantina terlalu lama dan aku membutuhkanmu sekarang." jelas Criss duduk di hadapan Jesika yang berada di depan taman rumah sakit.

"Jadi jangan khawatir, kau pasti mendapatkan mandi air panas dan makan empat sehat lima sempurna serta semuanya baik-baik saja." lanjut Criss.

"Oke Criss," jawab Jesika di hadapan Criss yang dibalas anggukan.

***

Menurut polisi, para tersangka terosis bersenjata.

Headline hari ini, teror di kampus. sejauh ini ada laporan pembunuhan masal yang terjadi di dekat kafe kampus adalah berita terbaru insiden kekerasan di daerah berkemah memiliki banyak korban. Tim gugus keamanan dan kesehatan mengumumkan situasi ini di bawah kontrol.

Jesika terus mendengarkan sebuah informasi berita dari TV di ruang kamarnya dan ia menoleh ke arah belakang untuk mencari titik lokasi kejadian tersebut.

Tok! Tok!

"Jesika, ini aku," ucap Seorang pria dari balik pintu kamarnya.

Jesika mematikan TV menggunakan remote TV dan ia berdiri dari duduknya. Jesika berjalan menuju pintu kamar dan membuka pintu kamarnya.

"Silahkan masuk," ucap Jesika mempersilahkan Criss masuk ke dalam kamarnya.

"Sepertinya, kamu tidak beristirahat," celetuk Criss berdiri di hadapan Jesika.

Jesika menutup pintu kamarnya "Mandi air panas bukanlah suatu keajaiban." ucap Jesika.

Episodes
1 Melaksanakan Tugas - Prolog
2 Kabar Mengejutkan
3 Bertemu Virus Baru
4 Rencana Evaluasi
5 Mendapatkan Penawaran Kerjasama
6 Perdebatan Yang Memilukan
7 Dissa Diculik
8 Bertemu Kenzo
9 Dissa Bertemu Sarah
10 POV Kenzo - Flashback
11 POV Kenzo - Hari Pernikahan
12 Ancaman Kenzo
13 Aku Bukan Milikmu
14 Menangkap Kenzo
15 Dengarkan Aku
16 Jangan Mencampuri Urusan Kami
17 Orang Jahat Terlahir Dari Orang Baik
18 Perjuangan Cinta Surga
19 Perjuangan Cinta Surga - Daniel Tertembak
20 Perjuangan Cinta Surga - Kenzo Tidak Ikhlas
21 Perkelahian Daniel Dengan Kenzo
22 Berdamailah Dengan Masa Lalu
23 Kenzo Yang Sebenarnya
24 Berhasil Menyelamatkan Dissa
25 Albert?
26 Nick Mengecek Suhu Tubuh
27 Dila Baik Hati
28 Diki, Anakku
29 Dia adalah anakku
30 Keadaan Kenzo
31 Diki Kecelakaan
32 Menjengguk Diki
33 Dokter Baru
34 Rencana Perjodohan dan Keadaan Diki
35 Kepulangan Dedi
36 Promosi
37 Novi Memberikan Perawatan Kepada Diki
38 Risa Menghancurkan Hubungan Daniel& Dissa
39 Dedi Pulang
40 Dila Memanggil Calon Menantu
41 Dissa Heran
42 Ekspresi Novi
43 Tidak Setuju
44 Mengecek Ke Dokter
45 Tidak Sarapan
46 Ucapan Author
47 Terima Kasih Criss
48 Berkumpul
49 Tertawalah Sebelum Dilarang
50 Senyuman Tulus
51 Saran Dila
52 Wajah Lucu Novi
53 Makan Malam Bersama
54 Novi Mengundurkan Diri
55 Menemui Diki
56 Kerecehan
57 Pakaian Muslim
58 Perhatian Diki Terhadap Novi
59 Menjengguk Dissa di Rumah Sakit
60 Kerjasama
61 Merelakan Masa Lalu
62 POV Kenzo - Akad Nikah
63 POV Kenzo - Sah Menikah
64 POV Kenzo - Kenzo Ingin Mengatakan Yang Sejujurnya
65 POV Kenzo - Tempat Surga Dunia
66 POV Kenzo - Kelahiran Bayi Nila dan Kenzo
67 Diki Menerima Pesan Criss
68 Calon Istriku
69 Diki Mengajukan Pertanyaan
70 Membeli Pakaian Baru
71 Tantang Diki
72 Diki Mengaku Yang Sebenarnya
73 Harapan Dila
74 Kebersamaan - Epilog
75 Author Birthday
76 Informasi
77 Pindah lapak
78 Dihapus
79 Dihapus
80 Dihapus
81 Dihapus
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Melaksanakan Tugas - Prolog
2
Kabar Mengejutkan
3
Bertemu Virus Baru
4
Rencana Evaluasi
5
Mendapatkan Penawaran Kerjasama
6
Perdebatan Yang Memilukan
7
Dissa Diculik
8
Bertemu Kenzo
9
Dissa Bertemu Sarah
10
POV Kenzo - Flashback
11
POV Kenzo - Hari Pernikahan
12
Ancaman Kenzo
13
Aku Bukan Milikmu
14
Menangkap Kenzo
15
Dengarkan Aku
16
Jangan Mencampuri Urusan Kami
17
Orang Jahat Terlahir Dari Orang Baik
18
Perjuangan Cinta Surga
19
Perjuangan Cinta Surga - Daniel Tertembak
20
Perjuangan Cinta Surga - Kenzo Tidak Ikhlas
21
Perkelahian Daniel Dengan Kenzo
22
Berdamailah Dengan Masa Lalu
23
Kenzo Yang Sebenarnya
24
Berhasil Menyelamatkan Dissa
25
Albert?
26
Nick Mengecek Suhu Tubuh
27
Dila Baik Hati
28
Diki, Anakku
29
Dia adalah anakku
30
Keadaan Kenzo
31
Diki Kecelakaan
32
Menjengguk Diki
33
Dokter Baru
34
Rencana Perjodohan dan Keadaan Diki
35
Kepulangan Dedi
36
Promosi
37
Novi Memberikan Perawatan Kepada Diki
38
Risa Menghancurkan Hubungan Daniel& Dissa
39
Dedi Pulang
40
Dila Memanggil Calon Menantu
41
Dissa Heran
42
Ekspresi Novi
43
Tidak Setuju
44
Mengecek Ke Dokter
45
Tidak Sarapan
46
Ucapan Author
47
Terima Kasih Criss
48
Berkumpul
49
Tertawalah Sebelum Dilarang
50
Senyuman Tulus
51
Saran Dila
52
Wajah Lucu Novi
53
Makan Malam Bersama
54
Novi Mengundurkan Diri
55
Menemui Diki
56
Kerecehan
57
Pakaian Muslim
58
Perhatian Diki Terhadap Novi
59
Menjengguk Dissa di Rumah Sakit
60
Kerjasama
61
Merelakan Masa Lalu
62
POV Kenzo - Akad Nikah
63
POV Kenzo - Sah Menikah
64
POV Kenzo - Kenzo Ingin Mengatakan Yang Sejujurnya
65
POV Kenzo - Tempat Surga Dunia
66
POV Kenzo - Kelahiran Bayi Nila dan Kenzo
67
Diki Menerima Pesan Criss
68
Calon Istriku
69
Diki Mengajukan Pertanyaan
70
Membeli Pakaian Baru
71
Tantang Diki
72
Diki Mengaku Yang Sebenarnya
73
Harapan Dila
74
Kebersamaan - Epilog
75
Author Birthday
76
Informasi
77
Pindah lapak
78
Dihapus
79
Dihapus
80
Dihapus
81
Dihapus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!