"Ada apa kau memanggilku Uma?" tanya Barra
"Sudah seminggu putriku koma, aku yakin ada sesuatu yang tidak beres dengannya. Tolong dia Barra, karena hanya kamu yang bisa menolongnya," sahut Uma Dewi
Barra gadis itu dan menatapnya intens.
"Dia ada ditempat yang jauh," ucapnya menerawang
"Sudah ku duga, dia pasti mengalami hal yang sama seperti yang dulu dialami oleh ayahnya," jawab Uma Dewi
"Apa Gilang pernah datang ke Singosari juga?"
"Benar, dia datang ke sana untuk mendapatkan pesan dari leluhurnya Ken Arok,"
"Kalau begitu Sora juga sama, dia akan kembali setelah misinya berhasil," jawab Barra
"Sampai kapan Barra, aku tidak mau dia terperangkap terlalu lama di sana, tolong bawa dia kembali Barra, tolong selamatkan putriku," pinta Uma Dewi
"Gilang sudah mempercayakan aku untuk menjaga dan melindunginya, baiklah aku akan menyusulnya dan membawa dia pulang ke sisi mu," ucapnya tersenyum manis.
Aaaaarrrg!!"
Mereka sangat terkejut dan menatap tajam kearahku saat aku bersendawa dengan keras.
"Bagaimana bisa seorang Puteri Raja memiliki tata krama yang buruk seperti itu!" seru Lembu Tal
"Hehehe, sorry kelepasan, peace!!" sahutku sembari menyunggingkan senyum termanis kepada mereka.
"Kau harus bisa menjaga etika mu Gayatri, bagaimana pun juga, kau adalah Puteri seorang Raja dan istri dari Senopati perang yang sangat di segani jadi jagalah sopan santun mu demi nama baik mereka," imbuh Sawitri
"Karena dia sedang mengalami lupa ingatan, sepertinya kita perlu mengundang dayang Pembayun untuk mengajarinya kembali tentang tata krama kerajaan," ucap Sawitri
"Lakukan saja apa yang menurutmu baik dinda," jawab Lembu Tal
"Kenapa tidak kau saja yang mengajariku etika, bukankah itu adalah tugasmu sebagai permaisuri untuk mendidik selir suaminya agar patuh padamu," entah kenapa kata-kata itu lolos begitu saja dari bibirku, membuat Sawitri langsung melotot kearahku.
Tatap matanya seakan menunjukkan kemarahannya padaku.
"Tentu saja kalau itu maumu, aku akan melakukannya dengan senang hati." ucapnya dengan senyum yang di paksakan
"Jangan terlalu dipaksakan kalau kau tidak bisa dinda, lagipula kau harus banyak istirahat agar bayi dalam kandunganmu sehat," ucap Lembu Tal
"Baik Kanda, kalau begitu aku pamit dulu," ucapnya lagi beranjak dari duduknya
"Terima kasih atas kunjungan dan perhatian mu kepada selir ku," ucap Lembu Tal mengantarnya ke depan pintu kamar
"Sama-sama Kanda," jawabnya tersenyum simpul
Aish, kenapa lagi-lagi aku kesal melihat kemesraan mereka, apa sebenarnya yang dialami wanita ini sehingga begitu membenci kedua manusia itu.
"Dasar munafik, kalau kalian memang sangat menjunjung tinggi tata krama, kenapa kau datang mengunjungi orang sakit dengan tangan kosong, setidaknya walaupun kau tidak membawa apapun sebagai buah tangan doakanlah dia agar bisa menghiburnya dan membuatnya cepat sembuh, itulah tata krama saat mengunjungi orang sakit!" seruku kembali' membuat mereka menoleh kearah ku dengan tatapan kesal.
Oh Tuhan, ada apa denganku, kenapa mulut ku tidak bisa aku kontrol dan aku sangat ingin memaki kedua manusia itu,
"Jangan diambil hati Dinda, dia pasti sedang mengalami tekanan setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya itu, pergilah biar aku yang akan menghiburnya," hibur Lembu Tal ketika melihat kesedihan di mata permaisurinya
Dyah Sawitri mengangguk dan pergi meninggalkan kamarku bersama para dayangnya.
"Dayangku masuklah!" seruku membuat Layung Sari tergopoh-gopoh berlari menghampiri ku.
"Inggih Ndoro, ada yang bisa saya bantu?"
"Bereskan mejaku, aku sudah kenyang,"
"Baik," wanita itu langsung membereskan meja makan dan memanggil dayang lainnya membawa semua perkakas makan ku ke luar kamar.
Aku segera menuju ke ranjang ku.
"Beginilah penyakit setelah makan, ngantuk," ucapku sembari menguap.
Namun Lembu Tal langsung menarik lenganku ketika aku menjatuhkan tubuhku keatas kasur.
"Jangan tidur setelah makan, tidak baik untuk kesehatan," ucapnya lirih
"Aku tahu, jadi tidak usah pura-pura peduli padaku," jawabku melepaskan tanganku darinya.
"Apa kau masih marah padaku karena peristiwa itu?" tanyanya penasaran
"Marah, siapa yang marah padamu. Lagipula apa hak ku marah padamu, aku cuma tidak ingin terlalu dekat denganmu. Dan satu lagi aku tidak tahu peristiwa yang kau maksud," jawabku membuatnya terkejut
"Maafkan aku jika aku banyak salah padamu, tapi aku mohon padamu jangan benci permaisuri ku. Jangan membuatnya tertekan atau menyalahkannya lagi karena akan membawa pengaruh buruk bagi bayi kami, kalau kau kesal lampiaskan saja padaku, aku siap menggantikannya jika itu membuat mu lega," ucapnya lirih
P**embohong, dia pura-pura perhatian padaku, tapi matanya tidak mengatakan hal yang sama dengan mulutnya. Tidak ada cinta di mata itu, hanya kebencian yang terpancar di sana, dasar brengsek!
"Ngomong apa sih Bambang, aku gak ngerti. Lagipula kenapa aku harus membuatnya tertekan aku juga tidak mengenalnya, santuy aku hanya singgah sebentar disini, setelah itu aku akan kembali ke rumah ku," jawabku acuh
"Bambang??" tanyanya bingung
"Bambang ya kamu!" seruku sinis
"Tapi namaku Dyah Lembu Tal bukan Bambang,"
"Oh itu, Bambang itu adalah panggilan kesayangan sama seperti Kanda, Kang Mas dan sejenisnya. Aku hanya ingin memanggil mu dengan panggilan yang berbeda agar tidak sama dengan permaisuri," bisik ku membuat ia langsung mengangguk paham
"Terserah kau saja, lakukanlah jika itu membuat mu senang,"
"Okey, kalau begitu besok aku akan pulang," ucapku mengedipkan mata
"Kenapa kau sangat ingin pulang, apa kau sangat ingin berpisah denganku, katakan yang sejujurnya padaku,"
"Tentu saja aku ingin sekali pulang ke rumahku, karena di sini bukan tempat tinggal ku, semuanya yang ada di sini adalah semu, begitupun dirimu makanya aku tidak mau terlalu dekat denganmu, aku tidak mau mengharapkan sesuatu yang bukan milikku."
Lembu Tal menatap tajam kearah ku, sepertinya kata-kata ku membuatnya mengingat sesuatu yang membuatnya terusik.
"Aku mau pulang, aku tidak mau tinggal dengan mu yang selalu ada didepan ku, tapi seolah-olah berada jauh dariku. Kau selalu di sampingku tapi aku tidak bisa menyentuhmu, kamu tidak ubahnya seperti bayangan, semuanya semu, lebih baik kita akhiri semuanya, antarkan aku pulang ke Padjajaran malam ini juga!" ucap Gayatri dengan
Lelaki itu kemudian beranjak dari ranjang ku dan menghela nafas panjang.
"Baiklah kalau itu yang kau inginkan, besok aku akan mengantarmu pulang,"
"Yes, akhirnya aku bisa kembali ke rumah!" seruku, langsung berguling-guling di kasur
"Terima kasih sudah mengijinkan aku pulang, tapi kau tidak usah repot-repot untuk mengantarku pulang karena aku bisa pulang sendiri okey!" ucapku berkedip kearahnya
"Tidak bisa, sebagai lelaki sejati aku harus mengantarmu pulang. Kau datang ke Tumapel bersamaku dan kau akan pulang ke Padjajaran bersamaku juga. Aku tidak mau ayahmu berpikir negatif padaku," jawabnya
"Siapa yang mau pulang ke Padjajaran?, dasar bodoh tentu saja aku mau kembali ke rumahku di Jakarta, jadi aku tidak perlu diantar karena kau hanya akan merepotkan aku," cibirku pelan
"Terserah apa yang kau katakan Dinda, aku akan tetap mengantarmu pulang," ucapnya kemudian membuka bajunya
"Oh, apa yang akan kau lakukan di kamar ku!" seruku langsung membalikkan langsung membalikkan badan
"Bukankah aku sudah bilang, malam ini aku akan menjagamu. Jadi malam ini aku akan tidur bersamamu,"
"Apa!!, tidur disini!" tanyaku dengan melotot kearahnya
"Tentu saja, apa ada yang salah jika aku tidur dengan istriku sendiri?"
Tidur denganku, tidak boleh, aku tidak bisa tidur dengan lelaki yang bukan mahramku, haram hukumnya. Bisa-bisa terjadi hal-hal yang diinginkan, apalagi si Bambang mengira aku istrinya. Tentu saja itu tidak boleh terjadi,
"Tidak ada yang salah, hanya waktunya saja belum tepat, kau tahukan aku masih kurang sehat jadi aku belum bisa melakukan kewajiban ku sebagai istri mu,"
"Tantu saja aku tahu, kau tidak perlu khawatir aku hanya ingin meniagamu saja, apa kau takut aku meminta hak ku?" tanyanya mendekatkan wajahnya kepadaku
"Jangan berpikir terlalu jauh, aku bukan tipe orang yang suka memaksakan kehendak kepada orang lain, jadi tidurlah," ucapnya sembari merebahkan tubuhnya ke atas kasur.
"Syukurlah, kau membuatku ketakutan," ucapku mengelus dada
Ketika memastikannya sudah tertidur pulas, aku kemudian meletakkan sebuah bantal di sisiku sebagai pembatas jarak kami.
"Buat jaga-jaga, takut kamu hilaf," ku tatap wajah tampan yang terbaring di depanku.
Dia sangat tampan dan memiliki tubuh yang bagus, apa karena dia seorang panglima perang makanya tubuhnya atletis dan berotot, benar-benar cowok macho, andai saja kau nyata aku pasti akan dengan senang hati menjadi pacarmu,
"Aish, ngomong apa sih gue, ingat Sora sekarang bukan saatnya untuk ngebucin, aku harus mencari tahu apa yang membuat aku koma selama tiga hari, agar aku bisa kembali pulang. Ketika orang bisa melakukan time travel ke masa lalu pasti orang itu memiliki hubungan erat dengan masa lalu, karena tidak ada api tanpa ada asap. Seperti ayah yang melakukan perjalanan waktu ke Singosari untuk memperbaiki kesalahan yang di buat leluhurnya di masa lalu, apa aku juga harus melakukan hal yang sama?, ah semakin dipikirin semakin membuat ku pusing, lebih baik aku tidur, lagipula kenapa mata ini tidak bisa diajak begadang,"
*Bruuugghh!!!
Aku langsung menjatuhkan tubuhku karena rasa kantuk yang mendera.
*Tok, tok, tok!
"Ndoro Ayu, apa anda sudah bangun!"
Sayup-sayup terdengar suara ketukan pintu, membuat aku perlahan membuka mataku.
"Aaaah!!" aku mengangkat tanganku sembari menguap menikmati nikmat pagi ini.
*Kreek!!
"Ah nikmatnya pagi ini," aku beranjak dari ranjang dan berjalan mendekati pintu kamar
"Kenapa rasanya semriwing, dan tubuhku sangat ringan tanpa beban," aku menghentikan langkahku sejenak dan menuju ke cermin untuk merapikan penampilan ku sebelum membuka pintu.
"Aaaaa, tidaaakkk!!" aku langsung berteriak histeris ketika melihat keadaanku yang acak-acakan dan tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Ririn Santi
tidut ato pingsan say😂
2023-07-25
0
Kamu nanyea?
bisa bisa terjadi hal yg diinginkan, ini maksudnya situ ngarep yakann
2023-05-07
0
pristiana
hahaaaaalucuuuuuu😍😍😍😍👍👍👍
2023-01-28
0