CHAPTER {09}

Setelah menikmati teh yang hangat dengan pemandangan yang sangat indah, mereka semua langsung membereskan kamarnya, di Villa tersebut hanya ada 5 kamar. Sedangkan Echa satu kamar bersama dengan Hanin dan Mutiara.

"Gak nyangka banget bisa liat pemandangan indah kayak tadi," ucap Mutiara yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang yang sudah di bereskan, begitupun dengan Hanin dan Echa.

"Iya Kak, ternyata cewek-cewek di desa juga cantik-cantik ya," ujar Hanin.

"Iya," ucap Mutiara.

Sedangkan Echa hanya melamun, pikirannya terus di hantui oleh sosok penari balet itu, banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan kepada Mang Abri tapi itu bukan lah hal yang sopan untuk di tanyakan.

Kenapa penari balet itu gak dianggap sama Mang Abri? tanya Echa dalam hati.

Caca juga liat sih kalau penari itu kayak tertekan, sedih, tapi masa iya sih yang bunuh keluarganya?

Ah, ngapain sih mikirin kayak gitu! ucap Echa dalam hati sambil mengusap wajahnya kasar.

"Kenapa Ca?" tanya Mutiara yang melihat Echa sedang mengusap wajahnya kasar.

"Eh, ini muka Caca dingin banget, kayaknya Caca butuh yang anget-anget deh," jawab Echa.

"Minta aja sama Ayu, dia pasti bikinin," ucap Mutiara.

"Ya udah Caca keluar dulu ya," unar Echa sambil melangkahkan kakinya.

"Bikin yang anget-anget nya banyak ya Ca," teriak Hanin.

"Iya," sahut Echa yang sudah keluar dari kamar tersebut.

Echa melangkahkan kakinya untuk pergi ke dapur menemui Ayu, namun saat di langkah berikutnya Echa melihat ke arah ruangan yang berada disampingnya, ruangan sama persis seperti dia lihat saat malam kemarin.

Echa memicingkan matanya melihat ke arah ruangan dari celah pintu yang sedikit terbuka, dia melihat sosok penari berpakaian balet lagi, sosok itu sedang menatap dirinya di cermin usang dan penuh debu dengan tatapan yang Echa liat semalam, sedih, tertekan dan sedang menunggu sesuatu.

"Aku harap kau bisa segera menemuiku, aku ingin pergi secepatnya dari sini," ucap sosok berpakaian balet tersebut.

Pergi? tanya Echa dalam hati sambil memegang gagang pintu tersebut untuk di buka.

"Punten neng," ucap Mang Abri sambil menepuk pelan pundak Echa, sedangkan Echa yang mendengar suara Mang Abri itu langsung terlonjak kaget sambil membalikkan tubuhnya ke arah Mang Abri.

"Ya ampun Mang, kirain Caca siapa, kaget banget," ujar Echa yang sedang mengelus dadanya.

"Mang minta maaf kalau sudah mengagetkan tapi kalau boleh tau neng Caca mau ngapain ya?" tanya Mang Apri.

"Eh itu Mang, Caca mau ke dapur tapi gak tau jalannya," ucap Echa berbohong.

"Oh, neng Caca mau ke dapur, itu jalan nya lurus aja, nanti bakalan ketemu sama ayu," ujar Mang Abri dengan logat sundanya.

"Oh, iya mang makasih ya," ucap Echa.

"Sami-sami neng," ujar Mang Abri.

Echa menganggukkan kepalanya sambil berlalu pergi dari hadapan Mang Abri meskipun rasa penasaran terus menghantui kepalanya.

Sesampainya di dapur Echa melihat Ayu yang sedang entah sedang membersihkan apa.

"Eh, Teh Caca ada apa?" tanya Ayu saat melihat kedatangan Echa.

"Boleh tolong bikinin minuman sama makanan anget gak?" tanya Echa.

"Bisa teh," jawab Ayu yang sudah mempersiapkan bahan-bahan untuk makanan.

"Biar Caca bantuin aja," ucap Echa yang sedang membantu Ayu.

"Gak perlu teh, biar Ayu aja, teteh tinggal duduk," ujar Ayu sambil tersenyum.

"Gak apa-apa, biar badan nya anget," ucap Echa.

"Teh Caca meni baik pisan, padahal gak perlu atuh teh," ujar Ayu dengan khas logat sunda. Sedangkan Echa hanya tersenyum menanggapi perkataan Ayu.

"Ayu, Caca boleh tau sesuatu gak?" tanya Echa.

"Iya sok teh mau tanya tentang apa?" tanya Ayu yang masih sibuk memotong buah pisang.

"Ayu punya berapa kakak?" tanya Echa sambil menatap mata Ayu yang terlihat ketakutan saat Echa bertanya tentang itu.

"Satu teh, kenapa gitu?" tanya Ayu.

"Yang satu nya itu kemana ya? kok gak kesini?" tanya Echa.

"Teh Ida mah emang jarang keluar rumah," jawab Ayu.

"Kenapa?" tanya Echa.

"Sejak kejadian waktu itu teh Ida jadi jarang keluar rumah bahkan hampir gak pernah." jawab Ayu yang terlihat keceplosan.

"Eh, itu maksud Ayu bukan gitu, Teh Ida emang gak mau keluar aja," sambung Ayu yang merasakan bahwa mulutnya sudah keceplosan.

Kejadian? tanya Echa dalam hati.

Echa yang melihat wajah Ayu yang ketakutan dan khawatir itu langsung mengalihkan pembicaraannya.

"Ayu suka ya sama Kam Azka?" tanya Echa.

"Engga teh, Ayu gak suka sama Kak Azka," jawab Ayu.

"Terus?" tanya Echa sambil tersenyum.

"Ayu mah suka nya sama Kak Bara, di desa mah banyak yang mulut nya kayak Kak Azka tapi jarang banget bahkan Ayu gak pernah nemu cowok yang kayak Kak Bara," jawab Ayu antusias saat menceritakan tentang Bara. Echa yang mendengar perkataan Ayu itu hanya bisa tersenyum tanpa memberitahu bahwa dia adalah kekasihnya Bara.

Semua orang berhak untuk menyukai apa yang kita miliki tapi tidak berhak mengambil apa yang sudah menjadi milik seseorang. ucap Echa dalam hati.

"Ayu suka sama sifat nya?" tanya Echa.

"Engga, Ayu suka semuanya, meni kasep pisan," jawab Ayu.

"Kak Bara emang di sukain banyak orang," ucap Echa sambil membantu Ayu membuat adonan untuk pisang goreng.

"Kayak nya Kak Bara udah punya pacar ya?" tanya Ayu.

"Iya," jawab Echa sambil tersenyum.

"Ya orang ganteng pasti udah punya orang tapi gak apa-apa lah, Ayu cuman suka aja gak mau ngambil punya orang, nanti Ayu yang kena karma nya," ucap Ayu yang tersenyum.

Echa tidak memberitahu tentang dirinya adalah kekasih Bara karena Ayu tau cara nya menempatkan diri, dia anak yang baik hingga menjadi kembang desa karena kebaikan, kecantikan dan keramahannya.

"Orang-orang di desa pasti suka ya sama Ayu," ucap Echa.

"Ya gitu teh, ada yang suka ada yang engga tapi Ayu gak terlalu peduli sama yang gak suka Ayu," ujar Ayu.

"Besok-besok ajak Caca keliling kampung ya." ucap Echa.

"Hayu teh sekarang juga Ayu siap, pasti banyak yang suka sama teteh, soalnya teteh juga geulis, baik, amis budi, kayungyun pokoknamah, " ujar Ayu antusias.

"Iya, besok aja, Caca masih capek," ucap Echa.

"Ya udah atuh istirahat aja dulu, besok baru keliling kampung, nanti Ayu kenalin sama warga yang ada di kampung Ayu," ujar Ayu. Echa hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ke arah Ayu yang juga di balas dengan senyuman oleh Ayu.

"Ca," panggil seseorang dari belakang. Echa dan Ayu yang sedang asik mengobrol itu langsung membalikkan tubuhnya.

"Iya?" tanya Echa saat melihat orang tersebut adalah Bara.

"Udah beres?" tanya Bara.

"Belum, bentar lagi beres Kak," jawab Echa.

"A Bara mau yang anget-anget ya? Itu Ayu sama Teh Caca udah bikin pisang goreng baru aja di angkat," ucap Ayu sambil memindahkan pisang goreng ke sebuah piring.

"Boleh?" tanya Bara sambil mengambil pisang goreng tersebut.

"Boleh pisan, kan ini buat di makan," jawab Ayu yang antusias saat pisang gorengnya di makan oleh Bara.

"Kakak pergi dulu, jangan lama," ucap Bara sambil mengambil 2 buah pisang goreng sebelum dirinya berlalu pergi.

"Iya Kak," ujar Echa.

"Makasih." ucap Bara sambil berlalu pergi dengan tatapan dinginnya saat menatap Ayu yang sedang tersenyum bahagia ke arahnya.

"Itu beneran A Bara makan pisang buatan Ayu?" tanya Ayu tidak percaya.

"Iya," jawab Echa sambil tersenyum ke arah Ayu yang sedang bahagia itu.

"Hayu atuh teh kita bikin yang banyak lagi," ucap Ayu. Sedangkan Echa hanya menganggukkan kepalanya sambil membantu Ayu untuk memasak.

......................

...Menyukai seseorang dalam batas wajar adalah yang harus kita lakukan, sebelum akhirnya jatuh kedalam yang tak wajar. ...

...•Azka Wijaya...

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓐𝔂𝓾 𝓮𝓶𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓪𝓲𝓴 𝔂𝓪🤲🤲🤲🤲

2022-09-30

0

Rose

Rose

"sebelum akhirnya jatuh ke dalam yg tak wajar"
haduh overthinking semoga ga gitu dah

2022-02-02

0

Ilyas Angkai Setiawan

Ilyas Angkai Setiawan

jangan menyukai orng yg udah punya kekasih,lanjut thor

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER {01}
2 CHAPTER {02}
3 CHAPTER {03}
4 CHAPTER {04}
5 CHAPTER {05}
6 CHAPTER {06}
7 CHAPTER {07}
8 CHAPTER {08}
9 CHAPTER {09}
10 CHAPTER {10}
11 CHAPTER {11}
12 CHAPTER {12}
13 CHAPTER {13}
14 CHAPTER {14}
15 CHAPTER {15}
16 CHAPTER {16}
17 CHAPTER {17}
18 CHAPTER {18}
19 CHAPTER {19}
20 CHAPTER {20}
21 CHAPTER {21}
22 CHAPTER {22}
23 CHAPTER {23}
24 CHAPTER {24}
25 CHAPTER {25}
26 CHAPTER {26}
27 CHAPTER {27}
28 BINCANG-BINCANG AUTHOR 01
29 CHAPTER {28}
30 CHAPTER {29}
31 CHAPTER {30}
32 CHAPTER {31}
33 CHAPTER {32}
34 CHAPTER {33}
35 CHAPTER {34}
36 CHAPTER {35}
37 CHAPTER {36}
38 CHAPTER {37}
39 CHAPTER {38}
40 CHAPTER {39}
41 CHAPTER {40}
42 CHAPTER {41}
43 CHAPTER {42}
44 CHAPTER {43}
45 CHAPTER {44}
46 CHAPTER {45}
47 CHAPTER {46}
48 CHAPTER {47}
49 BINCANG-BINCANG AUTHOR [02]
50 CHAPTER {48}
51 CHAPTER {49}
52 CHAPTER {50}
53 VISUAL [1]
54 CHAPTER {51}
55 CHAPTER {52}
56 CHAPTER {53}
57 CHAPTER {54}
58 CHAPTER {55}
59 CHAPTER [56]
60 CHAPTER {57}
61 CHAPTER {58}
62 CHAPTER {59}
63 CHAPTER {60}
64 CHAPTER {61}
65 CHAPTER {62}
66 CHAPTER {63}
67 CHAPTER {64}
68 CHAPTER {65}
69 CHAPTER {66}
70 CHAPTER {67}
71 Pengumuman.
72 CHAPTER {68}
73 CHAPTER {69}
74 CHAPTER {70}
75 CHAPTER {71}
76 CHAPTER {72}
77 CHAPTER {73}
78 CHAPTER {74}
79 CHAPTER {75}
80 CHAPTER {76}
81 CHAPTER {77}
82 BINCANG-BINCANG AUTHOR [03]
83 CHAPTER {78}
84 CHAPTER {79}
85 CHAPTER {80}
86 CHAPTER {81}
87 CHAPTER {82}
88 CHAPTER {83}
89 CHAPTER {84}
90 CHAPTER {85}
91 CHAPTER {86}
92 CHAPTER {87}
93 CHAPTER {88}
94 CHAPTER {89}
95 CHAPTER {90}
96 CHAPTER {91}
97 CHAPTER {92}
98 CHAPTER {93}
99 CHAPTER {94}
100 CHAPTER {95}
101 CHAPTER {96}
102 CHAPTER {97}
103 CHAPTER {98}
104 CHAPTER {99}
105 CHAPTER {100}
106 CHAPTER {101}
107 CHAPTER {102}
108 CHAPTER {103}
109 CHAPTER {104}
110 CHAPTER {105}
111 CHAPTER {106}
112 CHAPTER {107}
113 CHAPTER {108}
114 CHAPTER {109}
115 CHAPTER {110}
116 CHAPTER {111}
117 CHAPTER {112} Bersambung
Episodes

Updated 117 Episodes

1
CHAPTER {01}
2
CHAPTER {02}
3
CHAPTER {03}
4
CHAPTER {04}
5
CHAPTER {05}
6
CHAPTER {06}
7
CHAPTER {07}
8
CHAPTER {08}
9
CHAPTER {09}
10
CHAPTER {10}
11
CHAPTER {11}
12
CHAPTER {12}
13
CHAPTER {13}
14
CHAPTER {14}
15
CHAPTER {15}
16
CHAPTER {16}
17
CHAPTER {17}
18
CHAPTER {18}
19
CHAPTER {19}
20
CHAPTER {20}
21
CHAPTER {21}
22
CHAPTER {22}
23
CHAPTER {23}
24
CHAPTER {24}
25
CHAPTER {25}
26
CHAPTER {26}
27
CHAPTER {27}
28
BINCANG-BINCANG AUTHOR 01
29
CHAPTER {28}
30
CHAPTER {29}
31
CHAPTER {30}
32
CHAPTER {31}
33
CHAPTER {32}
34
CHAPTER {33}
35
CHAPTER {34}
36
CHAPTER {35}
37
CHAPTER {36}
38
CHAPTER {37}
39
CHAPTER {38}
40
CHAPTER {39}
41
CHAPTER {40}
42
CHAPTER {41}
43
CHAPTER {42}
44
CHAPTER {43}
45
CHAPTER {44}
46
CHAPTER {45}
47
CHAPTER {46}
48
CHAPTER {47}
49
BINCANG-BINCANG AUTHOR [02]
50
CHAPTER {48}
51
CHAPTER {49}
52
CHAPTER {50}
53
VISUAL [1]
54
CHAPTER {51}
55
CHAPTER {52}
56
CHAPTER {53}
57
CHAPTER {54}
58
CHAPTER {55}
59
CHAPTER [56]
60
CHAPTER {57}
61
CHAPTER {58}
62
CHAPTER {59}
63
CHAPTER {60}
64
CHAPTER {61}
65
CHAPTER {62}
66
CHAPTER {63}
67
CHAPTER {64}
68
CHAPTER {65}
69
CHAPTER {66}
70
CHAPTER {67}
71
Pengumuman.
72
CHAPTER {68}
73
CHAPTER {69}
74
CHAPTER {70}
75
CHAPTER {71}
76
CHAPTER {72}
77
CHAPTER {73}
78
CHAPTER {74}
79
CHAPTER {75}
80
CHAPTER {76}
81
CHAPTER {77}
82
BINCANG-BINCANG AUTHOR [03]
83
CHAPTER {78}
84
CHAPTER {79}
85
CHAPTER {80}
86
CHAPTER {81}
87
CHAPTER {82}
88
CHAPTER {83}
89
CHAPTER {84}
90
CHAPTER {85}
91
CHAPTER {86}
92
CHAPTER {87}
93
CHAPTER {88}
94
CHAPTER {89}
95
CHAPTER {90}
96
CHAPTER {91}
97
CHAPTER {92}
98
CHAPTER {93}
99
CHAPTER {94}
100
CHAPTER {95}
101
CHAPTER {96}
102
CHAPTER {97}
103
CHAPTER {98}
104
CHAPTER {99}
105
CHAPTER {100}
106
CHAPTER {101}
107
CHAPTER {102}
108
CHAPTER {103}
109
CHAPTER {104}
110
CHAPTER {105}
111
CHAPTER {106}
112
CHAPTER {107}
113
CHAPTER {108}
114
CHAPTER {109}
115
CHAPTER {110}
116
CHAPTER {111}
117
CHAPTER {112} Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!