"Kringgg, kringggg, kringgg" suara alarm rian menunjukkan pukul 05:30.
Mendengar alarmnya rian bangun dan bergegas mandi, entah kenapa rian pagi ini semangat tidak perserti biasanya setiap alarm bunyi selalu merubah 5 menit lagi, 5 menit lagi dan 5 menit lagi.
Selesai mandi ria masih memakai handuk yang melingkar di pinggangnya.
Rian menyeduh kopi dan meletakannya
di meja, rian segera memakai baju, celana dan tak lupa menyemprotkan parfum dan mengoles pomade di rambutnya.
Sambil menyeruput kopi dan menghisap sebatang rokok, rian duduk terdiam membayangkan ketika menikah nanti.
"Apa aku akan bahagia layaknya pengantin baru, ah sudahlah ini kan hanya nikah kontrak" bathin rian dengan menghisap rokoknya.
"Aku berangkat sekarang deh, lebih baik menunggu dari pada telat menjemput calon istri ciyeee" ucap rian tersenyum sendirian.
Rian melajukan mobilnya dengan santai,
Pukul 07:00 rian sudah sampai di rumah feeya.
"Selamat pagi tuan" sapa pak amin sopir pribadi arka.
"Selamat pagi pak, saya rian asisten baru nona feeya" sapa rian.
"Oh iya silahkan masuk tuan, tadi nona feeya sudah berpesan pak rian akan datang ke sini menjemput nona feeya.
Silahkan tunggu di dalam tuan" jawab pak amin dengan sopan.
Rian duduk di sofa ruang tamu melirik jam masih 20 menit lagi
"sabarrr demi calon istri hehehe"
ucap lirih rian dengan terkekeh.
"Ini ruang tamu gede banget, 5 kali lebih luas dari kost an ku" bathin rian melihat sekeliling ruang tamu.
Rian melihat beberapa foto yang di pajang di dinding, dan melihat h
beberapa kristal tertata rapi di dalam lemari kaca. Diantara foto foto itu, ada foto ketika feeya wisuda foto bersama kedua orang tuanya, dan ada beberapa foto saat arka masih bayi.
"Feeya saat masih gadis dan sekarang sudah punya anak wajah dan body nya tidak berubah, masih cantik bahkan sekarang lebih semok. Seksi dan montok" bathin rian tersenyum membayangkan sesuatu"
15 menit kemudian, terlihat arka dan feeya berjalan turun dari tangga.
"Rian, kamu sudah datang" sapa feeya.
"Selamat pagi feeya, selamat pagi arka" jawab rian tersenyum.
"Hallooo om rian, selamat pagi juga om.
Om, jagain mommy aku ya" ucap arka.
"Siap tuan muda, om rian pasti akan menjaga mommy tuan muda dengan sangat baik" jawab rian dengan memberi hormat.
Seketika feeya tersenyum melihat rian dan arka terlihat akrab..
"Bagus, laksanakan" ucap arka tertawa dengan memberi 2 jempol untuk rian.
"Mom, aku berangkat sekolah dulu ya"
ucap arka pamit.
"Iya sayang, bekalnya di habisin ya" ucap feeya menunduk mengecup kening arka.
"Iya mommy" jawab arka.
"Om rian, aku berangkat ke sekolah dulu ya" ucap arka.
"Siap tuan muda" jawab rian.
"Bye mommy, bye om rian" ucap arka langsung masuk ke dalam mobil dan di antar pak amin.
"Rian, ayoo kita berangkat" ucap feey.
"Iya feey" jawab rian singkat.
Di dalam mobil tidak seperti kemarin yang selalu hening, pagi ini feeya sudah mulai membuka obrolan lebih dulu.
"Rian sebelum berkerja di kantor ku,.kau bekerja dimana ?" tanya feeya.
"Sebelumnya aku kuliah dan mengurus resto milik ibu ku. Namun setelah ibu ku meninggal ayah tiri ku menggadaikan sertifikat resto ke bank, sampai akhirnya resto itu tutup.
Saat itu aku sempat berhenti kuliah 1 tahun, trus aku mencoba bangkit dengan menjual motor dan mobil ku.
Uangnya aku pakai untuk kuliah lagi dan menyambung hidup, aku kuliah sambil jualan feey. Jualan apa saja dari pakaian, sepatu sampai aku setiap hari bawa kue aku jual dikampus.
Tapi itu semua bukan punya ku, aku hanya membantu menjualkan jadi aku ambil untung sedikit - sedikit. Sampai aku lulus kuliah tahun lalu, dan baru keterima kerja menjadi asisten mu"
Ucap rian menjelaskan pada feeya.
"Perjalanan hidup mu tidak mudah ya, tapi baguslah kau semangat berjuang dan tidak menyerah dengan keadaan"
ucap feeya menatap rian.
"iya feey, aku anak tunggal dan aku tidak punya siapa siapa lagi. Jadi ya aku harus semangat untuk diri ku sendiri" jawab rian.
"Trus kamu sekarang tinggal dimana rian ?" tanya feeya.
"Aku ngekost di jalan kenanga feey"
jawab rian.
"Rian, minggu ini kita akan menikah. Jadi besok kemasi barang mu ya, kau pindah ke rumah ku. Aku akan meminta bi nani untuk menyiapkan kamar mu.
Jadi kamu tenang saja di luar kita seperti suami istri pada umumnya, tapi saat di rumah tidak" ucap feeya bicara dengan santai.
Tanpa di sadari entah kenapa rian mendengar ucapan feeya seperti membeli nasi padang putis karetnya, ambyarrrrrr.
"Rian, kamu kenapa diam ?"
tanya feeya"
"Oh gak, gak papa. Aku cuma bingung aja mau bicara apa sama kamu feey"
jawab rian ngasal.
"Iya kamu terlihat canggung sekali, sekarang kamu harus mulai belajar lebih santai ya. Oh iya rian, usiamu berapa rian ?" tanya feeya menatap rian.
"Aku 23 tahun feey" jawab rian singkat.
"Masih sangat muda, berarti aku akan menikah sama berondong dong ya.
Aku 30 tahun rian, kita beda 7 tahun ternyata" jawab feeya.
"Oo gitu feey" Ucap rian tersenyum mendengar ucapan feeya.
Suasana kembali hening,
rian fokus memgemudikan mobil. Sedangkan feeya fokus memainkan ponselnya.
5 menit kemudian, masih hening.
10 menit kemudian, masih hening.
15 menit kemudian, sampai di kantor.
Sesampainya di kantor, rian langsung memakirkan mobil feeya di parkiran khusus presiden direktur. Feeya sudah berjalan lebih dulu masuk ke dalam gedung darmawan group, rian hanya menatap feeya dan mengekori dari belakang.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 153 Episodes
Comments
Zaichik Rania
hihihihi calon istri.... semangat rian
2023-03-30
1
Black Rose
Cinta beda usia debarannya beda❤️❤️
Salam dari " Trauma Masa Lalu "
2021-03-25
2