Setelah Alvero berbincang panjang lebar dengan nyonya Rose tentang bagaimana menghadapi wanita, dan banyak bertanya tentang bagaimana dia harus bersikap sebagai suami yang baik sekaligus bagaimana dia bisa mendapatkan hati Deanda sepenuhnya, Alvero meraih handphone di atas mejanya sambil tersenyum dan melakukan panggilan kepada Ernest. Walaupun saat ini Alvero tahu Deanda sudah menjadi miliknya secara utuh, tapi Alvero benar-benar berharap hati dan cinta Deanda juga menjadi miliknya secara utuh.
"Ya Yang Mulia..."
"Cepat kembali ke ruang kerjaku sekarang juga!" Alvero memberikan perintah kepada Ernest dengan nada suara terdengar tinggi, membuat Ernest sedikit meringis, membayangkan hukuman berat apa yang sudah menimpa nyonya Rose setelah Alvero mengetahui nyonya Rose adalah orang yang sudah mencampurkan alkohol di minuman wanita kesayangan Alvero itu.
"Baik Yang Mulia."
"Ajak Erich bersamamu!" Alvero kembali memberikan perintah kepada Ernest.
"Baik Yang Mulia." lagi-lagi Ernest hanya bisa mengiyakan perintah dari Alvero barusan.
Tidak perlu menunggu lama, setelah Alvero memberikan perintah, Ernest dan Erich segera muncul di ruang kerja Alvero yang masih duduk berhadap-hadapan dengan nyonya Rose.
"Ernest! Erich! Secepatnya salah satu dari kalian harus ke kota Renhill sekarang juga, duke Evan baru saja memberikan info ada pergerakan yang mencurigakan di kota Renhill. Sejak kemarin lusa Eliana ada di kota Renhill. Menurut info dari duke Evan, mata-mata kita melihat kemarin sekitar pukul 9 malam Eliana menemui seorang wanita yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan wanita yang dilaporkan Red yang beberapa waktu lalu ke Goldie Tavisha untuk menyewa pembunuh bayaran sebelum terjadinya peristiwa rencana pembunuhan yang mulia Vincent." Alvero berkata sambil menyerahkan flash disk berisi foto-foto dimana Eliana dengan pakaian penyamarannya dan rambut palsunya menemui seorang wanita di sebuah cafe kecil yang ada di pinggiran kota Renhill, diantar oleh sopir pribadinya.
"Saya yang akan berangkat ke kota Renhill Yang Mulia." Ernest segera mengajukan diri karena kebetulan besok lusa Alvero akan menghadiri acara ulang tahun pangeran Enzo yang akan diadakan di kapal pesiar milik keluarga Adalvino, yang artinya antara dia dan Erich harus menemani Alvero ke sana.
Jika Erich berangkat ke kota Renhill, itu artinya, mau tidak mau, Ernest harus menemani Alvero, sedangkan Ernest tahu dia memiliki kelemahan terhadap lautan. Tidak butuh lebih dari 5 menit berada di atas kapal atau apapun transportasi laut, bisa dipastikan Ernest akan mengeluarkan semua isi perutnya saat itu juga sampai tidak tersisa. Ditambah lagi dengan kepala yang pening dan sakit di ulu hati karena terlalu banyak muntah, bagi Ernest, mabuk laut sangatlah menyiksa untuknya.
"Ah.... aku baru ingat... Erich! Lebih baik kamu yang berangkat ke kota Renhill, biarkan Ernest yang menemaniku untuk menghadiri pesta ulang tahun pangeran Enzo." Alvero berkata sambil melirik ke arah Ernest yang wajahnya mulai menunjukkan wajah tidak tenang.
Matilah aku kali ini. Aku benar-benar tidak tahan dengan bau air laut. Mengajakku berlayar, sama dengan memberiku hukuman meminum racun yang bisa menyebabkan aku mati secara perlahan tapi pasti.
Ernest berkata dalam hati dengan wajah terlihat begitu gelisah.
"Kalau Yang Mulia mengijinkan, bisakah Ernest yang berangkat ke kota Renhill? Seperti Yang Mulia tahu, Ernest..." Erich berusaha membela Ernest, karena dia tahu sendiri bagaimana tersiksanya Ernest saat mengalami mabuk laut.
"Tidak! Ernest yang akan menemaniku dan permaisuri. Dengan wajah datarmu, permaisuri pasti akan merasa tidak nyaman. Apalagi gara-gara tindakanmu selama ini padaku, permaisuri jadi salah faham terhadap hubungan kita. Mulai sekarang kamu harus hati-hati saat di dekatku. Jangan terlalu sering dan terlalu dekat denganku. Awas saja kalau sampai ada tindakanmu yang membuat pemaisuri kembali mencurigaiku!" Alvero berkata tegas tanpa memberikan kesempatan bagi Ernest maupun Erich untuk membantah atau mengajukan permohonan lagi.
"Kalau begitu, nyonya Rose, kamu bisa meninggalkan tempat ini. Masih ada yang perlu aku bicarakan dengan Erich dan Ernest sebelum Erich berangkat ke kota Renhill. Ernest! Untuk hukuman nyonya Rose karena tindakannya semalam, potong gajinya sebesar 50% selama tiga bulan, dan tidak diijinkan pulang kampung selama tiga bulan ini tanpa seijinku." Alvero sambil menatap tajam ke arah Ernest.
"Baik Yang Mulia!" Ernest buru-buru menjawab perintah dari Alvero yang tanpa sepengetahuan Ernest dan Erich mengedipkan sebelah matanya ke arah nyonya Rose.
"Terimakasih untuk kemurahan hati Yang Mulia tidak memberikan hukuman fisik kepada saya atas kesalahan saya kemarin." Nyonya Rose berkata sambil menundukkan sedikit kepalanya.
Sebelum Ernest dan Erich masuk kembali ke ruang kerjanya, Alvero sudah menjelaskan kepada nyonya Rose tentang hukumannya yang harus dia sampaikan di depan Ernest agar dia tetap bisa menjaga wibawanya sebagai raja yang harus menghukum orang yang sudah melakukan kesalahan, walaupun tanpa sepengetahuan Ernest dan Erich, Alvero justru sudah mentransfer sejumlah uang yang bahkan lebih besar dari gaji nyonya Rose selama 5 tahun bekerja di istana, menggunakan uang dari rekening pribadinya.
Nyonya Rose yang sudah bangkit dari duduknya baru saja berencana untuk kembali ke tempatnya bertugas ketika sebuah suara ketukan dan bel dari arah pintu ruang kerja Alvero terdengar, dan tidak lebih dari dua detik kemudian pengawal yang berjaga di depan pintu langsung membukakan pintu untuk Deanda yang berjalan dengan sedikit ragu ke arah ruang kerja Alvero.
Senyum Alvero langsung mengembang di bibirnya begitu melihat kehadiran wanita cantik miliknya yang terlihat sudah segar dan tampak rapi dan manis dengan pakaian yang terlihat hampir seluruh tubuh bagian atasnya tertutup rapat, yang pasti Alvero tahu kenapa Deanda sengaja memakai pakaian sedemikian tertutup hari ini, dan itu cukup untuk membuat Alvero tersenyum sambil menggigit bibirnya karena hatinya langsung bergejolak, merasa begitu bahagia melihat kehadiran Deanda saat ini, yang langsung mengingatkannya kembali dengan kejadian tadi malam. Dan ingatan itu membuat pikiran liarnya menjelajah kemana-mana. Bahkan boleh dibilang, hampir setiap saat sejak dia terbangun tadi pagi pikirannya belum bisa lepas dengan sempurna dari kejadian tadi malam, yang sampai detik ini masih membuat dadanya berdebar-debar dan gairahnya terpancing secara tiba-tiba.
Sebelum kejadian kemarin malam, walaupun Alvero merupakan pria dewasa yang normal, karena belum pernah melakukan hal seperti itu apalagi alerginya membuatnya begitu membatasi diri terhadap hubungan dekat dengan wanita, bagi Alvero hal seperti itu belum pernah mempengaruhi pikirannya seperti yang terjadi saat ini. Selama ini bahkan dia tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya melakukan hal seperti itu bersama wanita yang dicintainya.
Setelah tahu dan merasakan langsung bagaimana indah dan nikmatnya kejadian semalam, mau tidak mau, begitu melihat sosok Deanda pikiran Alvero langsung kembali kepada kejadian semalam, dan dengan jujur dia harus mengakui bahwa dia begitu ingin mengulang apa yang terjadi semalam, mencurahkan rasa cintanya yang paling dalam kepada istri cantik miliknya, yang begitu dicintainya.
Ah, seandainya aku lebih cepat bertemu dan menikahimu, pasti akan membahagiakan sekali. Rasanya merugikan sekali bagiku, di usiaku yagn sekarang aku baru bertemu dengan malaikat cantikku dan menikahinya sekarang. Harusnya sejak jauh-jauh hari sebelumnya kita menikah. Aku baru tahu bahwa pernikahan ternyata sesuatu yang indah dan membahagiakan seperti ini.
Alvero berkata dalam hati dengan matanya menatap tanpa berkedip ke arah permaisurinya yang berjalan mendekat ke arahnya. Permaisuri yang sudah berhasil membuat seorang raja Gracetian yang sosoknya selama ini dikenal sebagai sosok yang hebat menyerahkan seluruh hati dan cintanya hanya untuk wanita cantik itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 340 Episodes
Comments
Susanti
nyonya rose... 👏👏👏👏👏👏👏👍👍👍🌹🌹🌹🌹
2022-08-26
0
Nailott
masalah kerajaan.semoga segera terungkap kejahatn elieana. dan dihukum
2022-05-26
0
Nailott
srmoga deanda .mengingst MP. .nyadg yg mulia .agar menginginkan. kembali. mau melakukanya lagi
2022-05-25
0