Paula, mengetahuinya.

Langkahnya terhenti, saat mendengar apa yang dikatakan saudara tirinya itu. Walaupun tidak mencintai, dan tidak memiliki hubungan apa-apa pun, tapi setidaknya ingin laki-laki itu bertanggung jawab , dengan perbuatannya.

Membuka pintu kamar, dan menguncinya. Alana menumpakan semua tangisnya, karena tidak berdaya dengan keadaannya. Haruskah dia jujur pada ayah tirinya, kalau dia telah dinodai oleh oleh putranya. Dan apakah disaat dia jujur, apakah ayah tirinya akan mempercayainya. Dan diapun tidak ingin, menghancurkan hubungan ayah, dan anak itu.

Seminggupun telah berlalu, dan selama seminggu itupun Alana selalu menghindar dari Dave.

Seperti pagi ini, mereka menikmati sarapan. Dan seperti biasa jika ada Dave, Alana tidak akan turun.

"Paula, dimana Alana?" Tanya Damian, saat pelayan rumahnya itu, tengah menjamu mereka.

"Nona Alana, ingin sarapan dikamar saja, Tuan? Dan saya sudah mengantarkan sarapannya, kekamar.

Dave hanya terdiam, lidahnyapun terasa keluh, dan dia menyadari Alana tengah menghindar darinya akhir-akhir ini.

"Ada apa dengan anak itu, aku merasa akhir-akhir ini, dia terlihat murung. Dave..?" Panggil Damian, tiba-tiba.

"Ada apa, Paa?"

"Kau sedang tidak punya masalah, dengan Alana kan?" Tanya Damian, dengan tatapan penuh selidik, menatap putranya.

Menelan salivanya, yang terasa berat ditenggorokan. Dan dengan segera dia meneguk, airputih untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Apa maksud, Papa?" Bertanya, dengan tatapan kesal.

"Papa hanya bertanya, tapi kenapa kau jadi kesal begitu? bukankah selama ini, kau selalu saja menyakiti perasaan Alana, dengan mengatai dia hanya menumpang dirumah ini? dan ibunya hanya wanita penggoda."

Menghembuskan napas kasar, dan dengan segera dia bangun dari duduknya. "Papa selalu saja membela dia! sebenarnya anak Papa, aku, atau dia?" Bertanya, dengan intonasi mulai meninggi.

Damian bangun dari duduknya, dan dengan tatapan yang terlihat begitu kesal.

"Ingat Dave?! Kau anak Papa, begitupun juga dengan Alana.Dan kau, dan dia mempunyai tempat yang sama didalam rumah ini." Jawab Damian, dengan berlalu begitu saja.

Raut wajahnya terlihat begitu kesal, hingga dengan kasar dia menendang kursi, melampiaskan amarahnya.

"BRAAK..."

"Papa selalu saja membela anak itu, selalu saja membelanya." Dengan wajah yang memerah, dan dada yang bergemuruh akibat emosi yang teramat sangat.

******

KEDIAMAN DAMIAN HOUNSTON>

Turun dari mobil, dengan waktu yang tengah menunjukkan pukul sebelas malam. Dan melangkahkan kaki ditengah keheningan malam, ketika akan melanjutkan langkahnya kearah tangga, dia mendapati pintu menuju arah taman tengah terbuka, dan diapun meutuskan untuk menghampiri, kedua alisnya menyurut,saat dia melihat keberdaan Alana disana. Dan meutuskan, untuk menghampiri.

"Aku ingin bicara, demganmu!" Dengan memegang, tangan Alana dengan sedikit kasar.

Dia begitu terkejut. dengan kemunculan saudara tirinya itu.

"Kau,,?!" Dengan berusaha, melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Dave.

"Lepaskan aku, lepaskan..?!" Dengan sedikit berteriak, karena rasa takut yang teramat sangat.

"Aku tidak akan, melepaskanmu Alana?!" Dengan tatapan, yang begitu membunuh.

Berusaha melepaskan cengkraman tangan Dave, hingga terlepas. Dan dengan kasar, dia langsung menampar kesar, pipi lelaki tampan itu.

"PLAAKK.." Tamparan yang cukup keras, hingga membuat pipi Dave langsung menoleh kesamping.

Paula terjaga dari tidurnya, saat mendengar suara keributan. Karena kamarnya, yang tidak jauh dari taman. Membuka pintu, dan melihat pertengkaran, antara dave, dan juga Alana.

"Tuan Dave?! Nona Alana?!" Dan dia bermaksud untuk menghampiri, guna memisahkan mereka. Tapi seketika langkah itu terhenti, saat dia mendengar Alana mengucapkan sesuatu, yang membuat dia begitu terkejut, hingga membuatnya menutup mulutnya, seolah tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Kenapa, apakah kau menginginkan tubuhku lagi?! tidak puas kau, menodaiku?! dan asal kau tau, aku sangat membencimu?! sangat membencimu, dan jangan pernah menyentuhku?!" Dengan raut wajah, yang terlihat memerah.

Hanya menyeringai disudut bibirnya, dengan raut wajah yang begitu memerah.

"Kau, tidak ingin aku menyentuhmu," Dengan tawa kecilnya.

Bahkan yang kulakukan, bukan sekedar menyentuhmu. Bahkan, aku sudah menikmati tubuhmu. Dan apa kau lupa, kita melakukannya berkali-kali, dan aku rasa kau menikmatinya juga. Bukankah, itu berarti kau tidak ada bedah jauh, dengan Ibumu? sama-sama murahan."

Hanya meneteskan airmata, dan kembali melayangkan tamparan pada wajah Dave.

"PLAAKK..?!" "Aku sangat membencimu, Dave? sangat membencimu? kau begitu jahat? kau tau, aku begitu menyayangimu, tapi kau tegah menghancurkan hidupku." Dengan deraian airmata, dan berlalu begitu saja meninggalkan Dave yang hanya terdiam.

Paula yang sedang mendengar percakapan itu, hanya bisa menangis.Dan sekarang dia tahu, kenapa akhir-akhir ini Alana sering murung, dan tidak akan keluar kamar, jika Dave sedang berada dirumah.

"kasian Nona Alana, ternyata dia memendam kesedihan yang teramat dalam. Bahkan laki-laki yang sudah menodainya, akan bertunangan dengan wanita lain."

*******

Dave duduk merenung, dengan tatapan menerawang. Saat menunggu kekasihnya, yang tengah mencoba gaun, yang akan dipakai diacara pertungan mereka nanti. Karin yang tengah mencoba gaun, segera menghentikan kegiatannya, dan menghampiri kekasihnya.

"Sayang, apa yang kau pikirkan? kenaapa kau murung? bukannya kau harus senang, karena sebentar lagi kita akan bertunangan?!"

Tersadar dari lamunannya, dan memaksakan diri untuk tersenyum. "Tentu saja aku senang, aku hanya sedang tidak enak badan saja?" Jawabnya, berbohong.

'Baiklah, setelah ini kita pulang. Dan mana jas, yang akan kau pakai?" Dengan menunjukkan beberapa jas, yang sedang dipegangnya.

"Terserah kau saja, yang mana kau pilih? aku pasti akan memakainya." Jawabnya, tersenyum.

"Kalau begitu yang berwarna navy saja, supaya sama dengan gaunku."

*******

Kediaman Damian Hounston.

Satu bulan terlah berlalu, dan besok adalah hari pertunangan saudara tirinya. Dan Alana sudah memantapkan hati, untuk pergi dari rumah ini, karena ingin memulai kehidupan yang baru.

Paula terus menatap Alana, yang tengah mengemasi pakaiannya.

"Nona, apakah Nona serius akan pergi?"

'Iya Bibi, kau tau aku akan mencari perkerjaan, atau mungkin saja, aku akan membuka toko kue." Jawabnya, dengan senyuman kecil diwajahnya.

"Nona, kenapa anda menyimpannya sendirian? kenapa tidak memberitahukan pada Tuan Damian, agar Tuan Dave mempertanggung jawabkan perbuatannya." Ucapnya, dengan airmata sudah membasahi pipinya, sebab dia tahu alana pergi dari rumah karena alasan itu.

Raut wajahnya berubah pucat, tubuhnya seketika terasa lemas, karena selama ini dia menutup rapat-rapat kejadian ini, berbalik, dan menatap dengan intens wanita paruhbaya itu sebelum bertanya.

'Bibi?! jadi Bibi, mengetahuinya?!"

'Maafkan Bibi, Nona? tanpa sengaja, aku mendengar pertengkaran antara kau, dan Tuan Dave malam itu."

Alana segera menghampiri wanita paruhbaya itu, memeluknya, dan menumpakan semua beban yang selama ini dia simpan.

Terpopuler

Comments

Rahayu Sidik

Rahayu Sidik

ikut sedihhhh 😭😭😭😭

2021-12-01

1

mbemndut

mbemndut

memang luka yang paling susah dihilangin itu luka bathin, yaallah jangan sampai ada yang membuat orang" tersayang ku mendapat luka itu.....

2021-07-21

0

Chelsea Dinda

Chelsea Dinda

nyesek torr .. gmna masa depannya ... kasih karma untuk dave torrrr biar tau rasa

2021-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Ternodai, oleh saudara tiriku.
2 Alana sakit
3 Akan segera bertunangan.
4 Paula, mengetahuinya.
5 Perginya Alana.
6 Kesedihan Alana.
7 Mempersiapkan pernikahan.
8 Memergoki.
9 Akan bertanggung jawab.
10 Ingin bertemu kakek, dan papa.
11 Memastikan.
12 Ingin menjadi ayah.
13 Pergi kekota Cambrigge.
14 Melewati hari bersama Louis, dan Louisa.
15 Menyangkal.
16 Mencari paman tampan.
17 Mencari tau
18 Pergi menemui Louisa, dan Louis,.
19 Tidur dirumah Alana.
20 Memandikan.
21 Kegundahan hati Alana.
22 Memanggil papa.
23 Mengajak tinggal divila.
24 Ingin kembali, pada Dave.
25 Demi kedua anakku.
26 Tidak harus bersama.
27 Menampar, Dave.
28 Memaksa.
29 Akan menikah.
30 Resmi menjalin hubungan.
31 Telepone dari Papa.
32 Mendapat pesan, dari Louis.
33 Kecewa.
34 Kesalnya, Dave.
35 Kemarahan Laura.
36 Telepone dari Louis
37 Kemarahan Dave.
38 Kedatangan Damian, dan Louis.
39 Meminta jangan memberitahukan.
40 Kekecewaan Alana.
41 Menatap bintang-bintang.
42 Kemarahan Louisa.
43 Memergoki.
44 Bersama Louis.
45 Mengantar kebandara.
46 Menghubungi Louis.
47 Berciuman.
48 Permintaan Laura.
49 Berdebat, dengan Dave.
50 Menemui Alana.
51 Datang bersama Laura.
52 Kekesalan Laura.
53 Rasa penasaran Damian.
54 Pengumuman
55 Informasi.
56 Telepone dari Damian.
57 Keresahan Dave
58 Bimbang.
59 kemarahan Laura.
60 Berkata jujur.
61 Terkejutnya, Dave.
62 Kemarahan Dave.
63 Menunggu Alana.
64 Kegelisahan Dave
65 Meminta bercerai.
66 Kegundahan hati.
67 Sikap acuhnya, Alana.
68 Kedatangan Laura.
69 Menghadiri rapat.
70 Kesal dengan Louis.
71 Tidak akan meninggalkan Alana.
72 Menghasut.
73 Menemui Louis lagi.
74 Menenangkan diri.
75 Menjemput Dave.
76 Tabrakan.
77 Kegundahan, dan kesedihan Alana.
78 Menghubungi Damian.
79 Dilema, seorang Alana.
80 Kaget.
81 Membaca surat dari anakku.
82 Meminta satu kesempatan lagi.
83 Permintaan Papa.
84 Kesedihan Dave.
85 Kelegaan.
86 Menyadari perasaan.
87 Menemui Louis.
88 Mengungkapkan perasaan.
89 Memulai kerjasama.
90 Menikmatinya. Adegan 21. Harap bijak, dalam membaca.
91 Ross.
92 Meminta nomor HP Louis.
93 Pulang kerumah.
94 Meminta ponsel Alana.
95 Mendapatkan pesan dari nomor baru.
96 Bertemu Louis.
97 kesedihan Rose.
98 Mengajak Delena.
99 Mengenalkan Delena pada Alana
100 Mencium Rose
101 Kebahagian Alana.
102 Merayakan.
103 Menyatakan perasaan
104 Menyampaikan salam Paman Louis
105 Membantu Paman Louis
106 Mengajak Louisa bertemu Rose
107 Wajah yang terus tertekuk, kesal.
108 Menerima
109 Kebahagian
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Ternodai, oleh saudara tiriku.
2
Alana sakit
3
Akan segera bertunangan.
4
Paula, mengetahuinya.
5
Perginya Alana.
6
Kesedihan Alana.
7
Mempersiapkan pernikahan.
8
Memergoki.
9
Akan bertanggung jawab.
10
Ingin bertemu kakek, dan papa.
11
Memastikan.
12
Ingin menjadi ayah.
13
Pergi kekota Cambrigge.
14
Melewati hari bersama Louis, dan Louisa.
15
Menyangkal.
16
Mencari paman tampan.
17
Mencari tau
18
Pergi menemui Louisa, dan Louis,.
19
Tidur dirumah Alana.
20
Memandikan.
21
Kegundahan hati Alana.
22
Memanggil papa.
23
Mengajak tinggal divila.
24
Ingin kembali, pada Dave.
25
Demi kedua anakku.
26
Tidak harus bersama.
27
Menampar, Dave.
28
Memaksa.
29
Akan menikah.
30
Resmi menjalin hubungan.
31
Telepone dari Papa.
32
Mendapat pesan, dari Louis.
33
Kecewa.
34
Kesalnya, Dave.
35
Kemarahan Laura.
36
Telepone dari Louis
37
Kemarahan Dave.
38
Kedatangan Damian, dan Louis.
39
Meminta jangan memberitahukan.
40
Kekecewaan Alana.
41
Menatap bintang-bintang.
42
Kemarahan Louisa.
43
Memergoki.
44
Bersama Louis.
45
Mengantar kebandara.
46
Menghubungi Louis.
47
Berciuman.
48
Permintaan Laura.
49
Berdebat, dengan Dave.
50
Menemui Alana.
51
Datang bersama Laura.
52
Kekesalan Laura.
53
Rasa penasaran Damian.
54
Pengumuman
55
Informasi.
56
Telepone dari Damian.
57
Keresahan Dave
58
Bimbang.
59
kemarahan Laura.
60
Berkata jujur.
61
Terkejutnya, Dave.
62
Kemarahan Dave.
63
Menunggu Alana.
64
Kegelisahan Dave
65
Meminta bercerai.
66
Kegundahan hati.
67
Sikap acuhnya, Alana.
68
Kedatangan Laura.
69
Menghadiri rapat.
70
Kesal dengan Louis.
71
Tidak akan meninggalkan Alana.
72
Menghasut.
73
Menemui Louis lagi.
74
Menenangkan diri.
75
Menjemput Dave.
76
Tabrakan.
77
Kegundahan, dan kesedihan Alana.
78
Menghubungi Damian.
79
Dilema, seorang Alana.
80
Kaget.
81
Membaca surat dari anakku.
82
Meminta satu kesempatan lagi.
83
Permintaan Papa.
84
Kesedihan Dave.
85
Kelegaan.
86
Menyadari perasaan.
87
Menemui Louis.
88
Mengungkapkan perasaan.
89
Memulai kerjasama.
90
Menikmatinya. Adegan 21. Harap bijak, dalam membaca.
91
Ross.
92
Meminta nomor HP Louis.
93
Pulang kerumah.
94
Meminta ponsel Alana.
95
Mendapatkan pesan dari nomor baru.
96
Bertemu Louis.
97
kesedihan Rose.
98
Mengajak Delena.
99
Mengenalkan Delena pada Alana
100
Mencium Rose
101
Kebahagian Alana.
102
Merayakan.
103
Menyatakan perasaan
104
Menyampaikan salam Paman Louis
105
Membantu Paman Louis
106
Mengajak Louisa bertemu Rose
107
Wajah yang terus tertekuk, kesal.
108
Menerima
109
Kebahagian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!