EPS 16

Ayu bingung harus bagaimana, ia sudah mengambil Uang itu untuk kesembuhan Neneknya,

" Bagaimana ini," Kata Ayu bingung setelah selesai Makan Malam,

" Aku Juga tidak Bisa membayar uang 10 juta itu dengan Cepat, Apa yang Harus aku lakukan tuhan," Kata Ayu bingung dengan kenyataan ini,

" Kenapa Ay," Tanya Dina cemas melihat Ayu bengong begitu

" gue bingung Din,harus bagaimana Kalo gue berhenti dari lamaran ini, Gue gak punya uang untuk Mengganti uang yang gue pinjam," Kata Ayu

" Apa,!! Emangnya Loh pinjam uang dari Tuan Erlangga," tanya Dina

" Iya, Uang yang tercantum di Lembaran Kerja itu gue udah Ambil separuhnya," Kata Ayu jujur

" Hmmm Jadi Loh kalo berhenti dari lamaran kerja ini loh gak punya uang untuk bayar uang yang loh ambil duluan," Kata Dina

" Iya,"

" Terus kenapa loh gak Nikah aja Sama Tuan Erlangga," Kata Dina,

" Apa loh gak mau Nikah sama Pria Yang Cacat dan Buruk Rupa ya Ay," Tanya Dina lagi.

" Bukan itu Yang Gue pikirkan Din, gue Gak mau Nikah kalo tidak di dasari dengan Cinta," Kata Ayu,

" loh sendiri, Apa loh mau Nikah Tanpa Cinta," Kata Ayu lagi.

" Kalo gue sih yang penting Suami Gue Kaya, Gue gak perduli Dia tampan atau gak nya, yang penting Gue bisa hidup mewah," Kata Dina,

" Loh Lihat kan, Tuan Erlangga sudah Cacat dan buruk rupa, tapi dia punya Segalanya dan itu juga pasti nanti jadi milik istrinya kan," Kata Dina Lagi, Kata Kata Dina mendapat Jitakan dari Ayu.

" Aaaaw Sakit Ay," Ringis Dina

" Lagian Loh mikirnya Gitu amat, Emangnya Nanti harta yang loh dapatkan itu di bawa mati apa," Kata Ayu kesal dengan pemikiran Tamak Dina.

" Ya itu kan Umpanya Ay, Gue Gak Tamak Gitu kok," Kata Dina senang karena Ayu memarahinya karena pemikiran kotornya.

" Terus sekarang Bagaimana dengan Sifa, Apa Dia mundur," Tanya Ayu.

" Iya, Dia Mundur dan Besok Dia akan pulang," Kata Dina.

" Oh,"

" Udah ah gue Cape, Gue mau tidur duluan ya," Kata Dina merebahkan tubuhnya di kasur empuk.

" Loh mau kemana," Tanya Dina Saat pintu kamarnya di buka Ayu,

" Gue mau Cari angin sebentar, Loh istirahat aja gue Cuma sebntar kok," Kata Ayu

" Ia udah, jangan Malam Malam ya," Kata Dina.

Ayu pun menuju ke depan Rumah SAMUDRA, ia melihat Taman di sana, Ayu pun menghampiri Taman Itu, Dan duduk di Kursi Taman,

" Bunda, Apa yang Harus Ayu lakukan Bunda," Kata Ayu melihat langit yang penuh dengan Bintang,

" Nona, Sedang apa kau di Taman ku," Kata Seseorang pria,

" Ah maaf tuan Saya hanya sedang duduk saja," Kata Ayu takut mengganggu Pria itu.

SIAPA PRIA INI, APA DIA TUAN ERLANGGA, TAPI DIA TAMPAN, batin Ayu

MUNGKIN BUKAN,KATA PAK LUTFI KALO TUAN ERLANGGA BURUK RUPA,batin Ayu lagi dan terus memperhatikan Pria tersebut.

" kenapa kau terus memperhatikan ku," Kata Pria itu dingin dengan suara beratnya.

" Aah Maaf tuan," Kata Ayu menundukan Kepalanya dan Pria itu malah tersenyum melihat tingkah Ayu.

" Apa kau Calon istri Erlangga," Tanya Pria tersebut

" Apa tuan Kenal Tuan Erlangga," Tanya Balik Ayu

" Aku yang bertanya duluan, kenapa kau malah balik Nanya Padaku," Kata Pria itu dingin.

" Ah Maaf kan Saya Tuan, Untuk jawaban Tuan? Saya Bukan Calon Istrinya Tuan Erlangga, Karena belum tentu saya yang terpilih," Kata Ayu

" Ah Benar juga, Karena di sini ada Dua Gadis lain yang juga akan menjadi Calon Istrinya Erlangga, betul juga belum tentu kau yang terpilih," Kata Pria itu lagi.

" Apa tuan Lupa dengan pertanyaan Saya," Kata Ayu

" Pertanyaan Yang Mana Maksudmu," Tanya Pria itu

" Apa tuan Kenal Tuan Erlangga, Apa tuan Adik atau Keluarga Tuan Erlangga," Tanya Ayu penasaran

" Saya Bukan Adik nya, Yang Jelas Saya Masih bermarga SAMUDRA," kata Pria itu lagi

" Jadi Kau mengenal Tuan Erlangga kan, Aku dengar Tuan Erlangga Sakit, Apa dia Baik baik saja," Tanya Ayu,

" Ah Perhatian Calon Istri rupanya," Ledek Pria itu lagi

" Kenapa kau selalu bilang kalo aku ini calon Istri calon istri, aku kan sudah bilang, Belum tentu aku yang Akan di pilih tuan Erlangga," Kata Ayu kesal pada pria tersebut

" Apa Kau tidak menyukai Erlangga," Tanya Pria itu

" Aku mengenal saja tidak, Bahkan lihat wajahnya saja aku tidak pernah bagaimana aku bisa menyukainya," Kata Ayu Jujur,

" Benar juga, Erlangga kan Buruk Rupa sudah gitu Cacat pula, Siapa yang Mau gadis gadis padanya," Kata Pria itu sinis dan tersenyum menyebalkan seperti mengejek tuan Erlangga menurut Ayu.

" Kenapa kau malah meledeknya, Bukan kah kalian Saudara,semestinya sesama keluarga itu harus menguatkan bukan menjatuhkan atau pun meledek begitu," Kata Ayu kesal

" Aku bukan keluarga atau pun saudara yang Buruk Rupa seperti itu," Kata Pria itu

" Kau ini benar benar," Kata Ayu kesal

" Aku tidak mau bicara lagi padamu, Kau menyebalkan," Kata Ayu kesal dan meninggalkan Pria itu Disana

" Namaku Elang Bukan Kau atau pun Tuan yang kau katakan itu," Kata pria itu yang ternyata Elang,

" dan Nama Ku Ayu, Bukan Kau yang Kamu katakan Barusan," Kata Ayu kesal dan pergi meninggalkan Elang yang tersenyum senang.

" Dasar Gadis kecil," Kata Elang tersenyum

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***