KISAH SERAMKU

KISAH SERAMKU

PROLOG

Hai hai readersku.....

Ini adalah novel ketiga yang aku tulis ya (novel pertamaku berjudul Unperfect Couple ada di aplikasi ******** karena tdk lulus sensor di mangatoon/noveltoon 😁 novel keduaku berjudul You&Me ada di aplikasi mangatoon/noveltoon ya readers. Bagi yg penasaran dgn novelku yang sebelumnya, silahkan langsung di baca aja 😘), dan kali ini aku ingin menulis cerita dengan genre horor. Jadi, mohon dukungannya ya :). Oh ya...beberapa cerita di dalam novel ini ada yang berdasarkan kisah nyata author loh :D. Latar tempat dalam cerita ini hanya fiktif belaka alias karangan author aja, karena author nggak mau mengekspos suatu tempat. Hehehe mohon dimaklumi ya 😊😊😊

Selamat membaca readersku 😘😘😘

Namaku Andrea Larasati, biasa dipanggil Rea atau Laras. Aku anak bungsu dari empat bersaudara. Sekarang usiaku sudah 27 tahun dan bekerja di salah satu hotel non bintang di Kota Jatirimbun sebagai Manajer Marketing.

Jarak usia antara aku dan saudara-saudaraku sangatlah jauh, sehingga membuatku lebih dekat dengan sepupu-sepupuku.

Aku bukanlah anak yang memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal tak kasat mata. Tetapi walaupun begitu, aku tetap mampu merasakan keberadaan mereka di sekitarku.

Orangtuaku pernah becerita jika kakekku dulu adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal yang tak kasat mata. Maka dari itu, jika salah satu diantara aku atau saudara-saudaraku ada yang mampu melihat mereka yang tak terlihat merupakan hal yang sangat wajar. Tetapi, diantara kami berempat tak ada yang mewarisi kemampuan dari kakek kami tersebut.

Ayahku merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sering dipindahtugaskan ke luar daerah. Oleh sebab itu, aku dan kakak ketigaku dilahirkan tidak di daerah asal orang tuaku. 

Asal orangtuaku yaitu dari Desa Tegal Angker, merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Tegal Indah. Dari namanya saja desa tersebut sudah cukup menyeramkan bukan??? tetapi jika sudah menjadi penduduk di sana tidak akan begitu menyeramkan. Ya meskipun saat malam tiba, suasana menyeramkan memang selalu terasa.

Saat kakak ketigaku dan aku lahir, ayahku sedang bertugas di Kota Jatirimbun sehingga membuatnya menjadi tempat kelahiranku dan kakak ketigaku.

Pertama kali aku dibawa pulang ke daerah asal orangtuaku adalah ketika aku berumur 4 tahun. Saat itu aku masih sangat kecil, tetapi sudah bisa mengingat hal-hal yang menurutku menyenangkan dan tidak.

Saat itu aku merasa sangat takjub dengan Desa Tegal Angker, karena desa tersebut sangat asri dengan pepohonan masih sangat rindang. Udara yang sangat sejuk dan bersih tentu sangat enak bagi kulit dan paru-paruku.

Aku dan orangtuaku sampai di Desa Tegal Angker pukul 16.00, jadi suasana masih terang namun kabut sudah mulai turun menyapa desa tersebut. Aku sangat senang ketika pertama kali diajak ke kampung halaman orangtuaku. Entah apa yang membuatku senang, sampai sekarang aku pun tak paham.

Semua keluarga ayahku menyambut kedatangan kami dengan hangat. Bahkan salah satu diantara mereka ada yang dengan gemas langsung menggendongku dan mengajakku jalan-jalan di sekitaran rumah ayah serta pamanku.

Di depan rumah tersebut terdapat dua buah pohon beringin yang sangat besar dan rimbun. Entah apa yang membuatku saat itu sangat tertarik dengan kedua pohon beringin itu. Aku dapat merasakan sesuatu yang sangat besar ada di pohon beringin itu. Namun, aku tak dapat melihatnya.

Aku ingat betul pertanyaanku saat itu pada Tante Nilam yang menggendongku.

"Tante, pohon beringinnya besar sekali ya" ucapku takjub.

"Iya Re, tapi kamu jangan takut ya soalnya penghuni di pohon itu baik kok" sahut tanteku saat itu.

"Iya, tapi kok tante tahu???" ujarku polos.

"Kan tante udah lama di sini, nanti kalau Rea udah lama tinggal di sini juga pasti tahu" jawab tante. Aku hanya terdiam karena saat itu tak mengerti maksud dari kata-kata tanteku.

Aku memang anak yang cerewet, bahkan di umur 4 tahun bicaraku tidaklah tersendat-sendat sebagaimana anak kecil pada umumnya. Ibuku saja terheran-heran dengan kemampuan bicaraku saat kecil dulu.

Saat itu, orangtuaku juga membawaku ke keluarga ibuku untuk berkenalan. Disanalah aku bertemu dengan 3 sepupuku yang semuanya adalah perempuan serta hampir seumuran denganku. Kami berkenalan dan dengan mudah menjadi akrab. Yani, Tika, dan Yuni, itulah nama ketiga sepupuku yang diajak berkenalan denganku.

Suatu siang, ketika aku dan ketiga sepupuku sedang bermain di rumah mereka, aku merasakan angin yang sangat besar berhembus menerpa kami bertiga. Kami yang saat itu masih kecil tentu tak peduli dengan hal tersebut. Sampai akhirnya, saat malam tiba sepupuku Yani tiba-tiba jatuh sakit.

Aku yang keesokan harinya baru bisa bermain ke rumah mereka, tentu sangat penasaran dengan sakit Yani yang tiba-tiba, mengingat diantara mereka bertiga aku memang paling dekat dengan Yani.

"Bi...Yani sakit apa??? kemarin kan masih bisa main" ucapku.

"Yani lagi demam tinggi Re, jadi hari ini Rea main sama Tika dan Yuni aja ya biar nggak ikutan sakit" ujar Bibi Mala, ibu dari ketiga sepupuku.

"Tapi Rea mau lihat Yani dulu bi" pintaku memelas.

Bi Mala pun membawaku ke kamar Yani untuk menjenguknya.

"Yani kamu sakit apa??? cepet sembuh ya biar kita bisa main lagi" ucapku polos.

"Aku sakit gara-gara kena angin kemarin Re, kamu jangan sampai kena angin kayak aku kemarin ya" ucap Yani lemah.

"Iya" jawabku lalu meninggalkan kamar Yani.

Seluruh keluargaku baik dari pihak ibu ataupun ayahku memang sangat mempercayai hal-hal yang berbau mistis. Bahkan seluruh warga desa di kampung halaman orangtuaku juga sangat percaya dengan hal-hal tersebut.

Sudah 3 malam lamanya aku dan orangtuaku menghabiskan waktu di kampung halaman mereka. Keesokan harinya kami bertiga kembali ke Kota Jatirimbun karena ayahku harus bekerja.

Tentu saat itu aku sangat sedih karena harus berpisah dengan ketiga sepupuku. Namun, apa boleh buat aku yang saat itu masih kecil tentu hanya mengikuti perintah orangtua saja.

Butuh 3 jam perjalanan untuk sampai ke Kota Jatirimbun dari kampung halaman orangtuaku. Selama perjalanan pulang aku sudah merasa tak enak dengan tubuhku.

Sesampainya di rumah orangtuaku di Kota Jatirimbun, aku langsung muntah-muntah sehingga membuat ibuku sangat khawatir. Beliau langsung menempelkan punggung tangannya di dahiku.

"Astaga Rea...badan kamu panas sekali. Pak ayo kita segera bawa Rea ke dokter!" perintah ibuku.

Ayahku pun panik mendengar perintah ibu dan langsung mengambil sepeda motor untuk membawaku ke dokter anak langganan orangtuaku. Waktu kecil aku bisa dibilang sering sakit, maka dari itu aku sampai memiliki dokter langganan sendiri.

Saat itu dokter memberiku puyer dan sirup agar demamku segera turun. Setelah dari dokter, ibuku memasak bubur untukku kemudian menyuapiku dan meminumkan obat.

Setelah minum obat, aku langsung terlelap meskipun masih dengan perasaan tidak nyaman karena demam.  Malam itu kuperkirakan aku terbangun saat tengah malam, aku membuka mataku dan melihat ke sekeliling kamarku. Ku lihat ibuku tidur di sebelah kananku sambil menghadapku dan ayahku berada di sebelah kiriku menghadap tembok. Kondisi kamar juga gelap karena aku dan orangtuaku selalu tidur dengan keadaan gelap.

Tiba-tiba pandanganku terkunci pada ujung tempat tidurku, kulihat sesosok makhluk hitam seukuran orang dewasa tengah menatapku dengan mata merahnya. Tentu aku sangat ketakutan saat itu. Keringat dingin bercucuran dari dahiku, aku tak berani mengucap apapun. Hanya tangisan yang mampu keluar dari bibirku, sehingga membuat ibuku terbangun dan langsung menempelkan punggung tangannya lagi di dahiku.

"Yang mana sakit Re???" tanya ibuku.

Aku tak mampu menjawab pertanyaan ibuku saat itu karena sangat ketakutan. Ibuku menenangkanku dengan cara membawaku dalam pelukannya. Kulirik lagi ujung tempat tidurku dan sosok itu sudah hilang.

Terpopuler

Comments

naziqa

naziqa

bagus ceritanya

2023-03-04

1

わかなよう

わかなよう

ada yg bagus tapi seram dikit 🤸🏻‍♀️semangat ya

2022-07-07

0

Triliani Oktari

Triliani Oktari

itu cerita bagus bagi diriku

2022-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!