"Bukan!" Jawab Nona singkat.
"Lalu? Kau punya pekerjaan baru?"
"Empp.." Kali ini jawabannya lebih singkat lagi.
"Pekerjaan apa?" Anggara penasaran.
"Ada deh pokoknya."
Anggara menoleh sambil mengernyitkan keningnya. "Kok pakek rahasia-rahasiaan segala."
"Memangnya kau sendiri tidak ada rahasia-rahasiaan sama aku?"
"Nggak!"
"Ah gak percaya."
"Beneran nggak ada!" Kekeh Anggara.
"Terserah! Pokoknya aku harus pulang sekarang, Anggara!"
"Oke oke baiklah, aku antar kamu pulang sekarang."
Anggara berputar balik, kembali mengantar Nona pulang kerumahnya. "Perlu aku antar?" Tawar Anggara.
"Nggak perlu."
"Aku tidak merasa direpotkan kok."
"Aku perginya bareng sama tetanggaku."
"Cowok?" Dengan cepat Anggara mengalihkan pandangannya ke arah Nona.
"Ibu-ibu."
"Ohh..." Anggara menghela nafas lega. Lalu kembali fokus mengemudi.
***
"Apa kau sudah punya jawabannya?" Tanya Anggara ketika Nona akan turun dari mobilnya, sesampainya dirumah.
"Hemmm ... " Sambil berfikir.
"Bisa kau berikan jawaban itu besok?"
"Bagaimana kalau lusa! Aku akan memberikan jawabannya lusa. Oke!" Nona melemparkan senyuman terbaiknya ke arah Anggara. Dia tidak tahu, kalau Anggara benar-benar tidak bisa melihat senyuman itu. Atau sepanjang hari dia tidak akan bisa fokus, dan akan terngiang-ngiang dengan senyuman manis Nona itu. "Sebaiknya kau pulang sekarang. Akan aku hubungi lusa." Lanjut Nona, setelah itu Nona keluar dari mobil Anggara dan bergegas masuk kedalam rumah untuk ganti pakaian.
Setelah memastikan Nona sudah masuk kedalam rumahnya, Anggara pun kembali mengemudikan mobilnya. Dengan senyuman dan gelengan kepala, tak habis fikir. Mengapa dia sangat candu dengan senyuman Nona.
***
Setelah selesai berganti pakaian. Nona menemui tentangganya. Yang akan pergi bersamanya ketempat kerja barunya itu.
Ini hari ketiga Nona bekerja. Berkat tetangganya itu, akhirnya kini Nona bisa memiliki pekerjaan yang bisa dikerjakan sehabis pulang sekolah.
"Ayo Bik, aku udah siap." Imbuh Nona, pada wanita paruh baya, yang biasa dipanggil Bibik olehnya itu. Beliau sudah menunggu Nona di halaman rumahnya sedari tadi.
"Kamu terlambat pulang hari ini?" Wanita paruh baya itu pun bangkit dari duduknya, lalu berjalan bersamaan dengan Nona menuju pangkalan ojek.
"Iya Bik." Nona menunduk, merasa tidak enak. Dia terlambat karena hal yang tidak penting dan sudah membuat tetangganya itu menunggu dirinya.
***
Mereka berdua menuju sebuah kediaman, tempat dimana Nona dan tetangganya bekerja sebagai ART.
Beruntung, majikan mereka sedang tidak berada di rumah ketika mereka datang.
"Mereka sudah pergi, atau belum pulang ya Bik?" Tanya Noan ketika memasuki kediaman yang sunyi itu.
"Sudahlah, tidak perlu pikirkan itu. Bibik pun juga tidak tahu, sama sepertimu! Ayo cepat kita kerjakan saja tugas kita."
Nona justru tersenyum mendapatkan omelan ringan dari tetangganya itu.
"Siap ibu bos!" Imbuh Nona, dan membuat mereka terkekeh bersama.
Nona bertugas menyapu, mengepel dan membereskan barang-barang yang berantakan disetiap ruangan. Sedangkan tetangganya, sebagai tukang masak dan menyuci.
Majikannya bukan orang sembarangan. Suaminya yang seorang pengusaha dan istrinya yang seorang sosialita, membuat mereka berdua sangat sibuk dan jarang berada di rumah. Mereka sepakat untuk tidak ingin punya anak, agar tidak mengganggu pekerjaan mereka dan menyita waktu mereka.
*
"Aaa..." Pekik Nona terkejut ketika masuk kedalam kamar majikannya itu. Dengan cepat dia berbalik dan keluar dari kamar itu. Berdiri dengan rasa terkejut dan takut tepat didepan pintu kamar itu.
Tak lama berselang, majikannya itu pun hendak keluar dari kamar. Mendengar suara pintu yang akan dibuka. Nona kembali mengambil langkah untuk pergi dari tempat dia berdiri.
"Tunggu!" Suara serak dan berat itu membuat Nona terhenti, namun masih enggan untuk berbalik.
"Apa kau ingin mengambil baju kotor?" Tanya majikan laki-lakinya yang berumur mendekati 40 tahun itu. Lebih tepatnya 38 Tahun.
Nona memberanikan diri berbalik, dia masih diliputi rasa malunya. Karena tanpa sengaja melihat majikannya tel*njang didalam kamar. Sepertinya, majikannya itu baru selesai mandi dan hendak memakai baju. Dan kebetulan sekali, Nona masuk disaat yang tidak tepat.
^TO BE CONTINUED^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments