Tidak ada yang tau, apa yang merubahku menjadi sosok pribadi berperangai gila. Dan tidak ada seorang pun yang tau, kesakitan apa yang aku alami dimasa lalu.
"River Bagaskara"
"Mau minum apa.?" tanya River saat ia dan Keyra, tiba dikafe dan restoran milik Bendino, setelah mereka menduduki sofa yang berada disudut ruangan tempat tersebut.
"Lemon tea seger kakanya ya...?" jawaban Keyra masih dengan netra yang tertuju kebuku menu ditangannya.
"Gue nanya bukan mau ditanya." tukas River
"Siapa yang nanya kamu.?" balas Keyra acuh.
River sontak saja menatap wajah Keyra yang duduk disebelahnya itu. Entah apa yang difikirkan oleh River, namun yang pasti hati pemuda itu tengah berdesir saat ini.
River segera mengalihkan matanya dari wajah ayu nan manis Keyra dan memanggil salah satu pelayan ditempa tersebut.
Sembari menunggu pesanan mereka datang, River beserta Keyra melanjutkan perbincangan, dan tak lama sang pemilik tempat tersebut datang lalu ikut bergabung.
"Wes panjang ini.?" ucap Bendino seraya mendudukkan bokongnya dihadapan River.
"Belum juga dimulai, gimana udah panjang.?" jawab Keyra dengan siratan penuh keramahan.
"Seru nih pi, beda dengan para wanita dimasa lalu, yang flat banget kaya televisi itu." ucap Bendino seraya menunjuk sebuah layar datar berukuran besar diarea itu.
"Yang dimasa lalu anti micin otaknya, yang ini malah kelebihan micin." jawab River menimpali.
"Kenalin dulu gue Bendino, tapi panggil aja gue tikus." ucap Bendino seraya mengulurkan tangannya kepada Keyra guna memperkenalkan diri.
"Keyra, panggil aja marmut dan jangan nanya biodata karena gue lagi enggak bawa Kartu Tanda Penduduk." sahut gadis itu seraya menerima uluran tangan Bendino.
"Pinteran..!" Bendino terkekeh "ketemu dimana gitu bisa bareng..?" selidik Bendino kemudian.
"Dijalan, dia lagi bagi bagi makanan gue ringkus aja." sahut River.
Bendino hanya memberi respon dengan mengangguk anggukan kepalanya Perlahan.
Sesaat kemudian pesanan River dan Keyra pun datang, bersamaan dengan bergabungnya Aezar dimeja mereka
"Jangan menampilkan wajah siluman kera loe, merusak suasana aja." sapaan yang River berikan untuk sahabatnya Aezar yang baru saja menduduki salah satu sofa yang kosong diantara mereka.
"Berisik loe." sungut Aezar sebelum memberi sapaan untuk Keyra "Eh ada Keyra...!"
"Eh ada-----
"Panggil aja codot." ucap Aezar yang seolah tau akan maksud dari ucapan Keyra yang menggantung.
"Loe kenapa dateng dateng udah berwujudkan siluman kera begitu..?" Tanya Bendino kepada Aezar.
"Gue disuruh nikah kus, meriang ini gue langsung." jelas Aezar "coba deh loe pegang jidat gue" pinta pemuda itu seraya meraih punggung tangan Bendino dan meletakkan didahinya.
"Masih normal, belum panas." ucap bodoh Bendino setelah punggung tangan yang semula diletakkan didahi Aezar, iya bolak balik guna memeriksa suhu tubuh sahabatnya itu.
"Ya tinggal nikah aja kenapa.? noh titisan jendral pinang" saran River
"Gue kirim telur bungkus kain kafan loe ya.? udah tahu dia gimana maunya, masih perlu gue perjelas lagi apa.?" sewot Aezar.
"Ya lagi orang tua loe kenapa.? tumben amat nyuruh loe nikah." Bendino ambil bagian untuk memberi pertanyaan.
"Itu gara gara mantu temen arisannya menetaskan titisan lagi, gue yang jadi kena getahnya. Yang lebih kerennya nih, dikasih gue waktu sampai akhir tahun. Kalau enggak ada keputusan dari gue dan titisan jendral, gue bakal dijodohin." jelas Aezar dengan emosi tingkat rendahnya.
Gelak tawa dari River dan Bendino memenuhi ruangan kafe dan restoran tersebut, mendengar ocehan dari sang sahabat. Sementara Keyra dengan acuhnya menikmati suguhan yang ada didepannya, tanpa mau berminat menanggapi obrolan ketiga pemuda itu.
"Akhir tahun masih lama codot, heboh amat loe itu. Masih banyak kemungkinan yang terjadi. Gue kira besok gitu loe disuruh nikahnya." ucap River.
"Bloon emang, bikin gue ikutan meriang aja." timpal Bendino
"Biar rame dikit ini meja, jangan mau kalah sama cewek yang dipipi nongol jerawat satu, tapi hebohnya udah kaya pilkada." sahut Aezar dengan entengnya.
Obrolan mereka pun terus berlanjut, hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul delapan malam. Saatnya bagi River mengantarkan Keyra kembali kekediamannya.
"Makasih ya udah mau nemenin gue hari ini..?" ucap River setibanya dirumah Keyra.
"Sama sama, maaf ya enggak mempersilahkan masuk, udah malem soalnya." balas Keyra.
"Iya enggak apa apa." jawab River
Keyra bergegas keluar dari kabin kendaraan Keyra, dan memasuki rumahnya.
River kembali menyalakan mesin kendaraan, dan bergerak meninggalkan area tempat tinggal Keyra untuk kembali kerumah sendiri. Sepanjang perjalanan garis tipis tercetak dibibir River.
"Cantik" gumam pemuda itu tanpa ia sadari.
Pagi hari pun tiba.
Dan kembali, Keyra dibuat kesal oleh ulah sang mantan kekasih yang sudah duduk manis diruang tamu rumahnya. Gadis itu seketika saja menampilkan wajah permusuhan kepada pemuda tersebut.
"Mau numpang sarapan pagi pagi udah disini aja..?" sungut pedas Keyra.
"Aku anter kamu kerja ya.?" tawar Anton
"Enggak perlu." jawab tegas Keyra.
Gadis itu segera berpamitan kepada sang ibu, meninggalkan Anton begitu saja. Tapi sejurus kemudian, langkahnya terhenti karena cekalan tangan sang mantan pacar.
"Apaan sih.?" ucap Keyra seraya menghempaskan cengkraman tangan Anton.
"Aku anter ya.? sekalian ada yang mau aku omongin." ucap Anton dengan wajah memelasnya.
"Gue kan udah bilang enggak perlu. Udah deh jangan cari gara gara dipagi yang cerah dan indah ini." ucap kesal Keyra.
"Tapi mut----." belum sempat Anton menyelesaikan ucapanya itu, sebuah mobil yang berhenti didepan pagar mengalihkan perhatian mereka, dan menampak sosok pria tampan keluar dari dalamnya.
"Selamat pagi mut." sapanya
"Selamat pagi River" balas sang gadis dengan diselipkan senyum terbaiknya.
"Berangkat sekarang.?" tanya River tanpa memperdulikan Anton.
"Ayo.!" sahut Keyra dan mereka pun berlalu dari hadapan Anton yang beraut wajah kekecewaan.
Tak lupa River menyempatkan diri menyapa dan berpamitan kepada ibu Keyra yang tengah berdiri diambang pintu rumah itu.
"Mantan loe ya tadi.?" tanya River setelah berada didalam kendaraan.
"Mantan tunangan" sahut Keyra "kamu kenapa bisa jemput aku.?" tanyanya kemudian.
"Pengen aja, dari semalem kepikiran loe terus gue." sahut River.
"Pagi pagi udah melayangkan somasi aja. Aku padamu udah deh ya, aku terima cinta kamu." oceh konyol tanpa berfikir Keyra lontarkan.
River terbahak "otak rabies, tapi bener nih ya cinta gue diterima..? pacaran kita berarti sekarang.?" tanya River bersemangat.
"Jalani aja, kalau ada cinta terusin, kalau enggak ya dicinta cintain." sahut Keyra.
Lagi lagi River dibuat terbahak bahak oleh ocehan Keyra.
Obrolan gila terus saja terjadi diantara keduannya, sampai akhirnya Keyra tiba dibangun tinggi tempat ia bekerja.
"Nanti gue jemput ya pulangnya.?" tanya River sebelum Keyra turun dari mobilnya.
"Enaknya punya pacar itu begini ya.? berangkat dan pulang kerja tanpa perlu keluar ongkos." cicit Keyra.
"Lebih enak lagi setiap makan entar ada yang bayarin." timpal River
"Pinter." ucap Keyra seraya mengarahkan dua jempolnya kepada River.
Mereka pun akhirnya berpisah sebelum bertemu kembali petang nanti.
Seutas senyum tiada pernah terputus dari bibir River. Hanya dalam kurung waktu dua hari, ia dan Keyra menjadi sepasang kekasih.
Bahkan rasa suka belum tumbuh dihati keduanya, apa lagi cinta, sungguh jauh dari sana. Tapi itulah keputusan yang sudah mereka ambil, walau hanya lewat candaan nyatanya mereka memulai hubungan hari ini.
"Kenapa gue enggak minta nomor dia.?" monolog River setelah ia melajukan kendaraannya meninggalkan pelataran gedung perusahaan kekasihnya bekerja.
Sementara Keyra langsung sesumbar kepada para sahabatnya, jika ia kini telah memiliki kekasih.
"Emang loe suka mut sama dia.?" tanya Dion.
"Enggak, cinta juga udah pasti enggak." jawab Keyra enteng.
"Terus kenapa loe pacaran sama dia.?" tanya Dion kembali.
"Suka sama cinta bisa datang belakangan. Gue demen aja sama otak rabiesnya, dan yang pasti dia tampan." sahut Keyra bebinar.
"Semoga panjang aja deh ya.?" ucap Dion dan Dira bersamaan seraya beranjak dari meja kerja Keyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Wardah Juri
sama gila ya
2023-01-19
0
Rara Azalea shaquera
crush sefrekuensi 😆
2022-02-13
0
Chobi Yati
mulai masuk cerita..ngakak thor,,marmut sama sapi...ehhh emak nya juga konyol🤣🤣🤣
2021-07-29
5