Hari dimana aku mengenalmu, disaat itulah awal kebahagiaan dan luka datang kedalam hari hariku.
"River Bagaskara & Keyra Anjani"
Pagi hari pun tiba, dan sesuai dengan kesepakatan yang telah direncanakan, ketiga sahabat yang berisikan dua gadis ayu dan satu pemuda tampan, mengisi hari libur mereka dengan berolah raga seraya menikmati suasana pagi ditaman kota.
Tawa dan canda sudah pasti hadir diantara ketiganya yang memiliki usia yang sama.
"Bagi minum." pinta Keyra kepada Dion.
Lelaki tampan itu dengan kejailannya memberikan botol minuman yang telah kosong kepada sahabat wanitanya itu dan sedetik kemudian ia berlari menjauh dari Keyara dan sang kekasih Dira.
"CAPUNG..!" teriak Keyra seketika dan melempar botol air mineral itu kepada Dion.
Namun naas, botol tersebut justru mendarat tepat dikepala salah satu pemuda yang tengah berdiri tidak jauh dari sang sahabat Dion.
"Sial." umpat sosok itu seraya menggerakan kepalanya juga mengedarnya netra lentik beriris hitam legam sepekat arang miliknya, guna mencari siapa pelaku pelemparan tersebut.
Keyra pun seketika saja menepuk keningnya "aduh apes bener itu botol." gumamnya.
"Siapa yang melempar itu botol kegue.?" tanya sosok itu seraya menyambangi tempat dimana Keyra dan Dira berdiri.
"Saya." jawab singkat Keyra seraya mengacungkan tangan dan menampilkan air wajah imutnya.
"Maksudnya apaan loe lempar gue.? mau kenalan ngomong aja, enggak usah lempar lempar gitu." ucap sosok itu dengan wajah menyebalkannya.
Keyra pun berdecih kesal seketika.
"Saya enggak sengaja pak, saya mau lempar itu keteman saya, malah melayangnya kebapak. Itu botol lebih terpesona sama bapak kayaknya.?" Kelakar Keyra sebagai jawaban.
"Belum tua gue ini, enak aja panggil bapak. Panggil gue River..!" tukas sosok itu dengan ketus sembari menyebutkan namanya.
"Oke, saya Keyra dan saya meminta maaf karena ulah botol itu. Maaf ya River...!" oceh Keyra seraya menangkupkan kedua tangannya kedada dan masih dengan mimik wajah dibuat seimut mungkin.
"Karena loe cantik jadi gue maafin." balas River dengan langkah kaki menjauh dari Keyra dan Dira.
"Itu pejantan tampan banget mut, rabies lagi itu otaknya. Seru sepertinya kalau dijadiin pacar." oceh Dira selepas River dan kedua sahabatnya pergi menjauh.
"Nanti pasti jadi pacar gue dia, loe tenang aja." ucap Keyra dengan penuh keyakinan, sementara Dira mengamini ucapan sahabatnya itu.
Sementara River dengan kedua sahabatnya, sudah berada didalam kabin kendaraan roda empat miliknya guna kembali kekediaman mereka, dan menjadikan Keyra sebagai bahan bergosip mereka.
"Cantik loh itu cewek tadi, lucu menggemaskan." Ucap Bendino membuka suara guna memulai perbincangan.
"Terus loe mau gitu.?" tanya Aezar.
"Kagak lah..!" balas cepat Bendino "hati dan cinta gue sudah habis dimakan tertelan sama itu titisan keraton." sahut Bendino.
"Jadi pacar gue itu cewek entar." ucap River menimpali obrolan kedua sahabatnya.
"Dan semoga awet jikalau anda berhasil mendapatkan itu gadis cantik." balas Aezar dan Bendino bersamaan.
"Enggak awet ya nyari lagi, puyeng amat" sahut River "hidup ini udah puyeng, ribet. Ngapain dibikin puyeng dan ribet lagi cuma perkara cewek doang." imbuh River lagi.
Sontak saja ucapan River barusan membuat pemuda itu dihadiahi satu senggolan dikepalanya.
"Loe mesti diapain sih, biar loe itu berubah..?" ucap kesal Aezar "beneran loe mau gue lelepin dikali angke sono..?"
"Salahnya dimana sih sifat gue..?" tanya River "wajar kali gue cemburu dan memberi larangan pacar gue melakukan sesuatu yang enggak gue suka. Kalian juga begitukan sama pacar kalian..?" tanya River berapi api.
"Tapi loe keterlaluan sapi. Ya kali orang cuma memberi sapaan temen aja loe marah." jawab Bendino
"Kalau temen cewek gue mana marah, yang gue marah kalau cowok kan." sahut River membela diri.
"Gue masukin air bah juga kemulut loe itu, biar jadi sapi gelonggongan..!" balas Bendino
"Harga jual gue mahal, enggak perlu capek capek mesti digituin." sahut River tak mau kalah.
"Udah percuma ngomong sama sapi." putus Aezar menghentikan obrolan mereka setibanya dikediaman River.
Aezar dan Bendino langsung memasuki kendaraan roda empat mereka masing masing yang sengaja mereka titipkan disana, dan berlalu pergi dari rumah mewah itu.
"Codot sama tikus enggak mampir.?" tanya ibu River yang melihat putranya memasuki rumah hanya seorang diri.
"Enggak." jawab River singkat seraya menaiki anak tangga menuju kekamarnya.
River segera membersihkan diri, dan seperti biasa jika dihari libur, River akan mengunjungi tempat yang memiliki sejarah kelam baginya.
Tempat yang merubah seorang River menjadi pribadi berperangai gila kepada para wanita yang menjadi kekasihnya.
Tidak ada satu orang pun yang tahu kenapa River bisa menjadi sosok yang sangat egois, emosional, dan tak jarang ia akan menjadi sosok yang kejam, jika keinginannya tidak terpenuhi dan dituruti.
"Maafin aku." ucap lemah River dengan mata yang sudah berkaca kaca.
Ditempat inilah River kembali mengenang masa lalunya, disebuah batu besar ditengah padang ilalang yang menjadi saksi tragedi menyakitkan itu.
Setelah puas River menumpahkan kesedihannya, pemuda itu pun beranjak dari tempatnya.
River berencana akan menuju kekafe milik sang sahabat Bendino, namun sosok wanita cantik yang tengah membagi bagikan makanan kepada anak jalanan serta para tunawisma membuat River menghentikan laju kendaraan roda empatnya.
"Ketemu lagi kita." ucap River kala ia sudah berdiri didekat sosok wanita itu, yang membuatnya terjingkat kaget.
"Hei River...!" sapanya "nongol dari mana loe..? ngagetin aja." tanyanya.
"Nama orang tampan mah diinget aja ya.?" sahutnya terkekeh "dari pintu ajaib, yang gue pinjem dari Doraemon." jawab River memberi jawaban dengan senyum kekonyolan tersemat dibibirnya.
Keyra berdecih "menyebalkan." umpatnya.
"Gue inget nama loe karena otak gue ini memiliki memori internal yang anti overload, dan yang pasti gue ini pinter dalam hal mengingat." sahut wanita cantik itu.
"Bisaan cewek cantik memberi jawabannya" timpal River sembari terkekeh "masih banyak yang mau dibagikan..?" tanyanya kemudian.
"Tinggal sedikit, kenapa gitu.?" ucap wanita itu.
"Gue bantuin biar cepet selesai, terus temenin gue kekafe sahabat gue." jawab River seraya meraih kantung berbahan plastik yang ada ditangan wanita itu.
Mereka pun akhirnya bersama sama membagikan makanan kepada anak jalanan, dan orang orang yang membutuhkan bersama sama.
Setelah selesai River bergegas melajukan mobilnya menuju kafe dan restoran sang sahabat Bendino.
"Nama loe Keyra bukan, takut salah gue..?" tanya River setelah berada didalam mobilnya yang mulai melaju dengan kecepatan sedang itu.
"Iya." jawab Keyra singkat.
"Loe kerja dimana.?" tanya River kembali.
"Di perusahaan Kc-Media bagian editor" jawab Keyra kembali "receh banget sih pertanyaannya.? sebentar lagi rumah dimana, terus udah punya pacar belum, bocah banget itu." sungut Keyra bergurau.
River seketika saja terbahak bahak, sosok Keyra akhirnya bisa meladeni ucapannya dengan kekonyolan. Tidak seperti para mantan kekasihnya, yang pasti hanya datar saja dalam menanggapinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
🍁𝐟𝐢𝐚❣️❀∂я💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
masih blom ngerti perangai gila tu apa thor????
2021-08-05
2
Indah Ruzix
lanjut thor,,,masih ok ini👍🤭😁
2021-07-24
0
Tri Sulistyowati
kayaknya lucu juga
2021-07-20
0