Murid baru itu adalah......

Pagi ini seperti biasa meta berangkat ke sekolah diantar mamanya. Waktu sudah menunjukkan pukul 7, jalanan yang padat membuat meta hampir terlambat masuk sekolah. Beruntung ketika bel tanda masuk berbunyi dia sudah masuk ke dalam kelas.

Setidaknya dengan terburu-buru ke kelas sebelum pelajaran dia tak akan berjumpa dengan Ardian itu. Pelajaran jam pertama hari ini adalah matematika, Pak Andi yang terkenal killer itu pasti tak akan membolehkan siswa yang terlambat di kelasnya meski hanya 10 menit sekalipun.

Pak Andi memasuki kelas, tapi ada yang berbeda dengannya kali ini.

"Selamat pagi anak-anak semua."

"Selamat pagi pak..." jawab semua murid hampir serempak.

"M..m..m...hari ini bapak akan memperkenalkan murid baru pindahan dari singapur"

Spontan anak-anak yang lain berbisik-bisik, ada yang penasaran, ada yang acuh, ada pula yang biasa aja. Meta termasuk orang yang acuh saat itu.

Pak Andi pun memanggil si anak baru itu.

"Ayo silahkan masuk!" kata pak Andi.

Tap...tap...tap...si murid baru itu memasuki ruang kelas 3 IPA 1. Semua anak murid cewek spontan langsung melongo melihat ketampanan si anak baru, mereka berbisik-bisik seolah ingin langsung berkenalan dengan anak baru itu. Begitu pula Dinda, dalam benaknya tiba-tiba terbersit perasaan tertarik dengan anak baru itu, Dinda merasa harus mendekati dia dan berharap memilikinya.

"Ayo silahkan perkenalkan diri kamu..." kata pak Andi lagi.

"Hai...nama saya Rendi...Rendi syahputra Pratama...saya pindahan dari Singapura...."

Meta yang tadinya acuh dan sibuk membaca buku spontan kaget mendengar nama yang tadi disebutkan si anak baru itu. Meta mengalihkan perhatiannya ke anak baru itu. Meta kaget melihat si anak baru itu adalah orang yang selama ini dia kenal. Saking kagetnya sampai-sampai dia tak sadar bukunya jatuh.

"Silahkan kamu duduk...kamu boleh pilih kursi yang masih kosong" kata pak Andi.

"Iya pak terimakasih" jawab Rendi.

Rendi pun melangkah mencari kursi kosong, dia melewati meja Dinda. Bahkan Dinda menawarkan duduk di sebelahnya tapi Rendi menolak, dia melihat ada bangku kosong sebelah meta. Rendi berjalan ke arah meja meta. Meta pun berusaha acuh bahkan dia ingin berpura-pura tidak kenal dengan Rendi saat ini.

"Hei met apa kabar?" kata Rendi menyapa meta dan mengulurkan tangan hendak menjabat tangan meta.

"Baik" kata meta singkat sambil menjabat tangan Rendi sebentar.

"Ini bukumu terjatuh" kata Rendi mengambilkan buku meta yang tadi terjatuh karena meta kaget melihat kehadirannya di kelas.

"Iya makasih" kata meta sambil menarik bukunya.

Meta ingin berusaha cuek di depan Rendi, dia gak mau kalo ada orang yang tau kalo dia kenal dengan Rendi.

"Aku boleh duduk di sebelah mejamu?" kata Rendi.

"Terserah...itu kan punya sekolah...bukan punyaku..." kata meta agak ketus pada Rendi.

Rendi tak peduli dengan respon meta Yanga acuh padanya, dia pun duduk di bangku sebelah meta.

"Kamu kenal sama dia met?" tanya Rika.

"Dulu teman SMPku" jawab meta singkat.

"Oh..."

Pak Andi pun melanjutkan pelajaran, tapi entah kenapa meta terganggu konsentrasinya karena dari tadi Rendi ada di sebelahnya memperhatikannya terus menerus. Tiba-tiba pak Andi memanggil meta untuk mengerjakan soal ke depan kelas.

"Meta....silahkan maju ke depan kerjakan soal nomor 3!" perintah pak Andi.

"Iya pak...." kata meta kemudian melangkah ke depan.

Meta mengerjakan soal di depan papan tulis, cuma dalam waktu kurang dari 2 menit dia sudah menyelesaikan soal itu. Meta memang dari dulu selalu menjadi juara bahkan dari kelas 1 dulu selalu mendapat peringkat pertama itu pun dengan bayang-bayang si Dinda rivalnya itu. Anak-anak yang lain bertepuk tangan kagum pada meta yang bisa mengerjakan soal itu, kecuali Dinda.

Dinda begitu sinis dengan meta, sinis karena keiriannya dengan kemampuan meta dan sekarang dari tadi cowok incarannya yang baru selalu memperhatikan meta. Dinda semakin bertambah sinis pada meta.

Meta kembali ke tempat duduknya, saat melewati kursi Dinda dengan sengaja Dinda menjegal kaki meta. Bahkan meta hampir terjatuh, beruntung Rendi langsung sigap menangkap meta yang hampir terjatuh.

"Kamu gak papa kan?" tanya Rendi sambil menangkap meta yang hampir terjatuh.

"Aku gak papa....makasih" kata meta dingin dan segera duduk di kursinya.

Dinda benar-benar merasa kesal melihat adegan itu, meta benar-benar membuatnya jengkel.

"Cie...cie..." kata anak-anak yang lain.

Anak-anak lain yang melihat pun menyoraki mereka.

Meta tetap tak menghiraukan itu, dia langsung buang muka dan berusaha mengacuhkan Rendi.

Bel jam istirahat berbunyi.

"Met ke kantin yuk" ajak Devan.

"Yuk...ayok Rika" kata meta sambil berdiri.

"Eh tunggu met....aku boleh ngomong sama kamu bentar?" kata Rendi menyela.

"Mau ngapain?gak ada yang perlu diomongin" kata Meta ketus.

Tiba-tiba Dinda nyelonong berdiri diantara mereka

"Hei Rendi kenalin aku Dinda" kata Dinda memperkenalkan diri.

"Aku rendi"

"Eh Rend....mending aku nganter kamu keliling sekolah kan kamu belum tahu tuh tempat-tempat di sekolah ini" kata Dinda mencoba sok akrab dengan Rendi.

"Sorry Din...aku mau ngomong sama meta dulu...ya kan met?" kata Rendi.

"Kan tadi aku udah bilang...gak ada yang perlu di omongin...yuk Van...Rik...kita ke kantin" jawab meta sambil menarik tangan Rika dan Devan ke kantin.

"Eh met tunggu" kata Rendi hendak menyusul meta tapi dihalangi oleh Dinda.

"Tuh metanya aja gak mau ngomong sama kamu...mending kita jalan-jalan keliling sekolah aja yuk..." kata Dinda menarik tangan Rendi.

"Ya udah deh" kata Rendi pasrah.

Sebenarnya Rendi hanya ingin bertemu Meta untuk menjelaskan semuanya. Tapi ternyata meta masih marah sama dia. Dan sekarang dia harus bersama Dinda, orang yang dari tadi terang-terangan ngedeketin dia.

Dinda pun mengajak Rendi berkeliling, dari jauh Rendi melihat meta sedang makan bersama temannya. Saat itu Rendi ingin sekali bertemu dengan meta dan menjelaskan semuanya, tapi dari tadi Dinda menghalanginya.

Meta juga melihat kalau Dinda terus menempel dengan Rendi, sebenarnya dia cemburu melihat Rendi dekat dengan cewek lain seperti itu. Tapi meta hanya menahannya dan masih berusaha acuh pada Rendi.

"Met, kamu kenal sama Rendi?" tanya Devan.

Meta pun yang sedang makan bakso kaget Devan bertanya seperti itu .

"Kenapa memangnya?" jawab meta.

"Iya nih, dari tadi kayaknya Rendi merhatiin kamu terus deh waktu di kelas, yakin dulu cuma temen SMPmu? " tanya Rika lagi.

"Oh dia dulu temen SMP mu?pantesan kayak kenal gitu" kata Devan menimpali.

"Iya dulu dia temen SMP ku....yah lumayan deket sih...tapi cuma sebatas temen" kata meta berbohong dengan temannya.

"Oh gitu..." kata Devan mencoba mencerna omongan dari Meta tapi dalam benaknya dia masih curiga ada hubungan apa mereka berdua sampai meta gak mau ngomong sama dia.

"Udah ah gak usah bahas dia...buruan habisin makannya entar keburu bel masuk Lo..." kata meta mencoba mengalihkan perhatian mereka dengan topik pembicaraan lain.

Episodes
1 Meta Arleta
2 Pagi yang buruk
3 Apakah dia benar-benar Rendi?
4 Murid baru itu adalah......
5 Cari Perhatian
6 Pacar Rahasia
7 Posesif
8 Siapa Anisa?
9 Saling cemburu
10 sebenarnya.... aku....
11 Cemburu menguras hati
12 Masih sebatas sahabat
13 Kesalahpahaman berlanjut
14 Dengarkan penjelasanku
15 Lagu Romantis untuk Meta
16 Outing Class
17 Siapa pemuja rahasia itu?
18 Ternyata kamu?
19 Seseorang yang berarti bagi mama meta
20 Makan malam
21 Aku ingin puttuusss!!!
22 Aku benar-benar mau putusss!!
23 Maafin aku Rendi
24 First Kiss
25 Menjenguk Rendi
26 Pindah ke Singapura?
27 Aku tak bisa jauh darimu
28 Makan siang bersama
29 Kiss on the car
30 Singapura
31 Romantisnya malam ini
32 Pahlawan kesiangan?
33 Sakit Hati
34 Acara perpisahan sekolah
35 Pesta Perpisahan
36 Berangkat Ke Jerman
37 Kamu ngikutin aku?
38 Saat Jauh Darimu
39 Ich Liebe Dich Meta
40 Kangen Rumah
41 Kecewa
42 Gara-gara kamu
43 Ciuman rindu
44 Liburan ke Paris?
45 Menara Eiffel
46 Kacau
47 Iya Aku Mau!
48 Kamu sakit?
49 Cari Kesempatan
50 Wanita Penggoda
51 Sungai Neckar
52 Nothin On You Baby
53 Rencana Untuk Rendi
54 Pesta Kejutan
55 Pertunangan
56 Kamar Spesial
57 Curang??
58 Welcome to Bali
59 Desa Temukus
60 Bunga Gemitir dan Bunga Kesna
61 Becanda kali!!
62 Cari Ribut
63 Bedugul
64 Capek
65 Demam
66 Pasien Manja
67 Reuni SMA
68 Benar-benar Bucin
69 At My Worst
70 Mempermalukan Meta
71 Tak Bisa Memiliki Hatimu
72 Mencari Rendi
73 Cowok Cadangan
74 Perempuan Beruntung
75 Surat Terakhir
76 Balas Dendam
77 Rahasia
78 Pertemuan dengan Ardian
79 Berpisah Lagi
80 Penawaran??
81 Menyusun Rencana
82 Happy Birthday Ardian
83 Semangat Untuk Ardian
84 Proyek Bersama
85 Mimpi
86 Jangan ganggu hidupku!!!
87 Bastian Birthday
88 Cafe
89 Narsis
90 Jadi kamu udah tahu semuanya?
91 Kabar Buruk
92 Stadium 4
93 Takut Kehilangan
94 Kritis
95 Kehilanganmu Selamanya
96 Pemakaman Rendi
97 Hati bertolak belakang dengan perbuatan
98 Gedung Kenangan
99 Yes, I Will
100 Beautiful In White
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Meta Arleta
2
Pagi yang buruk
3
Apakah dia benar-benar Rendi?
4
Murid baru itu adalah......
5
Cari Perhatian
6
Pacar Rahasia
7
Posesif
8
Siapa Anisa?
9
Saling cemburu
10
sebenarnya.... aku....
11
Cemburu menguras hati
12
Masih sebatas sahabat
13
Kesalahpahaman berlanjut
14
Dengarkan penjelasanku
15
Lagu Romantis untuk Meta
16
Outing Class
17
Siapa pemuja rahasia itu?
18
Ternyata kamu?
19
Seseorang yang berarti bagi mama meta
20
Makan malam
21
Aku ingin puttuusss!!!
22
Aku benar-benar mau putusss!!
23
Maafin aku Rendi
24
First Kiss
25
Menjenguk Rendi
26
Pindah ke Singapura?
27
Aku tak bisa jauh darimu
28
Makan siang bersama
29
Kiss on the car
30
Singapura
31
Romantisnya malam ini
32
Pahlawan kesiangan?
33
Sakit Hati
34
Acara perpisahan sekolah
35
Pesta Perpisahan
36
Berangkat Ke Jerman
37
Kamu ngikutin aku?
38
Saat Jauh Darimu
39
Ich Liebe Dich Meta
40
Kangen Rumah
41
Kecewa
42
Gara-gara kamu
43
Ciuman rindu
44
Liburan ke Paris?
45
Menara Eiffel
46
Kacau
47
Iya Aku Mau!
48
Kamu sakit?
49
Cari Kesempatan
50
Wanita Penggoda
51
Sungai Neckar
52
Nothin On You Baby
53
Rencana Untuk Rendi
54
Pesta Kejutan
55
Pertunangan
56
Kamar Spesial
57
Curang??
58
Welcome to Bali
59
Desa Temukus
60
Bunga Gemitir dan Bunga Kesna
61
Becanda kali!!
62
Cari Ribut
63
Bedugul
64
Capek
65
Demam
66
Pasien Manja
67
Reuni SMA
68
Benar-benar Bucin
69
At My Worst
70
Mempermalukan Meta
71
Tak Bisa Memiliki Hatimu
72
Mencari Rendi
73
Cowok Cadangan
74
Perempuan Beruntung
75
Surat Terakhir
76
Balas Dendam
77
Rahasia
78
Pertemuan dengan Ardian
79
Berpisah Lagi
80
Penawaran??
81
Menyusun Rencana
82
Happy Birthday Ardian
83
Semangat Untuk Ardian
84
Proyek Bersama
85
Mimpi
86
Jangan ganggu hidupku!!!
87
Bastian Birthday
88
Cafe
89
Narsis
90
Jadi kamu udah tahu semuanya?
91
Kabar Buruk
92
Stadium 4
93
Takut Kehilangan
94
Kritis
95
Kehilanganmu Selamanya
96
Pemakaman Rendi
97
Hati bertolak belakang dengan perbuatan
98
Gedung Kenangan
99
Yes, I Will
100
Beautiful In White

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!